Anda di halaman 1dari 7

8

BAB III
TEORI DASAR
3.1
Konsep Dasar Seismik Refleksi
Penjalaran gelombang seismik mengikuti hukum snellius dimana
gelombang
datang akan dipantulkan da
n di transmisikan jika melewati suatu reflektor.
Gambar 3.1 Penjalaran Gelombang Melalui
Batas Dua medium Menurut Hukum Snellius
Kemampuan dari batuan untuk melewatkan
gelombang akustik disebut Impedansi
Akustik. Impedansi Akustik (IA)
adalah produk dari densitas (

) dan kecepatan
gelombang kompresional (V
) (Badley,1985) dimana :
IA =

.V (3.1)
9
Perubahan Impedansi Akustik dapat di
gunakan sebagai indi
kator perubahan
litologi, porositas, kekerasan, dan kandungan fluida. AI berbanding lurus
dengan
kekerasan batuan dan berbandi
ng terbalik dengan porositas.
Refleksi seismik terjadi bila ada peruba
han atau kontras pada AI. Untuk Koefisien
Refleksi pada sudut datang nol derajat da
pat dihitung menggunakan persamaan berikut:
1
2
1
2
AI
AI
AI
AI
R
c
+

=
(3.2)
Wavelet
adalah sinyal transien yang mempunyai interval waktu dan amplitudo
yang terbatas. Ada empat jenis
wavelet
yang umum diketahui, yaitu
zero phase, minimum
phase, maximum phase,
dan
mixed phase
. Seismogram sintetik adalah rekaman seismik
buatan yang dibuat dari data log kecepatan dan densitas. Data kecepatan
dan densitas
membentuk fungsi koefisien refleksi yang
selanjutnya dikonvolusikan dengan wavelet
untuk mendapatkan seismogram sintetik
seperti terlihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Ilustrasi Seismogram Sintetik
10
3.2
Metode Seismik Inversi
Pengertian secara lebih spesifik tentang se
ismik inversi dapat didefiniskan sebagai
suatu teknik pembuatan model bawah pe
rmukaan dengan menggunakan data seismik
sebagai input dan data sumur sebagai
kontrol (Sukmono, 2000). Definisi tersebut
menjelaskan bahwa metoda inversi merupaka
n kebalikan dari pemodelan dengan metoda
ke depan (forward modelling) yang berhubunga
n dengan pembuatan se
ismogram sintetik
berdasarkan model bumi. Russel (1988) memb
agi metoda seismik inversi dalam dua
kelompok, yaitu inversi pre-stack dan inversi
post-stack
. Pada penelitian
ini akan dibahas
inversi post-stack yang berhubungan dengan inve
rsi amplitudo, dimana dalam inversi ini
terdiri dari beberapa algoritma, yaitu inve
rsi bandlimited (rekursif)
, inversi berbasis
model (
blocky
) dan inversi sparse spike (
maximum likelihood
).
3.2.1
Inversi Seismik Rekursif/Bandlimited
Inversi rekursif (bandlimited) adalah al
goritma inversi yang mengabaikan efek
wavelet seismik dan memperlakukan seolah
-olah trace seismik merupakan kumpulan
koefisien refleksi yang telah difilter oleh
wavelet fasa nol. Metoda ini paling awal
digunakan untuk menginversi data seismik
dengan persamaan dasar (Russel, 1988) :
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
Z
Z
r
Z
Z
V
V
V
V
1
1
1
1
1
1
+

=
+

=
+
+
+
+
+
+




(3.3)
dengan r = koefisien refleksi, (

= densitas, V=kecepatan gelombang P dan Z =
Impedansi Akustik ). Dimulai dari lapisa
n pertama, impedansi lapisan berikutnya
ditentukan secara rekursif dan tergantung nilai impedansi akustik lapisan
di atasnya
dengan perumusan sebagai berikut :
11






+

=
+
i
i
i
i
Z
r
-
1
r
1
*
Z
1
(3.4)
3.2.2
Inversi Seismik Model Based
Prinsip metoda ini adalah membuat model geologi dan
membandingkannya
dengan data rill seismik. Hasil perbandi
ngan tersebut digunakan secara iteratif
memperbaharui model untuk menyesuaikan
dengan data seismik . Metode ini
dikembangkan untuk mengatsi masalah ya
ng tidak dapat dipecahkan menggunakan
metode rekursif. Teknik ini dapat dijela
skan melalui diagram alur berikut.
Gambar 3.3 Metoda Inversi Model Based
Keuntungan penggunaan metoda inversi berbas
iskan model adalah metode ini tidak
menginversi langsung dari seismik melainka
n menginversi model geologinya. Sedangkan
Permasalahan potensial menggunakan metoda inve
rsi berbasis model adalah Sifat sensitif
12
terhadap bentuk waveletdan Sifat ketid
ak-unikan (non-unique
ness) untuk wavelet
tertentu.
3.2.3
Inversi Seismik Sparse Spike
Metode Sparse-spike ini mengasumsikan
bahwa reflektivitas yang sebenarnya
dapat diasumsikan sebagai seri dari spik
e-spike besar yang bertumpukan dengan spike-
spike yang lebih kecil sebagai
background
. Kemudian dilakukan estimasi wavelet
berdasarkan asumsi model tersebut. Sparse
-spike mengasumsikan bahwa hanya spike
yang besar yang penting. Inversi
ini mencari lokasi spike yang besar dari tras seismik.
Spike-spike tersebut terus di
tambahkan sampai tras dimodelkan secara cukup akurat.
Amplitudo dari blok impedansi ditentuka
n dengan menggunakan algoritma inversi Model
Based. Input parameter tambahan pada met
oda ini adlah menent
ukan jumlah maksium
spike yang akan dideteksi pada tiap tras seismik dan
treshold
pendeteksian seismik.
Model dasar trace seismi
k didefinisikan oleh :
s(t) = w (t) * r (t) + n (t)
(3.5)
Persamaan mengandung tiga variabel yang tidak diketahui sehingga sulit
untuk
menyelesaikan persamaan tersebut, namun dengan menggunakan asumsi
tertentu
permasalahan dekonvolusi dapat diselesaikan dengan beberapa teknik
dekonvolusi yang
dikelompokkan dalam metoda sparse-spi
ke. Teknik-teknik tersebut meliputi :
1.
Inversi dan dekonvolusi maximum-likelihood
2.
Inversi dan dekonvolusi norm-L1
3.
Dekonvolusi entropi minimum (MED)

Anda mungkin juga menyukai