Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 GEOTHERMAL

Oleh:

Rita Aprilia
1415051064

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
TUGAS 2 !

1. Konveksi adalah proses yang terjadi pada saat adanya rambatan atau perpindahan
panas melalui air dengan suatu sumber panas. Untuk contoh dari konveksi pada
geothermal adalah magma yang terpanaskan karena tingginya suhu yang
menyebabkan magma itu mendidik di dalam perut bumi.
2. Konduksi adalah proses perpindahan rambatan panas yang melalui bebatuan.
3. Sistem panas bumi (geothermal system) adalah sistem penghantaran panas di
dalam mantel atas dan kerak bumi dimana panas dihantarkan dari suatu sumber
panas (heat source) menuju suatu tempat penampungan panas (heat sink). Dalam
hal ini, panas merambat dari dalam bumi (heat source) menuju permukaan bumi
(heat sink). Sumber panas dalam sistem panas bumi umumnya berasal dari
magma. Pembentukan awal magma dapat terjadi sebagai hasil pelelehan mantel
(partial melting) atau karena pelelehan sebagian kerak bumi pada proses
penebalan lempeng benua, seperti yang terjadi pada tumbukan antar lempeng
benua (collision). Reservoir panas bumi yang produktif umumnya memiliki suhu
yang tinggi, geometri yang cukup besar, porositas dan permeabilitas yang baik
serta kandungan fluida yang cukup. Porositas dan permeabilitas merupakan salah
satu aspek yang diperhitungkan dalam penentuan daerah prospek panas bumi.
Umumnya, permeabilitas memiliki keterkaitan unsur-unsur struktur seperti sesar,
kekar, dan rekahan. Keberadaan batuan penudung (caprock) yang bersifat
impermeable sangat diperlukan untuk mencegah jalan keluar akumulasi fluida
panas dalam reservoir. Berikut definisi-definisi sistem panas bumi :
a. Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di
bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika bersuhu
tinggi yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku.
b. Lapisan permeable adalah lapisan tanah atau batuan yang tembus air karena
kadar pori-pori cukup besar sehingga air hujan akan mudah meresap ke
bawah. Contoh : pasir, padas, kerikil, kapur, dan batu apung.
c. Lapisan impermeable adalah lapisan tidak tembus air karena pori porinya
sangat kecil seperti geluh, napal, lempung.
d. Source Rock / batuan induk adalah batuan yang kaya akan bahan organik yang
mengalami pematangan sehingga membentuk hidrokarbon
4. Model sistem panas bumi
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat
hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di
atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga
terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam
batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas
karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah
yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 250 C). Sehingga
air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan.Apabila terdapat
rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang
dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat
manifestasi thermal.
5. Fumarol adalah lubang di dalam kerak bumi (maupun objek astronomi yang lain)
yang sering terdapat di sekitar gunung berapi yang mengeluarkan uap dan gas
seperti karbondioksida, sulfur dioksida, asam hidroklorik dan hidrogen sulfida.
6. Solfatara adalah fumarol yang mengeluarkan gas-gas oksida belerang (SO 2 &
SO3), selain karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).
7. Geyser adalah salah satu manifestasi yang mengeluarkan campuran air yang
mendidih, gas, serta uap. Pembentukan geiser bergantung kepada
keadaan hidrogeologi tertentu yang hanya terdapat di beberapa tempat di bumi.
8. Berikut merupakan tabel untuk mengetahui nilai titik didih air terhadap penurunan
tekanan.
Jadi, tekanan air mendidih pada suhu 350oC adalah sebesar 16529 Kpa

Anda mungkin juga menyukai