Anda di halaman 1dari 7

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PEMBONGKARAN DAN PENGANGKUTAN


OVERBURDEN

Status Revisi

Dibuat Disetujui

AGUNG AAG
SURYANTO, ST YUDHANTARA,
ST

Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review


KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 1 dari 7
STANDARD OPERATING PROCEDURE

PEMBONGKARAN DAN PENGANGKUTAN


OVERBURDEN

A. PERMULAAN
1. Menentukan type dump truck
Type dump truck harus sesuai/seimbang dengan jenis dan type excavator. Sebagai
acuan yang ideal, kapasitas dump truck = 4 x kapasitas bucket excavator.

2. Menentukan jumlah dump truck


a. Jumlah dump truck harus mampu melayani kapasitas produksi excavator. Jumlah
dump truck = waktu edar dump truck : waktu edar excavator.
b. Sebagai acuan di lapangan, jumlah dump truck harus diusahakan tidak lebih dari 5
unit.
c. Jika dump truck yang dibutuhkan lebih dari 5 unit segera diskusikan dengan
engineering untuk mencari dumping area alternative yang bisa mengurangi
kebutuhan dump truck.

3. Menentukan jarak angkut


a. Jarak angkut harus diusahakan antara 300 m s/d 800 m.
b. Apabila jarak angkut lebih dari 800 m segera diskusikan dengan engineering
untuk mencari dumping area alternative yang lebih dekat.

B. PETUNJUK PELAKSANAAN
1. Menentukan type material yang digali.
Tentukan apakah material yang akan digali adalah material keras atau material lunak.

2. Menentukan jenis dan type excavator


Penentuan jenis dan type excavator tergantung pada :
a. Type material
Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review
KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 2 dari 7
STANDARD OPERATING PROCEDURE

b. Luas area kerja


c. Target produksi
Berdasarkan acuan di atas supervisor/forman tambang harus menentukan jenis dan
type excavator yang cocok dengan kondisi yang ada.

3. Menentukan type dump truck


Type dump truck harus sesuai/seimbang dengan jenis dan type excavator. Sebagai
acuan yang ideal, kapasitas dump truck = 5 x kapasitas bucket excavator.

4. Menentukan metode pemuatan


Secara umum metode pemuatan terbagi atas tiga yaitu :
a. Normal loading, sangat disarankan untuk dilakukan pada setiap pekerjaan
pemuatan.
b. Top loading dilakukan apabila normal loading tidak memungkinkan.
Metode ini cocok untuk area kerja yang sempit terutama saat penggalian untuk
expose batubara.
c. Double bench sangat tidak disarankan untuk dilakukan akan tetapi untuk kondisi
tertentu dapat digunakan terutama saat memulai penggalian lereng atau puncak
bukit yang curam dan tinggi, lebih lanjut lihat
Pada akhirnya penentuan metode pemuatan harus ditentukan oleh supervisor/foreman
tambang dengan mempertimbangan kondisi yang ada.

C. PEMUATAN MATERIAL
1. Secara Umum
a. Sabuk pengaman dan alat pelindung diri (APD) harus digunakan.
b. Semua rambu harus dipatuhi.
c. Lakukan kontak positif antar setiap operator yang bekerja di area loading
point.
d. Jika loading point berdebu, lampu kerja excavator, dump truck dan dozer
harus dinyalakan.
e. Operator dump truck dilarang keluar dari kabin saat proses pemuatan
material sedang berlangsung.
f. Jika operator excavator perlu untuk meninggalkan cabin, bucket harus
diturunkan ke tanah pada level yang sama dengan track.
g. Apabila dump truck mengalami masalah “steering” atau “brake” maka unit
tidak boleh dioperasikan dan sesegera mungkin dilaporkan ke supervisor/foreman.
h. Jaga jarak aman antar unit.
i. Penempatan lighting plant di loading point tidak menyebabkan pandangan
operator menjadi silau

Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review


KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 3 dari 7
STANDARD OPERATING PROCEDURE

2. Persiapan
a. Tentukan area kerja penggalian sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan
bersama engineering.
b. Area kerja excavator harus bebas dari kayu besar serta longsor.
c. Area kerja excavator harus diisolasi dari lalulintas unit dan orang dengan cara
menggunakan tanggul.

3. Pemuatan
a. Dump truck memasuki loading point.
i. Kurangi kecepatan saat memasuki loading area.
ii. Dump Truck (setir kiri) harus selalu memasuki loading area dengan posisi
searah jarum jam kecuali tidak memungkinkan.
iii. Bila terjadi antrian, dump truck harus menunggu di samping depan sebelah
kanan dump truck yang sedang dimuat, kecuali tidak memungkinkan.

b. Memposisikan unit untuk loading


i. Driver harus menggunakan kedua sisi spion untuk memantau posisi bucket
excavator.
ii. Dump truck mundur dengan perlahan sejajar dengan posisi bucket.
iii. Driver tidak menggunakan jenjang kerja untuk menghentikan dump truck.
iv. Operator excavator harus memposisikan bucket di tempat yang aman untuk
loading.
v. Untuk menghindari kerusakan ban/tyre, dump truck dilarang menginjak dan
menempatkan ban diatas ceceran material besar.

c. Excavator memuat material ke dump truck


i. Driver dump truck harus menggunakan rem parkir sewaktu proses pemuatan
berlangsung.
i. Usahakan sudut ayun bucket excavator adalah 45˚-90˚.
ii. Saat memuat material, jaga jarak antara kuku bucket excavator dengan ban/tyre
dump truck minimal 1 meter.
iii. Usahakan muatan bucket selalu penuh setiap kali loading.
iv. Muatan tidak overload dan tidak melewati kabin dump truck.
v. Batu yang besar tidak ditempatkan pada bagian paling atas muatan dump truck.
vi. Saat proses pemuatan berlangsung posisi track excavator harus rata
vii. Tinggi jenjang permuka kerja excavator.

d. Dump truck meninggalkan loading point


i. Dump truck meninggalkan loading point sesaat setelah excavator membunyikan
klakson satu kali sebagai tanda/pemberitahuan bahwa proses pemuatan selesai.
Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review
KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 4 dari 7
STANDARD OPERATING PROCEDURE

ii. Driver dump truck harus memastikan area loading point aman sebelum bergerak
maju.

D. MERAWAT LOADING POINT


Sehubungan dengan ukuran unit dan kuku bucket yang besar serta panjang maka
operator excavator tidak mungkin menjaga kebersihan loading point dari ceceran
material besar serta permukaan yang bergelombang. Oleh karena itu diperlukan unit lain
untuk melakukan perawatan loading point supaya tetap baik. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses perawatan loading point yaitu :
1. Pengawas tambang harus menentukan type dozer yang akan digunakan di sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi loading point.
2. Perbaikan loading point oleh dozer diusahakan tidak mengganggu proses pemuatan
yang sedang berlangsung.
3. Untuk menghindari kejatuhan material, dozer dilarang masuk / membersihkan loading
point di bawah bucket excavator yang sedang memuat material.

E. PENGANGKUTAN MATERIAL
1. Secara umum
a. Sabuk pengaman dan alat pelindung diri (APD) harus digunakan.
b. Semua rambu harus dipatuhi.
c. Lakukan pengecekan unit atau “pre start check list” sebelum mengoperasikan unit.
d. Apabila dump truck mengalami masalah “steering” atau “brake” maka unit tidak
boleh dioperasikan dan sesegera mungkin dilaporkan ke supervisor.
e. Jika hujan menyebabkan jalan angkutan menjadi licin maka dump truck harus
segera diparkir di tempat yang aman.
f. Jika jalan angkutan berdebu lampu kerja dump truck harus dinyalakan.
g. Selalu melakukan kontak posistif dengan setiap orang yang bekerja disekitarnya.
h. Prioritaskan dump truck bermuatan.
i. Jaga jarak aman antar unit.
j. Batas kecepatan maksimum di dalam pit adalah 50 km/jam.
k. Penempatan lighting plant tidak menyebabkan pandangan operator menjadi silau,

2. Persiapan
a. Pengawas tambang harus memastikan jalur jalan dalam kondisi baik dan aman.
b. Driver harus mengetahui jalur jalan yang harus dilalui.
c. Jalur jalan harus dilengkapi dengan rambu yang diperlukan.
d. Kedua sisi jalan harus dilengkapi dengan tanggul pengaman sesuai dengan standar
dan kodisi disekitarnya.

3. Dump truck mengangkut material


a. Gunakan transmisi sesuai dengan kondisi jalan.
b. Kecepatan dump truck disesuaikan dengan kondisi jalan dan lalu lintas.
Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review
KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 5 dari 7
STANDARD OPERATING PROCEDURE

c. Dilarang mendahului dump truck lain kecuali dalam kondisi tertentu.


d. Gunakan ”retarder” untuk pengereman saat berlangsung pengangkutan dari loading
point ke dumping point.
e. ”service brake” hanya digunakan saat kondisi tertentu / emergency.
f. Untuk menghindari kerusakan ban/tyre diusahakan untuk tidak menginjak ceceran
material besar di jalan.
g. Untuk menghindari terjadinya ceceran material diusahakan untuk tidak memindah
transmisi di tanjakan.
h. Ikuti jalur jalan yang telah ditentukan / tidak mencuri jalur jalan unit lain.

4. Dump truck dumping material

a. Semua rambu harus dipatuhi.


b. Driver harus mengikuti aba-aba
c. Jika jalan angkutan berdebu lampu kerja dump truck harus dinyalakan.
d. Prioritaskan dump truck bermuatan Memasuki Area Dumping
e. Kurangi kecepatan saat memasuki dumping area.
f. Dump Truck (setir kiri) harus selalu memasuki dumping area dengan posisi searah jarum
jam kecuali tidak memungkinkan.
g. Dump Truck harus menuju lokasi dumping yang telah ditunjukkan
h. Usahakan tempat dumping dalam kondisi stabil dan rata.
i. Jaga jarak aman dengan semua unit yang bekerja di area tersebut
j. Driver harus menggunakan kedua sisi spion untuk memantau kondisi di belakang dump
truck
k. Dump truck mundur dengan perlahan (usahakan untuk selalu membunyikan klakson
sebanyak 3 kali) serta tidak menggunakan safety berm untuk menghentikan dump truck
l. Apabila dumping area longsor maka dump truck harus membuang material minimal 5
meter dari ujung/batas lokasi longsor.
m. Driver dump truck harus selalu menggunakan rem parkir sebelum melakukan dumping.
n. Driver dump truck harus memastikan checker telah menjauh dari dump truck sebelum
membuang muatannya.
o. Driver membuang muatannya secara perlahan-lahan kemudian maju sedikit (2-3 meter)
untuk membuang sisa muatannya
p. Driver dump truck harus menurunkan bak secara sempurna setelah semua muatannya
dibuang.
q. Dump truck harus bergerak maju dengan perlahan (usahakan untuk selalu membunyikan
klakson sebanyak 2 kali)

5. Dump truck kosong kembali ke loading point

F. MEMELIHARA DUMPING AREA


1. Dozer harus melakukan pemeliharaan/meratakan dumping area secara terus menerus.

Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review


KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 6 dari 7
STANDARD OPERATING PROCEDURE

2. Dozer harus membuat safety berm dengan ketinggian minimal ½ kali tinggi ban dump truck
terbesar yang bekerja di area tersebut.
3. Untuk mengalirkan aliran air di sekitar dumping area usahakan kemiringan dumping area
sebesar 2%, Semua aliran air harus diarahkan ke saluran air yang mengarah ke sediment
pond.
4. Supervisor harus melakukan pengecekan dumping area secara berkala (usahakan setiap satu
jam sekali).

G. PERAWATAN JALAN ANGKUT


1. Pengawas tambang secara berkelanjutan memonitor kondisi jalan.
2. Lebar jalan diusahakan minimal 30 m.
3. Grade jalan tidak melebihi 10%.
4. Grader secara berkala meratakan jalan yang bergelombang.
5. Setiap air yang mengalir ke jalur jalan harus dapat dialirkan melalui drainase di
sepanjang jalur jalan tersebut.
6. Untuk menghindari penyempitan jalan akibat sisa material dari grader, lakukan
pembersihan dengan menggunakan excavator kecil.
7. Hindari pembuatan jalan dengan tikungan tajam.

Kebijakan dan Prosedur Disetujui oleh Tanggal Terbit Tgl. Review


KTT 12-01-2015 12-01-2015
SOP – Pembongkaran dan
Nomor Dokumen Versi Nomor Halaman
Pengangkutan Overburden
OPS-SOP-03-GGB 1.0 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai