Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ireka Salsabila

NIM : 1408102010008
Jurusan : Fisika
Mata Kuliah : Karakterisasi Material

Tugas
Ada beberapa perangkat yang umum dipakai untuk uji sifat kemagnetan, yaitu
1. Permagraph
2. Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
3. SQUID (superconducting)
4. Liquid Magnetic
Carilah cara kerja alat-alat tersebut.

Jawab
1. Permagraph
Permagraph yaitu alat yang dapat menghasilkan kurva histerisis loop yang dilengkapi
dengan nilai induksi remanen (Br) dan Gaya koersif (Hc). Pada saat pengukuran berlangsung
terjadi proses magnetisasi pada bahan sampel, dimana selesai pengukuran bahan sudah memiliki
sifat magnetic yang permanen. Sifat-sifat magnet permanen berdasarkan kurva histerisis adalah
sebagai berikut : Sulit dimagnetisasi dan didemagnetisasi, Koersivitas tinggi (Hc), dengan Hc
yang tinggi maka dapat mempertahankan orientasi momen magnetiknya untuk waktu yang lama,
sebagai sumber gaya gerak magnet dalam kumparan magnetic, remanensi tinggi (Br), histeris loss
besar, permeabilitas () kecil.

Besarnya sifat magnet suatu bahan dapat diketahui melalui kurva histerisis seperti pada
gambar 3.2, dari kurva tersebut dapat diketahui besarnya induksi remanen (Br), dan koersivitas
(Hc). Apabila suatu bahan magnet yang berada dalam keadaan dimagnetisasi (B=0), diberi medan
magnet luar H yang membesar secara kontinu akan mencapai titik maksimum pada titik A (garis
OA).
Harga B pada saat itu adalah Bs (magnetisasi jenuh). Jika medan magnet luar ini
diturunkan secara kontinu, maka kurva B-H tidak mengikuti garis OA tetapi mengikuti garis AB.
Pada saat H berharga 0 maka induksi magnet B akan mempunyai harga Br (induksi magnet
remanen).Untuk mengembalikan B menjadi 0 diperlukan medan negatif Hc (gaya koersifitas) di
titik C. jika medan magnet diturunkan terusmaka akan dicapai titik induksi magnet jenuh negatif
(-Bs) pada titik D. jika medan negative H dibalik maka kurva akan mengikuti garis DEFA,
sampai mencapai harga Bs lagi, sehingga diperoleh kurva histerisis.
2. Vibrating Sample Magnetometer (VSM)

Vibrating Sample Magnetometer (VSM), Alat VSM merupakan salah satu jenis
peralatan yang digunakan untuk mempelajari sifat magnetic bahan. Dengan alat ini akan
diperoleh informasi mengenai besaran-besaran sifat magnetik sebagai akibat perubahan
medan magnet luar yang digambarkan dalam kurva histerisis. Semua bahan mempunyai
momen magnetic jika ditempatkan dalam medan magnetic. Momen magnetic per satuan
volume dikenal sebagai magnetisasi.
Secara prinsip ada dua metode mengukur besar magnetisasi tersebut, yaitu metode
induksi (induction method) dan metode gaya (force method). Pada metode induksi,
magnetisasi diukur dari sinyal yang ditimbulkan/diinduksikan oleh cuplikan yang bergetar
dalam lingkungan medan magnet pada sepasang kumparan. Sedangkan pada metode gaya
pengukuran dilakukan pada besarnya gaya yang ditimbulkan pada cuplikan yang berada
dalam gradient medan magnet. VSM adalah salah satu alat ulur magnetisasi yang bekerja
berdasarkan metode induksi (Mujamilah et al., 2000). Pada metode ini, cuplikan yang akan
diukur magnetisasinya dipasang pada ujung bawah batang kaku yang bergetar secara vertikal
dalam lingkungan medan magnet luar H.
Jika cuplikan termagnetisasi secara permanen ataupun sebagai respon dari adanya
medan magnet luar, getaran ini akan mengakibatkan perubahan garis gaya magnetik.
Perubahan ini akan menginduksi/menimbulkan suatu sinyal tegangan AC pada kumparan
pengambil (pick-up atau sense coil) yang ditempatkan secara tepat dalam sistem medan
magnet ini. Dengan memakai hokum Biot-Savart untuk sistem medan dipole, tegangan
induksi diberikan sebagai : V Afm G(x,y,z)
Dimana:
A : amplitude getaran cuplikan,
f : frekuansi getaran cuplikan,
m : momen magnetik,
G(x,y,z) : fungsi sensitivistas, yang ditunjukkan adanya kebergantungan sinyal pada posisi
cuplikan dalam system kumparan
Selanjutnya sinyal AC ini akan dibaca oleh rangkaian pre-amp dan Lock-in amplifier.
Frekuensi dari Lock-in amplifier diset sama dengan frekuensi getaran sinyal referensi dari
pengontrol getaran cuplikan. Lock-in amplifier ini akan membaca sinyal tegangan dari
kumparan yang sefasa dengan sinyal referensi. Kumparan pengambil biasanya dirangkai
berpasangan dengan kondisi lilitan yang berlawanan. Hal ini untuk menghindari terbacanya
sinyal yang berasal dari selain cuplikan,misalnya dari akibat adanya perubahan medan
magnet luar itu sendiri. selanjutnya dalam proses pengukuran, medan magnet luar yang
diberikan, suhu cuplikan, sudut dan interval waktu pengukuran dapat divariasikan melalui
kendali computer. Komputer akan merekam data tegangan kumparan sebagai fungsi medan
magnet luar, suhu, sudut ataupun waktu.
3. SQUID

Squid (Superconducting Quantum Interference Device) adalah detector medan magnet


eksternal H squid terbentuk dari dua sambungan Josephson (Josephson Junction) identik yang
tersusun paralel membentuk lup. Sementara itu, sambungan Josephson tersusun dari dua
superkonduktor identik yang disambungkan oleh isolator tipis (JJ-SIS) atau bahan normal tipis
(JJ-SNS). Sensitivitasnya terhadap medan H yang sangat tinggi menjadikan squid memiliki
aplikasi diberbagai bidang: biomedis, geofisik, giroskopik inti, komunikasi dalam laut, deteksi
radiasi, optomagnetik, evaluasi nondestruktif bahan susesptometer mikro dan komputasi
kuantum. Penggunaan superkonduktor tipe. Dinamika vorteks dalam squid ketika dialiri J
menghasilkan disipasi energi yang dilepaskan dalam bentuk beda potensial V. Beda potensial
inilah yang menjadi kunci bagi prinsip kerja squid.
Prinsip kerja squid menggunakan model RCSJ (Resistively and Capacitively Shunted
Junction). Akan tetapi, karena didasarkan pada analisis rangkaian sederhana, model rcsj tidak
dapat menjelaskan peran vorteks pada prinsip kerja squid. dinamika vorteks pada squid telah
berhasil dikaji berdasarkan persamaan tdgl termodifikasi. Pemicu kehadiran vorteks adalah
medan magnet eksternal dan rapat arus eksternal yang dikenakan pada squid. Evolusi vorteks
tersebut menghasilkan beda potensial resistif yang berfluktuasi secara periodik. Beda potensial
ini menjadi kunci bagi pengukuran medan magnet eksternal. Kerapatan elektron super, medan
vektor rapat arus super dan kurva beda potensial dihitung berdasarkan penyelesaian numerik
persamaan tdgl termodifikasi. peran vorteks pada prinsip kerja squid dibahas berdasarkan hasil
perhitungan tersebut. Model ginzburg landau termodifikasi telah berhasilmenjelaskan gejala
superkonduktivitas pada suatu sampel yang terdiri dari bahan non-superkonduktor (normal)
dan superkonduktor. Keberhasilan in peran vorteks pada prinsip kerja squid telah berhasil
dijelaskan berdasarkan persamaan tdgl termodifikasi. pemberian rapat arus eksternal yang
lebih besar dari rapat arus kritis squid menghasilkan perbedaan tekanan magnet di sisi luar
squid. Keadaan ini menyebabkan vortex mengalir dari daerah tekanan magnet tinggi menuju
daerah tekanan magnet rendah. Evolusi vortex tersebut menghasilkan beda potensial resistif
yang berfluktuasi secara periodik. Beda potensial ini menjadi kunci bagi pengukuran medan
magnet eksternal.
4. Liquid Magnetic
Sebuah ferrofluid (portmanteau dari feromagnetik dan cairan) adalah cairan yang
menjadi sangat magnet di hadapan medan magnet. Ferrofluid diciptakan pada tahun 1963 oleh
NASA Steve Papell sebagai bahan bakar roket cair yang dapat ditarik ke arah inlet pompa
dalam lingkungan tanpa bobot dengan menggunakan medan magnet. Ferrofluids adalah cairan
koloid terbuat dari nano feromagnetik, atau ferrimagnetik, partikel tersuspensi dalam cairan
pembawa (biasanya pelarut organik atau air). Setiap partikel kecil yang benar-benar dilapisi
dengan surfaktan untuk menghambat penggumpalan. partikel feromagnetik besar dapat
merobek keluar dari campuran koloid homogen, membentuk rumpun yang terpisah dari debu
magnet bila terkena medan magnet yang kuat. Daya tarik magnetik nanopartikel cukup lemah
bahwa surfaktan Van der Waals cukup untuk mencegah penggumpalan magnetik atau
aglomerasi. Ferrofluids biasanya tidak mempertahankan magnetisasi dalam ketiadaan medan
diterapkan secara eksternal dan dengan demikian sering diklasifikasikan sebagai
"superparamagnets" daripada ferromagnets. Perbedaan antara ferrofluids dan cairan
magnetorheological (cairan MR) adalah ukuran partikel. Partikel dalam ferrofluid sebuah
terutama terdiri dari nanopartikel yang ditangguhkan oleh gerak Brown dan umumnya tidak
akan menetap di bawah kondisi normal. partikel fluida MR terutama terdiri dari partikel
mikrometer skala yang terlalu berat untuk gerak Brown untuk menjaga mereka ditangguhkan,
dan dengan demikian akan menetap dari waktu ke waktu karena perbedaan densitas yang
melekat antara partikel dan cairan carrier. Kedua cairan memiliki aplikasi yang sangat berbeda
sebagai hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai