Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Dalam eksplorasi baik dalam bidang peminyakan maupun air tanah, parameter porositas
sangat penting. Hal ini dikarenakan porositas merupakan variabel utama untuk menentukan besarnya
cadangan fluida yang terdapat dalam suatu massa batuan.

Porositas merupakan sifat fisis batuan yang mampu mendeskripsikan jumlah kandungan
fluida yang terakumulasi dalam batuan reservoir. Porositas batuan reservoir dapat ditentukan dari
hasil perbandingan volume pori dengan volume total batuan. Semakin tinggi nilai porositas, maka
batuan memiliki rongga yang besar. Rongga tersebut akan diisi oleh fluida yang mengandung minyak
dan gas bumi. Karena keberadaan batuan reservoir yang jauh di bawah permukaan bumi
mengakibatkan sulit untuk mengetahui nilai porositas secara pasti sehingga nilai porositas hanya
dapat diprediksi. Metode-metode yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai porositas batuan
reservoir diantaranya: metode logging sumur (well-logging), analisis atribut, dan kombinasi analisis
multi-atribut dengan jaringan syaraf tiruan.

Selain porositas pengukuran fraksi butiran juga sangat penting dalam parameter eksplorasi
dibidang perminyakan.Pengayakan atau pengukuran fraksi butiran adalah sebuah cara
pengelompokan butiran yang akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan
demikian, dapat dipisahkan antara partikel lolos (butiran halus) dengan partikel tertahan di ayakan itu
(butiran kasar). Teknik pengayakan dapat dilakukan untuk campuran heterogen khususnya campuran
dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas permukaan dan perbedaan partikel dari ukuranna,
di dalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu. Ukuran
pori dinyatakan dalam satuan mesh. Metode pengayakan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain. Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan umumnya dengan
bantuan bilah kayu atau bilah bahan sintetis atau dengan sikat. Sedangkan pada pengayakan mekanik
dilakukan dengan mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan, dengan ukuran lebar lubang
standar yang berlainan.

I.2 RUMUSAN MASALAH


Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi
permasalahan terbagi sebagai berikut :
1. Porositas menurut pembentukannya.
2. Porositas menurut keadaannya.
3. Tujuan pengukuran fraksi butiran.
4. Pengaruh porositas terhadap pengukuran fraksi butiran.

I.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Praktikum Analisa Batuan Reservoir.
2. Untuk memenuhi syarat presentasi mata kuliah Praktikum Analisa Batuan Reservoir.

BAB II
TEORI DASAR

II.1 Porositas
Porositas merupakan ukuran ruang-ruang kosong dalam suatu batuan. Secara
definitif porosidad merupakan perbandingan antara volume ruang yang terdapat dalam batuan yang
berupa pori-pori terhadap volume batuan secara keseluruhan, biasanya dinyatakan dalam fraksi.
Besar-kecilnya porositas suatu batuan akan menetukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir.
Secara matematis porositas dapat dinyatakan sebagai :

dimana :
Vb = volume batuan total (bulk volume)
Vs = volume padatan batuan total (volume grain)
Vp = volume ruang pori-pori batuan

II.1.1 Porositas Menurut Pembentukannya

Menurut pembentukannya porositas dibagi menjadi dua yaitu porositas primer dan porositas
sekunder.

II.1.1.1 Porositas Primer

Porositas primer yaitu porositas yang terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan
batuan tersebut.

II.1.1.2 Porositas Sekunder


Porositas Sekunder yaitu porositas yang terbentuk setelah proses pembentukan batuan selesai.
Misalnya karena terbentuknya rekahan akibat gempa, patahan, atau interaksi dengan zat kimia
tertentu (sulfat).
Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
- Ukuran butir
- Susunan butir
- Bentuk dan kebundaran butiran
- Sementasi dan kompaksi
II.2 PENGUKURAN FRAKSI BUTIRAN
Pengayakan atau pengukuran fraksi butiran adalah sebuah cara pengelompokan butiran yang
akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian, dapat dipisahkan antara
partikel lolos (butiran halus) dengan partikel tertahan di ayakan itu (butiran kasar). Teknik
pengayakan dapat dilakukan untuk campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat.
Proses pemisahan didasari atas permukaan dan perbedaan partikel dari ukuranna, di dalam campuran
tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu. Ukuran pori dinyatakan dalam
satuan mesh. Metode pengayakan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain. Pada
pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan umumnya dengan bantuan bilah kayu
atau bilah bahan sintetis atau dengan sikat. Sedangkan pada pengayakan mekanik dilakukan dengan
mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan, dengan ukuran lebar lubang standar yang
berlainan.

BAB III
PEMBAHASAN

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai materi hubungan porositas
dengan pengukuran fraksi butiran atau screening. Pengertian dari porositas adalah ukuran yang
menunjukan besarnya rongga pori dalam batuan. Porositas juga didefinisikan sebagai ukuran ruang-
ruang kosong dalam suatu batuan. Secara definitif porositas merupakan perbandingan antara volume
ruang yang terdapat dalam batuan yang berupa pori-pori terhadap volume batuan secara keseluruhan,
biasanya dinyatakan dalam fraksi.
Porositas dibagi menjadi dua yaitu porositas menurut pembentukannya dan porositas menurut
keadaanya. porositas menurut pembentukannya dibagi menjadi dua yaitu porositas primer dan
porositas sekunder. porositas primer yaitu porositas yang terjadi bersamaan dengan waktu
pengendapan batuan. Porositas sekunder yaitu porositas yang terjadi setelah proses pengendapan.
pada porositas sekunder terbentuk karena adanya pelarutan retakkan tau kerahan.
Porositas menurut keadaannya terbagi menjadi dua yaitu yang pertama adalah porositas
absolut, pengertian dari porositas absolut yaitu seluruh rongga pori yang ada,baik yang berhubungan
maupun yang terisolir dalam batuan. pada besarnya porositas absolut bisa didefinisikan sebagai
perbandingan antara volume pori dengan volume total batuan. Yang kedua yaitu porositas efektif,
pengertian dari porositas efektif yaitu besarnya rongga pori yang saling berhubungan saja. besarnya
dari porositas efektif didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori yang berhubungan
dengan volume totalan batuan. Dengan porositas efektif inilah dapat diperkirakan jumlah fluida yang
ada dalam reservoir yang dapat bergerak dan dapat di produksi.
Adapun untuk mendapatkan harga porositas, didalam laboratorium
BAB IV
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai