Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2

Jika X = 75, artinya rata-rata data yang ada bernilai 75. Rata-rata dapat dianggap
sebagai perwakilan dari seluruh data, yang paling mendeskripsikan data-data yang ada. Maka
dari sekian banyak data yang ada, artinya 75 adalah nilai yang paling mewakilkan dan
mendeskripsikan seluruh data yang ada.

Jika V2 = 44,47, artinya variansi data yang ada sebesar 44,47. Variansi adalah ukuran
seberapa jauh kumpulan data tersebar, diukur dari nilai rata-rata data sebagai patokannya.
Dalam mengukur variansi, rata-rata adalah patokan pengukurannya. Sederhananya, variansi
didapat dari mengukur jarak suatu data dengan data rata-ratanya kemudian dikuadratkan
(itulah mengapa di dalam komponen rumusnya ada (Xi-X) 2. Alasan dikuadratkan akan
dibahas di deviasi standard). Maka dari sekian banyak data yang ada, artinya 44,47 adalah
jarak kuadrat antara data yang ada dengan rata-rata datanya. Semakin besar variansinya,
artinya data-data yang ada semakin beragam. Berdasarkan nilai variansi di atas, dapat
disimpulkan bahwa data-data dengan variansi di atas memiliki nilai yang sangat beragam.
Berikut ilustrasi bagaimana variansi menjelaskan data statistik yang ada.

Variansinya adalah jarak panah antar


data yang ada dengan rata-rata datanya

Jika SD = √V2 = 6,67, artinya Deviasi Standar data yang ada sebesar 6,67. Deviasi
standar biasa digunakan untuk mengetahui nilai sebaran data pada sebuah sampel data dan
seberapa dekat setiap titik data individu dengan garis nilai rata-rata data. Apabila didapati
nilai deviasi standar suatu sampel data sama dengan 0 (nol) maka hal tersebut menunjukkan
bahwa semua nilai dalam data tersebut adalah sama. Semakin besar nilai standar deviasi suatu
data maka semakin besar jarak setiap titik data dengan nilai rata-rata. Sederhananya, deviasi
standard mirip dengan variansi, namun deviasi standar adalah akar kuadrat dari variansi.
Standar deviasi (simpangan baku) adalah suatu nilai yang digunakan untuk menunjukkan
ukuran dispersi atau variasi suatu data. Fungsinya sama seperti variansi, namun kebanyakan
orang lebih memilih menggunakan standar deviasi daripada varian untuk mengetahui ukuran
dispersi atau variasi. Hal ini disebabkan nilai deviasi standard memiliki satuan ukuran yang
sama dengan satuan ukuran data sumbernya. Sementara variansi harus diakar kuadratkan
untuk memeroleh jarak antara data dengan mean-nya. Jadi semisalkan terdapat sebuah sampel
data dengan satuan meter, maka nilai standar deviasinya juga memiliki satuan meter. Menurut
data yang kita punya, jika mean (rata-ratanya) adalah 75, maka jarak rerata antara suatu data
dengan meannya sebesar 6,67. Jadi datanya bisa bernilai 75 + 6,67 atau 75 - 6,67.

Anda mungkin juga menyukai