MODUL KE – 1
Akuisisi Data 2D Seismik Refraksi dan Interpretasi Model Kedalaman
Oleh:
Divani Asyarah 119120175
Asisten :
Muhammad Ichsan
Rizki Dinata 118120007
M. Sholahudin Al Khoir 118120009
Rifqi Apryandi Zuhdi 118120085
Tri Mulya Refalani 118120115
Nungga Saputra 118120120
Setiawan Hidayat 118120121
Sa’iqoh Dianah 118120160
3. Metode Plus-Minus
Metode Plus-Minus (Hagedoorn,1959) merupakan turunan dari metode Delaytime untuk
kasus yang lebih kompleks seperti : Bidang batas lapisan yang tidak rata Mencari tebal lapisan
lapisan lapuk Untuk menghitung static correction pada data seismik refleksi. Metode Hagedoorn
menggunakan asumsi bahwa.
a. Bidang batas lapisan C-F adalah lurus
b. Kemiringan refraktor < 10 Metode ini menggunakan dua jenis analisis, yaitu :
Analisis Plus Time: untuk analisa kedalaman
Analisa Minus Time: untuk determinasi kecepatan
4. Metode Hagiwara
Metode Hagiwara adalah pengembangan dari metode delay time untuk struktur dua lapis.
Metode ini mampu menggambarkan kedalaman lapisanpertama di bawah sumber dan di bawah
geophone. Asumsi yang digunakan : Undulasi bawah permukaan tidak terlalu besar atau sudut
kemiringan mendekati nol
5. Metode GRM
Metode Generalized Reciprocal yang dilakukan dengan menentukan nilai analisis Time
Velocity, jarak XY Optimum, nilai analisis Time Depth, serta kedalaman. Sumber seismik berada
di ujung-ujung lintasan, yaitu titik A dan titik B. Ambil tAB sebagai waktu rambat gelombang bias
dari A ke B, tAC sebagai wakturambat gelombang bias dari C ke B
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
1. Kabel Trigger
2. Plate
3. Palu Seismik
4. Kabel remot unit
5. Geophone
6. Remote Unit
7. Main Unit (Summit X One Data Collector)
8. Aki
9. Kabel power
10. GPS
11. Handy Talky
12. Meteran
13. Laptop (dengan port LAN)
A. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2) Ukur panjang lintasan sejauh 24 m dengan meteran.
3) Tancapkan geophone.
4) Sambungkan remote unit dengan geophone.
5) Kemudian lanjut ke tahap pengaturan main unit.
6) Kemudian pada port line disambungkan dengan kabel remote unit.
7) Hubungkan kabel trigger dengan port pada main unit.
8) Hubungkan kabel LAN dengan port pada main unit dan laptop yang digunakan.
9) Kemudian kabel remote unit dilewatkan pada celah yang ada pada masing-masing
remote unit dengan spasi 2 meter.
10) Letakan palu dan sambungkan kabel trigger pada letak sumber geteran.
11) Cek lampu pada setiap remote unit. Jika berwarna merah artinya geophone tertancam
dengan baik dan dapat membaca data dengan baik.
12) Pukul plate dengan palu pada bagian tengah agar getaran yang dihasilkan maksimal.
13) Amati hasil gelombang pada aplikasi seisee dan summit-X.
14) Pilih data terbaik untuk masing-masing near, midle dan far offset.
A. Flowchart Start
Tancapkan geophone
Finish
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil
a. Pick Far
b. Pick Middle
c. Pick Near
d. ITM
Kurva t-x
y = -3.1449x + 68.848
80
60
Middle
50
40 Far
30 y = 1.8317xy+=6.6842
-2.0367x + 54.005
Direct Near
20
10 Direct Far
0
0 10 20 30
Topografi x Boundary
115.5
115
114.5
114
113.5
113 Topografi
112.5 Boundary
112
111.5
111
110.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
e. Hagiwara
80
y = 3.3833x - 13.106
70
y = -3.1449x + 75.138
Refract Near
60
Direct Near
50 Refract Far
40 Direct Far
Linear (Refract Near)
30
Linear (Direct Near)
20 y = 1.8317x + 3.0209 y = -1.9317x + 53.803 Linear (Refract Far)
0
0 5 10 15 20 25 30
TAP' x TBP'
40
35
30
25
20 TAP
TBP
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Topografi x Boundary
250
200
150
Series2
100 Series1
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
f. GRM
60
50
xyz=1
40 xyz=2
xyz=3
30
xyz=4
xyz=5
20
xyz=6
10 xyz=7
0
0 5 10 15 20 25 30
\
4 Series1
0
0 5 10 15 20
g. Depth Calculation
h. Tomografi
PEMBAHASAN
Metode seismik refraksi yang diukur adalah waktu tempuh gelombang dari sumber menuju
geophone. Interpretasi Data Seismik Refraksi Secara umum metode interpretasi data seismik
refraksi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu intercept time, delay time
method dan wave front method. Metode interpretasi yang paling mendasar dalam analisis data
seismik refraksi adalah intercept time. Metode intercept time adalah metode T-X (waktu terhadap
jarak) yang merupakan metode yang paling sederhana dan hasilnya cukup kasar. Praktikum ini
memiliki tujuan dapat memahami pengaruh model penampang geologi sintetik dengan rekaman
data sintetik, dapat melakukan interpretasi model menggunakan metode ITM dan Plus-Minus,
dapat mengolah data dan menginterpretasikan seismik refraksi dengan menggunakan metode
Hagiwara dan GRM dan dapat membandingkan hasil yang diperoleh dengan metode Hagiwara
dan GRM. Picking menggunakan aplikasi SEIRA, pada picking harus sesuai dengan ujung garis
yang berwarna hitam agar nilai dari hasil picking dapat sesuai hal ini mempengaruhi pada nilai
dari near dan far yang akan digunakan nantinya. Nilai dari near dan far picking pada SEIRA dapat
dilihat pada aplikasi notepad. Pada Microsoft Excel dilakukan metode-metode. Pada Metode ITM
niali near dan far digunakan untuk mencari nilai dari grafik untuk menemukan nilai direct dan
refract. Nilai direct dan refract dipengaruhi dari bentuk near dan far pada grafik yang di buat.
Untuk menemukan nilai boundary digunakan topografi, jarak dan nilai kedalaman dimana nilai
kedalaman ini diperoleh dari nilai direct dan refract sebelumnya. Pada grafik nilai boundary
didapatkan bahwa nilai boundary memiliki nilai yang lebih rendah dari nilai topografi diketahui,
hal ini dikarenakan nilai direct dan refract cenderung rendah.
Seluruh metode cenderung dipengaruhi oleh nilai near dan far. Nilai near dan far digunakan
untuk seluruh metode. Metode Hagiwara digunakan penggunaan rumus Tap dan Tbp dengan Tap’
dan Tbp’. Metode Hagiwara menggunakan rumus gradien dan juga intercept dan juga memiliki
nilai boundary yang naik turun. Nilai boundary didapat dari bentuk rumus yang berbeda saat
mengolah data yang digunakan. Pada hasil grafik dihasilkan bentuk nilai boundary lebih rendah
dari nilai topografi. Pada metode plus-minus menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis Plus
Time (untuk analisis kedalaman) analisis Minus Time (untuk analisis kecepatan). Pada
penggunaan rumus saat mengolah data dipengaruhi dari nilai TD+ dan TD- yang didapat dari
kedalaman dan kecepatan. Nilai dari metode ini memiliki analisa dari pengurangan waktu rambat
antara gelombang dari geophone pada sumber forward dan geophone pada sumber reverse yang
dikurangi dengan travel time antara sumber keduanya. Pada metode ini boundary yang didapatkan
dari nilai topografi yang dikurangi z hal tersebut mengakibatkan nilai boundary yang didapat lebih
reendah dari nilai topografi. Pada Metode Generalized Reciprocal Sumber seismik berada di ujung
lintasan. Pada nilai diperoleh dari rekaman geophone yang dipasang di titik titik. Nilai xy dan TG
sangat berpengaruh untuk mendapatkan nilai boundary. Pada metode ini boundary didapat dari
nilai topografi yang dikurang z, tetapi pada nilai z memiliki nilai negative sehingga nilai boundary
yang didapat lebih besar dari nilai topografi yang diketahui. Pada Tomografi Seira, tidak dapat
execute model, dikarenakan terjadi error pada model.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari Akuisisi Data 2D Seismik Refraksi dan Interpretasi Model Kedalaman
yaitu:
a. Seluruh metode dipengaruhi oleh nilai near dan far.
b. Nilai Tesseral Pro memiliki pengaruh yang cukup besar terutama pada nilai
kedalaman, frekuensi dan velocity.
c. Picking harus sesuai dengan ujung, karena hal ini mempengaruhi pada nilai dari
near dan far yang akan digunakan.
LAMPIRAN