Anda di halaman 1dari 13

METODE ELEKTROMAGNETIK

Kelompok 6 :
Anissa Meliana 24040117130050
Muhammad Gibran Arrasyid 24040117130055
Mitha Purnamasari 24040117130058
Muhammad Faris Nadhila 24040117130064
Dian Furqona Rahmawati 24040117130070
Febryan Gustav 24040117130082
Hari Nugroho 24040117130086
PENGERTIAN ELEKTROMAGNETIK
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua
kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif
dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan
membuat medan gangguan kemudian mengukur respons
yang dilakukan oleh bumi. Sedangkan sumber-sumber
yang digunakan dalam pengukuran tersebut diantaranya
adalah gelombang elektromagnetik, getaran, sifat
kelistrikan, sifat kemagnetan, dan lain-lain.
Metode EM adalah salah satu metode geofisika untuk
mengetahui anomali di bawah permukaan yang
memanfaatkan sifat medan magnet dan medan listrik
Survei elektromagnetik (EM) pada dasarnya diterapkan untuk
mengetahui respons bawah permukaan menggunakan perambatan
gelombang elektromagnetik yang terbentuk akibat adanya arus bolak-
balik dan medan magnetik. Medan elektromagnetik primer dihasilkan
oleh arus bolak-balik yang melewati sebuah kumparan yang terdiri
dari lilitan kawat. Respons bawah permukaan berupa medan
elektromagnetik sekunder dan resultan medan terdeteksi sebagai
arus bolak-balik yang menginduksi arus listrik pada koil penerima
(receiver) sebagai akibat adanya induksi elektromagnetik
JENIS JENIS METODE ELEKTROMAGNETIK
Metode elektromagnetik yang digunakan umumnya terbagi menjadi
2, yaitu metode aktif dan metode aktif.
Metode elektromagnetik aktif, menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik yang berasal dari alam, contoh dari metode
elektromagnetik ini antara lain Metode ektromagnetik VLF (Very Low
Frequency) dan Metode Elektromagnetik Magnetotelurik.
Sedangkan metode elektromagnetik aktif, menggunakan sumber
gelombang elektromagnetik buatan yang di pancarkan oleh transmitter.
1. Metode Very Low Frequency (VLF)
Metode VLF-EM merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menggambarkan
rapat arus induksi yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Metoda ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan frekwensi 5-30 kHz. Metode ini
memanfaatkan medan elektromagnetik yang dibangkitkan pemancar-pemancar gelombang radio VLF
berdaya besar yang dioperasikan untuk kepentingan militer, terutama untuk berkomunikasi dengan kapal
selam.
Metode VLF ini secara umum digunakan untuk penelitian geologi yang bersifat dangkal.
Medan magnetik dan medan listrik yang dibangkitkannya disebut sebagai medan primer. Medan
primer membangkitkan medan sekunder sebagai akibat adanya arus induksi yang mengalir pada benda-
benda konduktor di dalam tanah
a.) Akuisisi VLF
Data lapangan diambil menggunakan T-VLF IRIS instrumen dan theodolit
atau GPS untuk menentukan titik ukur.
Sumber gelombang EM frekuensi sangat rendah dari stasiun pemancar
gelombang.
Lintasan survei harus memanjang dengan spasi untuk setiap stasiun.
Lintasan yang dibuat diperkirakan memotong daerah anomali.
Pengambilan data VLF menggunakan alat penangkap gelombang.
Akuisisi data dari masing-masing titik pengukuran dilakukan dalam dua posisi,
yaitu duduk dan berdiri.
b.) pengolahan dan interpretasi data
Terdapat empat jenis koreksi dalam pengolahan data VLF-EM, yaitu :
 Koreksi Moving Average Filter
 Filter Flaser
 Filter Karous-Hjelt
Interpretasi :
· Interpretasi dari Derivatif Fraser
Interpretasi yang dilakukan dari hasil derivative koreksi Fraser Filter.
· Interpretasi Perkiraan Langsung
Interpretasi yang dapat dlakukan dengan memperkirakan langsung dari hasil pengukuran yang
telah didapatkan. Interpretasi cara ini dapat
dikatakan tidak akurat karena masih banyak noise yang belum dikoreksi pada data yang telah
didapat.
· Interpretasi dengan Filter Linier Karous Hjelt
Interpretasi yang dilakukan dengan melihat hasil filter Linier karous hjelt.
Interpretasi terhadap data VLF dapat dilakukan dengan perangkat lunak
2. Metode Magnetotelurik
Metoda magnetotellurik (MT) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika
yang memanfaatkan medan elektromagnetik alam. Medan EM tersebut ditimbulkan oleh
berbagai proses fisik yang cukup kompleks sehingga spektrum frekuensinya sangat lebar (10-5
Hz – 104Hz).
Metode Magnetotellurik adalah suatu metode yang bersifat pasif yang memanfaatkan
tahanan jenis bawah permukaan. Medan EM yang digunakan mempunyai frekuensi yang
panjang sehingga mampu menyelidiki keadaan permukaan dari kedalamaan puluhan hingga
ribuan meter. Sumber medan EM yaitu aktivitas petir (>1Hz), resonansi lapisan iomosfer bumi
(<1Hz), dan bintik hitam matahari (<<1Hz).
a.) Prinsip kerja
Proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada anomaly
permukaan bawah. medan EM yang menembus bawah
permukaan akan menginduksi anomaly konduktif bawah
permukaan bumi sehingga menghasilkan E dan magnetic
sekunder yang kemudian direkam oleh alat magnetotellurik.
Kontras resistivitas antara atmosfer dan permukaan bumi
menunjukan bahwa gelombang EM merambat vertical ke bawah
permukaan. Berdasarkan sifat penjalaran, kedalaman penetrasi
bergantung pada frekuensi dan resistivitas. Material yang
resistivitas lebih kecil mempunyai daya tembus yang lebih kecil
sedangkan medan EM yang mempunyai frekuensi lebih tinggi
mempunyai daya tembus yang tinggi.
b.) akuisisi data
1) Pemasangan Sensor Medan Listrik
2) Pemasangan Sensor Magnetik
3) Pengaturan Konfigurasi Alat
c.) pengolahan data
1) Pra pengolahan Data
Pada tahap ini, data mentah yang telah direkam mengalami
proses editing dan demultiplexing untuk menggabungkan data dari setiap kanal yang sa
ma (elektrik atau magnetik) untuk masing-masing
jangkah frekuensi (LF, MF dan HF). Data tersebut adalah keluaran dari sensor elektrik
dan magnetik yang masih berupa harga tegangan listrik terukur.
2) Pengolahan Data
Seleksi data dalam domain waktu dapat dilakukan secara manual
(seleksi visual) maupun otomatis dengan menetapkan nilai minimal korelasi data yang dapat diterima.
Korelasi yang dimaksud adalah korelasi silang (cross-correlation) antara medan listrik dan medan magnet
yang saling tegak-lurus. Hasilnya dalam bentuk seri waktu (time series) disimpan dalam file.

3) Analisa Tensor
Jika medium homogen atau berlapis horizontal (1-D) maka Zxx = Zyy = 0 dan Zxy = -Zyx = Z, dimana Z
adalah impedansi yang diperoleh dari komponen horisontal medan listrik dan medan magnet yang saling
tegak lurus.
d.) interpretasi
1) Pemodelan 1D
Model 1-D merupakan model yang sederhana, dalam hal ini tahan-an-jenis hanya
bervariasi terhadap kedalaman. Parameter dalam model 1-D adalah tahanan-jenis dan
ketebalan tiap lapisan. Model 1-D direp-
resentasikan oleh model berlapis horisontal, yaitu model yang terdiri dari beberapa
lapisan dimana tahanan-jenis pada setiap lapisannya ada-lah homogen.
2) Pemodelan 2-D
diaplikasikan pada program WinGlink.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai