Pengondisian ulang data atau data pre-conditioning penting dalam pendekatan ini
sehingga dapat diperoleh interpretasi secara kuantitatif yang lebih dapat dipercaya.
Metode ini menggunakan efek AVO pada domain pre-stack dan menggunakan Vp dan
Vs. gelombang shear dapat menghasilkan informasi yang penting mengenai distribusi litologi
(Pendre et al, 2000). Beberapa atribut seismik dan parameter fisis batuan dapat
diperkirakan.Extended Elastic Impedance (EEI) adalah suatu komnsep yang diperkenalkan
oleh Whitcombe et al. (2000). Dengan mensubstitusikan tan untuk sin2 theta dalam perkiraan
Aki dan Richards dari persamaan Zoeppritz, dengan ⱷ bekisar antara -90o dan +90o, EEI
menghasilkan paremeter elastic seperti bulk modulus, shear modulus dan lambda tergantung
pada sudut ⱷ.
Persamaan Zoeppritz dapat memberikan deskripsi mengenai perilaku amplitude dari
reflektor dengan offset (Zoeppritz. 1919).
Persamaan ini berlaku dalam beberapa kemungkinan atau kondisi (Shuey, 1985).
Salah satu metode ini berdasarkan pada komputasi dari sebuah atribut impendasi elastik atau
elastic impedance attribute (EI). (Connolly ,1999).
Kalkulasi awal dengan memperoleh hasil dari CDP pada posisi sumur. Nilai dari EI
bergantung pada Vp dan Vs seperti yang diketahui pada sumur dan nilai theta. Secara praktis,
impedansi elastik diperoleh melalui far angle stack (katakanlah lebih besar dari 30o) dengan
menggunakan wavelet yang diekstrak dari stack tersebut sehingga diperoleh stack seismic
cube, dengan melakukan dekonvolusi, akan dihasilkan beberapa EI cubes
hal 12-1
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
hal 12-2
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
Korelasi atau hubungan antara EEI dengan parameter fisis batuan diketahui dengan
korelasi log gamma ray untuk mendeliasi litologi (Neves et al., 2004). Komputasi dari
weighted stack diajukan untuk membuat komparasi antara EEI dan kemungkinan dara
seismic. Frekuensi antara sudut stack jauh dengan dekat menunjukan adanya perbedaan. Panel
offset yang jauh pada umumnya memiliki frekuensi yang rendah dan kubusnya diapat di filter
menjadi spektrum amplitude yang sama.
Kegunaan SHEAR WAVE ELASTIC IMPEDANCE (SEI) adalah konsep lain dari
inversi yang menghasilkan hasil (parameter) yang lebih banyak (DUffaut et al, 2000). Post
stack digunakan dalam stack kubus secara parsial. SEI menghubungkan wave stack dengan
sumur dengan linearisasi persamaan Zoeppritz. SEI sama dengan EI namun diadaptasikan ke
data seismik P-S converted (DUffanct et al., 2000). Hidrofon dan geofon vertical atau data Z
dijumlahkan untuk mengatenuasi atau menguatkan gema air pada receiver dan diperoleh
volume PZ. Untuk menghubungkan SEI dengan reflektivitas P-S , sama dengan
menghubungkan AI dengan reflektivitas P-P.
Metode ini termasuk dalam AVO inversion. Simultaneous Inversion dapat di gunakan
untuk menghitung data CDP sintetik dari sinyal P dan S reflektivitas model. Sehingga dalam
waktu yang bersamaan dapat bekerja secara simultan untuk memproses beberapa jenis
sampel. Penjelasan metode ini di ungkapkan oleh Ma(2002)
hal 12-3
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
Algoritma yang digunakan adalah memasukkan model untuk membuat data sintetik
dan meng komparasikan dengan data seismik asli. Inversi ini juga dapat di aplikasikan pada
simulasi teknik annealing (Ma 2002) yakni untuk meng-analogikan pertumbuhan kristal pada
saat pembekuan batuan.Metode Simultaneous Inversion menggunakan rumus Aki dan
Richards (1980) di gunakan untuk mengitung reflektivitas dalam beberapa jenis offset pada
domain Pre-Stack. Berit perumusan Aki dan Richards:
• Keuntungannya bahwa ada sedikit kendala pada kebenaran perhitungan karena sudut
yang digunakan hampir seimbang/sama. Pada model Vp awal diperlukan sebagai
masukan dengan frekuensi yang bervariasi cukup sedikit.
• Perhitungan biasanya digunakan minimal pada enam sudut. Akan tetapi dengan
menggunakan 3 sudut juga sudah memberikan hasil yang memuaskan ( Rauch-Davies
dan portniaguine 2004 ) pers 6.29 - 6.31
hal 12-4
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
• Pers 6.29 - 6.31 digunakan untuk menghitung reflektivitas di seluruh sudut. Proses di
atas adalah konvolusi dengan gelombang hasil CDP sintetik dibandingkan dengan data
seismic sebenarnya (Gb 6.38) dan perhitungan ketidaksamaannya.
Figure 6.38 A. Simultaneous Inversion dengan data CDP sintetik. B. Cross section
view displayed result of seismic data inversion
hal 12-5
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
Figure 6.39 (left) Fluids effects are seen in the seismic response of cretaccous sand
recervoirs in thr Chaco Basin, onshore Bolivia.
Figure 6.39 (right) the tunning effect result in apparent class 4 response
• Pada Time-Lapse seismic data pemrosesan diterapkan secara bersamaan untuk semua
vintages dan partial stack, karena estimasi gelombang untuk volume seismik berbeda.
hal 12-6
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
• Untuk data yang di ambil pada rentang waktu yang berbeda, proses near stack dan far
stack akan memberikan respon yang berbeda.Data near stack tidak memberikan
perbedaan respon yang cukup besar bila disbanding data far stack. Karena perubahan
data fluida pada near stack tidak begitu banyak dibanding pada far stack.
hal 12-7
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
hal 12-8
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
Gb. 6.42 : Teknik Forward Modelling menggunakan pemodelan bumi dalam kawasan
kedalaman untuk menghitung respo seismic sintetik. Proses ini dapat dibandingkan dengan
data seismic asli setelah dikonversi ke kawasan waktu. Pemodelan ini menghilangkan efek
perubahan ‘subtle’ pada pemodelan bumi. (dimodifikasi setelah Schaulbaum 1996)
hal 12-9
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
Gb. 6.43 : Hal penting yang dijelaskan oleh peraturan bayes untuk pengkondisian probabilitas
adalah mengenai contoh evaluasi prospek yang sederhana (dimodifikasi setelah Bryant et
al.2002; dipakai dengan ijin penggandaan Schlumberger)
Setelah melewati dua tahap dari elastic inversion, maka akan mendapatkan model-
model impedansi P dan S (Saltzer et al, 2005). Impedansi-impedansi ini dalam tahap kedua
terinversi ke dalam litologi (volume shale) dan porositas. Informasi yanmg diharapkan dari
fill, faults, dan stratigraphic horizons akan diperoleh selama modeling. Model fisis batuan
yang spesifik akan digunakan untuk mentransformasikan impendansi ke dalam V shale dan
estimasi porositas. Efek dari pasir (aspek rasio besar) dan clay pores (aspek rasio lebih kecil)
dalam model elastisitas batuan dikomputasi berdasarkan differential effective media theory.
Pasir bersifat kering dan clay pores berisi air garam (brine filled).
hal 12-10
[MATERI 12] Modul Seismik Stratigrafi
Substitusi fluida Gassmann dapar mengkalkulasi modulus bulk dari pasri yang
tersaturasi sehingga hubungan ekplisit non-linear antara kandungan clay, porosutas dan
saturasi air dapat diketahui. Pendekatan Bayesian diaplikasikan dengan memperkirakan data
noise dan parameter a-prior model untuk menghasilkan model yang paling mendekati.
Dengan menggabungkan model dan data kovarian, memungkinkan untuk memperkirakan
ketidakpastian dalam error data dan ketidakpastian a-prior model dalam solusi inversi.
(Saltzer et al, 2005)
Pendekatan stokastik dapat dipilih untuk meningkatkan resolusi dibandingkan dengan
metode inversi elastic konvensional (Contreras and Torres-Verdin 2005). Dalam percobaan
Marco Polo (Gulf of Mexico). Ditemukan adanya peningkatan pada resolusi vertikal dari 20
ke 5 meter. Masukan parameternya terdiri dari:
• 4 stack terpisah dengan masing-masing wavelet
• Well logs Vp, Vs, densitas, lithotype
• Variogram property geostatistikal dan histogram.
Geobodies dapat dibuat model dengan peningkatan dalam detailnya. Distribusi
porositas dalam 3D, permeabilitas dan saturasi air dapat divariasikan dengan co-simulasi
dengan hasil inversi turunan AVA yang dapat menghasilkan statistic multivarisasi, distribusi
dalam bentuk 3D yang beresolusi tinggi dari unsur atau property fisis batuan.
hal 12-11