Gambar. 3 . Stasiun VLF di dunia (yang paling sering digunakan Indonesia adalah stasiun jepang
dan australia)
3. Metode IP
(2 2 )2
= ( )
2(2 2 )
Untuk melakukan survey dua dimensi dilakukan dengan susunan elektroda
dipole-dipole, yaitu elektroda arus C1&C2 diletakkan pada jarak a, sedang
elektroda potensial P1&P2 juga berjarak a, diletakkan diluar elektroda arus dalam
satu garis survey dengan jarak C2&P1 sebesar na, dimana n = 1, 2, 3, 4, 5, dst.
Gambar 7. Konfigurasi Dipole-Dipole
= 2( + 1)( + 2)
Dengan penggambaran semacam ini maka diperoleh data-data pada dua
dimensi sesuai harga n yang dipilih pada survey. Selanjutnya dapat dibuat kontur
yang menunjukkan variasi resistivitas kearah lateral dan kearah kedalaman.
Karena kedalaman belum menunjukkan kedalaman yang sebenarnya, maka kontur
ini disebut dengan pseudo depth section.
A. Alat-alat Survey
Peralatan yang digunakan dalam survey geofisika metode IP sama dengan
metode resistivity. Biasanya metode resistivity dan IP dilakukan bersamaan atau
jika memungkinkan dilakukan juga survey geofisika metode SP. Secara umum
alat yang digunakan adalah:
(a) Transmitter
Sebuah generator DC tegangan tinggi yang dapat menghasilkan
gelombang kotak yang bervariasi. Terkadang juga generator AC bertegangan 110
atau 208 V, 400 Hz, dengan daya antara 1 sampai 10 kVA atau lebih. Umumnya
transmitter portabel untuk time-domain juga ada yang berdaya 100 W,
menggunakan baterai yang memungkinkan untuk dilakukan pengisian dan
menghasilkan tegangan tinggi.
(b) Receiver
Penerima sinyal yang hasilkan oleh transmitter terhadap permukaan tanah.
Sederhananya hanya voltmeter saja sudah cukup, hanya saat ini sudah
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yaitu menggunakan
komputerisasi.
(c) Time-domain Receiver
Pada dasarnya sebuah integrator voltmeter dengan jangkauan dari DC
sampai AC dengan frekuensi yang sangat rendah, untuk mengukur tegangan
decay terhadap waktu.
(d) Frequency-domain Receiver
Setidak-tidaknya dan kadang-kadang beberapa, frekuensi dapat tersedia
dari transmitter, dalam rentang 0,1 samapi 10 Hz. Tipe set lapangan beroperasi
dari 0,3 dan 5 Hz frekuensi DC. Untuk frekuensi DC yang rendah lebih efisien
untuk mengganti voltase DC dengan mechanical switching. Arus yang keluar 0-
5% atau lebih.
(e) Magnetic IP Equipment
(f) Spectral-phase Equipment
(g) Electrodes and Cables
Elektrode yang umum biasanya berbentuk tiang logam dalam kerja
resistivitas. Kadang-kadang bila diperlukan untuk menggunakan aluminium foil
dalam lubang dangkal. Pot yang berongga kecil sering digunakan untuk elektrodo
potensial karena frekuensi yang rendah. Kabel arus harus dapat menahan voltase
yang tinggi pada 5-10 kV.
Pemancar IP Time Domain mengirimkan arus dengan cycle ON (+), OFF dan ON
(-), gelombang semacam ini disebut Castle Waveform. Durasi (lama) pengiriman
arus positif saat mati dan negatif sama dapat dipilih dari 1 sampai 32 detik, terdiri
dari 6 pilihan yaitu 1, 2, 4, 8, 16 dan 32 detik. Besar arus yang dikirim dapat
dipilih, sedang sumber daya menggunakan generator 5000 watt.
Bagian penerima dapat mencatat 8 pasang dipole secara serentak.
Parameter yang dicatat adalah tegangan primer Vp, self potensial SP, serta harga
M (chargeability). Bila posisi elektroda, jarak dipole, dimasukkan sebagai input
data, maka harga faktor geometri akan dihitung langsung oleh alat. Pemilihan
durasi dari pengiriman arus (dari transmitter) harus dimasukkan sebagai data ke
receiver agar pengukuran yang dilakukan oleh receiver dapat syncron dengan arus
yang dikirim.
Sebelum memulai pengukuran alat ini juga dapat menampilkan noise pada
layar monitornya untuk setiap dipole, sehingga bila noise terlalu besar dapat dicari
dulu penyebabnya sebelum memulai pengukuran. Selanjutnya alat ini dapat
menghitung lebih lanjut parameter-parameter untuk keperluan interpretasi yaitu
true chargeability dan time constant (parameter Cole-Cole). Berikut bagian-
bagian alat yang digunakan :
a) IP Scintrex, meliputi :
a. Motor Generator TSQ-4
b. Transmitter Control TSQ-3
c. Receiver Time Domain IPR-12
b) Peralatan Pendukung, meliputi :
1 gulung meteran @ 200 m
2 kabel gulung @ 200 m (kabel arus I)
5 kabel gulung @ 400 m (kabel potensial P)
2 elektroda arus (logam)
5 elektroda potensial (porous-pot)
1 perangkat tool set
1 buah multimeter
1 buah kompas geologi
3 buah Handy-Talky (HT)
CuSO4
1 buah palu geologi
2 buah palu
Buku lapangan dan alat tulis
Payung
b. Interpretasi Data
Interpretasi dalam metode IP masih dilakukan secara semikuantitatif yaitu dengan
membandingkan hasil lapangan dengan model (matematis/teori atau model fisis).
Kenampakan hasil dari IP biasanya dibuat dalam profil yang mudah, metal factor
atau efek persen frekuensi diplot sebagi ordinat berlawanan lokasi stasiun
dibagian horisontal.