NIM : 155090707111012
Kelompok :5
Judul : Resume Seismik aktif dan seismik pasif dalam explorasi panas bumi
Resume Seismik aktif dan seismik pasif dalam explorasi panas bumi
1. Seismik Aktif
Metode seismik refraksi merupakan metode yang didasarkan pada waktu tempuh
penjalaran gelombang seismik di bawah permukaan bumi dengan mengunakan sifat
pembiasan gelombang seismic. Umumnya seismic refraksi digunakan untuk
memperkirakan kedalamanan lapisan batuan yang lapuk. Metode seismic reflkesi
menggunakan prinsip seismologi untuk dapat mengetahui sifat-sifat yang ada di bawah
permukaan bumi. Secara umum, sinyal yang di cari adalah gelombang- gelombang yang
terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan .
Saat ini, seismic aktif juga dapat digunakan di dalam geothermal untuk
pemetaan sedimen dalam dan struktur ruang bawah tanah seperti zona fraktur dan
patahan. Eksplorasi seismic dapat digunakan untuk menggambarkan luas lateral
akuifer dan mengkarakteristik kesalahan system fraktur. Ada beberapa proses yang
diperlukan yaitu seperti attribute seismic, multicomponent seismic data dan full
waveform inversi.
2. Kelebihan dan kekurangan seismic aktif
Kelebihan Kekurangan
3. Seismik pasif
Seismik pasif merupakan gelombang yang diukur berasal dari sumber alami yang
ada di bumi. Komponen Seismik pasif terdiri dari mikro earthquake dan mikroseismik .
Mikro earthquake merupakan gempa bumi yang memiliki nilai magnitude kecil. Pada
prinsipnya, mikroseismik menngambarkan kejadian atau metode apapun yang berkaitan
dengan gempa bumi yang samar dengan sebab alami atau manusia. Mikroseismik diukur
dengan menggunakan seismograf pita lebar. Peran gempa bumi mikro dan sitem panas bui
yaitu untuk meneliti retakan berpotensi (sesar aktif) yang mempunyai permeabilitas dan
porositas tinggi, melokalisir perkiraan daerah prospek panas bumi dan kalau
memungkinkan dapat membantu menentukan posisi bor. Aplikasi MEQ dalam geothermal
adalah :
• Metode ini merekam event-event seismik (gempa mikro) yang ada di suatu
lapangan panas bumi
• Untuk monitoring perubahan karakter reservoar (arah aliran fluida, rekahan) oleh
timbulnya ketidakstabilan reservoar( perubahan suhu, tekanan yang menimbulkan
rekahan) dengan mengukur event- event seismik(gempa) yang ditimbulkan oleh
adanya rekahan, produksi, dan injeksi fluida.