Anda di halaman 1dari 40

REINHARD RIVALDO RUMAINUM

A031191152

DRAFT USULAN JUDUL

A. HUBUNGAN ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR
PEMERINTAH DI BPKP PERWAKILAN PAPUA
 Data Penelitian Terdahulu

Data Penelitian Variabel Penelitian dan Teknik


No. Hasil
(Penulis, Tahun, Judul) Analisis
1. Eska Prima Monique, 2020, Variabel Penelitian: Hasil dari pengujian regresi berganda dalam penelitian
“PENGARUH 1. Profesionalisme ini menyebutkan bahwa profesionalisme, independensi
PROFESIONALISME, 2. Independensi Auditor auditor dan etika profesi memiliki pengaruh yang
INDEPENDENSI AUDITOR, 3. Etika Profesi signifikan terhadap kinerja auditor di BPKP Provinsi
ETIKA PROFESIONAL, DAN 4. Gaya Kepemimpinan Bengkulu, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
GAYA KEPEMIMPINAN sikap auditor yang profesional akan dapat menentukan
Teknik Analisis:
TERHADAP KINERJA kualitas kerja seorang auditor, sedangkan seorang
Penelitian ini menggunakan pendekatan
AUDITOR” auditor di tuntut utuk dapat berperilaku secara
kuantitatif. Pemilihan sampel dalam
independen sehingga keputusan audit yang akan dibuat
penelitian ini menggunakan teknik
oleh seorang auditor tidak dapat diatur oleh pihak lain
purposive sampling. Metode analisis
ataupun mementingkan kepentingan suatu golongan
data menggunakan analisis regresi linear ataupun perorangan. Hal inilah yang sejalan dengan
berganda etika profesi seorang auditor yang mana auditor yang
memiliki sikap profesional dan independen pastilah
memegang etika profesinya. Sedangkan gaya
kepemimpinan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dapat
dikarenakan bagaimanapun gaya memimpin seorang
atasan tidak akan memiliki pengaruh yang berarti
terhadap kinerja seorang auditor, karena kualitas kerja
auditor merupakan tanggung jawab individual seorang
auditor berdasar etika dan profesionalisme yang telah
menjadi suatu pedoman sebagai seorang auditor. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi kantor BPKP Provinsi Bengkulu dalam
mengambil suatu sikap dalam pengembagan kualitas
auditor.
2. M. Adam Syafrizal Faiz, Sari Variabel Penelitian: Independensi berdampak positif akan kinerja auditor
Andayani, 2020, “PENGARUH 1. Independensi pemerintahan. Perihal tersebut membuktikan jika di
INDEPENDENSI, 2. Komitmen Organisasi kantor Badan Pengawasan Keuangan dan
KOMITMEN ORGANISASI, 3. Gaya Kepemimpinan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur mempunyai sikap
GAYA KEPEMIMPINAN 4. Pemahaman Good Governance independensi pada saat menjalankan tugas mereka
DAN sebagai seorang auditor. Komitmen Organisasi
PEMAHAMAN GOOD berpengaruh positif akan kinerja auditor pemerintahan
GOVERNANCE TERHADAP Teknik Analisis: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
KINERJA AUDITOR Penilitian ini bersifat kuantitatif dengan (BPKP) Jawa Timur. Perihal tersebut membuktikan
PEMERINTAH” data primer. Populasi yang dipakai jika terdapat komitmen organisasi pada saat berkerja
didalam penelitian ini merupakan maka akan berdampak didalam menaikkan kinerja
auditor yang berkerja pada cabang auditor pemerintahan. Gaya Kepemimpinan berdampak
BPKP perwakilan di Jawa Timur. positif akan kinerja auditor pemerintahan. Perihal
Sampel didalam penelitian ini memakai tersebut membuktikan jika gaya kepemimpinan yang
non-probability sampling sebagai teknik dipakai oleh kantor Badan Pengawasan Keuangan dan
sampling dengan pendekatan metode Pembangunan (BPKP) Jawa Timur memiliki pengaruh
purposive sampling. Sample dalam untuk meningkatkan kinerja auditor pemerintahan.
penelitian ini yaitu 60 responden Pemahaman Good governance berdampak positif akan
dengan kriteria a.) auditor pemerintahan kinerja auditor pemerintah. Perihal tersebut
b.) memiliki pengalaman kerja di membuktikan jika auditor pemerintahan di kantor
bidang audit selama 5 tahun. Analisis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
didalam studi ini menerapkan PLS (BPKP) Jawa Timur memiliki pemahaman yang baik
(Partial Least Square). dan menerapkan pemahaman good governance dalam
melakukan tugas akan meningkatkan kinerja auditor
pemerintahan.
3. Cici Anita, 2021, “PENGARUH Variabel Penelitian: 1. Independensi berpengaruh terhadap kinerja auditor
INDEPENDENSI, GAYA 1. Independensi pada inspektorat kota pekanbaru.
KEPEMIMPINAN, 2. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap
KOMITMEN ORGANISASI 2. Komitmen Organisasi kinerja auditor pada inspektorat kota pekanbaru.
DAN PEMAHAMAN GOOD 3. Gaya Kepemimpinan 3. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap
GOVERNANCE TERHADAP 4. Pemahaman Good Governance kinerja auditor pada inspektorat kota pekanbaru.
KINERJA AUDITOR 4. Good governance tidak berpengaruh terhadap
PEMERINTAH (Studi Kasus Teknik Analisis: kinerja auditor pada inspektorat kota Pekanbaru.
Pada Kantor Inspektorat Kota Jenis penelitian yang digunakan adalah 5. Diproleh nilai signifkan sebesar 0.000, karna
Pekanbaru)” kuantitatif. Penentuan sampel tingkat probabilitas signifikan lebih kecil dari
menggunakan metode purposive 0.05 sehingga bisa disimpulkan kalau
sampling dengan total sampel 50 independensi, gaya kepemimpinan, komitmen
sampel dari Kantor Inspektorat organisasi, serta pemahaman good governance
Pekanbaru. Teknik analisis data memiliki pengaruh signifikan secara simultan
dilakukan dengan Analisis Regresi terhadap kinerja auditor pada inspektorat kota
Berganda. pekanbaru.
4. Jefirstson Richset Riwukore, Variabel Penelitian: Etika kerja, profesionalisme, dan gaya kepemimpinan
Fellyanus Habaora, Luis 1. Etika Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
Marnisah, 2022, “Etika Kerja, 2. Profesionalisme auditor intern pada Badan Inspektorat Kota Kupang.
Profesionalisme, dan Gaya 3. Gaya Kepemimpinan Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja auditor,
Kepemimpinan: Hubungannya auditor diharapkan dapat melaksanakan pemeriksaan
Terhadap Teknik Analisis: dengan mentaati etika kerja dan memiliki sikap
Kinerja Auditor Intern di Badan Penelitian ini merupakan penelitian profesional sehingga kinerja auditor maksimal.
Inspektorat Kota Kupang” kuantitatif menggunakan variabel etika Pimpinan auditor juga diharapkan terus
kerja, profesionalisme, dan gaya mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah ada
kepemimpinan sebagai variabel sehingga auditor dapat memiliki motivasi dan
independen dan kinerja auditor sebagai komitmen yang tinggi dalam melakukan tugas
variabel dependen. Metode purposive pengawasan tanpa mengutamakan kepentingan
sampling digunakan untuk intrinsik.
mengidentifikasi tempat, populasi dan
sampel penelitian. Lokasi dan waktu
penelitian dilaksanakan di Badan
Inspektorat Kota Kupang pada bulan
September 2021-Februari 2022, dan
sampel jenuh menjadi metode untuk
menentukan responden penelitian dari
populasi dan sampel yang ada, yaitu 74
responden. Pengolahan data
menggunakan analisis regresi linear
berganda dari sumber data primer dan
dijelaskan secara deskriptif dari
dukungan data sekunder.
5. Vanne Donito, Sri Variabel Penelitian: Independensi auditor, komitmen organisasi,
Trisnaningsih, 2022, “Faktor- 1. Independensi Auditor pemahaman terkait good governance, gaya
faktor yang mempengaruhi 2. Komitmen Organisasi kepemimpinan, serta budaya organisasi berpengaruh
kinerja auditor internal 3. Pemahaman Atas Good signifikan serta positif pada kinerja auditor internal
perusahaan” perusahaan. Keterbatasan riset ini yaitu terbatasnya
Governance obyek profesi auditor internal pada perusahaan
4. Gaya Kepemimpinan pengadaan barang dan jasa. Sehingga hasil dalam
5. Budaya Organisasi penelitian ini hanya diambil berdasarkan obyek
penelitian ini. Mungkin hasilnya bisa berbeda jika
Teknik Analisis: penelitian diambil dari obyek penelitian yang berlainan.
Jenis penelitiannya yaitu kuantitatif.
Populasinya yaitu 80 auditor internal
pada perusahaan-perusahaan
pengadaan barang dan jasa yang terdata
pada PT. KAI DAOP 8 Surabaya.
Peneliti menggunakan teknik simple
random sampling. Minimal sampel dari
riset ini diambil berdasarkan rumus
Slovin yaitu n = N / N (e) 2 + 1 dengan
e 5% sehingga n = 80 / 80 (0.05) 2 + 1
= 66.66 dibulatkan menjadi 67. Jenis
data adalah data primer.
Peneliti mengumpulkan data dengan
menyebarkan kuesioner langsung ke
responden. Peneliti memakai analisis
regresi linier berganda dengan bantuan
software SPSS.
6. Muhammad Aditya Alyusri Variabel Penelitian: 1. Etika profesi tidak memiliki pengaruh signifikan
Rahmat, Rida Prihatni, Hera 1. Etika Profesi terhadap kinerja auditor internal pemerintah.
Khairunnisa, 2022, 2. Profesionalisme 2. Profesionalisme secara signifikan memiliki pengaruh
“PENGARUH ETIKA 3. Gaya Kepemimpinan positif terhadap kinerja auditor internal pemerintah.
PROFESI, 3. Gaya kepemimpinan secara signifikan memiliki
PROFESIONALISME, DAN Teknik Analisis: pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal
GAYA KEPEMIMPINAN Pada penelitian ini menerapkan pemerintah.
TERHADAP KINERJA pendekatan kuantitatif berbasis survei.
AUDITOR INTERNAL Metode analisis data yang digunakan
PEMERINTAH” yaitu analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial dengan
menggunakan menggunakan perangkat
lunak SmartPLS 3.0. Metode
pengambilan sampel yaitu dengan
sampel jenuh, yaitu tata cara dalam
memastikan
sampel jika seluruh populasi digunakan
sebagai sampel. Dalam memperoleh
jumlah minimum sampel, peneliti
menggunakan rumus slovin dengan total
71 auditor yang bekerja pada
Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta
yang didapatkan berdasarkan batas
sampel pada perhitungan Slvoin.
7. Putu Adi Setia Wahyu, I Made Variabel Penelitian: Berdasarkan hasil dari penelitian riset menunjukkan
Wianto Putra, Ni Putu Rediatni 1. Gaya Kepemimpinan bahwa pada adanya pengaruh positif dan signifikan
Giri, 2022, “Pengaruh Gaya 2. Budaya Organisasi terhadap kinerja auditor. Sedangkan pada budaya
Kepemimpinan, Budaya 3. Pemahaman Good Governance organisasi menjelaskan adanya pengaruh positif, dan
Organisasi, Pemahaman Good 4. Profesionalisme pada pemahaman good governance mendapatkan
Governance, Profesionalisme, 5. Independensi jawaban yang menjelaskan adanya pengaruh positif
dan Independensi Terhadap terhadap kinerja. Dan pada profesionalisme yang
Kinerja Auditor pada Kantor Teknik Analisis: menunjukkan jawaban berupa adanya pengaruh positif
BPK RI Provinsi Bali” Jenis penelitian yang digunakan adalah dan signifikan pada hasil uji kinerja. Dan yang terakhir
kuantitatif. Pemilihan sampel ditentukan pada independensi yang dimana menunjukkan adanya
dengan metode purposive non random hasil yang positif terhadap uji yang sudah dilakukan.
sampling. Sampel yang diperoleh Maka, semua uji yang dilakukan berpengaruh positif
sebanyak 150 pegawai. Analisis yang terhadap hasil penelitian.
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda.
8. Ni Luh Okta Suairni, I Dewa Variabel Penelitian: 1. Etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja
Made Endiana, Putu Diah 1. Etika profesi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
Kumalasari, 2022, 2. Independensi 2. Independensi berpengaruh positif terhadap kinerja
“PENGARUH ETIKA
PROFESI, INDEPENDENSI, 3. Profesionalisme auditor pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
PROFESIONALISME, DAN 4. Pengalaman kerja 3. Profesionalisme berpengaruh negatif terhadap
PENGALAMAN KERJA kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
TERHADAP KINERJA Teknik Analisis: Denpasar.
AUDITOR PADA KANTOR Penelitian ini adalah penelitian 4. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap
AKUNTAN PUBLIK DI kuantitatif. Metode penentuan sampel kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
DENPASAR” yang digunakan dalam penelitian ini Denpasar.
adalah metode purposive sampling.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 76 auditor yang
bekerja di 14 KAP Denpasar. Pengujian
hipotesis penelitian ini uji hipotesis
analisis statistik deskriptif dan linier
berganda.

 Proksi yang akan digunakan:


No. Nama Variabel Proksi yang akan digunakan
1 Etika Profesi Nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh
suatu golongan tertentu atau individu. Menurut BPKP (2008) prinsip-prinsip perilaku dalam
kode etik APIP (Aparat Pengawas Intern Pemerintah) yakni:
 Integritas
 Obyektivitas
 Kerahasiaan
 Kompetensi
2 Profesionalisme Profesionalisme adalah suatu kemampuan dan ketrampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan sesuai bidang dan tingkatan menyangkut kecocokan antara kemampuan yang
dimiliki oleh perusahaan/organisasi dengan kebutuhan tugas, antara kemampuan dengan
kebutuhan tugas dalam membentuk karyawan yang profesional (Marnisah, Riwukore,
Habaora, & Susanto, 2021). Menurut Marnisah, Riwukore, Habaora, & Susanto (2021)
indikator profesionalisme secara umum adalah:
1. Altruisme yaitu berani berkorban
2. Komitmen terhadap kesempurnaan, memberikan atau mengerjakan yang terbaik;
3. Toleransi yaitu sikap profesionalnya ditunjukkan dengan sikap adaptasi, suka
bekerjasama, dan komunikatif
4. Integritas, ditunjukkan melalui sikap jujur, teguh, dan memberi teladan
5. Respek kepada semua orang, profesional dalam menerima kritik
6. Sense of duty, sikap profesionalnya adalah disiplin dan tepat waktu.
3 Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seseorang pemimpin, baik
yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahanya (Achmad, 2007). Gaya
kepemimpinan menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung tentang keyakinan
seorang pemimpin terhadap kemampuan bawahanya.
Penelitian ini mengindikatori gaya kepemimpinan sebagai berikut:
 Consideration (konsiderasi) pemimpin
 Initiating Structure (struktur inisiatif) pemimpin
4 Kinerja Auditor Pemerintah Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama, pengertian kinerja sebagai hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai individu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Robbins, 2007).
Pengukuran kinerja perlu memperhatikan indikator-indikator kinerja yang menjadi ukuran
baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengambarkan pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pusdiklatwas BPKP (2007) indikator yang digunakan
sebagai tolak ukur pencapaian kinerja yaitu :
 Indikator Masukan (Inputs)
 Indikator Proses
 Indikator Keluaran
 Indikator Outcome
 Indikator Manfaat (benefits)
 Indikator Dampak (impacts)
 Kerangka Pikir:

Etika Profesi
(X1)

Independensi Kinerja Auditor

(X2) (Y)

Gaya Kepemimpinan
(X3)
B. PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA PROFESI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR PEMERINTAH DI BPK PERWAKILAN
PAPUA)
 Data Penelitian Terdahulu

Data Penelitian Variabel Penelitian dan Teknik


No. Hasil
(Penulis, Tahun, Judul) Analisis
1. Eska Prima Monique, 2020, Variabel Penelitian: Hasil dari pengujian regresi berganda dalam penelitian
“PENGARUH 1. Profesionalisme ini menyebutkan bahwa profesionalisme, independensi
PROFESIONALISME, 2. Independensi Auditor auditor dan etika profesi memiliki pengaruh yang
INDEPENDENSI AUDITOR, 3. Etika Profesi signifikan terhadap kinerja auditor di BPKP Provinsi
ETIKA PROFESIONAL, DAN 4. Gaya Kepemimpinan Bengkulu, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
GAYA KEPEMIMPINAN sikap auditor yang profesional akan dapat menentukan
Teknik Analisis:
TERHADAP KINERJA kualitas kerja seorang auditor, sedangkan seorang
Penelitian ini menggunakan pendekatan
AUDITOR” auditor di tuntut utuk dapat berperilaku secara
kuantitatif. Pemilihan sampel dalam
independen sehingga keputusan audit yang akan dibuat
penelitian ini menggunakan teknik
oleh seorang auditor tidak dapat diatur oleh pihak lain
purposive sampling. Metode analisis
ataupun mementingkan kepentingan suatu golongan
data menggunakan analisis regresi linear
ataupun perorangan. Hal inilah yang sejalan dengan
berganda
etika profesi seorang auditor yang mana auditor yang
memiliki sikap profesional dan independen pastilah
memegang etika profesinya. Sedangkan gaya
kepemimpinan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dapat
dikarenakan bagaimanapun gaya memimpin seorang
atasan tidak akan memiliki pengaruh yang berarti
terhadap kinerja seorang auditor, karena kualitas kerja
auditor merupakan tanggung jawab individual seorang
auditor berdasar etika dan profesionalisme yang telah
menjadi suatu pedoman sebagai seorang auditor. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi kantor BPKP Provinsi Bengkulu dalam
mengambil suatu sikap dalam pengembagan kualitas
auditor.
2. M. Adam Syafrizal Faiz, Sari Variabel Penelitian: Independensi berdampak positif akan kinerja auditor
Andayani, 2020, “PENGARUH 1. Independensi pemerintahan. Perihal tersebut membuktikan jika di
INDEPENDENSI, 2. Komitmen Organisasi kantor Badan Pengawasan Keuangan dan
KOMITMEN ORGANISASI, 3. Gaya Kepemimpinan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur mempunyai sikap
GAYA KEPEMIMPINAN 4. Pemahaman Good Governance independensi pada saat menjalankan tugas mereka
DAN sebagai seorang auditor. Komitmen Organisasi
PEMAHAMAN GOOD Teknik Analisis: berpengaruh positif akan kinerja auditor pemerintahan
GOVERNANCE TERHADAP Penilitian ini bersifat kuantitatif dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
KINERJA AUDITOR data primer. Populasi yang dipakai (BPKP) Jawa Timur. Perihal tersebut membuktikan
PEMERINTAH” didalam penelitian ini merupakan jika terdapat komitmen organisasi pada saat berkerja
auditor yang berkerja pada cabang maka akan berdampak didalam menaikkan kinerja
BPKP perwakilan di Jawa Timur. auditor pemerintahan. Gaya Kepemimpinan berdampak
Sampel didalam penelitian ini memakai positif akan kinerja auditor pemerintahan. Perihal
non-probability sampling sebagai teknik tersebut membuktikan jika gaya kepemimpinan yang
sampling dengan pendekatan metode dipakai oleh kantor Badan Pengawasan Keuangan dan
purposive sampling. Sample dalam Pembangunan (BPKP) Jawa Timur memiliki pengaruh
penelitian ini yaitu 60 responden untuk meningkatkan kinerja auditor pemerintahan.
dengan kriteria a.) auditor pemerintahan Pemahaman Good governance berdampak positif akan
b.) memiliki pengalaman kerja di kinerja auditor pemerintah. Perihal tersebut
bidang audit selama 5 tahun. Analisis membuktikan jika auditor pemerintahan di kantor
didalam studi ini menerapkan PLS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(Partial Least Square). (BPKP) Jawa Timur memiliki pemahaman yang baik
dan menerapkan pemahaman good governance dalam
melakukan tugas akan meningkatkan kinerja auditor
pemerintahan.
3. Cici Anita, 2021, “PENGARUH Variabel Penelitian: 1. Independensi berpengaruh terhadap kinerja auditor
INDEPENDENSI, GAYA 1. Independensi pada inspektorat kota pekanbaru.
KEPEMIMPINAN, 2. Komitmen Organisasi 2. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap
KOMITMEN ORGANISASI 3. Gaya Kepemimpinan kinerja auditor pada inspektorat kota pekanbaru.
DAN PEMAHAMAN GOOD 4. Pemahaman Good Governance 3. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap
GOVERNANCE TERHADAP kinerja auditor pada inspektorat kota pekanbaru.
KINERJA AUDITOR 4. Good governance tidak berpengaruh terhadap
PEMERINTAH (Studi Kasus Teknik Analisis: kinerja auditor pada inspektorat kota Pekanbaru.
Pada Kantor Inspektorat Kota Jenis penelitian yang digunakan adalah 5. Diproleh nilai signifkan sebesar 0.000, karna
Pekanbaru)” kuantitatif. Penentuan sampel tingkat probabilitas signifikan lebih kecil dari
menggunakan metode purposive 0.05 sehingga bisa disimpulkan kalau
sampling dengan total sampel 50 independensi, gaya kepemimpinan, komitmen
sampel dari Kantor Inspektorat organisasi, serta pemahaman good governance
Pekanbaru. Teknik analisis data memiliki pengaruh signifikan secara simultan
dilakukan dengan Analisis Regresi terhadap kinerja auditor pada inspektorat kota
Berganda. pekanbaru.
4. Jefirstson Richset Riwukore, Variabel Penelitian: Etika kerja, profesionalisme, dan gaya kepemimpinan
Fellyanus Habaora, Luis 1. Etika Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
Marnisah, 2022, “Etika Kerja, 2. Profesionalisme auditor intern pada Badan Inspektorat Kota Kupang.
Profesionalisme, dan Gaya 3. Gaya Kepemimpinan Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja auditor,
Kepemimpinan: Hubungannya auditor diharapkan dapat melaksanakan pemeriksaan
Terhadap Teknik Analisis: dengan mentaati etika kerja dan memiliki sikap
Kinerja Auditor Intern di Badan Penelitian ini merupakan penelitian profesional sehingga kinerja auditor maksimal.
Inspektorat Kota Kupang” kuantitatif menggunakan variabel etika Pimpinan auditor juga diharapkan terus
kerja, profesionalisme, dan gaya mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah ada
kepemimpinan sebagai variabel sehingga auditor dapat memiliki motivasi dan
independen dan kinerja auditor sebagai komitmen yang tinggi dalam melakukan tugas
variabel dependen. Metode purposive pengawasan tanpa mengutamakan kepentingan
sampling digunakan untuk
mengidentifikasi tempat, populasi dan intrinsik.
sampel penelitian. Lokasi dan waktu
penelitian dilaksanakan di Badan
Inspektorat Kota Kupang pada bulan
September 2021-Februari 2022, dan
sampel jenuh menjadi metode untuk
menentukan responden penelitian dari
populasi dan sampel yang ada, yaitu 74
responden. Pengolahan data
menggunakan analisis regresi linear
berganda dari sumber data primer dan
dijelaskan secara deskriptif dari
dukungan data sekunder.
5. Vanne Donito, Sri Variabel Penelitian: Independensi auditor, komitmen organisasi,
Trisnaningsih, 2022, “Faktor- 1. Independensi Auditor pemahaman terkait good governance, gaya
faktor yang mempengaruhi 2. Komitmen Organisasi kepemimpinan, serta budaya organisasi berpengaruh
kinerja auditor internal 3. Pemahaman Atas Good signifikan serta positif pada kinerja auditor internal
perusahaan” Governance perusahaan. Keterbatasan riset ini yaitu terbatasnya
4. Gaya Kepemimpinan obyek profesi auditor internal pada perusahaan
5. Budaya Organisasi pengadaan barang dan jasa. Sehingga hasil dalam
penelitian ini hanya diambil berdasarkan obyek
penelitian ini. Mungkin hasilnya bisa berbeda jika
Teknik Analisis: penelitian diambil dari obyek penelitian yang berlainan.
Jenis penelitiannya yaitu kuantitatif.
Populasinya yaitu 80 auditor internal
pada perusahaan-perusahaan
pengadaan barang dan jasa yang terdata
pada PT. KAI DAOP 8 Surabaya.
Peneliti menggunakan teknik simple
random sampling. Minimal sampel dari
riset ini diambil berdasarkan rumus
Slovin yaitu n = N / N (e) 2 + 1 dengan
e 5% sehingga n = 80 / 80 (0.05) 2 + 1
= 66.66 dibulatkan menjadi 67. Jenis
data adalah data primer.
Peneliti mengumpulkan data dengan
menyebarkan kuesioner langsung ke
responden. Peneliti memakai analisis
regresi linier berganda dengan bantuan
software SPSS.
6. Muhammad Aditya Alyusri Variabel Penelitian: 1. Etika profesi tidak memiliki pengaruh signifikan
Rahmat, Rida Prihatni, Hera 1. Etika Profesi terhadap kinerja auditor internal pemerintah.
Khairunnisa, 2022, 2. Profesionalisme 2. Profesionalisme secara signifikan memiliki pengaruh
“PENGARUH ETIKA
PROFESI, 3. Gaya Kepemimpinan positif terhadap kinerja auditor internal pemerintah.
PROFESIONALISME, DAN 3. Gaya kepemimpinan secara signifikan memiliki
GAYA KEPEMIMPINAN Teknik Analisis: pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal
TERHADAP KINERJA Pada penelitian ini menerapkan pemerintah.
AUDITOR INTERNAL pendekatan kuantitatif berbasis survei.
PEMERINTAH” Metode analisis data yang digunakan
yaitu analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial dengan
menggunakan menggunakan perangkat
lunak SmartPLS 3.0. Metode
pengambilan sampel yaitu dengan
sampel jenuh, yaitu tata cara dalam
memastikan
sampel jika seluruh populasi digunakan
sebagai sampel. Dalam memperoleh
jumlah minimum sampel, peneliti
menggunakan rumus slovin dengan total
71 auditor yang bekerja pada
Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta
yang didapatkan berdasarkan batas
sampel pada perhitungan Slvoin.
7. Putu Adi Setia Wahyu, I Made Variabel Penelitian: Berdasarkan hasil dari penelitian riset menunjukkan
Wianto Putra, Ni Putu Rediatni bahwa pada adanya pengaruh positif dan signifikan
Giri, 2022, “Pengaruh Gaya 1. Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja auditor. Sedangkan pada budaya
Kepemimpinan, Budaya 2. Budaya Organisasi organisasi menjelaskan adanya pengaruh positif, dan
Organisasi, Pemahaman Good 3. Pemahaman Good Governance pada pemahaman good governance mendapatkan
Governance, Profesionalisme, 4. Profesionalisme jawaban yang menjelaskan adanya pengaruh positif
dan Independensi Terhadap 5. Independensi terhadap kinerja. Dan pada profesionalisme yang
Kinerja Auditor pada Kantor menunjukkan jawaban berupa adanya pengaruh positif
BPK RI Provinsi Bali” Teknik Analisis: dan signifikan pada hasil uji kinerja. Dan yang terakhir
Jenis penelitian yang digunakan adalah pada independensi yang dimana menunjukkan adanya
kuantitatif. Pemilihan sampel ditentukan hasil yang positif terhadap uji yang sudah dilakukan.
dengan metode purposive non random Maka, semua uji yang dilakukan berpengaruh positif
sampling. Sampel yang diperoleh terhadap hasil penelitian.
sebanyak 150 pegawai. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda.
8. Ni Luh Okta Suairni, I Dewa Variabel Penelitian: 1. Etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja
Made Endiana, Putu Diah 1. Etika profesi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
Kumalasari, 2022, 2. Independensi 2. Independensi berpengaruh positif terhadap kinerja
“PENGARUH ETIKA 3. Profesionalisme auditor pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
PROFESI, INDEPENDENSI, 4. Pengalaman kerja 3. Profesionalisme berpengaruh negatif terhadap
PROFESIONALISME, DAN kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
PENGALAMAN KERJA
TERHADAP KINERJA Teknik Analisis: Denpasar.
AUDITOR PADA KANTOR Penelitian ini adalah penelitian 4. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap
AKUNTAN PUBLIK DI kuantitatif. Metode penentuan sampel kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
DENPASAR” yang digunakan dalam penelitian ini Denpasar.
adalah metode purposive sampling.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 76 auditor yang
bekerja di 14 KAP Denpasar. Pengujian
hipotesis penelitian ini uji hipotesis
analisis statistik deskriptif dan linier
berganda.
 Proksi yang akan digunakan:

No. Nama Variabel Proksi yang akan digunakan


1 Independensi Auditor Dalam BPKP (2008) Independensi merupakan
standar umum nomor dua dari delapan standar audit
APIP. Independensi pada dasarnya merupakan state
of mind atau sesuatu yang dirasakan masing-masing
menurut apa yang sedang berlangsung. Independensi
auditor dapat ditinjau dan di evaluasi dari dua sisi
yaitu:
 Independensi Praktisi
 Independensi Profesi
2 Etika Profesi Nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah
laku yang diterima dan digunakan oleh suatu
golongan tertentu atau individu. Menurut BPKP
(2008) prinsip-prinsip perilaku dalam kode etik APIP
(Aparat Pengawas Intern Pemerintah) yakni:
 Integritas
 Obyektivitas
 Kerahasiaan
 Kompetensi
3 Komitmen Organisasi Komitmen organisasi menurut Meyer et al., dalam
Yustina (2006) adalah derajat sejauh mana
keterlibatan seseorang dalam organisasinya dan
kekuatan identifikasinya terhadap suatu organisasi
tertentu.
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai “Suatu
perpaduan antara sikap dan perilaku. Komitmen
organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, rasa
mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa
keterlibatan dengan tugas organisasi, dan rasa
kesetiaan kepada organisasi”.
4 Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari
tindakan seseorang pemimpin, baik yang tampak
maupun yang tidak tampak oleh bawahanya
(Achmad, 2007). Gaya kepemimpinan menunjukkan
secara langsung maupun tidak langsung tentang
keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan
bawahanya.
Penelitian ini mengindikatori gaya kepemimpinan
sebagai berikut:
 Consideration (konsiderasi) pemimpin
 Initiating Structure (struktur inisiatif) pemimpin
5 Kinerja Auditor Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan
Pemerintah yang dilakukan individu dibandingkan dengan
kriteria yang telah ditetapkan bersama, pengertian
kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai individu dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya (Robbins, 2007).
Pengukuran kinerja perlu memperhatikan indikator-
indikator kinerja yang menjadi ukuran baik kualitatif
maupun kuantitatif untuk mengambarkan pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pusdiklatwas BPKP (2007) indikator yang
digunakan sebagai tolak ukur pencapaian kinerja
yaitu :
 Indikator Masukan (Inputs)
 Indikator Proses
 Indikator Keluaran
 Indikator Outcome
 Indikator Manfaat (benefits)
 Indikator Dampak (impacts)
 Kerangka Pikir:

Independensi Auditor
(X1)

Etika Profesi
(X2)

Kinerja Auditor
Komitmen Organisasi (Y)
(X3)

Gaya Kepemimpinan
(X4)
C. PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN PELATIHAN
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR PEMERINTAH DI BPKP PERWAKILAN PAPUA)
 Data Penelitian Terdahulu

Data Penelitian Variabel Penelitian dan Teknik


No. Hasil
(Penulis, Tahun, Judul) Analisis
1. Keumala Hayati Hakim, Ernita Variabel Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Berutu, Marselinus Lase, Jerry 1. Profesionalisme Profesionalisme, etika profesi dan pelatihan
Agustinus Manurung, 2020, 2. Etika Profesi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor.
“PENGARUH 3. Pelatihan Auditor Secara parsial, profesionalisme dinyatakan berpengaruh
PROFESIONALISME, ETIKA signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan etika
Teknik Analisis:
PROFESI DAN PELATIHAN profesi dan dan variabel pelatihan secara parsial tidak
Pendekatan yang dilakukan dalam
AUDITOR TERHADAP berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada
penelitian ini adalah pendekatan
KINERJA AUDITOR PADA BPKP sumatera utara.
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
BADAN PENGAWASAN
yang digunakan nonprobability
KEUANGAN DAN
sampling. Nonprobability sampling
PEMBANGUNAN (BPKP)
adalah teknik pengambilan sampel yang
SUMATERA UTARA”
tidak ada karakter khusus sehingga
semua anggota populasi dapat dijadikan
sebagai data sampel penelitian. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampling jenuh, karena semua
anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Teknik menganalisis data
menggunakan analisis regresi linear
berganda.
2. Variabel Penelitian: Hasil penelitian menunjukan Profesionalisme, etika
1. Profesionalisme profesi, independensi mempunyai efek terhadap kinerja
2. Etika Profesi auditor dan pelatihan auditor memoderasi efek
Benedikta Paifum Ing, 2020,
3. Independensi profesionalisme, etika profesi, independensi terhadap
“EFEK PROFESIONALISME,
4. Pelatihan Auditor kinerja auditor. Hal ini berarti semakin professional,
ETIKA PROFESI,
jujur, mematuhi etika seorang auditor dan dukung oleh
INDEPENDENSI TERHADAP Teknik Analisis:
pelatihan yang cukup dalam menjalankan pekerjaannya
KINERJA AUDITOR Metode penelitian yang digunakan
DENGAN PELATIHAN adalah kuantitatif. Teknik penentuan maka kinerja seorang auditor mendapatkan hasil yang
memuaskan.
AUDITOR SEBAGAI sampel yang digunakan dalam
VARIABEL MODERASI penelitian ini adalah metode
(Studi Empiris Pada Auditor nonprobability sampling dengan teknik
Kantor Akuntan Publik Di Kota purposive sampling. Penelitian ini
Malang)” menggunakan teknik analisis regresi
moderasian diuji dengan tingkat
signifikan <0,05.
3. Eska Prima Monique, 2020, Variabel Penelitian: Hasil dari pengujian regresi berganda dalam penelitian
“PENGARUH 1. Profesionalisme ini menyebutkan bahwa profesionalisme, independensi
PROFESIONALISME, 2. Independensi Auditor auditor dan etika profesi memiliki pengaruh yang
INDEPENDENSI AUDITOR, 3. Etika Profesi signifikan terhadap kinerja auditor di BPKP Provinsi
ETIKA PROFESIONAL, DAN 4. Gaya Kepemimpinan Bengkulu, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
GAYA KEPEMIMPINAN sikap auditor yang profesional akan dapat menentukan
Teknik Analisis:
TERHADAP KINERJA kualitas kerja seorang auditor, sedangkan seorang
Penelitian ini menggunakan pendekatan
AUDITOR” auditor di tuntut utuk dapat berperilaku secara
kuantitatif. Pemilihan sampel dalam
independen sehingga keputusan audit yang akan dibuat
penelitian ini menggunakan teknik
oleh seorang auditor tidak dapat diatur oleh pihak lain
purposive sampling. Metode analisis
ataupun mementingkan kepentingan suatu golongan
data menggunakan analisis regresi linear
ataupun perorangan. Hal inilah yang sejalan dengan
berganda
etika profesi seorang auditor yang mana auditor yang
memiliki sikap profesional dan independen pastilah
memegang etika profesinya. Sedangkan gaya
kepemimpinan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dapat
dikarenakan bagaimanapun gaya memimpin seorang
atasan tidak akan memiliki pengaruh yang berarti
terhadap kinerja seorang auditor, karena kualitas kerja
auditor merupakan tanggung jawab individual seorang
auditor berdasar etika dan profesionalisme yang telah
menjadi suatu pedoman sebagai seorang auditor. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi kantor BPKP Provinsi Bengkulu dalam
mengambil suatu sikap dalam pengembagan kualitas
auditor.
4. M. Adam Syafrizal Faiz, Sari Variabel Penelitian: Independensi berdampak positif akan kinerja auditor
Andayani, 2020, “PENGARUH 1. Independensi pemerintahan. Perihal tersebut membuktikan jika di
INDEPENDENSI, 2. Komitmen Organisasi kantor Badan Pengawasan Keuangan dan
KOMITMEN ORGANISASI, 3. Gaya Kepemimpinan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur mempunyai sikap
GAYA KEPEMIMPINAN 4. Pemahaman Good Governance independensi pada saat menjalankan tugas mereka
DAN sebagai seorang auditor. Komitmen Organisasi
PEMAHAMAN GOOD Teknik Analisis: berpengaruh positif akan kinerja auditor pemerintahan
GOVERNANCE TERHADAP Penilitian ini bersifat kuantitatif dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
KINERJA AUDITOR data primer. Populasi yang dipakai (BPKP) Jawa Timur. Perihal tersebut membuktikan
PEMERINTAH” didalam penelitian ini merupakan jika terdapat komitmen organisasi pada saat berkerja
auditor yang berkerja pada cabang maka akan berdampak didalam menaikkan kinerja
BPKP perwakilan di Jawa Timur. auditor pemerintahan. Gaya Kepemimpinan berdampak
Sampel didalam penelitian ini memakai positif akan kinerja auditor pemerintahan. Perihal
non-probability sampling sebagai teknik tersebut membuktikan jika gaya kepemimpinan yang
sampling dengan pendekatan metode dipakai oleh kantor Badan Pengawasan Keuangan dan
purposive sampling. Sample dalam Pembangunan (BPKP) Jawa Timur memiliki pengaruh
penelitian ini yaitu 60 responden untuk meningkatkan kinerja auditor pemerintahan.
dengan kriteria a.) auditor pemerintahan Pemahaman Good governance berdampak positif akan
b.) memiliki pengalaman kerja di kinerja auditor pemerintah. Perihal tersebut
bidang audit selama 5 tahun. Analisis membuktikan jika auditor pemerintahan di kantor
didalam studi ini menerapkan PLS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(Partial Least Square). (BPKP) Jawa Timur memiliki pemahaman yang baik
dan menerapkan pemahaman good governance dalam
melakukan tugas akan meningkatkan kinerja auditor
pemerintahan.
5. Cici Anita, 2021, “PENGARUH Variabel Penelitian: 1. Independensi berpengaruh terhadap kinerja auditor
INDEPENDENSI, GAYA 1. Independensi pada inspektorat kota pekanbaru.
KEPEMIMPINAN, 2. Komitmen Organisasi 2. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap
KOMITMEN ORGANISASI 3. Gaya Kepemimpinan kinerja auditor pada inspektorat kota pekanbaru.
DAN PEMAHAMAN GOOD 4. Pemahaman Good Governance 3. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap
GOVERNANCE TERHADAP kinerja auditor pada inspektorat kota pekanbaru.
KINERJA AUDITOR Teknik Analisis: 4. Good governance tidak berpengaruh terhadap
PEMERINTAH (Studi Kasus Jenis penelitian yang digunakan adalah kinerja auditor pada inspektorat kota Pekanbaru.
Pada Kantor Inspektorat Kota kuantitatif. Penentuan sampel 5. Diproleh nilai signifkan sebesar 0.000, karna
Pekanbaru)” menggunakan metode purposive tingkat probabilitas signifikan lebih kecil dari
sampling dengan total sampel 50 0.05 sehingga bisa disimpulkan kalau
sampel dari Kantor Inspektorat independensi, gaya kepemimpinan, komitmen
Pekanbaru. Teknik analisis data organisasi, serta pemahaman good governance
dilakukan dengan Analisis Regresi memiliki pengaruh signifikan secara simultan
Berganda. terhadap kinerja auditor pada inspektorat kota
pekanbaru.
6. Jefirstson Richset Riwukore, Variabel Penelitian: Etika kerja, profesionalisme, dan gaya kepemimpinan
Fellyanus Habaora, Luis 1. Etika Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
Marnisah, 2022, “Etika Kerja, 2. Profesionalisme auditor intern pada Badan Inspektorat Kota Kupang.
Profesionalisme, dan Gaya 3. Gaya Kepemimpinan Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja auditor,
Kepemimpinan: Hubungannya auditor diharapkan dapat melaksanakan pemeriksaan
Terhadap Teknik Analisis: dengan mentaati etika kerja dan memiliki sikap
Kinerja Auditor Intern di Badan Penelitian ini merupakan penelitian profesional sehingga kinerja auditor maksimal.
Inspektorat Kota Kupang” kuantitatif menggunakan variabel etika Pimpinan auditor juga diharapkan terus
kerja, profesionalisme, dan gaya mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah ada
kepemimpinan sebagai variabel sehingga auditor dapat memiliki motivasi dan
independen dan kinerja auditor sebagai komitmen yang tinggi dalam melakukan tugas
variabel dependen. Metode purposive pengawasan tanpa mengutamakan kepentingan
sampling digunakan untuk intrinsik.
mengidentifikasi tempat, populasi dan
sampel penelitian. Lokasi dan waktu
penelitian dilaksanakan di Badan
Inspektorat Kota Kupang pada bulan
September 2021-Februari 2022, dan
sampel jenuh menjadi metode untuk
menentukan responden penelitian dari
populasi dan sampel yang ada, yaitu 74
responden. Pengolahan data
menggunakan analisis regresi linear
berganda dari sumber data primer dan
dijelaskan secara deskriptif dari
dukungan data sekunder.
7. Vanne Donito, Sri Variabel Penelitian: Independensi auditor, komitmen organisasi,
Trisnaningsih, 2022, “Faktor- 1. Independensi Auditor pemahaman terkait good governance, gaya
faktor yang mempengaruhi 2. Komitmen Organisasi kepemimpinan, serta budaya organisasi berpengaruh
kinerja auditor internal 3. Pemahaman Atas Good signifikan serta positif pada kinerja auditor internal
perusahaan” Governance perusahaan. Keterbatasan riset ini yaitu terbatasnya
4. Gaya Kepemimpinan obyek profesi auditor internal pada perusahaan
5. Budaya Organisasi pengadaan barang dan jasa. Sehingga hasil dalam
penelitian ini hanya diambil berdasarkan obyek
Teknik Analisis: penelitian ini. Mungkin hasilnya bisa berbeda jika
Jenis penelitiannya yaitu kuantitatif. penelitian diambil dari obyek penelitian yang berlainan.
Populasinya yaitu 80 auditor internal
pada perusahaan-perusahaan
pengadaan barang dan jasa yang terdata
pada PT. KAI DAOP 8 Surabaya.
Peneliti menggunakan teknik simple
random sampling. Minimal sampel dari
riset ini diambil berdasarkan rumus
Slovin yaitu n = N / N (e) 2 + 1 dengan
e 5% sehingga n = 80 / 80 (0.05) 2 + 1
= 66.66 dibulatkan menjadi 67. Jenis
data adalah data primer.
Peneliti mengumpulkan data dengan
menyebarkan kuesioner langsung ke
responden. Peneliti memakai analisis
regresi linier berganda dengan bantuan
software SPSS.
8. Muhammad Aditya Alyusri Variabel Penelitian: 1. Etika profesi tidak memiliki pengaruh signifikan
Rahmat, Rida Prihatni, Hera 1. Etika Profesi terhadap kinerja auditor internal pemerintah.
Khairunnisa, 2022, 2. Profesionalisme 2. Profesionalisme secara signifikan memiliki pengaruh
“PENGARUH ETIKA 3. Gaya Kepemimpinan positif terhadap kinerja auditor internal pemerintah.
PROFESI, 3. Gaya kepemimpinan secara signifikan memiliki
PROFESIONALISME, DAN Teknik Analisis: pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal
GAYA KEPEMIMPINAN Pada penelitian ini menerapkan pemerintah.
TERHADAP KINERJA pendekatan kuantitatif berbasis survei.
AUDITOR INTERNAL Metode analisis data yang digunakan
PEMERINTAH” yaitu analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial dengan
menggunakan menggunakan perangkat
lunak SmartPLS 3.0. Metode
pengambilan sampel yaitu dengan
sampel jenuh, yaitu tata cara dalam
memastikan
sampel jika seluruh populasi digunakan
sebagai sampel. Dalam memperoleh
jumlah minimum sampel, peneliti
menggunakan rumus slovin dengan total
71 auditor yang bekerja pada
Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta
yang didapatkan berdasarkan batas
sampel pada perhitungan Slvoin.
9. Putu Adi Setia Wahyu, I Made Variabel Penelitian: Berdasarkan hasil dari penelitian riset menunjukkan
Wianto Putra, Ni Putu Rediatni 1. Gaya Kepemimpinan bahwa pada adanya pengaruh positif dan signifikan
Giri, 2022, “Pengaruh Gaya 2. Budaya Organisasi terhadap kinerja auditor. Sedangkan pada budaya
Kepemimpinan, Budaya 3. Pemahaman Good Governance organisasi menjelaskan adanya pengaruh positif, dan
Organisasi, Pemahaman Good 4. Profesionalisme pada pemahaman good governance mendapatkan
Governance, Profesionalisme, 5. Independensi jawaban yang menjelaskan adanya pengaruh positif
dan Independensi Terhadap terhadap kinerja. Dan pada profesionalisme yang
Kinerja Auditor pada Kantor Teknik Analisis: menunjukkan jawaban berupa adanya pengaruh positif
BPK RI Provinsi Bali” Jenis penelitian yang digunakan adalah dan signifikan pada hasil uji kinerja. Dan yang terakhir
kuantitatif. Pemilihan sampel ditentukan pada independensi yang dimana menunjukkan adanya
dengan metode purposive non random hasil yang positif terhadap uji yang sudah dilakukan.
sampling. Sampel yang diperoleh Maka, semua uji yang dilakukan berpengaruh positif
sebanyak 150 pegawai. Analisis yang terhadap hasil penelitian.
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda.
10. Ni Luh Okta Suairni, I Dewa Variabel Penelitian: 1. Etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja
Made Endiana, Putu Diah 1. Etika profesi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
Kumalasari, 2022, 2. Independensi 2. Independensi berpengaruh positif terhadap kinerja
“PENGARUH ETIKA 3. Profesionalisme auditor pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
PROFESI, INDEPENDENSI, 4. Pengalaman kerja 3. Profesionalisme berpengaruh negatif terhadap
PROFESIONALISME, DAN kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
PENGALAMAN KERJA Teknik Analisis: Denpasar.
TERHADAP KINERJA Penelitian ini adalah penelitian 4. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap
AUDITOR PADA KANTOR kuantitatif. Metode penentuan sampel kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di
AKUNTAN PUBLIK DI yang digunakan dalam penelitian ini Denpasar.
DENPASAR” adalah metode purposive sampling.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 76 auditor yang
bekerja di 14 KAP Denpasar. Pengujian
hipotesis penelitian ini uji hipotesis
analisis statistik deskriptif dan linier
berganda.
 Proksi yang akan digunakan:

No. Nama Variabel Proksi yang akan digunakan


1 Profesionalisme Profesionalisme adalah suatu kemampuan dan ketrampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan sesuai bidang dan tingkatan menyangkut kecocokan antara kemampuan yang
dimiliki oleh perusahaan/organisasi dengan kebutuhan tugas, antara kemampuan dengan
kebutuhan tugas dalam membentuk karyawan yang profesional (Marnisah, Riwukore,
Habaora, & Susanto, 2021). Menurut Marnisah, Riwukore, Habaora, & Susanto (2021)
indikator profesionalisme secara umum adalah:
1. Altruisme yaitu berani berkorban
2. Komitmen terhadap kesempurnaan, memberikan atau mengerjakan yang terbaik;
3. Toleransi yaitu sikap profesionalnya ditunjukkan dengan sikap adaptasi, suka
bekerjasama, dan komunikatif
4. Integritas, ditunjukkan melalui sikap jujur, teguh, dan memberi teladan
5. Respek kepada semua orang, profesional dalam menerima kritik
Sense of duty, sikap profesionalnya adalah disiplin dan tepat waktu.
2 Etika Profesi Nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh
suatu golongan tertentu atau individu. Menurut BPKP (2008) prinsip-prinsip perilaku dalam
kode etik APIP (Aparat Pengawas Intern Pemerintah) yakni:
 Integritas
 Obyektivitas
 Kerahasiaan
 Kompetensi
3 Pelatihan Auditor Pelatihan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama dalam hal:
 Pengetahuan (knowledge)
 Kemampuan (ability)
 Keahlian (skill) dan
 Sikap (attitude)
Pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang
(Fakhri, 2011).
4 Kinerja Auditor Pemerintah Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama, pengertian kinerja sebagai hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai individu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Robbins, 2007).
Pengukuran kinerja perlu memperhatikan indikator-indikator kinerja yang menjadi ukuran
baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengambarkan pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pusdiklatwas BPKP (2007) indikator yang digunakan
sebagai tolak ukur pencapaian kinerja yaitu :
 Indikator Masukan (Inputs)
 Indikator Proses
 Indikator Keluaran
 Indikator Outcome
 Indikator Manfaat (benefits)
 Indikator Dampak (impacts)
 Kerangka Pikir:

Pelatihan Auditor
(Z)

Profesionalisme
(X2)

Etika Profesi
(X2)

Kinerja Auditor
(Y)

Anda mungkin juga menyukai