Anda di halaman 1dari 9

Pengukuran CSAMT / Magnetotellurics (MT) dapat mendeteksi anomali resistivitas terkait dengan struktur produktif panas

bumi, termasuk patahan dan adanya batuan perangkap, juga untuk estimasi suhu reservoir panas bumi di berbagai
kedalaman. CSAMT / MT telah berhasil memberikan kontribusi terhadap pemetaan dan pengembangan sumber daya panas
bumi di seluruh dunia sejak awal 1980-an. Materi geologi pada umumnya bersifat konduktor listrik lemah dan memiliki
resistivitas tinggi. Namun, cairan hidrotermal dalam pori-pori dan patahan bumi meningkatkan konduktivitas dari bahan
bawah permukaan. Perubahan konduktivitas ini digunakan untuk memetakan geologi bawah permukaan dan
memperkirakan kandungan bahan bawah permukaan. http://www.geophysicsindonesia.com/web/id/geothermal-exploration/

Metode Magnetotelluric (MT) dan CSAMT


(Controlled Source Audio-frequency Magnetotelluric)

Magnetotelurik
Magnetotelluric (MT) adalah metode pasif yang mengukur arus listrik alami
dalam bumi, yang dihasilkan oleh induksi magnetik dari arus listrik di ionosfer. Metode ini
dapat digunakan untuk menentukan sifat listrik bahan pada kedalaman yang relatif besar
(termasuk mantel) di dalam bumi. Dengan teknik ini, variasi waktu pada potensi listrik diukur
pada stasiun pangkalan dan stasiun survei. Perbedaan pada sinyal tercatat digunakan untuk
memperkirakan distribusi resistivitas listrik bawah permukaan.Teknik prospeksi tahanan
listrik untuk menentukan kedalaman formasi batuan sedimen yang berada jauh di dalam
bumi dengan cara mengukur tahanan jenis formasi batuan tersebut berdasarkan pengukuran
serempak medan listrik dan medan magnet yang berosilasi pada lokasi yang sama, yaitu
dengan mencatat rentang frekuensi yang tergantung dari kedalaman sasaran
Metode pengukuran MT (magnetotelluric) dan AMT (audio
magnetotelluric) secara umum adalah sama, perbedaanya hanya pada
cakupan frekuensi yang ditangkap, dimana semakin kecil frekuensi
yang dihasilkan maka semakin dalam penyelidikan yang diperoleh.
Metode MT memperoleh data dari frekuensi sekitar 400 Hz sampai
0.0000129 Hz (perioda sekitar 21.5 jam) sedangkan metode AMT
memperoleh data dari frekuensi 10 kHz sampai 0.1 Hz, dimana
sumbernya berasal dari alam (arus telurik yang terjadi di sekitar
ionosfer bumi).
Untuk memperbaiki kualitas data dari gangguan elektromagnet
lokal (power line, aktivitas industri, aktivitas manusia, jalan, pohonpohon besar yang dapat menghasilkan gangguan micro-vibrations dari
akar-akarnya, dll) dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan data
dari satu alat yang disimpan statis di suatu tempat yang jauh dari
gangguan elektromagnetik lokal dengan alat lainnya yang berpindah-

pindah (local, remote, far remote station) dan dilakukan dalam rentang
waktu yang sama yang disinkronisasikan terhadap waktu UTC.
Penggunaan metode magnetotelurik ini secara umum adalah
untuk penelitian panas bumi, minyak dan gas bumi, geohidrologi,
geologi regional, dan penelitian-penelitian dalam lainnya. Peralatan
magnetotelurik yang dimiliki Pusat Survei Geologi adalah : MTU-5A
Phoenix.

Metode CSAMT (Controlled Source Audiofrequency Magneto-telluric)


Metode CSAMT (Controlled Source Audio-frequency Magneto-telluric) merupakan
salah satu metode survai geofisika dengan menggunakan sistem induksi elektromagnetik.
Metode CSAMT ini merupakan perluasan dari metode MT (Magneto-telluric)
yang menggunakan sumber alami. Goldstein dan Strangway mengembangkan suatu metode
yang menggunakansumber medan buatan (CSAMT) [2]. Sumber medan yang digunakan
berasal dari dipol listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi [7]. Informasi tentangresistivitas
batuan bawah permukaan sebagai fungsi kedalaman, diperoleh dengan mengukur
besarnya medan listrik dan medan magnet untuk berbagaifrekuensi. Resistivitas listrik
merupakan parameter penting untuk mengkarakterisasikan keadaan fisis bawah permukaan,
yang diasoasiasikan dengan material dan kondisi bawah permukaan. Parameter tersebut
bergantung pada lithologi, porositas, suhu, tekanan, dan fluida yang mengisi batuan [5].
Penurunan persamaan untuk metode MT maupun CSAMT dikembangkan mengikuti
pendekatan Cagniard [1]. Asumsi dasar yang digunakan adalah bumi dianggap lapisan
horizontal dimana masing-masing lapisan mempunyai sifat homogen isotropis dan,
gelombang elektromagneik alam yang berinteraksi dengan bumi merupakan gelombang
bidang. Dengan menganggap bahwa bumi bersifat homogen isotropis [3], sifat fisik medium
tidak bervariasi terhadap waktu dan tidak ada suatu sumber muatan dalam medium yang
ditinjau, sehingga diperoleh persamaan Maxwell

dalam bentuk:
E = H (1)
H =E + E (2)
E = 0 (3)
H = 0 (4)
Apabila variasi terhadap waktu dinyatakan sebagai fungsi sinusoidal, maka akan diperoleh
persamaan [3]:
E(r,t) = ReE~(r, )eit
H(r,t) = ReH~ (r,)eit (5)
Skin depth adalah jarak pelemahan gelombang elektromagnetik dalam medium homogeny
sehingga menjadi 1/e (~37%) dari amplitudo di permukaan. Dengan menggunakan
pendekatan quasi-static dan mengasumsikan nilai permeabilitas = 0 = 1,256 x 10-6 H/m,
dan memasukkan frekuensi ( = 2f), maka diperoleh [7]:
= 503
dengan = skin depth (m), = resistivitas medium homogen (m), dan f = frekuensi
gelombang
elektromagnetik (Hz). Untuk mendapatkan resistivitas yang sebenarnya dimana bumi
mempunyai resistivitas yang heterogen diperoleh dengan cara membuat model dan
diturunkan hubungan antara resistivitas semu dan resistivitas sebenarnya (metode inversi).
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lithologi batuan yang berhubungan
dengan struktur perlapisan batuan bawah permukaan berdasarkan kontras resistivitas
medium dan menginterpretasi sebaran resistivitasnya.
Akuisisi data di lapangan menggunakan peralatan CSAMT model Stratagem26716 Rev. D.
Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas medan listrik dan medan magnet dalam
frekuensi tertentu. Sistem Stratagem terdiri dari dua komponen dasar yaitu penerima
(receiver) dan pemancar (transmitter). Sumber daya untuk pemancar dibangkitkan dari
baterei 12 volt. Sistem penerima standar dikonfigurasi untuk menerima data dalam
jangkauan frekuensi dari 10 Hz
sampai 92 kHz. Pengolahan data secara garis besar adalah sebagai berikut:
(1) Melakukan pengukuran komponen E dan Hdalam arah tegak lurus yang memiliki rentang
frekuensi tertentu,
(2) Melakukan analisis frekuensi (spektrum),
(3) Melakukan pemilihan sinyal-sinyal pengukuran pada spektrum tertentu (yang kemudian
dianggap mewakili kedalaman tertentu),
(4) Melakukan perhitungan nilai resistivitas berdasarkan nilai E dan Hbersesuaian,

(5) Melakukan perhitungan kedalaman oleh suatu frekuensi melalui perumusan skin depth
(6) Hasil akhir dalam nilai resistivitas untuk berbagai frekuensi (atau kedalaman) diplot sebagai
nilai resistivitas terhadap kedalaman. Langkah-langkah tersebut kemudian diintegrasikan
dengan algoritma inversi Bostic, analisis koherensi, korelasi, dsb untuk mendapatkan hasil
akhir yang lebih baik.

Kesimpulan dari paper di ats adalah:


Magnetotelluric (MT) adalah metode pasif yang mengukur arus listrik alami
dalam bumi, Metode ini dapat digunakan untuk menentukan sifat listrik bahan pada
kedalaman yang relatif besar (termasuk mantel) di dalam bumi.dan metode ini terlihat untuk
skala yang luas dan dalam.sedangkanMetode CSAMT (Controlled Source Audio-frequency
Magneto-telluric) merupakan salah satu metode survai geofisika dengan menggunakan
sistem induksi elektromagnetik, . Metode CSAMT ini merupakan perluasan dari metode MT
(Magneto-telluric) yang menggunakan sumber alami dan metode ini digunakan untuk skala
yang sempit dan dangkal.
http://leorgyagusto.blogspot.com/2011/01/metode-magnetotelluric-mt-dancsamt.html

METODE GEOFISIKA EKSPLORASI MT


DAN CSAMT
1. METODE MAGNETOTELLURIC (MT)
Magnetotelluric (MT) adalah metode pasif yang mengukur arus
listrik alami dalam bumi, yang dihasilkan oleh induksi magnetik
dari arus listrik di ionosfer. Metode ini dapat digunakan untuk
menentukan sifat listrik bahan pada kedalaman yang relatif
besar (termasuk mantel) di dalam bumi. Dengan teknik ini,
variasi waktu pada potensi listrik diukur pada stasiun
pangkalan dan stasiun survei. Perbedaan pada sinyal tercatat
digunakan untuk memperkirakan distribusi resistivitas listrik
bawah permukaan.

Metode pengukuran MT (magnetotelluric) dan AMT (audio


magnetotelluric) secara umum adalah sama, perbedaanya
hanya pada cakupan frekuensi yang ditangkap, dimana
semakin kecil frekuensi yang dihasilkan maka semakin dalam
penyelidikan yang diperoleh. Metode MT memperoleh data dari
frekuensi sekitar 400 Hz sampai 0.0000129 Hz (perioda sekitar
21.5 jam) sedangkan metode AMT memperoleh data dari
frekuensi 10 kHz sampai 0.1 Hz, dimana sumbernya berasal
dari alam (arus telurik yang terjadi di sekitar ionosfer bumi).
Untuk memperbaiki kualitas data dari gangguan elektromagnet
lokal (power line, aktivitas industri, aktivitas manusia, jalan,
pohon-pohon besar yang dapat menghasilkan gangguan microvibrations dari akar-akarnya, dll) dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan data dari satu alat yang disimpan statis di
suatu tempat yang jauh dari gangguan elektromagnetik lokal
dengan alat lainnya yang berpindah-pindah (local, remote, far
remote station) dan dilakukan dalam rentang waktu yang sama
yang disinkronisasikan terhadap waktu UTC.

Penggunaan metode magnetotelurik ini secara umum adalah


untuk penelitian panas bumi, minyak dan gas bumi,
geohidrologi, geologi regional, dan penelitian-penelitian dalam

lainnya. Peralatan magnetotelurik yang dimiliki Pusat Survei


Geologi adalah : MTU-5A Phoenix.

2. METODE CONTROLLED SOURCE AUDIO-FREQUENCY


MAGNETOTELLURIC (CSAMT)
Teknik survei konvensional magneto-telurik, seperti sumberalam MT dan MT frekuensi audio, memanfaatkan magnetik dan
komponen listrik alami bidang magneto-telurik dalam rangka
untuk variasi peta di bawah permukaan resistivitas untuk
kedalaman hingga beberapa ratus kilometer. CSAMT adalah
spesifik penurunan sumber konvensional alam dan magneto
frekuensi audio-telurik metode yang memanfaatkan sumber
buatan (Biasanya dalam kisaran 0.1Hz untuk 10kHz) di
samping bidang alam. Ini menyediakan data lebih detail dan
sinyal kuat dan memungkinkan pencitraan dangkal sasaran
daripada yang akan mungkin dengan sinyal frekuensi rendah.

DETAIL

Variasi temporal Bumi magnetosfer dan ionosfer, yang


disebabkan oleh faktor-faktor seperti matahari dan angin
variasi magnet bumi lapangan, mengakibatkan frekuensi alami
rendah magneto-telurik bidang di seluruh dunia yang
menyebabkan arus bolak telurik dalam tanah. Konvensional
magneto-telurik survei teknik, seperti sebagai MT-sumber alam
dan audio MT frekuensi, memanfaatkan magnet dan listrik
komponen bidang MT dan arus untuk variasi peta di resistivitas
bawah permukaan untuk kedalaman sampai beberapa ratus
kilometer. Namun, sifat tidak menentu sumber dalam hal
kekuatan dan arah berarti bahwa sinyal harus disusun untuk
jangka waktu yang lama di setiap stasiun. CSAMT adalah
turunan spesifik konvensional-sumber alam dan audio frekuensi
magneto-telurik metode, yang menggunakan sumber buatan
(biasanya dalam kisaran 0.1Hz untuk 10kHz) untuk
mempercepat akuisisi data dan menyediakan lebih detail dan
sinyal yang kuat. Sumber biasanya terdiri baik loop atau
panjang dipol membumi hingga beberapa kilometer. Dipole
mungkin dikombinasikan dengan kedua ortogonal pemancar
dalam rangka menyediakan dua sumber polarisasi. Serentak
pengukuran dari lima terpisah parameter yang diambil di setiap
lokasi; dua komponen medan listrik dan tiga komponen magnet
lapangan. Medan listrik pengukuran diperoleh menggunakan
ortogonal dipol sementara magnetik vektor lapangan diukur
menggunakan multiturn permeabilitas tinggi koil. Modern
instrumen CSAMT juga memungkinkan pengukuran alam dan
audiofrequensi sinyal MT dalam rangka memberikan kedalaman
eksplorasi diperpanjang rentang (yang frekuensi rendah
semakin besar kedalaman penyelidikan). Resistivitas semu
adalah dikombinasikan dengan ukuran fase perbedaan antara
listrik dan magnetik komponen. Lebih dari isotropik homogen
tanah magnetik komponen akan tertinggal di belakang listrik
komponen dengan Pi / 4. Namun, jika resistivitas bervariasi
dengan kedalaman perbedaan fasa terukur akan berbeda.
Bersama inversi data menggunakan kedua fase dan resistivitas
semu memberikan lebih kuat interpretasi. Data biasanya

ditampilkan sebagai resistivitas semu versus frekuensi dan


beda fase versus frekuensi plot.

HASIL
Hasil menath dari survei CSAMT adalah sering ditampilkan
dalam grafik log-log resistivitas semu dan fase terhadap
frekuensi. Namun, merencanakan sejumlah konvensi lainnya
dapat diterapkan tergantung pada parameter tertentu yang
sedang diukur. Kombinasi inversi resistivitas 1D atau fase
gabungan / resistivitas inversi mengarah pembentukan 2D
pseudosections dari resistivitas terhadap kedalaman. Dalam
gambar daerah resistivitas rendah dit ampilkan warna biru.
resistivitas tinggi dalam merah.

https://aanddianto.wordpress.com/2011/01/14/metode-geofisika-eksplorasi-mt-dancsamt/

Anda mungkin juga menyukai