Report Soil Inv. Alpha Project - Lippo Cikarang - 29082022
Report Soil Inv. Alpha Project - Lippo Cikarang - 29082022
ALPHA PROJECT
LIPPO CIKARANG – BEKASI
AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Surat Perintah Kerja yang diberikan oleh PT. Lippo Cikarang, mengenai
pekerjaan Penyelidikan Geoteknik untuk perencanaan dan pembangunan Alpha Project, yang
terletak di Lippo Cikarang, Bekasi, maka untuk itu disampaikan laporan hasil pelaksanaan
pekerjaan penyelidikan tanah tersebut.
Pekerjaan Penyelidikan Geoteknik ini meliputi penyelidikan tanah di lapangan berupa, sondir
ringan, dan pemboran inti yang diikuti dengan pengujian SPT yang telah dilaksanakan mulai
tanggal 27 Juli 2022 sampai 15 Agustus 2022, kemudian dilanjutkan dengan pengujian sampel
di laboratorium dan penyusunan laporan.
Laporan ini menyajikan metoda pelaksanaan penyelidikan dan pengujian tanah yang telah
dilakukan, data hasil penyelidikan, dan evaluasi data serta analisa geoteknik untuk lahan
tersebut.
Atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan sehingga dapat diselesaikannya pekerjaan
penyelidikan geoteknik ini dengan baik, kami mengucapkan banyak terimakasih.
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 2
1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
2. LINGKUP PEKERJAAN ............................................................................................................. 4
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................................................................. 5
3.1. Bor Inti ................................................................................................................................ 5
3.2. Standard Penetration Test (SPT) ...................................................................................... 6
3.3. Pengujian Sondir Lapangan (Cone Penetration Test) ...................................................... 6
3.4. Pengujian Laboratorium .................................................................................................... 7
4. HASIL PENYELIDIKAN ............................................................................................................ 11
4.1. Hasil Pemboran Inti ......................................................................................................... 11
4.2. Hasil Pengujian Sondir Lapangan (Cone Penetration Test) ........................................... 11
4.3. Hasil Pengujian Laboratorium ......................................................................................... 21
5. ANALISIS DAN REKOMENDASI ............................................................................................. 26
5.1. Kriteria Desain Pondasi ................................................................................................... 26
5.2. Pondasi Dangkal.............................................................................................................. 27
5.2.1. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal ................................................................ 27
5.2.2. Tahanan Terhadap Gaya Lateral ............................................................................... 31
5.2.3. Tahanan Terhadap Gaya Uplift .................................................................................. 32
5.2.4. Penurunan Pondasi Dangkal ..................................................................................... 32
5.3. Pondasi Dalam................................................................................................................. 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan Tanah .................................................................................. 4
Gambar 2. Skematik Pekerjaan Bor Inti ......................................................................................... 5
Gambar 3. Skematik Standard Penetration Test ............................................................................ 6
Gambar 4. Skema Alat Sondir ........................................................................................................ 7
Gambar 5. Detail Prinsip Pengujian Triaxial ................................................................................... 9
Gambar 6. Detail Prinsip Pengujian Consolidasi .......................................................................... 10
Gambar 7. Grafik N-SPT BH-1 sampai BH-4 ............................................................................... 13
Gambar 8. Grafik hasil uji sondir S-1 sampai S-4 ........................................................................ 14
Gambar 9. Grafik hasil uji sondir S-5 sampai S-8 ........................................................................ 15
Gambar 10. Grafik hasil uji sondir S-9 sampai S-12 .................................................................... 16
Gambar 11. Grafik hasil uji sondir S-13 sampai S-16 .................................................................. 17
Gambar 12. Grafik hasil uji sondir S-17 sampai S-20 .................................................................. 18
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan volume pekerjaan bor inti ............................................................................. 11
Tabel 2. Ringkasan hasil pengujian sondir ................................................................................... 12
Tabel 3. Ringkasan Hasil Laboratorium........................................................................................ 21
Tabel 4. Formula untuk Faktor Bentuk Pondasi ........................................................................... 27
Tabel 5. Nilai faktor daya dukung ................................................................................................. 29
Tabel 6. Daya dukung ijin pondasi dangkal berdasarkan korelasi nilai NSPT ............................ 30
Tabel 7. Daya dukung ijin pondasi dangkal berdasarkan data sondir ......................................... 31
Tabel 8. Koefisien m dan n untuk persamaan daya dukung aksial tiang..................................... 37
LAMPIRAN
LAMPIRAN A : PETA LOKASI PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
LAMPIRAN B : BORING LOG
LAMPIRAN C : DATA DAN GRAFIK UJI SONDIR
LAMPIRAN D : HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM
LAMPIRAN E : DOKUMENTASI LAPANGAN
PT. CND Geoteknika telah ditugaskan oleh PT. Lippo Cikarang untuk melakukan penyelidikan
geoteknik pada proyek perencanaan dan pembangunan Alpha Project yang terletak di Lippo
Cikarang, Bekasi. Tujuan utama penyelidikan geoteknik ini adalah untuk mengetahui sifat-
sifat fisik dan parameter tanah untuk keperluan perencanaan dan desain pondasi bangunan.
Laporan ini menyajikan data faktual yang diperoleh selama penyelidikan geoteknik di
lapangan.
2. LINGKUP PEKERJAAN
• Pemboran Inti sekaligus pengujian SPT dan pengambilan sampel tanah pada 4 titik bor
dengan kedalaman maksimal 30 meter
• Pengujian Sondir Lapangan (Cone Penetration Test) hingga lapisan tanah keras
sebanyak 27 titik sondir.
• Pengujian sampel UDS di laboratorium mekanika tanah
• Pembuatan laporan
Pekerjaan bor inti ini dilaksanakan dengan menggunakan mata bor batu widia (tungsten) yang
menghasilkan inti tanah atau batuan berdiameter 76 mm apabila dipakai single corebarrel dan 50
mm apabila dipakai double corebarrel. Mata bor yang dipasang pada ujung corebarrel
dihubungkan dengan stang bor yang kemudian diputar sambil ditekan masuk ke dalam tanah.
Pemutaran dan penekanan dilakukan oleh sistim hidrolik dari mesin bor TOHO D1, buatan
Jepang. Setiap kali core barrel penuh dengan tanah atau batuan, corebarrel tersebut diangkat ke
permukaan untuk dikeluarkan inti tanah dan batuan yang terperangkap di dalamnya, kemudian
dideskripsikan jenis, warna dan sifat konsistensinya secara visual. Pada saat berlangsungnya
pekerjaan pemboran inti diambil juga contoh tanah tak terganggu (UDS) dari dalam lubang bor
dengan menggunakan tabung tipis (Shelby tube sampler). Tabung tipis ini ditusukkan ke dalam
tanah dengan cara ditekan dengan spindle hidrolis dari mesin bor atau dipukul dengan palu SPT
bila tanah yang dijumpai cukup kaku. Setelah tabung contoh diangkat ke permukaan dan dilepas
dari stang bor kemudian kedua ujungnya segera ditutup dengan lilin cair untuk mencegah
penguapan kadar air contoh tanah. Selanjutnya hasil deskripsi inti tanah hasil pemboran,
kedalaman pengambilan contoh tanah tak terganggu dan kedalaman muka air tanah dari setiap
titik pemboran disajikan dalam bentuk diagram Boring Log.
.
Gambar 2. Skematik Pekerjaan Bor Inti
Standard Penetration test (SPT) dengan interval 2 meter. Uji SPT dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pukulan palu pemukul yang diperlukan untuk mendesak tabung contoh
Split Spoon Sampler berdiameter 2” sedalam 30 cm ke dalam tanah. Berat palu pemukul
yang dipergunakan adalah 63,5 kg dengan tinggi jatuh 76 cm. Penghitungan jumlah pukulan
dilakukan 3 kali yaitu setiap penetrasi 15 cm. Nilai SPT diperoleh dengan menjumlahkan
jumlah pukulan yang diperlukan pada 15 cm penetrasi kedua dan ketiga. Hasil pengujian
Standard Penetration Test (SPT) ini disajikan dalam bentuk grafik pada Boring Log bersama
dengan deskripsi lapisan tanah.
Pengujian sondir lapangan (Cone Penetration Test) dilaksanakan dengan menggunakan alat
sondir sedang dengan kapasitas tekan maksimum 2,5 ton, mata sondir yang digunakan jenis
Bikonus Begemann. Pembacaan manometer dilakukan setiap interval kedalaman 20 cm,
dimana dibaca besarnya tekanan konus dan tekanan konus ditambah hambatan pelekat.
Kecepatan penetrasi konus sesuai dengan standar pengujian yang berlaku, yaitu sebesar 1
– 2 cm/det. Pengukuran kedalaman penetrasi dimulai dari muka tanah setempat (MTS) pada
saat pengujian dilaksanakan. Pengujian Sondir ini dilaksanakan hingga kedalaman
maksimum 20 m atau hingga diperoleh nilai tahanan ujung qc = 250 kg/cm2.
Tuas Pemutar
Manometer
Pengujian laboratorium dilakukan terhadap contoh tanah yang didapat selama pemboran
berlangsung. Pelaksanaan pengujian laboratorium ini dilakukan dengan mengacu pada
standar pengujian yang diakui dan dapat diuraikan sebagai berikut:
• Atterberg Limits
Pengujian Atterberg Limits terdiri atas :
Batas Cair (Liquid Limit), wL adalah kadar air tertentu di mana perilaku berubah dari
kondisi plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geser yang
terendah. Nilai ini dapat ditentukan sebagai kadar air yang terkandung pada jumlah
pukulan 25 pada percobaan Casagrande.
Batas Plastis (Plastic Limit), wP adalah kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat
plastis. Dalam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi di mana tanah yang
digulung dengan telapak tangan, di atas kaca mulai retak setelah mencapai diameter
1/8 inci. Pengujian mengikuti metoda ASTM D4318.
Batas Susut (Shrinkage Limit), wS adalah batas kadar air dimana tanah dengan kadar
air di bawah nilai tersebut tidak menyusut lagi (tidak berubah volume). Pengujian
mengikuti metoda ASTM D 427
Nilai-nilai ini digunakan dalam klasifikasi tanah dan dapat dikorelasikan terhadap
parameter lainnya.
• Grainsize Analysis
Pengujian ini dilakukan dalam dua tahapan, yaitu: Analisa saringan untuk butiran kasar
(pasir dan gravel) dan analisa hidrometer untuk butiran halus (lempung dan lanau).
Tanah dengan kandungan kedua butiran ini diuji dengan material yang lolos dari
saringan nomor 200 (0.075 mm atau lebih kecil) untuk analisa hidrometer. Analisa
saringan dilakukan secara langsung berdasarkan berat butiran yang tertahan dalam set
saringan dengan dimensi yang semakin mengecil. Jumlah material yang tertahan dalam
masing-masing saringan ditimbang. Metoda ini menggunakan ASTM C 136.
Uji hidrometer dilakukan berdasarkan hukum stokes. Diameter butiran partikel tanah
ditentukan dari diameter bola yang mempunyai berat dan jatuh pada kecepatan yang
sama dengan partikel tanah. Distribusi ukuran butiran tanah didapatkan dengan
menggunakan hidrometer untuk mengukur perubahan berat jenis tanah-air suspensi
menjadi partikel tanah yang turun pada waktu tertentu. Hasil pengujian diplotkan dalam
• Triaxial Test
PercobaanTriaxial test ini mencakup dua jenis kondisi, yaitu pada kondisi Consolidated
Undrained (CU) dan kondisi Unconsolidated Undrained (UU).
Dalam pengujian ini, contoh tanah telah mengalami penurunan secara isotropic dan
digeser dalam tekanan tanpa keluarnya air pada kecepatan deformasi sumbu yang
konstan. Metoda pengujian ini dapat mengukur kuat geser pada keadaan total maupun
efektiv dan tekanan sumbu diukur dari pengukuran beban aksial, deformasi aksial dan
tekanan air pori. Metoda pengujian ini memberikan data yang dapat digunakan dalam
menentukan kekuatan dan deformasi dari tanah kohesi seperti Mohr strength envelopes
dan Young’s modulus. Secara umum, tiga contoh tanah diuji pada tekanan efektif
konsolidasi yang berbeda untuk menentukan kuat gesernya. Hasilnya adalah parameter
kuat geser total dan efektif. Pengujian mengikuti metoda ASTM D 4767-95.
Pada pengujian ini contoh tanah tidak diperkenankan mengalami perubahan kadar air
asli sebelum maupun selama pergeseran. Hasilnya berupa parameter kuat geser total.
Uji ini diutamakan untuk menghitung stabilitas bendungan pada kondisi beban yang
cepat. Pengujian megikuti ASTM D 2850.
Pekerjaan penyelidikan geoteknik lapangan mencakup pemboran inti dan pengujian sondir
lapangan. Posisi titik bor dan titik sondir di area penyelidikan tanah dapat dilihat pada
Lampiran A.
Pemboran inti dilakukan 4 (empat) titik dengan kedalaman 30.0 meter. Setiap sampel tanah
hasil pemboran disusun dalam corebox dan dideskripsikan jenis tanahnya secara rinci pada
lembar boring log yang disajikan pada lembar Lampiran B. Selama pemboran berlangsung,
dilakukan pula pengujian SPT. Nilai SPT dari masing-masing borehole disajikan secara
ringkas dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar. 7.
UDS 3.50-4.00
2 BH-2 739893,59 9298440,33 48,79 30,00 - 15
CS 11.50-12.00
UDS 5.50-6.00
3 BH-3 740079,82 9298239,80 39,62 30,00 -6,00 15
CS 11.50-12.00
UDS 3.50-4.00
4 BH-4 739671,78 9298454,49 39,15 30,00 -1,50 15
CS 11.50-12.00
TOTAL 120,00 60
Pengujian sondir lapangan dilakukan total 27 (dua puluh tujuh) titik sondir di Alpha Project,
pengujian dilakukan hingga kedalaman tanah keras dengan nilai tahanan ujung qc = 250
kg/cm2. Data dan hasil tersaji pada Lampiran C. Grafik hasil uji sondir secara ringkas
disajikan pada Gambar. 8.
1 1 1 1 CLAY
2 2 2 2
3 3 3 3
Depth (m)
Depth (m)
Depth (m)
17 17 17 17
18 18 18 18
19 19 19 19
20 20 20 20
21 21 21 21
22 22 22 22
23 23 23 23
24 24 24 24
25 25 25 25
26 26 26 26
27 27 27 27
28 28 28 28
29 29 29 29
30 30 30 30
Pengujian mekanika tanah telah dilakukan di laboratorium terhadap contoh tanah tak terganggu yang berhasil diambil dari lubang bor.
(m) (%) ( kN/m3 ) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) kN/m2 - m2/yr - (%) (kg/cm2) ( o) (kN/m2) ( o) (kN/m2) ( o) (kN/m2)
3.50 - 4.00 47.98 16.40 2.53 99 0 1 0 121 33 88 CH 113.00 1.3287 7.93E-01 0.3610 - - - - - - 5.6 27.7
BH-1
7.50 - 8.00 38.34 17.33 2.58 83 3 14 0 103 32 71 CH 103.00 1.1120 1.58E+00 0.2749 1.060 4.103 5.61 25.00 6.28 23.00 - -
Lippo Cikarang - Bekasi
3.50 - 4.00 38.92 18.83 2.55 98 0 2 0 106 39 66 CH 119.00 0.8332 8.66E-01 0.2967 12.263 1.300 7.36 21.00 7.92 19.50 - -
BH-2
11.50 - 12.00 47.72 16.44 2.47 96 0 4 0 133 45 88 CH 119.50 1.2213 9.94E-01 0.3146 - - - - - - 14.9 49.6
5.50 - 6.00 48.86 15.38 2.49 95 1 4 0 91 37 54 CH 105.50 1.4262 3.76E+00 0.2572 - - - - - - 14.6 58.0
BH-3
11.50 - 12.00 38.80 17.73 2.45 97 0 2 1 113 44 69 CH 102.00 0.9016 1.11E+00 0.2265 10.158 1.655 7.25 24.00 7.97 22.50 - -
3.50 - 4.00 44.59 17.78 2.48 95 0 5 0 129 32 96 CH 109.00 1.0365 1.35E+00 0.2394 4.667 0.730 6.53 24.00 7.10 22.50 - -
BH-4
11.50 - 12.00 47.16 17.18 2.54 99 0 1 0 125 42 83 CH 128.00 1.1986 1.98E+00 0.2803 - - - - - - 8.1 42.6
Notes :
NP = Non Plastic wL = Liquid Limit mv = Coefficient of Volume Change
SG = Specific Gravity wP = Plastic Limit Cc = Compression Index
g n = Bulk Density lP = Plasticity Index Cv = Vertical Coefficient of Consolidation
g d = Dry Density c = Cohesion UU = Unconcolidated Undrained
wn = Moisture Content = Friction Angle
Pemilihan tipe pondasi untuk memenuhi dua kriteria di atas sangat tergantung dari kondisi
tanah, besarnya beban yang bekerja (baik beban mati maupun beban hidup serta toleransi
penurunan yang dijinkan. Desain pondasi untuk bangunan power plant ini direncanakan pada
tipe pondasi dangkal dan pondasi dalam, sehingga kriteria desain pondasi ini harus
memenuhi hal-hal berikut:
- Perhitungan daya dukung pondasi dangkal didasarkan pada kriteria parameter desain
yang telah ditentukan dengan penurunan ijin maksimum sebesar 25 mm.
- Kriteria desain daya dukung aksial tekan yang digunakan dalam perhitungan daya
dukung selimut maupun daya dukung ujung pondasi dalam untuk tipe driven pile adalah
dengan menggunakan metode Meyerhoff, sedangkan untuk pondasi dalam tipe bored
pile didasarkan pada metode Reese & Wright. Perhitungan daya dukung axial tekan
diambil faktor keamanan (FK) = 2.5 untuk selimut dan FK = 2.5 untuk tahanan ujung.
- Kriteria desain untuk perhitungan daya dukung axial tarik diambil sebesar 0.7 x daya
dukung selimut tiang dengan FK = 2.5. Besarnya daya dukung ijin maksimum pondasi
tiang ditentukan dari daya dukung tanah dan kuat tekan ijin material untuk menerima
beban struktur.
- Kriteria desain untuk analisis daya dukung lateral pondasi tiang dihitung dengan
pendekatan tiang tunggal oleh beban lateral. Defleksi maksimum berdasarkan SNI
Perancangan Geotenik 8460-2017 akibat beban lateral pada pondasi bored pile tiang
tunggal dengan kondisi free head adalah sebagai berikut:
a. Beban servis akibat beban gempa rencana (defleksi pada 1.0 cm)
b. Beban ultimate akibat beban gempa kuat (defleksi pada 2.5 cm)
Untuk mendukung bangunan-bangunan yang relatif ringan, seperti struktur satu lantai, maka
dianjurkan untuk menggunakan pondasi dangkal sebagai sistem pondasi struktur.
Daya dukung untuk pondasi dangkal dapat diberikan dengan persamaan berikut:
Dengan menggunakan persamaan daya dukung Terzaghi dan Vesic, nilai faktor bentuk,
kedalaman, dan inklinasi beban bergantung pada nilai (sudut geser dalam tanah) sebagai berikut:
Bentuk B
s c = 1 + 0.2. tan 2 (45 + 2 ). Semua nilai Φ
L
B
s q = 1 + 0.1. tan 2 (45 + 2 ). Φ > 100
L
s q = sg = 1
Φ=0
d q = d g =1
Φ=0
Inklinasi
2
ic = iq = 1 − Semua nilai Φ
90
2
ig = 1 − Φ > 10
ig = 0
Φ=0
Tekanan tanah yang diijinkan diperoleh dengan menerapkan faktor keamanan yang sesuai
(umumnya diambil 2,5 – 3).
Jika kapasitas daya dukung pondasi dilakukan berdasarkan uji penetrasi (SPT), persamaan di
bawah ini dapat digunakan untuk penurunan yang diijinkan (sekitar 25 mm).
N 55
qa = .Kd
F2
Dimana nilai F2 dapat diambil = 0,08 dan Kd = 1 + 0,33.D/B ≤ 1,33, dan nilai maksimum N55
diambil 40.
Dengan analisis berdasarkan korelasi hasil NSPT terhadap nilai kuat geser tanah, desain pondasi
dangkal berupa pondasi telapak atau pondasi rakit pada kedalaman minimum 0.80 m, 1.00 m,
1.50 m dan 2 m di bawah permukaan tanah dapat digunakan untuk mendukung bangunan
struktur ringan. Untuk membantu perencana dalam merancang pondasi dangkal, grafik beban vs
kurva penurunan ultimit untuk setiap lubang bor disediakan di SECTION 1.1 – 1.3. Perencana
dapat menggunakan titik lubang bor yang dekat dengan struktur tertentu sehingga daya dukung
tanah (pondasi dangkal) dapat diperoleh dari grafik yang diwakili oleh titik lubang bor tersebut.
Rangkuman daya dukung pondasi dangkal diberikan pada tabel di bawah ini.
Gambar 23. Nilai daya dukung poindasi dangkal untuk setiap variasi kedalaman dan lebar pondasi.
Daya dukung pondasi seperti yang ditunjukkan pada Tabel di atas dapat ditingkatkan sebesar 30
persen untuk beban sementara seperti akibat beban angin atau gempa. Daya dukung netto
pondasi adalah tekanan yang diberikan pada dasar pondasi atau tapak yang melebihi tekanan
overburden tanah.
Daya dukung tanah untuk pondasi dangkal dapat pula ditentukan berdasarkan kriteria penurunan
ijin yang disyaratkan (25.4 mm). SECTION 1-2 memberikan grafik daya dukung dengan kriteria
tersebut pada setiap titik bor.
Ketahanan pondasi dangkal terhadap beban lateral dapat diberikan oleh adhesi yang bekerja
pada dasar pondasi dan oleh tahanan pasif dari tanah yang berdekatan dengan pondasi. Untuk
tujuan desain, tahanan akibat adhesi tanah dan tekanan tanah pasif dapat diasumsikan
berkembang secara simultan.
𝛾𝑚 .𝐷 2
𝑃𝑃 = . 𝑘𝑃 + 2. 𝑐. 𝐷√𝑘𝑃
2
Dimana:
Bagian atas 0.30 meter di bawah permukaan tanah harus diabaikan untuk perhitungan tegangan
pasif. Tekanan tanah pasif yang diizinkan harus dibagi dengan faktor keamanan minimum 1.25.
Tabel berikut dapat digunakan untuk kedalaman pondasi maksimum 3.00 m.
Tahanan gesek pondasi yang bertumpu pada tanah berbutir halus yang dipadatkan dapat
dihitung dengan menggunakan koefisien gesekan 0.40 kali beban vertikal yang ditahan.
Kapasitas gaya uplift ultimite dari pondasi dangkal dibatasi pada berat pondasi ditambah berat
tanah yang berada tepat di atas pondasi. Untuk tujuan desain, tahanan uplift ultimite dapat
didasarkan pada berat satuan masing-masing 16 dan 24 kN/m3 untuk tanah dan beton.
Direkomendasikan untuk kapasitas uplift ultimite yang dihitung untuk pondasi dangkal dibagi
dengan faktor keamanan sebesar 1.25 untuk mencapai tahanan yang diijinkan terhadap gaya
uplift.
Penurunan lapisan tanah merupakan hasil dari proses konsolidasi. Ditinjau dari waktu dan sifat
penurunan kita dapat membagi penurunan menjadi 3 tahap yaitu penurunan seketika (Si) yang
bersifat elastis, penurunan primer (Sc) akibat konsolidasi dan penurunan sekunder (Ss).
Penurunan total merupakan hasil penjumlahan ketiga tahap tersebut dimana S = Si + Sc + Ss.
dimana :
'vo + v
e = cc log untuk tanah NCC
'vo
'vo + v untuk tanah OCC dengan ’vo + Δv ’c
e = cr log
'vo
'c 'vo + v
e = cr log + cc log untuk tanah OCC dengan ’vo < ’c < ’vo
'vo 'vo
+ Δv .
’c adalah tegangan efektif pra-konsolidasi yang ada pada tanah OCC.
• Tipe PC Spun Pile : 300 mm dengan tebal dinding 60 mm, 400 mm dengan tebal dinding 75
mm, dan 500 mm dengan tebal dinding 90 mm.
Hitungan kapasitas dukung tiang adalah kemampuan tiang dalam mendukung beban, hitungan
kapasitas dukung tiang dapat dilakukan dengan cara pendekatan statis dan dinamis. Secara
statis dilakukan menurut teori mekanika tanah, sedangkan cara dinamis melalui data pada saat
pemancangan tiang.
Perhitungan daya dukung secara umum dihitung dengan persamaan :
Qu = Qp + Qs - W
Berdasarkan hasil penelitian Coyle dan Castello (1981) pada beberapa tiang pancang di lapisan
pasir diperoleh formula daya dukung selimut tiang adalah :
Dimana :
K = Koefisien tekanan tanah
Gambar 24. Variasi konstanta K dengan ratio L/D. (Coyle and Castello, 1981)
Tahanan selimut tiang pada tanah kohesif dapat menggunakan metode dapat dinyatakan
dalam rumus :
Qs = Su pL
Dimana :
= faktor adhesi.
Su = kuat geser undrained
p = keliling tiang
L = panjang tiang yang tertanam
Faktor adhesi dengan nilai kuat geser tak terdrainase pada metode U.S Army Corps ditunjukkan
dalam Gambar berikut:
Gambar 25. Faktor Adhesi dengan nilai kuat gesesr tak terdrainase
Dimana :
q’ = Tegangan vertikal effektif pada ujung tiang
Nq * = Faktor daya dukung.
Dimana :
D B
q = 9 cu jika D/B < 4
4
Qult (ton) = m . Na . Ap + n . N . As
dimana m adalah koefisien perlawan ujung tiang; n adalah koefisien perlawanan gesek; dan N
adalah nilai SPT (pukulan/30cm = blows/feet). Untuk nilai N ini dianjurkan beberapa faktor koreksi
sebagai berikut:
dengan N1 adalah N pada ujung tiang dan N2 adalah rerata N dari ujung tiang sampai 4B di atas
ujung tiang; dan B adalah lebar/diameter tiang.
Beberapa pakar merekomendasikan nilai koefisien perlawanan ujung dan perlawanan gesek (m
dan n) sebagaimana tabel berikut ini:
Perhitungan kapasitas daya dukung aksial tekan untuk tiang pancang PC spun pile dapat dilihat
pada SECTION 2.1
Pada dasarnya daya dukung ultimate aksial tarik dari tiang merupakan jumlah dari daya dukung/
tahanan gesekan sepanjang selimut tiang ditambah dengan berat efektif dari pile.
Qult = Qs + W
Sedangkan kapasitas daya dukung tarik ijin menurut metode Coyle dan Castello (1981) adalah
sebagai berikut:
Qs
Q pa = + (0.9 Wtiang )
5
1. Daya dukung aksial tarik tidak boleh melebihi kekuatan izin materialnya, yaitu tegangan tarik
izin dari material pile dikalikan dengan luas penampang efektif dari pile.
2. Bila pile mengalami penyambungan, maka tahanan gesek pada bagian di bawah sambungan
tidak boleh diperhitungkan. Namun bila dapat dibuat suatu sambungan yang handal (seperti
pada pile baja), tahanan tarik pada pile bagian bawah sambungan dapat diperhitungkan
dengan syarat nilainya lebih kecil dari kuat tarik izin dari sambungan tersebut.
3. Dalam hal pile group, harus diperhitungkan daya dukung tarik dari suatu blok pondasi yang
merupakan selimut dari jajaran pile-pile yang paling luar.
4. Daya dukung tarik suatu pile dibatasi oleh besarnya pergerakan ke atas yang diizinkan
(allowable upward displacement) pada kepala pile berdasarkan persyaratan dari struktur
atasnya.
Kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal dihitung berdasarkan formula seperti berikut ini:
d4y d2y
EI + Q − R − Pq = 0
dZ 4 dZ 2
dimana:
d4y d2y
EI + Q =P
dZ 4 dZ 2 q
d3y
EI =M
dZ 4
dY
= St
dS
Analisis daya dukung lateral pondasi tiang akan dianalisis dengan mengacu pada parameter
geoteknik seperti yang telah dideskripsikan di atas. Analisis menggunakan kondisi kepala tiang
bebas dan kepala tiang terjepit yang ditampilkan dalam bentuk grafik displacement terhadap
beban dan grafik beban terhadap momen maksimum yang terjadi.
Perhitungan kapasitas daya dukung lateral tiang diberikan pada SECTION 3.1 – 3.3. Yang perlu
diperhatikan dalam penentuan kapasitas daya dukung lateral ini adalah pada tinjauan tiang
pancang PC Spun Pile, penentuan kapasitas daya dukung lateral harus memperhatikan batasan
nilai momen crack pada tipe spun pile yang ditinjau. Perhitungan kapasitas daya dukung lateral
dilakukan dengan bantuan program Allpile.
Pondasi tiang pada umumnya adalah 1 tiang menopang 1 kolom apabila daya dukung pondasi
tiang cukup untuk menopang beban struktur di atasnya. Namun apabila beban kolom cukup besar
maka diperlukan beberapa pondasi tiang yang menjadi suatu kelompok untuk menopang beban
tersebut.
Suatu kelompok tiang apabila menerima beban axial maka terdapat pengaruh yang dapat
mengurangi besarnya daya dukung pondasi tiang secara keseluruhan. Berdasarkan SNI
1726:2012 disebutkan bahwa pengaruh kelompok tiang terhadap kuat nominal vertikal harus
disertakan bila jarak antara pusat ke pusat tiang kurang dari tiga kali diameter tiang. Efisiensi
grup tiang didefinisikan sebagai beban yang dipikul oleh tiang sebagai grup dibagi dengan beban
yang dipikul oleh tiang tunggal.
Formula sederhana untuk menentukan nilai efisiensi grup tiang ini diberikan sebagai berikut:
Dimana:
= efisiensi grup tiang
n1,n2 = number tiang dalam grup
d = jarak coc tiang (m)
D = diameter tiang (m)
p = keliling tiang (m)
(n − 1)m + (m − 1)n
Eeff = 1 − . tan −1 ( D / s)
90.m.n
Nilai efisiensi grup aksial tiang berdasarkan table diatas bervariasi antara 0.626 – 1.00. Selain
dengan persamaan di atas, besarnya efisiensi kelompok tiang dapat diperoleh berdasarkan
NAVFAC DM-7.2 tahun 1982 seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah. Dengan mengacu
pada gambar tersebut dan dari table di atas, untuk jarak antara tiang dengan maksimum 3.5D,
perencanaan nilai efisiensi grup daya dukung aksial digunakan sebesar, Eg = 0.80, sedangkan
pada jarak antar tiang > 3.5D direncanakan nilai efisiensi kapasitas aksial tekan grup tiang
sebesar, Eg = 1.00.
Untuk memperhitungkan pengaruh group tiang terhadap daya dukung lateral capacity tiang
tunggal, maka tahanan tanah yang digunakan, baik tahanan tanah itu berupa “Subgrade
Modulus” maupun berupa “p-y Curves”, harus diperlemah dengan mengalikannya dengan Faktor
Reduksi yang nilainya <= 1. Faktor Reduksi ini berbeda dengan Faktor Efisiensi, dimana
Faktor Reduksi selalu <= Faktor Efisiensi.
Studi percobaan yang dilakukan oleh Prakash (1962), Cox et al (1984), Wang (1986), dan Liang
(1988) terhadap uji pembebanan tiang dengan konfigurasi side-by-side. Nilai faktor reduksi P
didefinisikan sebagai rasio dari rata-rata kapasitas tiang dalam grup terhadap kapasitas tiang
tunggal. Nilai reduksi faktor terhadap jarak antar tiang dalam bentuk S/b (S adalah coc tiang, b
adalah diameter tiang) digambarkan oleh gambar berikut:
Dunnavant dan O’Neil (1986) memformalkan data dari Cox et al (1984) dan merekomendasikan
reduksi faktor untuk tiang depan dan barisan tiang berikutnya sebagai fungsi jarak tiang dalam
arah pembebanan. Nilai reduksi faktor untuk tiang bagian depan dapat ditentukan berdasarkan
gambar 22. Sementara nilai reduksi faktor untuk barisan tiang berikutnya dapat ditentukan dari
grafik gambar 23.
Gambar 29. Kurva reduksi faktor bl untuk tiang bagian depan.
Untuk setiap tiang ke-i dalam grup tiang, dari gambar 21 sampai gambar 23, nilai reduksi faktor
grup tiang dapat diformulasikan sebagai berikut:
MAKAM
R
BASECAMP
O
W
KONTRAKTOR 39022
30
39021 39023
.0
0m
50021
38022 38023
ROW 23.00m
MARKETING GALLERY
ROW 23.00m
112.CO
1 m2
57
55 53
51
39
37 35
33 29
JL. NO
RTH 27 25
SPAR 23 21
66 KC 19 17
108.6 62 - XII
60 58 m2 15
126.CO
CO 11
6 m2 56 52 ROW 9
6.50M 7 CO
57 55 50 38 5
3
89.2
m2
53 51 36 32 1
39 37 30
28
35 26
JL. NO 33 20
29 18
RTH 27 16 12
25
70 SP ARK 23 21 19 10
8 6
133.3 68 66 C - XI
151. CO CO
m2
62 17 15 2
2 m2 60 11 97.8
61 59 58 ROW 9 7 CO
m2
56 52 CO
57 6.50M 5 3 94.5 m2
55 53 84 m2
CS
50 38 1
51 39 CS 84 m2 36
84 m2 CS 32
37 CS 30
35 84 m2
28
JL. NO 26 20
33 29 18 16
76 RTH 27 25 JL. NO
m2
72 12 10
CO
160.
70 SPAR 23 21 SO
89.8
6
CO m2 RTH
1
CO
178. 68 66 KC 8 6
76.2
m2 SO
5 m2
62 -X 19 17 75.8
m2 75.4SO SPAR
2
m2
65 KC
CO
60 58 15 11 29
m2 SO
63 75 m2
- VII
93.5
3
110.1 CO
61 56 52 ROW 9 7 CO
m2
27 129.4
m2
59 57 50 CO 25 103. CO 10
55 53 6.50M 5 3 103.1 m2 23 3 m2
19 8
84 m2 38 36 1 21 109.2
CO m2 6
51 39 CS 17 2
84 m2 32 30 15
37 35 84 CS m2 CS ROW 11 95.7
COm2
82 CS 28 26 6.50 9
33 84 m2
7 CO
CO
57 50 ROW 5 3 98.5 m2 CO
108.9 16 12
.6
38 m2
m2
55 36 6.50M 10 JL. NO
98
53 51 1 21 8
19 RTH
CO
39 37 84 m2 32 30 17 6
96
CS
84 m2 28 26 15 11 2 SPAR
35 33 CS
84 m2 CS 94.4
KB
92
m2
80 29 27 CS 20 18 9 CS
- VII
78 JL. SO 84 m2
16 12 7 5 94.8CS I
90
N
76
72 UTH 25 23 JL. NO 3
m2
ROW PL
5
10
VII
SPAR RTH 1 6.50M 4X
88
70 21 8
m2
CO
14 CS
68 KC 19 6 SPAR JL. NO
1.6
66 17 2
B-
86
62 -X 15 11 26 KC RTH
60 119.
20 - III SPAR
82
CO 5
CO m2
58 9 7
RK
66 56 CO 18 K
5 3 97.5 m2 16 B - VII
80
52 12
PA
50 ROW CO CO
10
DR
59 38 1 ROW
6.50M
78
57 8
HS
6
IVE
55 36 6.50M
2
76
53 32 21
51 30
T
19
W
CS 28
72
39 17
OR
37 CS 26 JL. NO
AY
35
CS
20 15 CO
11
70
CS
18 RTH
B8
33
N
9 CO
6.00
29 16 SPAR
2
12 7 JL. NO
68
JL.
27 JL. NO 5 KB
B8
10 3 RTH - VII
M
25 8
1
RTH
66
JL. SO 23 6 1 SPAR
B8
21 2 SP ARK KB
62
UTH
0
19 17
65
SPAR 26 C - II - VI
B7
15 20
18
60
KC ROW
9
11 18
63
CO
- IX
PARKIR
Culture CENTRAL PARK
9 CO 235.
6.50M ROW
B7
58
JL
16
6.50M
8 m2
7
ROW 23.00m
36
58
CO
12
8
6.50M
ROW 23.00m
.S
5 3
61
16
ROW
56
32 CO
10
B7
14 CS
130.3
O
30
0.6
6.50M 1 m2
8
7
56
28
UT
m2
52
59
14
CS m2
6
12
84
26
B7
0.6
ROW
CO
JL
2
m2
20 19
H
6
50
18
52
57
17
.S
SP
39
CS
84 16
B7
15
10
12
PA
m2 145.3
JL. NO JL. NO
AR
5
11 m2
55
10
50
CO CO
38
RK
8
37
RTH 9 RTH
K
CO
6 7
CS
142.1
SPAR SPAR
53
C
m2 VIII
38
36
2 5
C
K
19 KB
35
KC AR
JAL
-V
3 H SP
B7
-V
BO
17 15 -I
32
RT
1
3
36
II
NO
11 28 ROW
33
JL.
UL
62
4.5000
B7
26
30
CO CO
9 6.5
JL
20 ROW
EV
51
2
7
32
345.5
0M 2
AN
5
29
m2
18
28
.S
6.50M
CO
B7
AR
60
3 1
CO
CO
JL. SO 16 6
39
1
O
30
26
12
D
27
UT
B7
UTH
58
10 8
53
8.0195
SPAR
37
0
20
28
-I
1
56
B6
K-C
25
OR
284. CO 6
SP
RO
18
2 3
35
9 m2
9
SO
VIII
KB
103.6
51
26
AR
52
m2 SO
5
B6
23
W
107.
16
9 m2
9 SO
8
33
7
39
K
112.3
XI
165.4
SPAR
8.0
50
20
m2 CO
7
AN
CO m2
B6
12
C
257.
21
RK
9 m2
JL. NO 9
29
0M
5
7
37
-I
38
PA
58
10
18
RTH
B6
3
PA
HS
19
SPAR
35
6
27
36
1 T
JL
RTH
GE
8
RK
CO
KB 2
56
16
B6
OR
JL
CLUSTER C
CO
- III
33
17
.N
25
5
32
.N 6
IN
.S
6
52
B6
12
JL
G
29
JL. NO
O
OR
39
30
15
3
23
2
ROW
UT
10
LO
11 CO
50
CO
1
B6
6.5
6.50M
27
70
TH
12
28
10
H
m2
2
3
21
TS
37
11
38
16
O
10
SP
B6
5
68
25
2.4
S
W
84
26
5.00
35
18
1
78
19
m2
AR
36
8
7
m2
PA
SO
9
UN
66
6.5
B6
23
21
9
20
10 SO
33
K
CS
M
0M
0
9.6
17
RK
84
32
0M
6
11
7
m2
m2
21
6.5
B5
19
18
29
62
11 SO
15
- II
9
30
15
W
VII
6.7
TY
19
RO
12
CS
m2
B5
2
16
5.4
27
17
I
28
11
8
m2
76
24 CO
17
CO
1
6
60
12
B5
JL. SP
m2
- II
25
23
CO m2
26
7
8
4.2
ARK
15
BO
72
KB
RO
10
X
23
B5
B BO
JL
10
58
20
K 1
JL. SO
6
ULEV AR
11
.S
SPAR
12
7
W
70
21
B5
ARD SP
18
16
56
6.5
B - II
UL
TH
9
UT
5
ROW 18
19
68
7
OR
0M
16
B5
RTH
20
52
8.00M
H
32
UTH
.N 9
13
3
ARK
17
26
0.4 CO
SP
2
12
RO
JL 11
EV
m2
JL. NO
0M
30
5
38 50
28
AR
1
15
SP
6.5
11
10
CO
PLN
3
W
3
30
SP
CO
28
B5
m2
17
CO
6X8
8 W 2
11
32
RTH
JL. SP RO
2
6.5
AR
19
C
1
21
26
AR
36 6
B5
ARK
85
- II
21
9
36
0M
1
8
JL. NO
B BO 38
19
20
23
I
KC
ULEV
B5
50
83
10
7
25
D
17
ARD
0
18
32
52 IX
2
27 12
B3
81
JL. SO RK
- VI
56
5
15
16
29 16 1
9
PA
30
CO
UTH
RO
58
JL
33
B3
CO
HS
3
79
11
3
12
SPAR 60 18
8
.S
35
W
T 5
28
K 20
B-I 62 OR
10
B3
9
77
37
O
1
6.5
26 7
66 .N
7
UT
39
0M
20 26
18
12
ROW
7
JL 28 9
0M
B3
75
1.5
51 6.5
H
6.50M
6
m2
30 11
CO
16
5
SP
53 W
B3
73
32 15 RO
A
5
13
55 2
12
CO
2
11 CO
5.8
36
RK
17
B3
7.7
71
m2
12
6
m2
10
38
JL
CO9.6
1 m2 CO
19
3
13
C
JL
B3
.N
18
50 21
69
m2
VII
DR
-V
7
JL. SO
.S
2
JL. SO 52 23 10
RK
OR
B3
IVE
UTH
67
OU
UTH 56 PA 12
16
SPAR 25
0
SPAR S 16 1
TH
58 27
B2
3
KB TH
WA
65
TH
13
CO5.8
11 CO
12
- III KB 3
1.7
9
1 - II 60 29 OR 18
m2
m2
Y 6.
5
B2
.N 20
63
ROW
S
33
PA
10
8
7
PA
6.50M 35 JL 26
00
ROW
B2
RK
61
28 9
8
RO
R
37
7
6.50M 0M
M
KC
30 11
B2
39 6.5
59
I
6
6
51 32 15 W 2
RO
B2
36
57
-V
17
W
2
87 CO
5
38
.7
19
I
B2
m2
55
50 21 8
3
JL. SO 10
52 VI
B2
40.
23
53
UTH
RK
1
56 25 12
RO
SPAR
PA 16 1
51
58
B2
KB 27
JL. SO HS
0
- VI 29 18 3
00M
60 T
39
UTH OR 5
6.5
SPAR 33 20
35 .N 26 7
37
KB
B1
0M
-V JL 28 9
9
ROW 37
30 11 0M
B1
6.50M ROW 39 6.5
8
6.50M 32 15
35
51 W 2
B1
36 17 RO
7
6
33
38 19
B1
JL. SO 8
6
50 21
29
10
B1
UTH 52 23 V ROW 23.00m
RK
5
SPAR 56 12
27
25
PA
B1
KB 58 27 16 1
- VII HS
2
25
I 29 T 18 3
B1
JL. SO 60
OR
JL
5
1
33 20
23
UTH .N 7
B1
.N
SPAR 35 26
JL
0
9
21
KB 37 28
OR
ROW
B9
6.5 - VII 39 30 11 0M
6.5
19
0M
TH
32 15
B8
ROW 51 36 17 W 2
RO
17
6.50M
S
6
B7
38
PA
ROW 19 8
15
6.5 50 21
RK
B6
0M I 10
K II
52 23
11
56 25 AR 12
B5
I
JL. SO 58 27 SP 16 1
9
TH
B3
UTH 60 29 18 3
SPAR OR 20
7
33
.N 5
B2
KB 35 JL 26
- IX 7
5
JL. SO 37 28
B1
UTH ROW 39 30 9 0M
6.5
3
SP ARK 6.50M 51 32 11 W
36 RO 2
1
B-X 15
38 6
50 17
8
52 19 II 10
ROW 56 21
A RK 12 1
6.50M 58 23 SP
JL. SO 60 25 TH 16 3
DR
A1
UTH R
SPAR 27 NO 18 5
IVE
.
A2
KB 29 JL 20 7
2
- XI
WA
26
33 9 0M
A3
28 8.0
Y
35 11
ROW W
A5
6.00
30 15 RO 2
8
6.50M 32
A6
6
M
17
10
36
PA
19 8
A7
D
AR
12
38
RK
21 V 10
LE
A8
50
IN
23 1
16
OU 12
G
52 25
KB
A9
16 3
LO
18
27 R
PA 18 5
A1
TS
.S
20
CLUSTER B
0
29 20 7
JL
5.
A1
JL
33
26
00
1
26 9
0M
.S
M
35
A1
28 11 6.5
28
2
2
OU
30 OW
A1
15
R 6
30
5
TH
32 17
3
A1
8
32
36 19
SP
5
10
A1
38 21
K II
AR
36
7
50 12 1
7
23 AR
A1
KI
3
SP
38
16
8
52 25
9
5
TH
A1
18
50
27
OU
11
9
7
.S 20
A2
29 9
52
15
JL
0
33 26 11
0M
A2
17
28 6.5
56
15
RO
1
35 2
A2
17 W
19
30
RO
58
W
3
32 19 6
A2
21
6.5
8
60
21
5
36
23
0M
23 10
62
38 25 12 1
A26
I
25
50 II
66
27
RK 16 3 A27
27
52 29
S PA 18 5
A28
DR
IV
33 7
TH 20
29
E
2
35
OU 26 9 A29 W
33
37 .S AY
6
28 11 A30
39 JL 30 0M 6.0
35
15 2
8
51 32 17 6.5 JL
A32
0M
10
37
36 W 6 .S A33
19 RO 8
12
O
39
38 21 UT A35
10
16
50 23 A36
51
52 25 12 H
1 SP
18
16 A37
53
56 27 AR
20
58 29 V 18 3 A38
RK K
55
26
5
ROW 23.00m
60 20 A39
35
33
S PA 26 7
VI
28
A50
TH
2
28 9
37
OU
30
A51
30 11
39 .S
32
A52
JL 32 15
51 0M
1
A53
36
8
36 17 6.5
CLUSTER A
53 RO
38
38
10
19 A55
W
3
RO
0M
50 21 W A56 DR
50
12
6.5 IV
5
6.5
52 23
52
56 0M 56 A57 E
16
25 W
7
W
2
58 27 AY
RO
18
58
9
II 6.0
6
60 29 V
60
1
RK
20
11
A58
62 33 0M
8
A
62
35 SP 2
3
15
26
A59
10
0M
37 H 6
UT
TAMAN
5
17
28
A60
6.5
39 O 8 66
12
.S
JL
51
30
7
10
19
A61
2
JL 68
16
.S
53 12
RO
9
32
21
A62
70
O
16
18
6
I
UT
VII
11
1
18 A6
36
23
72 3
20
H
20
0M
A6
3
15
1
76
SP
38
25
AR
10
26 5
26
0M
A6
6.5
5
28
AR
17
6
SP
78
50
27
3
12
28
6.5
30 A6
K
7
19
7
H
32
52
29
16
5
VI
RO
A6
30
80
UT
W
82 8
9
36
21
2
RO
CIBIRU
56
33
7
18
SO
32
11
23
86
35
58
9
20
88
36
JL
1
15
25
8
11
60
37
4X N
26
IX
PL
38
5
3
90
17
0M
10
15
27
62
39
28
50
5
AR
6.5
XI
19
92
29
12
66
30
51
52
K
SP
W
21
AR
33
16
2
68
53
32
RO
56
TH
9
23
SP
18
35
6
70
36
55
OU
11
58
1
25
TH
37
20
8
72
57
.S
38
5.0000
15
60
OU
3
27
10
0M
39
26
JL
59
50
76
62
17
.S
5
XV
29
6.5
X
12
28
51
61
52
JL
K
19
7
K
33
AR
W
16
30
AR
53
66
63
56
RO
21
9
SP
35
18
32
SP
68
58
11
23
65
TH
37
55
20
36
TH
70
60
15
25
OU
39
RESERVOIR
57
OU
26
38
72
62
17
.S
27
.S
II
59
28
51
50
XV
JL
76
19
29
JL
61
53
52
30
66
K
78
33
21
AR
63
68
32
56
80
23
SP
35
65
36
70
58
H
37
25
82
T
67
60
0M
38
72
OU
27
39
5
6.5
69
50
76
.S
29
51
7
2
W
52
JL
78
71
33
RO
9
56
80
35
11
1
8
82
58
3
37
15
10
60
86
39
5
17
12
88
XII
7
19
51
16
to Delta Mas
2
90
0M
K
9
21
18
AR
6
6.5
11
1
23
92
SP
20
8
W
15
3
25
TH
10
26
RO
17
5
OU
27
12
28
19
.S
7
16
30
29
JL
21
0M
18
32
23
11
UNJ
6.5
36
20
I
XV
25
15
W
26
38
RO
K
27
17
AR
50
28
29
19
SP
52
30
33
21
TH
56
32
35
23
OU
36
58
37
.S
25
III
38
JL
XV
27
39
50
K
51
29
AR
52
53
33
SP
56
35
TH
58
OU
37
60
.S
39
62
JL
51
66
53
68
55
70
57
72
59
76
61
63
65
67
LAMPIRAN B
BORING LOG
BORING LOG BH-1
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
0.00-1.00 m FILL MATERIAL (CLAY), blackish
1 brown, very soft.
SPT
5
4.50-7.00 m
6 Sandy CLAY, brownish yellow, very stiff, fine grain,
medium plasticity. 2 4 5 9
SPT
7
8 UDS 7.00-9.50 m
3 5 6 11
SPT CLAY, greyish brown, very stiff, high plasticity.
9
10 UDS 9.50-11.00 m
5 9 9 18
SPT CLAY, light grey, hard, high plasticity.
11
12 11.00-15.00 m
7 12 13 25
SPT CLAY, greenish grey, hard, high plasticity.
13
August 1, 2022
14
11 16 18 34
SPT
15
16 15.00-19.00 m
9 14 21 35
SPT CLAY, black, hard to very hard, high plasticity.
17
18 CS
6 8 11 19
SPT
19
19.00-20.00 m CLAY, greyish black, hard, high
20 plasticity.
6 9 11 20
SPT
BORING LOG BH-1
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
SPT 6 9 11 20
21 20.00-24.00 m
CLAY, light grey, hard, high plasticity.
22 UDS
6 7 9 16
SPT
August 2, 2022
23
24
7 9 12 21
SPT
25 24.00-28.00 m
28
8 12 20 32
SPT
29 28.00-30.00 m
CLAY, blackish grey, very hard, containing with
30 organic clay, medium plasticity.
10 11 14 25
SPT END OF DRILLING
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
BORING LOG BH-2
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
0.00-1.00 m FILL MATERIAL (CLAY), brown, very
1 soft, low plasticity.
2 1.00-4.00 m
2 2 4 6
SPT CLAY, brownish yellow, stiff to very hard, high
plasticity.
3
4 UDS
3 30/12 >50
August 6, 2022
SPT
5 4.00-10.50 m
CLAY, redish brown, very stiff to hard, containing
with boulder, high plasticity.
6
4 9 11 20
SPT
7
8
4 6 8 14
SPT
9
10 UDS
6 6 8 14
SPT
11
10.50-16.50 m
12 CS CLAY, dark grey, hard, high plasticity.
7 9 12 21
SPT
13
14
5 7 14 21
SPT
August 7, 2022
15
16
6 9 17 26
SPT
17 16.50-18.00 m
Sandy CLAY, blackish dark grey, very hard, fine
grain, low plasticity.
18 CS
8 14 20 34
SPT 18.00-19.50 m
19 CLAY, grey, very hard, high plasticity.
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
SPT 20.00-22.00 m 9 15 23 38
21 Sandy CLAY, grey, very hard, low plasticity.
22 UDS
10 19 11 30
SPT
23 22.00-27.50 m
CLAY, grey, very hard, high plasticity.
24
11 16 24 40
SPT
25
August 8, 2022
26
9 14 17 31
SPT
27
28
8 12 16 28
SPT 27.50-30.00
29 CLAY, blackish dark grey, hard, containing with
organic clay, high plasticity.
30
5 13 16 29
SPT END OF DRILLING
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
BORING LOG BH-3
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
0.00-0.50 m FILL MATERIAL
1 0.50-1.00 m CLAY, redish brown, very soft,
medium plasticity.
2
2 2 3 5
SPT 1.00-6.00 m
3 CLAY, brownish grey, stiff to hard, medium
plasticity.
4
4 6 11 17
SPT
5
6 UDS
4 6 11 17
SPT
August 6, 2022
7 6.00-11.00 m
-6,00 m (rata - rata)
10 UDS
5 7 10 17
SPT
11
12 CS 11.00-15.00 m
5 6 10 16
SPT CLAY, greenish grey, hard, medium plasticity.
13
14
6 8 10 18
SPT
15
16 15.00-20.00 m
6 8 10 18
SPT CLAY, blackish grey, hard, medium plasticity.
17
August 7, 2022
18 CS
6 8 12 20
SPT
19
20
5 7 10 17
SPT
BORING LOG BH-3
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
SPT 5 7 10 17
21 20.00-25.00 m
CLAY, blackish grey, hard, medium plasticity.
22 UDS
5 8 10 18
August 7, 2022
SPT
23
24
6 8 11 19
SPT
25
26 25.00-30.00 m
6 9 12 21
SPT CLAY, greenish grey, hard, high plasticity.
27
August 8, 2022
28
6 8 11 19
SPT
29
30
5 10 12 22
SPT END OF DRILLING
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
BORING LOG BH-4
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
0.00-1.50 m
1 CLAY, blackish grey, very soft, high plasticity.
2
1 2 2 4
-1,50 m (rata - rata)
SPT 1.50-4.00 m
3 CLAY, redish grey, stiff, high plasticity.
July 31, 2022
4 UDS
3 3 4 7
SPT
5 4.00-7.00 m
CLAY, brownish grey, very stiff, high plasticity.
6
3 5 8 13
SPT
7
8 7.00-13.00 m
5 9 14 23
SPT CLAY, blackish grey, hard, high plasticity.
9
10 UDS
7 10 15 25
SPT
11
August 1, 2022
12 CS
8 11 17 28
SPT
13
14
7 8 12 20
SPT 13.00-20.00 m
15 CLAY, greenish grey, hard, high plasticity.
16
5 8 12 20
SPT
17
August 2, 2022
18 CS
6 9 17 26
SPT
19
20
6 7 10 17
SPT
BORING LOG BH-4
Depth : 30.00 m
UDS/SPT
SYMBOL
GWL
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N SPT Graph
N
15 15 15 0 10 20 30 40 50
SPT 6 7 10 17
21 20.00-22.00 m
CLAY, greenish grey, hard, high plasticity.
22 UDS
6 8 11 19
August 2, 2022
SPT
23 22.00-26.00 m
CLAY, blackish grey, hard, high plasticity.
24
7 10 12 22
SPT
25
26
5 7 11 18
SPT
27 26.00-30.00 m
August 3, 2022
30
6 8 10 18
SPT END OF DRILLING
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
LAMPIRAN C
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 150 300 450 600 750
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 150 300 450 600 750
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 300 600 900 1200 1500
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 250 500 750 1000 1250
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 150 300 450 600 750
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 150 300 450 600 750
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 200 400 600 800 1000
Depth (m)
-1.440704
10 10
-1.061571
11 -1.289051 11
-1.137398
12 -3.412193 12
-3.715499
13 13
-3.184713
14 -2.653928 14
-1.971489
15 -3.184713 15
16
-2.805581 16
17 17
18 18
19 19
20 20
0 150 300 450 600 750
Alpha Project
Grain Size Analysis Atterberg Limit
Water Unit Specific Consolidation Swelling TX CU Triaxial UU
Depth Content Weight Gravity
Location Sample no. (w n) (n) (Gs) Clay Silt Sand Gravel WL WP IP
Classification Pc eo Cv Cc Percent Pressure C ' C' C
(m) ( %) ( kN/m3) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) kN/m2 - m2/yr - (%) (kg/cm2) ( o) (kN/m2) ( o) (kN/m2) ( o) (kN/m2)
3.50 - 4.00 47.98 16.40 2.53 99 0 1 0 121 33 88 CH 113.00 1.3287 7.93E-01 0.3610 - - - - - - 5.6 27.7
BH-1
7.50 - 8.00 38.34 17.33 2.58 83 3 14 0 103 32 71 CH 103.00 1.1120 1.58E+00 0.2749 1.060 4.103 5.61 25.00 6.28 23.00 - -
Lippo Cikarang - Bekasi
3.50 - 4.00 38.92 18.83 2.55 98 0 2 0 106 39 66 CH 119.00 0.8332 8.66E-01 0.2967 12.263 1.300 7.36 21.00 7.92 19.50 - -
BH-2
11.50 - 12.00 47.72 16.44 2.47 96 0 4 0 133 45 88 CH 119.50 1.2213 9.94E-01 0.3146 - - - - - - 14.9 49.6
5.50 - 6.00 48.86 15.38 2.49 95 1 4 0 91 37 54 CH 105.50 1.4262 3.76E+00 0.2572 - - - - - - 14.6 58.0
BH-3
11.50 - 12.00 38.80 17.73 2.45 97 0 2 1 113 44 69 CH 102.00 0.9016 1.11E+00 0.2265 10.158 1.655 7.25 24.00 7.97 22.50 - -
3.50 - 4.00 44.59 17.78 2.48 95 0 5 0 129 32 96 CH 109.00 1.0365 1.35E+00 0.2394 4.667 0.730 6.53 24.00 7.10 22.50 - -
BH-4
11.50 - 12.00 47.16 17.18 2.54 99 0 1 0 125 42 83 CH 128.00 1.1986 1.98E+00 0.2803 - - - - - - 8.1 42.6
Notes :
NP = Non Plastic wL = Liquid Limit mv = Coefficient of Volume Change
SG = Specific Gravity wP = Plastic Limit Cc = Compression Index
n = Bulk Density lP = Plasticity Index Cv = Vertical Coefficient of Consolidation
d = Dry Density c = Cohesion UU = Unconcolidated Undrained
wn = Moisture Content Friction Angle
INDEX PROPERTIES
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
99 % 0% 1% 0% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 09-Aug-22
Boring no : BH-1 Tested By : MF
Depth : 7.50-8.00 m Checked By : AR
Sample Type : UDS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
83 % 3% 14 % 0% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 16-Aug-22
Boring no : BH-2 Tested By : MF
Depth : 3.50-4.00 m Checked By : AR
Sample Type : UDS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
98 % 0% 2% 0% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 16-Aug-22
Boring no : BH-2 Tested By : MF
Depth : 11.50-12.00 m Checked By : AR
Sample Type : CS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
96 % 0% 4% 0% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 16-Aug-22
Boring no : BH-3 Tested By : MF
Depth : 5.50-6.00 m Checked By : AR
Sample Type : UDS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
95 % 1% 4% 0% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 16-Aug-22
Boring no : BH-3 Tested By : MF
Depth : 11.50-12.00 m Checked By : AR
Sample Type : CS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
97 % 0% 2% 1% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 09-Aug-22
Boring no : BH-4 Tested By : MF
Depth : 3.50-4.00 m Checked By : AR
Sample Type : UDS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
95 % 0% 5% 0% 0%
PARTICLES SIZE DISTRIBUTION ANALYSIS
ASTM D 422
Project : Alpha Project Sample No. : 1
Location : Lippo Cikarang - Bekasi Date : 09-Aug-22
Boring no : BH-4 Tested By : MF
Depth : 11.50-12.00 m Checked By : AR
Sample Type : CS Soil Description : CLAY
100
90
80
70
60
Percentage passing
50
40
30
20
10
0
0.001 0.010 0.100 1.000
1 10.000
10 100.000
100
Particle size (mm )
99 % 0% 1% 0% 0%
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 38 29 21 13
Container No. 333 356 325 363 C18 B9A
Wt. Container + Wet Soil g 24.93 24.65 24.41 24.13 20.07 20.14
Wt. Container + Dry Soil g 15.00 14.69 14.40 14.02 18.63 18.80
Wt. Water g 9.93 9.96 10.01 10.11 1.44 1.34
Wt. Container g 6.33 6.31 6.26 6.21 14.30 14.64
Wt. Dry Soil (Ws) g 8.67 8.38 8.14 7.81 4.33 4.16
Water Content (w) % 114.53 118.85 122.97 129.45 33.26 32.21
FLOW CURVE
140
133
Water Content (%)
126
119
112
105
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 88 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 39 30 20 12
Container No. 343 360 359 330 C23 C21
Wt. Container + Wet Soil g 21.88 21.62 21.35 21.09 20.33 20.03
Wt. Container + Dry Soil g 14.18 13.91 13.56 13.17 19.00 18.76
Wt. Water g 7.70 7.71 7.79 7.92 1.33 1.27
Wt. Container g 6.24 6.21 6.19 6.12 14.84 14.68
Wt. Dry Soil (Ws) g 7.94 7.70 7.37 7.05 4.16 4.08
Water Content (w) % 96.98 100.13 105.70 112.34 31.97 31.13
FLOW CURVE
120
114
Water Content (%)
108
102
96
90
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 71 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 40 30 21 11
Container No. 391 333 336 397 B48 B51
Wt. Container + Wet Soil g 26.29 25.13 25.32 25.87 20.44 20.01
Wt. Container + Dry Soil g 16.48 15.65 15.42 15.16 18.74 18.51
Wt. Water g 9.81 9.48 9.90 10.71 1.70 1.50
Wt. Container g 6.37 6.33 6.31 6.28 14.33 14.73
Wt. Dry Soil (Ws) g 10.11 9.32 9.11 8.88 4.41 3.78
Water Content (w) % 97.03 101.72 108.67 120.61 38.55 39.68
FLOW CURVE
135
125
Water Content (%)
115
105
95
85
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 66 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 39 30 20 12
Container No. 233 200 239 179 C1 C19
Wt. Container + Wet Soil g 23.91 23.65 23.36 23.08 21.75 21.78
Wt. Container + Dry Soil g 15.00 14.75 14.40 14.01 19.59 19.53
Wt. Water g 8.91 8.90 8.96 9.07 2.16 2.25
Wt. Container g 7.86 7.84 7.84 7.84 14.82 14.56
Wt. Dry Soil (Ws) g 7.14 6.91 6.56 6.17 4.77 4.97
Water Content (w) % 124.79 128.80 136.59 147.00 45.28 45.27
FLOW CURVE
160
150
Water Content (%)
140
130
120
110
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 88 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 39 29 21 13
Container No. 343 347 338 334 B77 C16
Wt. Container + Wet Soil g 21.95 21.68 21.40 21.11 20.91 20.94
Wt. Container + Dry Soil g 14.68 14.39 14.06 13.66 19.17 19.29
Wt. Water g 7.27 7.29 7.34 7.45 1.74 1.65
Wt. Container g 6.24 6.20 6.17 6.13 14.58 14.77
Wt. Dry Soil (Ws) g 8.44 8.19 7.89 7.53 4.59 4.52
Water Content (w) % 86.14 89.01 93.03 98.94 37.91 36.50
FLOW CURVE
105
100
Water Content (%)
95
90
85
80
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
LIQUID LIMIT 91 % 60
CH or OH
PLASTIC LIMIT 37 % 50
Plastic Limit (%)
PLASTICITY INDEX 54 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 40 30 20 12
Container No. 324 353 327 363 C10 B38
Wt. Container + Wet Soil g 20.86 20.59 20.34 20.11 20.37 20.45
Wt. Container + Dry Soil g 13.34 13.05 12.75 12.44 18.60 18.69
Wt. Water g 7.52 7.54 7.59 7.67 1.77 1.76
Wt. Container g 6.24 6.22 6.21 6.21 14.53 14.70
Wt. Dry Soil (Ws) g 7.10 6.83 6.54 6.23 4.07 3.99
Water Content (w) % 105.92 110.40 116.06 123.11 43.49 44.11
FLOW CURVE
132
125
Water Content (%)
118
111
104
97
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 69 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 40 30 21 13
Container No. 329 385 395 362 B17 C33
Wt. Container + Wet Soil g 22.91 22.66 22.38 22.12 20.14 20.96
Wt. Container + Dry Soil g 13.72 13.50 13.23 12.94 18.85 19.44
Wt. Water g 9.19 9.16 9.15 9.18 1.29 1.52
Wt. Container g 6.27 6.24 6.22 6.18 14.76 14.82
Wt. Dry Soil (Ws) g 7.45 7.26 7.01 6.76 4.09 4.62
Water Content (w) % 123.36 126.17 130.53 135.80 31.54 32.90
FLOW CURVE
142
137
Water Content (%)
132
127
122
117
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 96 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
ATTERBERG LIMITS
ASTM D-4318 - 00
LIQUID LIMIT
PLASTIC LIMIT
No. of Blows 38 30 22 14
Container No. 349 397 341 371 C6 C30
Wt. Container + Wet Soil g 23.90 23.62 23.34 23.09 21.89 21.98
Wt. Container + Dry Soil g 14.36 14.09 13.79 13.44 19.76 19.83
Wt. Water g 9.54 9.53 9.55 9.65 2.13 2.15
Wt. Container g 6.35 6.28 6.25 6.20 14.57 14.76
Wt. Dry Soil (Ws) g 8.01 7.81 7.54 7.24 5.19 5.07
Water Content (w) % 119.10 122.02 126.66 133.29 41.04 42.41
FLOW CURVE
141
135
Water Content (%)
129
123
117
111
1 10 25 100
Number of Blows
100
90
80
RESULT SUMMARY 70
PLASTICITY INDEX 83 % 40
USCS CLASSIFICATION CH 30
CL or OL MH or OH
20
10
CL-ML
ML or OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Liquid Limit (%)
CONSOLIDATION TEST
ASTM D2435
1.272
Void ratio
1.174
1.076
0.978
0.880
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
1.80
1.60
1.40
Cv (m2/yr.)
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
1.047
Void ratio
0.964
0.881
0.798
0.715
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
4.50
4.00
3.50
Cv (m2/yr.)
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
0.790
Void ratio
0.705
0.620
0.535
0.450
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
2.50
2.00
Cv (m2/yr.)
1.50
1.00
0.50
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
1.155
Void ratio
1.065
0.975
0.885
0.795
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
3.00
2.50
Cv (m2/yr.)
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
1.330
Void ratio
1.240
1.150
1.060
0.970
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
9.00
8.00
7.00
Cv (m2/yr.)
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
0.850
Void ratio
0.770
0.690
0.610
0.530
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
3.00
2.50
Cv (m2/yr.)
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
0.993
Void ratio
0.916
0.839
0.762
0.685
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
4.00
3.50
3.00
Cv (m2/yr.)
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
1.150
Void ratio
1.075
1.000
0.925
0.850
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Cv vs Applied Pressure
4.00
3.50
3.00
Cv (m2/yr.)
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
10 100 1000
Applied Pressure (kN/m2)
Natural Precons.
Natural
Moisture Dry Density Cv eo Pressure
Saturation SG Cc
Content
% % kN/m
3
m2/yr kN/m
2
VOID RATIO = e
Water content (Kadar air) (wn) : 38.34 %
Degree of saturation (Derajat kejenuhan) (Sr) : 100.0 %
1.08
Final Dial Dial Change Height of Soil 2H from change Void Ratio (e)
Pressure (P)
(Perubahan (H) (Perubahan dari 2H) (Angka pori)
(Tekanan) (Pembacaan Dial) dial bacaan) (Tinggi contoh) (2H) 2H - 2Ho 1.04
(kg/cm2) (cm) (cm) (cm) (cm) 2Ho
0.010 0.6200 1.9500 1.0541
saturated for twenty four hours 1.00
0.0800
0.010 0.7000 2.0300 1.1384
0.96
0.0000
0.025 0.7000 2.0300 1.1384
-0.0010
0.92
0.050 0.6990 2.0290 1.1374
-0.0030
0.100 0.6960 2.0260 1.1342
0.88
-0.0060 0.01 0.10 1.00 10.00
0.200 0.6900 2.0200 1.1279
-0.0150 PRESSURE (kg/cm2)
0.400 0.6750 2.0050 1.1121
-0.0340
0.800 0.6410 1.9710 1.0763
RESULT (HASIL)
-0.0510
1.600 0.5900 1.9200 1.0225
-0.5900 Swelling Percent : 4.103 %
3.200 0.0000 1.3300 0.4010 Tested By : Hendri
0.0000 Swelling Pressure : 1.060 kg/cm2
6.400 0.0000 1.3300 0.4010 Date : 03-Aug-22
0.0000
0.000 0.0000 1.3300 0.4010
SWELLING TEST
Project (Contoh dari) : Alpha Project ASTM D4546
Location (lokasi) : Lippo Cikarang - Bekasi
Type of sample (Jenis contoh) : UDS
SWELLING PRESSURE CURVE (KURVA TEKANAN PENGEMBANGAN)
No. of sample (No. contoh) : BH-2
Depth (Kedalaman) : 3.50-4.00 m
1.50
Specific gravity (Berat Jenis) (Gs) : 2.55
Solid height (Tinggi jenuh) (2H0) : 0.975 cm
1.40
Ws : 50.741 gr
Apparatus no. (No. Alat) : 33
1.30
MEASUREMENT OF SAMPLE
Height (Tinggi) (2H) : 1.90 cm
Diameter (f) : 5.10 cm 1.20
Area (Luas) (A) : 20.418 cm2
Weight (Berat) (W) (Before) : 70.49 gr
Weight (Berat) (W) (After) : 74.24 gr 1.10
VOID RATIO = e
Water content (Kadar air) (wn) : 38.92 %
Degree of saturation (Derajat kejenuhan) (Sr) : 100.0 %
1.00
Final Dial Dial Change Height of Soil 2H from change Void Ratio (e)
Pressure (P)
(Perubahan (H) (Perubahan dari 2H) (Angka pori)
(Tekanan) (Pembacaan Dial) dial bacaan) (Tinggi contoh) (2H) 2H - 2Ho 0.90
(kg/cm2) (cm) (cm) (cm) (cm) 2Ho
0.010 0.6480 1.9000 0.9496
saturated for twenty four hours 0.80
0.2330
0.010 0.8810 2.1330 1.1887
0.70
0.0000
0.025 0.8810 2.1330 1.1887
-0.0020
0.60
0.050 0.8790 2.1310 1.1866
-0.0130
0.100 0.8660 2.1180 1.1733
0.50
-0.0280 0.01 0.10 1.00 10.00
0.200 0.8380 2.0900 1.1445
-0.0490 PRESSURE (kg/cm2)
0.400 0.7890 2.0410 1.0943
-0.0810
0.800 0.7080 1.9600 1.0111
RESULT (HASIL)
-0.0840
1.600 0.6240 1.8760 0.9250
-0.6240 Swelling Percent : 12.263 %
3.200 0.0000 1.2520 0.2847 Tested By : Hendri
0.0000 Swelling Pressure : 1.300 kg/cm2
6.400 0.0000 1.2520 0.2847 Date : 12-Aug-22
0.0000
0.000 0.0000 1.2520 0.2847
SWELLING TEST
Project (Contoh dari) : Alpha Project ASTM D4546
Location (lokasi) : Lippo Cikarang - Bekasi
Type of sample (Jenis contoh) : CS
SWELLING PRESSURE CURVE (KURVA TEKANAN PENGEMBANGAN)
No. of sample (No. contoh) : BH-3
Depth (Kedalaman) : 11.50-12.00 m 1.30
Specific gravity (Berat Jenis) (Gs) : 2.45
Solid height (Tinggi jenuh) (2H0) : 1.065 cm
1.20
Ws : 53.256 gr
Apparatus no. (No. Alat) : 34
1.10
MEASUREMENT OF SAMPLE
Height (Tinggi) (2H) : 1.90 cm
Diameter (f) : 5.10 cm 1.00
Area (Luas) (A) : 20.418 cm2
Weight (Berat) (W) (Before) : 73.92 gr
Weight (Berat) (W) (After) : 76.20 gr 0.90
VOID RATIO = e
Water content (Kadar air) (wn) : 38.80 %
Degree of saturation (Derajat kejenuhan) (Sr) : 100.0 %
0.80
Final Dial Dial Change Height of Soil 2H from change Void Ratio (e)
Pressure (P)
(Perubahan (H) (Perubahan dari 2H) (Angka pori)
(Tekanan) (Pembacaan Dial) dial bacaan) (Tinggi contoh) (2H) 2H - 2Ho 0.70
(kg/cm2) (cm) (cm) (cm) (cm) 2Ho
0.010 0.6200 1.9000 0.7847
saturated for twenty four hours 0.60
0.1930
0.010 0.8130 2.0930 0.9660
0.50
0.0000
0.025 0.8130 2.0930 0.9660
-0.0020
0.40
0.050 0.8110 2.0910 0.9641
-0.0110
0.100 0.8000 2.0800 0.9537
0.30
-0.0175 0.01 0.10 1.00 10.00
0.200 0.7825 2.0625 0.9373
-0.0325 PRESSURE (kg/cm2)
0.400 0.7500 2.0300 0.9068
-0.0610
0.800 0.6890 1.9690 0.8495
RESULT (HASIL)
-0.0630
1.600 0.6260 1.9060 0.7903
-0.1120 Swelling Percent : 10.158 %
3.200 0.5140 1.7940 0.6851 Tested By : Hendri
-0.5140 Swelling Pressure : 1.655 kg/cm2
6.400 0.0000 1.2800 0.2023 Date : 12-Aug-22
-0.5140
0.000 0.0000 1.2800 0.2023
SWELLING TEST
Project (Contoh dari) : Alpha Project ASTM D4546
Location (lokasi) : Lippo Cikarang - Bekasi
Type of sample (Jenis contoh) : UDS
SWELLING PRESSURE CURVE (KURVA TEKANAN PENGEMBANGAN)
No. of sample (No. contoh) : BH-4
Depth (Kedalaman) : 3.50-4.00 m
1.21
Specific gravity (Berat Jenis) (Gs) : 2.48
Solid height (Tinggi jenuh) (2H0) : 0.889 cm
1.18
Ws : 45.024 gr
Apparatus no. (No. Alat) : 37
1.15
MEASUREMENT OF SAMPLE
Height (Tinggi) (2H) : 1.80 cm
Diameter (f) : 5.10 cm 1.12
Area (Luas) (A) : 20.418 cm2
Weight (Berat) (W) (Before) : 65.10 gr
Weight (Berat) (W) (After) : 64.95 gr 1.09
VOID RATIO = e
Water content (Kadar air) (wn) : 44.59 %
Degree of saturation (Derajat kejenuhan) (Sr) : 100.0 %
1.06
Final Dial Dial Change Height of Soil 2H from change Void Ratio (e)
Pressure (P)
(Perubahan (H) (Perubahan dari 2H) (Angka pori)
(Tekanan) (Pembacaan Dial) dial bacaan) (Tinggi contoh) (2H) 2H - 2Ho 1.03
(kg/cm2) (cm) (cm) (cm) (cm) 2Ho
0.010 0.6210 1.8000 1.0244
saturated for twenty four hours 1.00
0.0840
0.010 0.7050 1.8840 1.1188
0.97
0.0005
0.025 0.7055 1.8845 1.1194
-0.0030
0.94
0.050 0.7025 1.8815 1.1160
-0.0075
0.100 0.6950 1.8740 1.1076
0.91
-0.0100 0.01 0.10 1.00 10.00
0.200 0.6850 1.8640 1.0964
-0.0230 PRESSURE (kg/cm2)
0.400 0.6620 1.8410 1.0705
-0.0460
0.800 0.6160 1.7950 1.0188
RESULT (HASIL)
-0.6160
1.600 0.0000 1.1790 0.3260
0.0000 Swelling Percent : 4.667 %
3.200 0.0000 1.1790 0.3260 Tested By : Hendri
0.0000 Swelling Pressure : 0.730 kg/cm2
6.400 0.0000 1.1790 0.3260 Date : 03-Aug-22
0.0000
0.000 0.0000 1.1790 0.3260
CU - TRIAXIAL COMPRESSION TEST
Test Result
C : 25.00 (kN/m2)
: 5.61 Degrees
2
C' : 23.00 (kN/m )
' : 6.28 Degrees
300 140
120
Shear stress (kN/m2)
200
100
100
Deviator Stress (kN/m2)
80
0
0 100 200 300 400 500 600
300
60
Shear stress ( kN/m2)
200
40
'
100 20
0 0
0 100 200 300 400 500 600 0 2 4 6 8
Test Result
C : 21.00 (kN/m2)
: 7.36 Degrees
2
C' : 19.50 (kN/m )
' : 7.92 Degrees
300 160
140
Shear stress (kN/m2)
200
120
100
Deviator Stress (kN/m2)
100
0
0 100 200 300 400 500 600
80
300
60
Shear stress ( kN/m2)
200
40
'
100
20
0 0
0 100 200 300 400 500 600 0 2 4 6 8
Test Result
C : 24.00 (kN/m2)
: 7.25 Degrees
2
C' : 22.50 (kN/m )
' : 7.97 Degrees
300 160
140
Shear stress (kN/m2)
200
120
100
Deviator Stress (kN/m2)
100
0
0 100 200 300 400 500 600
80
300
60
Shear stress ( kN/m2)
200
40
'
100
20
0 0
0 100 200 300 400 500 600 0 2 4 6 8
Test Result
C : 24.00 (kN/m2)
: 6.53 Degrees
2
C' : 22.50 (kN/m )
' : 7.10 Degrees
300 140
120
Shear stress (kN/m2)
200
100
100
Deviator Stress (kN/m2)
80
0
0 100 200 300 400 500 600
300
60
Shear stress ( kN/m2)
200
40
'
100 20
0 0
0 100 200 300 400 500 600 0 2 4 6 8
TEST RESULT
120
2
80 1 1.742 35.33 50 69.88 4.98
Deviator stress (kN/m2)
40
Mode of failure : 1 2 3
20
0
0 2 4 6 8
Strain (%)
MOHR CIRCLES
200
150
Shear stress (kN/m2)
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Results :
C = 27.7 kN/m2
TEST RESULT
300
2
2 1.766 46.91 100 195.05 4.32
3 1.774 42.85 200 268.27 4.74
150 1
100
Mode of failure : 1 2 3
50
0
0 1 2 3 4 5 6
Strain (%)
MOHR CIRCLES
250
200
Shear stress (kN/m2)
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Results :
C = 49.6 kN/m2
TEST RESULT
300
100
Mode of failure : 1 2 3
50
0
0 2 4 6 8 10 12
Strain (%)
MOHR CIRCLES
250
200
Shear stress (kN/m2)
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Results :
C = 58.0 kN/m2
TEST RESULT
180
2
120 1 1.743 33.88 50 111.17 3.16
Deviator stress (kN/m2)
80
60
Mode of failure : 1 2 3
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6
Strain (%)
MOHR CIRCLES
200
150
Shear stress (kN/m2)
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Results :
C = 42.6 kN/m2
FOTO LAPANGAN
Moving
Setting
Pekerjaan Sondir S-1
Pekerjaan Sondir S-2
Pekerjaan Sondir S-3
Pekerjaan Sondir S-4
Pekerjaan Sondir S-5
Pekerjaan Sondir S-6
Pekerjaan Sondir S-7
Pekerjaan Sondir S-8
Pekerjaan Sondir S-9
Pekerjaan Sondir S-10
Pekerjaan Sondir S-11
Pekerjaan Sondir S-12
Pekerjaan Sondir S-13
Pekerjaan Sondir S-14
Pekerjaan Sondir S-15
Pekerjaan Sondir S-16
Pekerjaan Sondir S-17
Pekerjaan Sondir S-18
Pekerjaan Sondir S-19
Pekerjaan Sondir S-20
Pekerjaan Sondir S-21
Pekerjaan Sondir S-22
Pekerjaan Sondir S-23
Pekerjaan Sondir S-24
Pekerjaan Sondir S-25
Pekerjaan Sondir S-26
Pekerjaan Sondir S-27
Pekerjaan Bor Inti BH-1
Perebusan SG
Pengetesan Hidrometer
Pengetesan Swelling
Pengetesan Triaxial CU
Pengetesan Triaxial UU