Anda di halaman 1dari 7

METODE VERY LOW FREQUENCY (VLF)

Andrean Revaldo (F1D321001)


Abstract
Telah dilakukan praktikum yang membahas tentang metode elektromagnetik
Very Low Frequency (VLF) pada hari jumat, tanggal 3 November 2023 di gedung
B fakultas sains dan teknologi universitas jambi. Tujuan dari praktikum kali ini
diharapkan praktikan dapat memahami tentang metode vlf dan bisa melakukan
pengolahan data vlf dengan benar. Metode EM adalah salah satu metode geofisika
untuk mengetahui respon bawah permukaan menggunakan perambatan
gelombang elektromagnetik yang terbentuk akibat adanya arus bolak-balik dan
medan magnetik. Metode Very Low Frequency (VLF) merupakan salah satu
metode dalam Geofisika yang memanfaatkan komponen magnetik dari medan
elektromagnet yang ditimbulkan oleh pemancar radio menggunakan frekuensi
sangat rendah yaitu 15–30 kHz. Metode VLF diterapkan untuk mengetahui
gambaran bawah permukaan di sekitar daerah anomali geomagnetik minimum
berupa hasil pencitraan rapat arus yang dapat menunjukkan sifat konduktif atau
tidaknya daerah pengukuran.
Kata Kunci: Metode EM, VLF

1. PENDAHULUAN yang terukur nantinya akan


1.1 Latar Belakang diterjemahkan menjadi nilai
Metode magnetotellurik resistivitas yang kemudian
merupakan salah satu metode dimodelkan baik secara vertikal
geofisika yang memanfaatkan maupun lateral. Dari model
variasi medan elektromagnetik tersebut dapat diprediksi jenis-
yang terdapat pada permukaan jenis dan susunan batuan yang
bumi. Variasi medan tersebut terdapat di bawah permukaan.
berasal dari batuan-batuan di Salah satu metoda
bawah permukaan bumi yang elektromagnetik ialah metoda
terinduksi oleh medan elektromagnetik VLF (Very Low
elektromagnetik yang terdapat Frequency). Dalam metoda ini
pada atmosfer bumi. Medan dimanfaatkan untuk medan
elektromagnetik di permukaan elektromagnetik yang dibangkitkan
bumi diukur menggunakan alat oleh pemancar-pemancar radio
akuisisi data magnetotellurik. berfrekuensi sangat rendah dengan
Variasi medan elektromagnetik daya besar yang biasanya
digunakan untuk kepentingan 1.2 Tujuan
navigasi kapal-kapal selam. Adapun tujuan pada
Frekuensi yang digunakan ialah praktikum ini adalah:
antara 15 KHz – 30 KHz. 1. Bisa mengetahui mengenai
Metode elektromagnetik VLF metode very low frequency (VLF)
memanfaatkan medan gaya 2. Bisa melakukan pengolahan
elektromagnetik yang dibangkitkan data menggunakan software
pemancar-pemancar gelombag surfer.
radio VLF berdaya besar yang 3. Bisa menginterpretasi hasil
dioperasikan untuk kepentingan pengolahan.
urusan komunikasi militer. Pada 2. TEORI DASAR
terminology komunikasi radio, VLF Metode Very Low Frequency
adalah frekuensi radio pada 15 (VLF) merupakan salah satu metode
hingga 25 kHz, frekuensi VLF geofisika yang memanfaatkan
apabila dibandingkan dengan komponen magnetik dari medan
frekuensi yang digunakan pada elektromagnet yang ditimbulkan oleh
eksplorasi geofisika termasuk pemancar radio yang menggunakan
dalam kelompok frekuensi tinggi. gelombang frekuensi sangat rendah
Gelombang elektromagnetik yang (15-30 kHz) yang digunakan dalam
diradiasikan dari sebuah pemancar eksplorasi mineral (Utama, 2005).
VLF yang menjalar pada lapisan Teknik pengukuran pada
bumi berlapis dan diukur pada metode VLF ini memanfaatkan
permukaan bumi mempunyai medan elektromagnetik yang berasal
komponen medan elektrik dan dari sumber yang tidak secara
medan magnet yang saling tegak sengaja dibangkitkan oleh pemancar
lurus. Pemancar VLF mempunyai radio di sekitar daerah observasi.
daya yang sangat besar sehingga Gelombang menjalar melalui
mampu menginduksi batuan yang permukaan bumi sebagai gelombang
jaraknya beratus-ratus kilometer tanah (ground wave) dan melalui
jauhnya. Medan magnetik dan lapisan ionosfer sebagai sky wave
medan listrik yang dibangkitkan yang mengalami pemantulan dan
pemancar disebut sebagai medan pembiasan sehingga gelombang
primer. Medan primer dapat metode VLF mampu merambat
membangkitkan medan sekunder sampai tempat yang sangat jauh dari
sebagai akibat adanya arus induksi pemancar (Zubaidah, 2005)
yang mengalir pada benda-benda Metode VLF-EM dikenal sebagai
konduktor di dalam tanah. metode Elektromagnetik VLF-EM
bekerja dengan memanfaatkan
pemancar radio dengan frekuensi Pola kedalaman konduktifitas
sekitar 5 - 30 kHz (atau pada bergantung pada penetrasi
panjang gelombang 10-20 km) gelombang elektromagnetik yang
sebagai medan primer dan pemancar semakin rendah pada lingkungan
gelombang radio yang berdaya besar sehingga semakin konduktif. Metode
sekitar 100-1000 kW. Penggunaan VLF sangat efektif untuk
variable besaran frekuensi dan daya memisahkan anomali massa yang
pada pemancar gelombang radio memiliki perbedaaan konduktivitas
tersebut sering dipakai dalam yang signifikan terhadap lingkungan
eksplorasi geofisika. Oleh karena itu, sekitarnya, atau pada kondisi
mekanisme kerja VLF-EM yang overburden mass (lapisan penutup)
memanfaatkan pancaran gelombang yang relatif dangkal (Sharma, 1997).
radio dan akan pemancar VLF akan 3. METODOLOGI
menginduksi sistem pelapisan bumi
3.1 Waktu dan Tempat
yang konduktif. Pada Penelitian ini,
Praktikum dilakukan pada
pemancar VLF-EM menggunakan
hari jumat, tanggal 03 November
pemancar radio terdekat dengan
2023. Praktikum dilaksanakan
Indonesia yaitu di Stasiun Nortwest
secara tetep muka di bertempat di
Cape, Australia (Bayrak, 1995).
Fakultas Sains dan Teknologi.
Metode geofisika ini
3.2 Alat dan Bahan
menggunakan gelombang EM
Adapun alat dan bahan yang
berupa dipol listrik vertikal dengan
digunakan dalam praktikum ini
arus listrik yang mengalir dari dan
yaitu laptop, Microsoft Excel, dan
ke kutub-kutub pemancar dan
software surfer.
penerima, maka terbentuklah medan
3.3 Langkah Kerja
magnet yang melingkari sumbu dipol
dan medan listrik dipol yang
mulai
menyelubungi garis medan magnet.
Pola radiasi induksi tersebut akan
menimbulkan medan EM sekunder Olah data di MS. excel
yang mengakibatkan gangguan
medan magnetik alamiah bumi.
Kedalaman jangkauan dari penetrasi Buka software surfer
radiasi gelombang ini dinyatakan
dengan faktor skin depth (yang
ditentukan oleh kondisi lingkungan Masukkan nilai RAE pada
software surfer
di lokasi pengukuran) (Frank, 2001).
Jarak sebelum filter fraser
Simpan data tersebut
dalam bentuk grid 20
10
0
-10 0 100 200 300
Add data yang sudah -20
disimpan tadi -30
-40

Grafik 1. jarak sebelum


Didapatkan hasil
pemodelan Filter fraser
Pada grafik 1, untuk membuat
grafik tersebut dimasukkan jarak
topografi dan tilt tofografi yang telah
Interpretasi hasil didapatkan pada saat pengolahan.
tersebut
Jarak sesudah filter fraser
60.0

40.0

Selesai 20.0

0.0
0 50 100 150 200
-20.0
4. PEMBAHASAN
-40.0
Pada praktikum yang
dilaksanakan pada hari jumat, 03 Grafik 2. jarak sesudah
November 2023 bertepat di Fakultas filter fraser
Sains dan Teknologi Universitas Pada grafik 2, untuk membuat
Jambi. Praktikkan melakukan grafik tersebut dimasukkan jarak
praktikum dengan judul metode fraser dan tilt fraser yang telah
Very Low Frequency (VLF). didapatkan pada saat pengolahan.
Hal pertama yang dilakukan
20
praktikkan adalah mengolah data 10
yang ada di excel. Setelah itu, 0
membuat grafik dari data excel -10 0 100 200 300

tersebut. Terdapat empat macam -20


-30
grafik yaitu grafik jarak sesudah
-40
filter fraser, sebelum filter fraser,
grafik jarak tilt dan ellips sebelum Grafik 3. Grafik jarak tilt dan ellips
moving average dan sesudah moving sebelum moving average.
average. Grafiknya yaitu sbb;
Pada grafik 3, untuk membuat
grafik tersebut dimasukkan jarak,
tilt dan elips yang belum di
lakukannya moving average. Grafik
ini berguna untuk mengetahui
bagaimana hasil dari data tersebut
sebelum dilakukan moving average.

20.0

10.0 Gambar 1. Hasil penampang


0.0 peta RAE
0 100 200 300
-10.0 5. KESIMPULAN
-20.0 Adapun kesimpulan pada
-30.0 praktikum ini adalah:
1. Metode Very Low Frequency
Grafik 4. Grafik jarak, tilt dan ellips
(VLF) merupakan salah satu
setelah moving average.
metode geofisika yang
Pada grafik 4, untuk membuat
memanfaatkan komponen
grafik tersebut dimasukkan data
magnetik dari medan
jarak, tilt dan elips yang sudah
elektromagnet yang ditimbul
dilakukannya moving average.
oleh pemancar radio yang
Grafik ini berguna untuk
menggunakan gelombang
mengetahui bagaimana hasil data
frekuensi sangat rendah (15-
setelah dilakukan moving average.
30 kHz) yang biasa digunakan
Setelah didapatkan grafik
dalam eksplorasi mineral.
tersebut, langkah selanjutnya
2. Dalam pengolahan data
adalah membuat penampang
menggunakan surfer,
menggunakan software surfer.
dibutuhkan data RAE yang
Langkah pertama yang dilakukan
sudah diolah pada excel. Data
untuk membuat penampang pada
itulah yang akan digunakan
surfer adalah memasukkan nilai
untuk mendapatkan hasil
RAE 10 dan RAE 20 yang sudah
penampang yang akan
diolah sebelumnya di excel. Setelah
diinterpretasi.
itu, nilai tersebut disimpan dalam
3. Praktikan dapat melakukan
bentuk bln. Setelah itu, data yang
semua proses tahapan
disimpan dalam bentuk bln diubah
pengambilan data, olahan
menjadi grid. Data dalam bentuk
data, dan interpretasi data
grid tersebut di panggil dan muncul
VLF (Very Low Frequency),
hasil penampangnya.
sehingga pada akhirya Analisis Hubungannya dengan
didapat grafik data fraser dan Anomali Gravitasi serta Tafsiran
peta penampang daerah Geologis Lokal”, Hasil penelitian,
pengukuran serta analisa Jurusan Teknik Elektro,
terhadap bentuk penampang. Fakultas Teknik, Universitas
6. DAFTAR PUSTAKA Mataram, Mataram.
Bayrak, M, (1995), Use of
Electromagnetic VLF method in
shallow exploration in Turkey (in
Turkish), Jeofizik, 9-10,143-148.
Frank, P., (2001), Continuous
Gradient VLF Measurement: a
new possibility for high
resolution mapping of karst
structures, Technical Articles,
Vol 19, 6 June 2001, 345 -
350.
Hiskiawan. P., (2008), Studi
Reaktifasi Patahan Aktif di Mud
Volcano Sidoarjo dengan
Metode VLF, Thesis FMIPA ITS,
Surabaya.
Sharma, Prem. V. (1997)
Environmental an Engineering
Geophysics. Cambridge
University Press.
Utama, Widya., (2005), Experimental
Module Mataram Geophysical
Workshop,. Buku pelatihan,
Geophysics Laboratory, Physics
Departement Mathematics and
Nature Science, Sepuluh
Nopember Institute of Tecnology
Surabaya.
Zubaidah, Teti, (2005), “Evaluasi
Hasil Pengukuran Anomali
Geomagnet di Pulau Lombok
Nusa Tenggara Barat dan
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Hasil Excel

grafik jarak sebelum filter fraser Grafik jarak sesudah filter fraser
20 60.0
10 40.0
0
20.0
-10 0 100 200 300
0.0
-20
0 50 100 150 200
-30 -20.0

-40 -40.0

grafik jarak tilt dan elips sebelum grafik tilt dan elips setelah
moving average moving average
20 20.0
10 10.0
0
0.0
-10 0 50 100 150 200 250
0 100 200 300
-10.0
-20
-30 -20.0
-40 -30.0

elips tilt elips tilt

Lampiran 2. Grafik pada excel

Lampiran 3. Hasil penampang

Anda mungkin juga menyukai