Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

Modul 1 Tipe-tipe Gelombang


Mata Kuliah GP2204 Seismik Refraksi

ABSTRAK
Praktikum 1 berjudul “Tipe-tipe gelombang” secara singkat akan memiliki tujuan yaitu
menentukan ketebalan lapisan,kecepatan pada setiap lapisan, dan juga kita akan
mendapatkan galat dari parameter yang didapat. Dalam praktikum ini akan melakukan
picking data dari direct wave ,refracted wave serta refracted reverse dip. Kita akan
mendapatkan coding yang digunakan untuk mencari parameter tersebut menggunakan
software matlab

Kata kunci : Judul,Ketebalan lapisan,kecepatan lapisan,picking data,dan Matlab

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Gelombang seismik dibagi atas 2 yaitu gelombang badan dan gelombang
permukaan. Dalam gelombang badan terdiri atas gelombang P dan S. Gelombang P bersifat
longitudinal dan gelombang S bersifat tranversal. Sedangkan gelombang permukaan terbagi
atas gelombang Love dan Rayleigh. Seismik refraksi merupakan salah satu cabang dari
metode eksplorasi seismik yang memanfaatkan gelombang refraksi yang mengalami delay
time sebelum terekam oleh receivere(Geophone). Umummya gelombang dalam peristiwa
menjalarnya pada suatu medium akan memenuhi 3 prinsip dasar dalam penjalarannya,
berupa prinsip Fermat, Prinsip Huygens, dan hukum Snellius.
Hukum Snellius menyatakan bahwa jika cahaya datang dari medium yang kurang
rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya
cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal.
Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang berada didepan
muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi terbentuknya deretan gelombang yang
baru.Jumlah energi total deretan gelombang baru tersebut sama dengan energi utama.
Didalam eksplorasi seismik titik-titik diatas dapat berupa patahan, rekahan, pembajian,
antiklin, dll. Sedangkan deretan gelombang baru berupa gelombang difraksi. Untuk
menghilangkan efek ini dilakukanlah proses migrasi.
Prinsip Fermat menyatakan bahwa jika sebuah gelombang merambat dari satu titik
ke titik yang lain maka gelombang tersebut akan memilih jejak yang tercepat,disini tercepat
bukan berarti jarak yang pendek melainkanan dapat juga jarak yang jauh tapi memiliki
kecepatan yang tinggi
Pada zaman sekarang seismik refraksi lebih fokus kepada eksplorasi dangkal
maupun near-surface survey. Salah satu aplikasi seismik refraksi ialah mencari (Bed Rock)
yang difungsikan sebagai pondasi tiang-tiang gedung pencakar langit. Selain itu seismik
refraksi juga digunakan dalam hal penentuan banyak lapisan,elastisitas batuan,dan juga
menentukan kedalaman dari lapisan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Menentukan kecepatan setiap lapisan pada percobaan gelombang
refraksi
1.2.2 Menentukan galat dari pengolahan data kecepatan first break pada direct
wave dan refracted wave
1.2.3 Mengukur besar besar kemiringan antara refracted wave dan direct wave
untuk mendapatkan kecepatan

1.3 Batasan Masalah


Praktikum kali ini fokus terhadap penentuan kecepatan di setiap batas lapisan,
kecepatan direct wave, refracted wave, dan kasus pada refracted wave dip
angular.

II. DASAR TEORI

Metode seismik merupakan salah satu dari sekian banyak metode eksplorasi pada
bidang geofisika. Metode seismik terbagi menjadi 2 cabang yaitu seismik refleksi dan
seismik refraksi. ” Refleksi dan refraksi memiliki prinsip yang hamper sama dalam
berbagai aspek dan bidang refleksi suatu waktu melakukan profil refraksi, meskipun tidak
dengan efisiensi dari bidang yang dirancang khusus untuk pembiasan. Perbedaan anatara
bidang usaha refleksi dan refraksi kebanyakan hasil dari rentang antara source dan
receivere yang bekerja pada perpindahan refraksi”.(Telford, et al,1990:209)
Dalam peristiwa menjalarnya pada suatu medium akan memenuhi 3 prinsip dasar dalam
penjalarannya, berupa prinsip Fermat, Prinsip Huygens, dan hukum Snellius.
Hukum Snellius menyatakan bahwa jika cahaya datang dari medium yang kurang
rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya
cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal.
Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang berada didepan
muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi terbentuknya deretan gelombang yang
baru.Jumlah energi total deretan gelombang baru tersebut sama dengan energi utama.
Didalam eksplorasi seismik titik-titik diatas dapat berupa patahan, rekahan, pembajian,
antiklin, dll. Sedangkan deretan gelombang baru berupa gelombang difraksi. Untuk
menghilangkan efek ini dilakukanlah proses migrasi.
Prinsip Fermat menyatakan bahwa jika sebuah gelombang merambat dari satu titik
ke titik yang lain maka gelombang tersebut akan memilih jejak yang tercepat,disini tercepat
bukan berarti jarak yang pendek melainkanan dapat juga jarak yang jauh tapi memiliki
kecepatan yang tinggi

III. DATA DAN PENGOLAHAN

3.1 Data Praktikum


a. Direct Wave
V = 1800

Gambar 3.1 Program Coding Data Sintetis Direct Wave (Matlab,2017)


Gambar 3.2 Picking Data Sintetis Direct Wave (Matlab,2017)

Gambar 3.3 Tabel Data First Break Direct Wave (Microsoft Exel,2010)

b. Refracted Wave
V1 = 600 , V2 = 1200 , h = 40 , spacing = 8
Gambar 3.4 Program Refracted Wave ( Matlab,2017)

Gambar 3.5 Picking Data First Break Refracted Wave (Matlab,2017)


Gambar 3.6 Tabel Data First Break Refracted Wave (Microsoft Exel,2010)

c.Refracted Dip Reverse


V1 = 600 , V2 = 1200, spacing = 5 , H = 10 , beta = 19
Gambar 3.7 Program Refracted Dip Reverse (Matlab,2017)

Gambar 3.8 Data Picking Frist Break Refracted Dip Reverse Wave
(Matlab,2017)

Gambar 3.9 Tabel Data Frist Break Refracted Wave Reverse Wave
(Microsoft Exel,2010)

3.2 Flowchart
Direct Wave,Refracted Wave dan Refracted Dip Reverse
Buka Input coding
Niat
octave/matlab beserta data

Output Data

3.3 Pengolahan Data Praktikum


a. Direct Wave

Gambar 3.10 Grafik dan Pengolahan Data First Break Direct Wave
(Microsoft Exel,2010)
V=1/m
V=1/0.0006
V=1666.6667 m/s
Galat :
([Teori-Data]/Teori)*100=([1800-1666.667]/1800)*100=7.4%

b. Refracted Wave

Gambar 3.11 Grafik dan Pengolahan Data Frist Break Refracted Wave
(Microsoft Exel,2010)
V1 teori: 600 m/s
V1 data: 1/m
1/0.0017=588.23 m/s

V2 teori:1200m/s
V2 data:1/m
1/0.0008=1250m/s

Galat V1
([Teori-Data]/Teori)*100=([600-588.2]/600)*100=1.96%
Galat V2
([Teori-Data]/Teori)*100=([1200-1250]/1200)*100=4.16%
C.Refracted Dip Reverse

Gambar 3.10 Grafik dan Pengolahan Data Frist Break Refracted Dip
Reverse Wave (Microsoft Exel,2010)

V1 direct wave=1/m
1/0.0017= 588.23m/s
V1 direct reverse=1/m
1/0.0017=588.23

V2 refracted wave=1/m
1/0.0013= 760.23 m/s
V2 refracted reverse=1/m
1/-0.0003=3333.3 m/s
IV. ANALISIS
Jadi dari praktikum yang sudah dilakukan ketika kita mengubah jarak antar
offset maka hal mendasar yang akan berubah adalah target kedalaman terdangkal dan
terdalam yang ingin dicapai serta kedetailan juga akan terpengaruh.
Untuk masalah perbedaan kecepatan/galat dari praktikum ini, misalnya
untuk direct wave
V=1/m
V=1/0.0006
V=1666.6667 m/s
Galat :
([Teori-Data]/Teori)*100=([1800-1666.667]/1800)*100=7.4%

Perbedaan ini timbul karena masalah ketepatan dan keakuratan dalam hal picking sehingga
akan mendapatkan nilai x dan y yang berbeda dari gambar dan itu semua akan
mempengaruhi fungsi yang terbentuk/approximate function. Fungsi yang terbentuk adalah
Y=0.00006x-5E-05 berdasar fungsi disamping dapat kita lihat bahwa konstanta bernilai
negatif jadi ketika kita memasukkan nilai makan fungsi utama akan berkurang terhadap
konstanta ,itulah kenapa nilai fungsi tidak dapat merepresentasikan 1/kecepatan dengan
akurat.
Untuk praktikum gelombang refraksi juga didapat galat cukup kecil yang
menandakan masih adanya kekurangan dalam ketepatan dan keakuratan dalam hal picking
data ,missal saja

V1 teori: 600 m/s


V1 data: 1/m
1/0.0017=588.23 m/s

V2 teori:1200m/s
V2 data:1/m
1/0.0008=1250m/s

Galat V1
([Teori-Data]/Teori)*100=([600-588.2]/600)*100=1.96%
Galat V2
([Teori-Data]/Teori)*100=([1200-1250]/1200)*100=4.16%

Untuk V1 galat dipengaruhi oleh nilai mx+c yaitu Y=0.0017x+0.0002 berdasar fungsi yang
didapat bahwa yang mempengaruhi galat terbesar adalah tidak samanya fungsi mx akaibat
hal yang sudah dijelaskan. Untuk v2 Y=0.0008x+0.1168 dari fungsi yang didapat bahwa
galat terbesar disebabkan mx+c yang tidak akurat.
Kemudian misalnya kita mengubah kedalaman secara berkala maka aka nada hal yang
terpengaruhi yaitu posisi cross over distance dan kecepatan V1 dan V2 karena makin dalam
target yang akan dicari maka makin dalam juga kita akan mendeteksi apa yang ada didalam
bumi sedangkan secara teori dan pembuktian bahwa makin dalam maka komponen bumi
akan semakin kompak,densitas meningkat,suhu meningkat sehingga kecepatan akan
meningkat dan akan mempengaruhi posisi nilai x dan y cross over distance.
V. KESIMPULAN
Berdasar praktikum yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa kecepatan
lapisan 1 dan 2 berturut-turut sebesar 588.23 m/s dan 1250 m/s pada percobaan
gelombang refraksi .
Berdarsarkan praktikum yang sudah dilakukan ditemukan bahwa galat direct
wave sebesar 7.4% dan pada refracted wave V1 sebesar 1.96% dan V2 sebesar
4.16%.kemudia untuk gradient pada percobaan direct wave didapatkan sebesar
0.0006 dan pada refracted wave V1 didapatkan gradient sebesar 0.0017 dan V2
sebesar 0.0008
VI. MANFAAT PRAKTIKUM
Praktikum seismic refraksi yang berjudul “Tipe-Tipe Gelombang” memiliki
manfaat yaitu 1. Kita dapat melakukan coding untuk mencari kecepatan dan
kedalaman suatu lapisan dari berbagai parameter yang didapat 2. Kita dapat
menggunakan ilmu ini untuk terapan pada dunia kerja nanti

VII. REFERENSI

Abdullah,agus.2010.Seismik Refraksi. Tersedia di


http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2010/11/seismik-refraksi.html diakses pada 3/2/2020 pukul
01.00 WIB
B,Carl,Boyer.2020.Pierre De Fermat. Tersedia di https://www.britannica.com/biography/Pierre-de-
Fermat diakses pada 3/2/2020 pukul 01.07 WIB
M,Wayne,saslow.2002.Optics. Tersedia di
https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/huygens-principle diakses pada 3/2/2020 pukul
01.12WIB

Anda mungkin juga menyukai