Anda di halaman 1dari 5

 Teori Dasar

Di dalam survey geofisika menggunakan metoda elektromagnetik (EM) sifat fisik


yang relevan adalah konduktivitas atau resistivitas (tahanan-jenis) batuan. Salah satu
metode EM adalah MT yang merupakan metode pasif yang mengukur arus listrik alami
dalam bumi, yang dihasilkan oleh induksi magnetik dari arus listrik di ionosfer. Metode ini
dapat digunakan untuk menentukan sifat listrik bahan pada kedalaman yang relatif besar
(termasuk mantel) di dalam bumi. Metode MT mengukur respon bumi dalam besaran
medan listrik (E) dan medan magnet (H) terhadap medan elektromagnetik (EM) alam.
Respon tersebut berupa komponen horizontal medan magnet dan listrik bumi yang diukur
pada permukaan bumi pada posisi tertentu.
Persamaan yang digunakan untuk prinsdip MT yaitu “ Persamaan Dasar Maxwell”
yang terdiri dari 4 persamaan umum yaitu :
1. Hukum gauss untuk listrik

2. Hukum Gauss untuk magnet

3. Hukum Ampere

4. Hukum Faraday

 Teori Dasar Alat


Komponen di dalam peralatan Mt yaitu sensor-sensor yang dapat digunakan untuk
mengukur medan magnet dan medan listrik. Sensor-sensor tersebut terdiri dari snesor
magnetik (coil) dan sensor elektrik (porouspot). Sensor elektrik yang digunakan berjumlah
lima buah yang masing-masing ditempatkan pada arah utara, selatan, timur, barat, dan pada
bagian tengah dari keempat tersebut. Lalu sensor magnetik berjumlah 3 buah dan diletakan
sejajar dengan sumbu x, sejajar dengan sumbu y dan dikubur dengan arah vertikal. Selain
itu alat MT unit (Phoenix) yang dapat merekam data dan menyimpan data dan ditambah
dengan adanya GPS untuk sinkronisasi waktu pada saat pengukuran.
Alat Ukur MT memiliki 3 sensor sinyal magnetik (magnetometer) dan empat sensor
sinyal listrik (elektroda) beserta unit penerima yang berfungsi sebagai pengolah sinyal dan
perekam data. Magnetometer yang biasa digunakan adalah tipe induksi dengan sensitivitas
tinggi (~ 50 mV/nT) mengingat lemahnya sinyal magnetik.
 Akuisisi
Data yang diukur pada metode magnetotellurik ada variasi medan magnet dan medan
listrik terhadap waktu. Data yang diukur adalah medan magnet dalam arah x, y, z atau Hx,
Hy, dan Hz. Sedangkan medan listrik diukur pada arah x dan y atau Ex dan Ey. Satu set
perangkat akuisi MT terdiri dari main unit, coil atau kumparan untuk mengukur medan
magnet, dan porous pot untuk mengukur medan listrik. Konfigurasi untuk alat MT yaitu
Seluruh kabel sensor magnetik dan medan listrik dan GPS disambungkan dengan
magnetometer dan laptop. Pengisian parameter data, konfigurasi sistem dan monitoring
data selama akuisisi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang mendukung.
 Koreksi dan Pengolahan Data

Koreksi yang dilakukan yaitu koreksi statik. Koreksi statik digunakan untuk
mengkoreksi data MT yang terdistorsi akibat pergeseran statik . Pergerakan statik
menyebabkan adanya perbedaan nilai resistivitas pada satu lapisan yang mengakibatkan
interpretasi menjadi ambigu. Jika pada suatu medium atau lapisan yang di dalam bagian
medium tersesbut terdapat suatu medium yang memiliki perbedaan resistivitasnya maka
medium tersebut mengalami pergeseran statik. Metode metode yang digunakan untuk
mengkoreksi pergeseran statik yaitu TDEM, Metode Geostatik CoKriging , Geomagnetik
Transfer Function , Metode Filtering Spatial

Urutan dari pengolahan data MT bisa dilakukan dengan Menseleksi data time
series yang berasal dari data lapangan menggunakan program Synchro Time Series
Viewer, program ini digunakan untuk melihat kurva dari data time series yang diperoleh .
Mengubah data time series menjadi domain frekuensi dengan Fourier Transform dari
domain waktu menjadi domain frekuensi dengan menggunakan program SSMT 2000.
Melakukan pemrosesan yang kuat dengan program SSMT 2000 dengan Robust Processing.
Menseleksi cross power menggunakan program Mteditor.

 Studi Kasus
Metode Penelitian yang digunakan yaitu penelitian dengan tahapan pre-processing,
Inversi 1D, Inversi 2D dan Analisa data MT . Digunakan seleksi cross power dan software
WinGlink. Hasil dan Pembahasan yaitu Pemodelan 2D sebaran tahanan jenis daerah
panasbumi Garut bagian Selatan ditampilkan pada Gambar 1. Pengaplikasian metode MT
menampilkan adanya dua sistem panasbumi pada daerah Garut bagian Selatan. Satu sistem
panasbumi yang terdeteksi berada pada wilayah Ciarinem dan sistem panasbumi lainnya
di wilayah Gunung Papandayan.
Sistem panasbumi Gunung Papandayan terdiri atas batuan penudung (clay
cap) dengan jenis batuan lunak alterasi yang bersifat konduktif ditandai dengan
warna merah pada pemodelan 2D sebaran tahanan jenis daerah Garut bagian
Selatan dengan nilai tahanan jenis berkisar 10 – 30 ohm.m, zona reservoir yang
tersusun atas formasi batuan dengan kode Qyp pada peta geologi lembar Garut dan
Pameungpeuk [7] yaitu batuan gunungapi muda yang ditandai dengan warna hijau
dengan nilai tahanan jenis antara 40 – 600 ohm.m serta batuan pemanas (hot rock)
yang bersifat lebih resistif juga ditandai dengan warna biru yang memiliki nilai
tahanan jenis ≥ 700 ohm.m dan memiliki ketebalan ≥4 km. Sistem panasbumi di
wilayah Gunung Papandayan sama seperti sistem panasbumi di wilayah Ciarinem
yang memiliki rekahan berupa sesar turun yang menghalangi fluida pada reservoir
menuju permukaan karena terhalangi oleh batuan-batuan yang tersangkut pada
sesar seperti yang diperlihatkan pada Diatas (Gambar 5).

Resume Pertanyaan PDG


1. Tujuan dan Guna metode MT ?

o Tujuan : Untuk penelitian panas bumi, minyak dan gas bumi, geohidrologi,
geologi regional, dan penelitian-penelitian dalam lainnya. Tetapi metode
magnetotellurik paling sering digunakan dalam eksplorasi geothermal karena
kemampuannya yang dapat menggambarkan struktur resistivitas batuan bawah
permukaan.
o Guna : Digunakan untuk menentukan sifat listrik bahan pada kedalaman yang
relatif besar (termasuk mantel) di dalam bumi.

2. Grafik hubungan antara frekuensi dengan fase seperti apa ? resistivity dengan
frekuensi seperti apa ?
Jawab :
o Karena Resistivity yang dihitung dari nilai medan listrik dan medan magnet
digunakan di dalam domain frekuensi , sedangkan frekuensi berkorelasi dengan
kedalaman . dimana didapatkan hasil yaitu frekuensi tinggi berkorelasi dengan
kedalaman dangkal dan sebaliknya.
o Fase menunjukkan perbedaan fase antara medan magnet dengan medan listrik pada
MT. Pada keadaan normal, kedua medan akan menghasilkan nilai yang sama,
Hanya arahnya saja yang tegak lurus.
o Hubungan grafik resistity vs frekuensi dan fase vs frekuensi yaitu apabila trend
resistivity menurun, maka fasenya meningkat dan begitu pula sebaliknya .
hubungan ini di gunakan untuk QC data

3. Mengapa di dalam Skin depth, ada yang menggunakan 500 ada yang 503 ?
Jawab :
Hal ini dikarenakan bergantung pada hasil perhitungan dimana rumus
skindepthnya :

10−3.5 𝜌
𝛿= √
2𝜋 𝑓

10−3.5
Dimana digunakan perhitungan Maka dapat dihasilkan angka / nilai yang
2𝜋

berbeda.

4. Mengapa Pengolahan data MT lama ?

Jawab :
Diperlukan sumber alami yang menghasilkan frekuensi rendah sehingga membutuhkan
waktu yang lama karena frekuensi berbanding terbalik dengan waktu dan lama karena
menurut skin depth, semakin besar frekuensi maka Panjang gelombang semakin
pendek dan waktu yang dibutuhkan semakin kecil sehingga penetrasinnya dangkal.
Hali ini merupakan terbalikkannya antara frekuensi dan skindepth.

5. Parameter yang dipertimbangkan di dalam robust Processing ?

Jawab :
pemilihan masukan medan magnet dan medan listrik , menentu
kan banyaknya cross power , mengatur harga weight cutoff .

6. Kurva yang baik yang seperti apa ?

Jawab :
kurva yang baik yaitu kurva yang linear dan tidak terdapat pergeseran anatara kurva
TM dan TE.

7. Apabila koil error, apakah ada ganguan atau tidak ?

Jawab :
Ada . Apabila koil error maka data MT di koil ysng error tidak akan terekam tetapi
tetap terekam di koil yang lain.

8. Hubungan 4 Kurva dengan Koreksi statik ?


Jawab : Kurva dan koreksi static untuk melihat metode TE dan TM mode dan QC data.

9. Perbedaan FFT di Mt dengan di seismick ?

Jawab :
o FFT di MT yaitu bertujuan untuk mentranformasi data dari domaian waktu
menjadi domain frekuensi

o FFT di Seismik yaitu digunakan untuk mengetahui spektrum frekuensi serta


resolusi seismic terkait spektrum frekuensi yang digunakan untuk
menghasilkan gambar yang lebih baik . Hasil dari FFT berupa grafik amplitude
spektrum dengan frekuensi yang dilihat nilai tertinggi dan terendah sehingga
dapat menjadi acuan saat filtering.

Anda mungkin juga menyukai