Anda di halaman 1dari 2

Statistika dan Teori Ekonomi

Cara pandang = Paradigma

1. Deduktif
2. Induktif

Set of theory ( semua pengetahuan tentang teori)

1. Mengambil satu pengetahuan dari set of theory ke satu subset of theory disebut
paradigma induktif
2. Paradigma deduktif, mengambil satu subset of theory agar dapat ditarik kesimpulan
logis, menjadi theory baru.

Misal ada suatu teori permintaan, Qd = f(p,selera,y) >>> data >>> olah data >>> verifikasi
>>>analisis (bisa berupa test terhadap suatu teori) >>> ternyata ada variable lain, yakni
teknologi, sehingga Qd = f(p,selera,y,tech), menghasilkan teori permintaan baru
>>>>>>>>>>>>>> cara memperoleh pengetahuan ini disebut paradigma deduktif

Alat untuk menganalisis paradigma deduktif dan induktif :

1. Metodologi penelitian
2. Matematika
3. Statistika

Statistika = body of method :

1. Statistika deskriptif = mendeskripsikan data tanpa mengambil kesimpulan


2. Statistika inferensial = menganalisi data untuk digeneralisasi (pengambilan keputusan)

Statistic = data, sample, atau besaran parameter itu sendiri (parameter adalah perubaha Qd
ketika p berubah naik atau turun) serta karakteristik dari data itu sendiri

Contoh statistika sebagai body of method :

Data dan Unit data :

1. Data time series

No Tahun Jumlah Mahasiswa


. Stat.
1. 2018 33
2. 2019 34
2. Cross section data
One point of time (2020) = Jumlah penduduk terpapar covid-19 di tahun 2020
Jika data time series dan cross section data digabung, maka akan menjadi time panel.
Sifat data :

Data nominal = data berbentuk jumlah , contoh : jumlah korban positif covid-19 adalah
1000
Data rasio = data berbentuk perbandingan/hasil bagi, contoh : perbandingan jumlah
korban positif covid-19 sebesar 1000 dan korban meninggal covid-19 sebesar 300,
artinya perbandingannya 3/10 atau 0.3. atau data perbandingan jumlah korban covid di
tiap negara
Data kategori = data dibagi per tiap kategori, contoh : data korban covid-19
dikelompokkan ke kategori laki-laki dan perempuan
Data dikotomi =
Data ordinal dan cardinal =
Data diskrit dan kontinu =
 Diskrit = tidak saling berhubungan. Contoh : data jumlah penduduk di Indonesia
tiap tahun ke tahun, tidak dapat dibagi dan tidak dapat saling terhubung karena
hanya berupa kesatuan data
 Kontinu = dapat dibagi dan saling berhubungan. Contoh : data usia penduduk di
Indonesia, dapat dibagi ke rentang-rentang usia tertentu dan tiap rentang usia
dapat saling terhubung.
Data populasi(diperoleh melalui sensus) dan sample (diperoleh melalui survey)

Anda mungkin juga menyukai