Medan magnetik dan medan listrik yang dibangkitkan pemancar disebut sebagai medan
primer. Medan primer membangkitkan medan sekunder sebagai akibat adanya arus induksi
yang mengalir pada benda-benda konduktor di dalam tanah. Medan sekunder yang timbul
bergantung pada sifat-sifat medan primer, sifat listrik benda-benda di dalam tanah dan
medium sekitarnya, serta bentuk dan posisi benda-benda tersebut. Pada daerah pengamatan
VLF dilakukan pengukuran terhadap resultan medan primer dan medan sekunder, dimana
perubahan resultan kedua medan tersebut tergantung pada perubahan medan sekunder.
Sehingga bentuk, posisi, dan sifat listrik benda-benda di bawah daerah pengamatan dapat
diperkirakan.
Teori
Pada saat gelombang primer masuk ke dalam medium, gaya gerak listrik (ggl) induksi akan
muncul dengan frekuensi yang sama, namun fasenya tertinggal 90 0. Dalam pengukurannya,
alat T-VLF akan menghitung parameter sudut tilt dan elipstisitas dari pengukuran komponen
in-phase dan out-of-phase medan magnet vertikal terhadap komponen horizontalnya.
Besarnya sudut tilt (%) akan sama dengan perbandingan Hz/Hx dari komponen in-phasenya,
sedangkan besarnya eliptisitas (%) sama dengan perbandingan komponen kuadraturnya.
Jika medan magnet horizontal adalah Hx dan medan vertikalnya sebesar Hz, maka besar
Instrumen VLF yang dibahas adalah produk dari IRIS Instrument dengan nama produk T-
VLF BRGM. Instrumen ini terdiri dari dua unit, unit sensor dan unit console/T-Unit. Unit
sensor adalah penerima gelombang radio dengan jangkauan frekuensi 10 30 kHz yang
dilengkapi dengan automatic gain dan digital filtering. Pengukuran dilakukan secara otomatis
dan dikontrol oleh microprocessor. Pada unit sensor terdapat tiga sensor magnetik X, Y, dan Z
yang saling tegak lurus satu sama lain. Terdapat dua inklinometer pada sensor X dan sensor Y
untuk mengkoreksi posisi miring dan memungkinkan sensor untuk memperoleh data yang
direferensikan pada bidang horizontal nyata dan bidang vertikal nyata. Unit sensor ini mampu
mengukur dua frekuensi secara bersamaan.
Mode Pengukuran
Mode tilt angle digunakan untuk memperkirakan struktur konduktif maupun kontak geologi
seperti zona alterasi, patahan, atau dyke konduktif. Dalam mode ini disarankan untuk
memilih pemancar yang letaknya sejajar dengan strike target dengan toleransi 45 derajat.
Dalam konfigurasi tersebut, medan magnet primer yang tegak lurus terhadap struktur akan
menimbulkan fluks yang maksimum sehingga mendapatkan anomali yang paling jelas.
Mode Resistivity
Mode resistivity digunakan untuk memperkirakan struktur dyke resistif dan mendelineasi unit
geologi dengan pemetaan resistivitas. Dalam mode ini dianjurkan untuk memilih pemancar
yang letaknya tegak lurus dari strike target: medan elektrik mempunyai variasi amplitude
yang lebih tinggi dibanding dengan medan magnetik dan harus tegak lurus terhadap struktur
supaya mendapatkan anomali yang jelas.
Metode VLF umumnya digunakan sebagai survey pendahuluan untuk mengidentifikasi area
anomali untuk diteliti lebih lanjut setelahnya menggunakan metode geofisika lainnya atau
pengeboran
Pengukuran VLF sensitif terhadap interferensi lokal seperti keberadaan pipa besi,
power-line, pagar besi, dan benda konduktif lainnya.
Pemancar VLF rentan terhadap mati listrik atau maintenance tidak terjadwal.
2. Kedalaman Penetrasi
Kedalaman yang dapat dicapai dikontrol oleh sebuah besaran yang dinamakan electrical skin
depth. Skin depth bergantung pada resistivitas batuan utama dan frekuensi gelombang yang
digunakan. Besarnya skin depth dihitung dengan formula:
Dengan:
= Skin Depth