MATLAB
Oleh:
MUJIBUSSALIM
1804107010037
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil plot data MT dengan menggunakan
Matlab
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip Dasar Metode Magnetotellurik
Metode magnetotellurik (MT) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika pasif
yang memanfaatkan medan elektromagnetik alam. Medan EM tersebut ditimbulkan oleh
berbagai proses fisik yang cukup kompleks sehinga spectrum frekuensinya sangat lebar ( 10 Hz).
Metode magnetutellurik (MT) merupakan salah satu metode geofisika yang dinilai paling baik
digunakan dalam eksplorasi panas bumi karena kemampuannya untuk memetakan nilai
resistivitas batuan sistem panas bumi. Metode tersebut mengukur dua komponen orthogonal
medan listrik ( E ) dan dua komponen orthogonal medan magnet ( B ). Rasio dari medan listrik
dan medan magnet merupakan nilai resistivitas semu yang kita kenal sebagaItensor impedan ( Z).
Medan elektromagnetik alami ( medan elektromagnetik primer ) sebagai sumber metode
magnetotellurik sampai ke bumi dengan memiliki variasi ke Bumi dengan memiliki variasi
terhadap waktu. Medan elektromagnetik tersebut menginduksi ore body di bawah permukaan
bumi sehingga eddy current ( arus telluric) yang menimbulkan medan elektromagnetik sekunder.
Receiver (RX) yang berada di permukaan menangkap total medan elektromagnetik sebagai
penjumlahan dari medan elektromagnetik primer dan medan elektromagnetik sekunder.
3. Pre-Processing
Teori yang digunakan pada proses awal pengolahan data MT diantaranya adalah Fourier
transform untuk mengubah data time series menjadi frequency domain dan robust processing
yang dapat berguna sebagai filter noise awal.
a. Fourier Transform
Fourier transform merupakan suatu fungsi yang dapat mengubah signal dari time-series
menjadi frequency domain. Fourier transform hanya dapat digunakan untuk space atau timeseries
yang merupakan fungsi kontinu. Berikut ini adalah fungsi dari Fourier transform dengan x(ω)
adalah fungsi gelombang dalam frequency domain, x(t) adalah fungsi gelombang dalam time
series, i adalah bilangan imaginer, ω = 2πf adalah frekuensi angular, dan t adalah waktu.
b. Robust Processing
Robust processing adalah teknik pemrosesan statistical yang menggunakan bobot
iterative dari residual untuk mengidentifikasi dan menghapus data yang menyimpang oleh noise
nonGaussian. Robust processing menggunakan beberapa pengukuran dari departure suatu
kontribusi individual dari rata-rata untuk merendahkan bobot outliers pada iterasi selanjutnya.
Outlier adalah data dengan nilai yang menyimpang jauh dari nilai ratarata, umumnya data
tersebut dapat dianggap sebagai noise sehingga robust processing dapat berperan sebagai filter
noise awal bagi data MT.
III
METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
Dalam pengerjaan Praktik ini kami menggunakan:
Laptop
Software
- Matlab
2. Diagram Alir
buka Matlab
Masukan script
modelMT dan Main
Run model
Simpan gambar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar di atas merupakan kurva yang menunjukkan nilai frekuensi terhadap resistivitas
semu. Garis merah menunjukkan data lapangan dan garis biru menunjukkan model yang telah
dibuat. Garis merah dan garis biru terlihat saling berhimpitan(menyatu) satu sama lain. Terlihat
presisi dari bentuk model yang dibuat sama dengan bentuk dari model lapangannya dengan
misfit/RMS sebesar 6.8554%.
Pada gambar diatas juga dapat dilihat pada layer 1 resistivitasnya sebesar 200 Ωm
dengan ketebalan 100m, pada layer 2 resistivitasnya sebesar 2000 Ωm dengan ketebalan 200 m,
pada layer 3 resistivitasnya sebesar 0.5 Ωm dengan ketebalan 30 m, pada layer 4 resistivitasnya
sebesar 2500 Ωm dengan ketebalan 400 m dan pada layer 5 resistivitas yang dimiliki sebesar
2000 Ωm dengan ketebalan half space.
Script Matlab
1. Model MT
% Digital Earth Lab
% www.DigitalEarthLab.com
% Written by Andrew Pethick 2013
% Last Updated October 29th 2013
% Licensed under WTFPL
impedances = zeros(n,1);
%Layering in this format
% Layer j
% Layer 1 1
% Layer 2 2
% Layer 3 3
% Layer 4 4
% Basement 5
%
%Symbols
% Zn - Basement Impedance
% Zi - Layer Impedance
% wi - Intrinsic Impedance
% di - Induction parameter
% ei - Exponential Factor
% ri - Reflection coeficient
% re - Earth R.C.
%Iterate through layers starting from layer j=n-1 (i.e. the layer above the
basement)
for j = n-1:-1:1
resistivity = resistivities(j);
thickness = thicknesses(j);
2. Main MT
clear all;
clc;
figure(1);
close(1);
disp('====================================');
disp('1D MAGNETOTELLURIC MODELLING PROGRAM');
disp('====================================');
disp(' LAST UPDATED 29TH DECEMBER 2013 ');
disp(' DEVELOPED BY ANDREW PETHICK ');
disp(' WWW.DIGITIALEARTHLAB.COM ');
disp('====================================');
disp('');
disp(' licensed under WTFPL')
disp('');
data = load('data3.txt');
dataFrequencies = data(:,1);
dataApparentResistivities = data(:,2);
dataError = data(:,3);
dataModelledApparentResistivities =
zeros(length(dataApparentResistivities),1);
for i = 1 : length(dataFrequencies)
frequency = dataFrequencies(i);
[apparentResistivity] = modelMT(resistivities, thicknesses, frequency);
dataModelledApparentResistivities(i) = apparentResistivity;
end
%Calculate Misfit
misfit = zeros(length(dataApparentResistivities),1);
for i = 1 : length(dataFrequencies)
d = dataApparentResistivities(i);
m = dataModelledApparentResistivities(i);
e = dataError(i);
misfit(i) = ((m - e)^2)/((d*e/10))^2;
end
apparentResistivities = zeros(length(frequencies),1);
for i = 1 : length(frequencies)
frequency = frequencies(i);
[apparentResistivity] = modelMT(resistivities, thicknesses, frequency);
apparentResistivities(i) = apparentResistivity;
end
text(0,0.5,earthModelText);
axis off
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('B-Field (T)');
Gambar di atas merupakan kurva yang menunjukkan nilai frekuensi terhadap resistivitas
semu. Garis merah menunjukkan data lapangan dan garis biru menunjukkan model yang telah
dibuat. Garis merah dan garis biru terlihat saling berhimpitan(menyatu) satu sama lain. Terlihat
presisi dari bentuk model yang dibuat sama dengan bentuk dari model lapangannya dengan
misfit/RMS sebesar 65851%.
Pada gambar diatas juga dapat dilihat pada layer 1 resistivitasnya sebesar 200 Ωm dengan
ketebalan 150 m, pada layer 2 resistivitasnya sebesar 3000 Ωm dengan ketebalan 300 m, pada
layer 3 resistivitasnya sebesar 0.8 Ωm dengan ketebalan 60 m, pada layer 4 resistivitasnya
sebesar 1500 Ωm dengan ketebalan 350 m dan pada layer 5 resistivitas yang dimiliki sebesar
3000 Ωm dengan ketebalan half space.
Script Matlab
1. Model MT
% Digital Earth Lab
% www.DigitalEarthLab.com
% Written by Andrew Pethick 2013
% Last Updated October 29th 2013
% Licensed under WTFPL
impedances = zeros(n,1);
%Layering in this format
% Layer j
% Layer 1 1
% Layer 2 2
% Layer 3 3
% Layer 4 4
% Basement 5
%
%Symbols
% Zn - Basement Impedance
% Zi - Layer Impedance
% wi - Intrinsic Impedance
% di - Induction parameter
% ei - Exponential Factor
% ri - Reflection coeficient
% re - Earth R.C.
%Iterate through layers starting from layer j=n-1 (i.e. the layer above the
basement)
for j = n-1:-1:1
resistivity = resistivities(j);
thickness = thicknesses(j);
2. Main MT
clear all;
clc;
figure(1);
close(1);
disp('====================================');
disp('1D MAGNETOTELLURIC MODELLING PROGRAM');
disp('====================================');
disp(' LAST UPDATED 29TH DECEMBER 2013 ');
disp(' DEVELOPED BY ANDREW PETHICK ');
disp(' WWW.DIGITIALEARTHLAB.COM ');
disp('====================================');
disp('');
disp(' licensed under WTFPL')
disp('');
data = load('data4.txt');
dataFrequencies = data(:,1);
dataApparentResistivities = data(:,2);
dataError = data(:,3);
dataModelledApparentResistivities =
zeros(length(dataApparentResistivities),1);
for i = 1 : length(dataFrequencies)
frequency = dataFrequencies(i);
[apparentResistivity] = modelMT(resistivities, thicknesses, frequency);
dataModelledApparentResistivities(i) = apparentResistivity;
end
%Calculate Misfit
misfit = zeros(length(dataApparentResistivities),1);
for i = 1 : length(dataFrequencies)
d = dataApparentResistivities(i);
m = dataModelledApparentResistivities(i);
e = dataError(i);
misfit(i) = ((m - e)^2)/((d*e/10))^2;
end
apparentResistivities = zeros(length(frequencies),1);
for i = 1 : length(frequencies)
frequency = frequencies(i);
[apparentResistivity] = modelMT(resistivities, thicknesses, frequency);
apparentResistivities(i) = apparentResistivity;
end
text(0,0.5,earthModelText);
axis off
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('B-Field (T)');