Anda di halaman 1dari 36

COVER

LEEB HARDNESS
TESTER REPORT

The Batu Belig Hotel dan SPA


Pemilik
Jl. Batu Belig No.88A, Seminyak, Kec. Kuta
Utara, Kabupaten Badung, Bali

NO. LAPORAN: 3308/01/SB/PC/PHOENIX/XI/2023


2023
KATA PENGANTAR

Laporan ini dibuat oleh pihak kami, PT. Phoenix Konsultan Indonesia untuk
memenuhi permintaan dari pihak pemberi tugas perihal pengujian kekerasan leeb untuk
besi dan baja. Pengujian kekerasan leeb ini dilakakuan pada elemen struktur bermaterial
besi dan baja pada bangunan The Batu Belig Hotel dan SPA yang berlokasi di Jl. Batu
Belig No.88A, Seminyak, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Penyelidikan dilakukan di lokasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis data hasil
dari penyelidikan tersebut dan penyusunan laporan. Hasil yang disampaikan dalam
laporan ini terbatas pada penentuan nilai kekerasan leeb untuk baja, baja cor, dan besi
cor, tidak terkait dengan analisa kelayakan elemen yang diuji.
Demikian kami sampaikan agar dapat diterima dengan baik. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan, serta ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah bekerja sama dan banyak memberi bantuan selama pelaksanaan
pekerjaan ini.

Badung, 28 November 2023

(Ir. Putu Didik Sulistiana, ST., MT.)

ii
Jl
K . B
Th
ut a e
a tu Ba
U B t
ta el u
ra ig Be
, K N lig
o
ab .8 H
up 8A ot
Pe a , el
m ten Se da
ili m n
k Ba in SP
du ya A
*nb: apabila nama proyek tidak sesuai WAARMERK maka SKK ini dipakai secara ilegal tanpa pengetahuan pemilik SKK

2
ng k,
, B Ke
al c
Jl
K . B
Th
ut a e
a tu Ba
U B t
ta el u
ra ig Be
, K N lig
ab o.8 H
up 8A ot
Pe a , el
m ten Se da
ili m n
k Ba in SP
du ya A

3
*nb: apabila nama proyek tidak sesuai WAARMERK maka SKK ini dipakai secara ilegal tanpa pengetahuan pemilik SKK

ng k,
, B Ke
a c.
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI ................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Kekerasan ................................................................................... 4
2.2 Angka Kekerasan Leeb ................................................................................. 4
2.3 Perhitungan Hasil Kekerasan........................................................................ 5
2.4 Konversi Untuk Satuan Kekerasan Lain Atau Nilai Kuat Tarik .................. 6
BAB III PENGUJIAN ...................................................................................................... 8
3.1 Peralatan ....................................................................................................... 8
3.2 Benda Uji ...................................................................................................... 8
3.3 Prosedur Pengujian ....................................................................................... 9
3.3.1 Metode Uji .................................................................................................... 9
3.3.2 Arah Tumbukan ............................................................................................ 9
3.3.3 Jarak Titik Tumbukan ................................................................................... 9
3.3.4 Pembacaan Hasil........................................................................................... 9
3.3.5 Jumlah Tumbukan ...................................................................................... 10
3.4 Lokasi Pengujian ........................................................................................ 10
BAB IV HASIL PENGUJIAN ....................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15
LAMPIRAN FOTO ........................................................................................................ 16

iii
LEEB HARDNESS TERTER REPORT

BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada konstruksi sipil, sering terjadi kegagalan struktur yang di sebabkan oleh
cacat material baja. Kekerasan merupakan salah satu sifat mekanis dari baja. Uji
kekerasan merupakan pengujian yang paling efektif karena dengan pengujian ini, kita
dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanis suatu material. Meskipun
pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai kekerasan
cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Pengujian kekerasan secara
umum digunakan untuk proses inspeksi dan kontrol, ketika terdapat keraguan tentang
penerimaan material baja dari pemasok terkait dengan spesifikasi yang telah disepakati.
Laporan ini dibuat untuk menentukan nilai kekerasan leeb untuk baja, baja cor,
dan besi cor dengan menggunakan alat leeb dan uji kalibrasi blok standar sesuai pada .
Pengujian leeb menggunakan metode pemantulan (semakin tinggi pantulan semakin
keras material yang kita uji).
Metode ini mengukur kehilangan energi kinetik pada saat terjadi tumbukan,
sehingga dianggap sebagai cara dinamis. Ketepatan uji leeb bergantung pada kondisi
yang baik seperti: pengujian kekasaran permukaan, ketebalan, dan masa benda uji.

Gambar 1.1 Seperangkat alat uji leeb


Sumber: Dokumen pribadi

1
1.2 Maksud dan Tujuan
Uji kekerasan leeb adalah penentuan dasar yang hanya mengukur kondisi
permukaan yang bersentuhan. Hasil yang diperoleh pada lokasi titik yang di uji tidak
mewakili bagian lokasi permukaan lainnya dan tidak menghasilkan informasi tentang
material yang berada di bawah permukaan benda uji.

1.3 Ruang Lingkup


Selama uji kekerasan, impact body bertumbukan yang disebabkan gaya pegas
pada permukaan uji ketika pantulan terjadi (tumbukan yang terjadi antara impact body
dengan bola tungsten karbida, silicon nitrida, atau diamond tip). Kecepatan tumbukan dan
pantulan diukur pada saat terjadi tumbukan yang berjarak sekitar 1 mm dari permukaan
uji. Hal ini dicapai dengan cara memasang magnet secara permanen pada impact body
yang bergerak melalui kumparan pada perangkat tumbukan dan menginduksi tegangan
listrik pada kedua gerakan baik pantulan dan tumbukan selama pengujian. Tegangan
induksi tersebut sebanding dengan masing - masing tumbukan dan kecepatan pantulan.
Hasil bagi tersebut diukur dengan nilai tegangan yang berasal dari tumbukan dan
kecepatan pantulan dengan dikalikan faktor 1000 sehingga menghasilkan angka yang
merupakan nilai kekerasan leeb.
Pekerjaan pengujian kekerasan leeb padaThe Batu Belig Hotel dan SPAini
dilakukan pada elemen stuktur kolom. Secara keseluruhan pengujian dilaksanakan di 4
(empat) titik dengan jumlah pukulan sebanyak 10 kali di tiap titik tersebut.

2
LEEB HARDNESS TERTER REPORT

BAB II
DASAR TEORI

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Kekerasan


Kekerasan (hardness) adalah salah satu sifat mekanik (mechanical properties)
dari suatu material. Kekerasan merupakan ukuran ketahanan bahan terhadap deformasi
tekan. Deformasi yang terjadi dapat berupa kombinasi perilaku elastis dan plastis.
Pengujian kekerasan dianggap sebagai tes non-destruktif yang cepat dan relatif murah,
yang digunakan untuk mengkarakterisasi bahan dan menentukan apakah bahan tersebut
cocok untuk tujuan penggunaannya.

2.2 Angka Kekerasan Leeb


Angka kekerasan leeb adalah angka yang nilainya sama dengan perbandingan
antara kecepatan pantulan dengan kecepatan tumbukan dari 3 mm atau 5 mm
(berdasarkan jenis alat tumbukan yang dipakai) diameter tungsten karbida berbentuk
bola, silikon nitrida atau diamond tipped impact body, dikalikan dengan 1000.

(SNI 8461:2017, 3.1)

Angka kekerasan leeb diberi simbol HL dengan satu atau lebih akhiran yang
menunjukkan jenis perangkat tumbukan.

Gambar 2.1 Prinsip dari standar pengujian kekerasan leeb


Sumber: ISO 16859

4
2.3 Perhitungan Hasil Kekerasan
Hasil uji kekerasan harus dirata-ratakan dari sepuluh pembacaan pada setiap
tumbukan di daerah pengujian.

Gambar 2.2 Distribusi pembacaan hasil


Sumber: ISO 16859
Harus diperhitungkan di sini bahwa deviasi standar untuk sejumlah kecil
pengukuran hanya dapat diperkirakan. Koreksi dapat dibuat untuk rangkaian pengukuran
kecil menggunakan apa yang disebut Student’s f-distribution. Standar ketidakpastian
pengukuran (u) dihitung sebagai berikut:
𝑓×𝑠
𝑢= (ISO 16859-2)
√𝑛
u : Standar ketidakpastian pengukuran
s : Standar deviasi
n : Jumlah nilai yang diukur
f : t-faktor

5
Pada nilai kekerasan rata-rata dari perhitungan matematis yang didapatkan dari
standar pengujian diberikan akhiran huruf yang menunjukkan perangkat yang digunakan
(sebagai contoh, HLD).

2.4 Konversi Untuk Satuan Kekerasan Lain Atau Nilai Kuat Tarik
Tidak ada korelasi langsung antara prinsip pengujian kekerasan leeb dengan
metode yang lain ataupun uji kuat tarik. Konversi terbaik yang bisa dilakukan adalah
dengan cara perkiraan sehingga lebih baik dihindari kecuali untuk kasus - kasus khusus
ketika terdapat dasar perkiraan yang bisa dipertanggungjawabkan dan diperlukan
pengujian lain untuk mendapatkan nilai konversi yang tepat. Konversi tidak boleh
dilakukan tanpa kesepakatan khusus antara pihak yang menentukan penggunaan metode
pengujian ini dengan pihak yang melaksanakan pengujian ini.
Jika nilai kekerasan terukur dimaksudkan memang harus diubah menjadi skala
lain (yaitu menjadi hasil dari metode pengujian kekerasan yang sangat berbeda), tidak
ada persamaan matematis untuk melakukan ini. Maka dibutuhkan tabel konversi yang
ditentukan secara empiris, sehingga melibatkan sejumlah percobaan. Oleh karena itu,
nilai empiris ditentukan berdasarkan sejumlah besar pengukuran perbandingan, tabel
konversi yang disiapkan, dan nilai yang distandarisasi dalam standar ASTM E140 atau
ISO 18265 yang sesuai (sebelumnya DIN 50150). Ketika angka kekerasan yang
dikonversi dari nilai leeb yang dilaporkan, perangkat yang digunakan harus dicantumkan
dalam tanda kurung, contohnya: HBS (HLD).

(ASTM E140-12b, A10.2)

6
LEEB HARDNESS TERTER REPORT

BAB III
PENGUJIAN

7
BAB III
PENGUJIAN

3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pengujian kekerasan leeb terdiri atas (1)
perangkat tumbukan yang dilengkapi dengan bola tungsten karbida, silicon nitrida atau
bagian ujung tumbukan yang terbuat dari berlian, sebuah kumparan induksi untuk
mengukur kecepatan yang dihasilkan, dan cincin dudukan, serta (2) sebuah layar
elektronik untuk menampilkan indikator kekerasan. Perangkat tumbukan yang digunakan
pada pengujian ini adalah jenis perangkat tumbukan D.

Gambar 3.1 Perangkat Tumbukan D


Sumber: SNI 8461:2017

3.2 Benda Uji


Uji kekerasan leeb dapat digunakan untuk baja, baja cor, dan besi cor dengan
berbagai bentuk dan ukuran. Ketebalan dan berat potongan benda uji harus
dipertimbangkan pada saat memilih perangkat tumbukan yang digunakan. Potongan
benda uji yang kurang dari bobot minimum atau ketebalan minimum membutuhkan
dudukan untuk menahan tumbukan dari alat. Kegagalan untuk memberikan dudukan dan

8
sambungan yang memadai akan menghasilkan hasil uji yang lebih rendah dari nilai
kekerasan yang sebenarnya.
Tabel 3.1Tebal dan berat minimum benda uji
Perangkat Tumbukan Berat (min) atau Ketebalan (min)
D, DC, D+15, DL, S, E 15 lb (5 kg) 1/8 inci (3 mm)
G 40 lb (15 kg) 3/8 inci (10 mm)
C 4 lb (1.5 kg) 1/32 inci (1 mm)
Sumber: SNI 8461:2017, 7.2

3.3 Prosedur Pengujian


3.3.1 Metode Uji
Untuk melakukan uji kekerasan Leeb, perangkat tumbukan dihubungkan dengan
perangkat indikator kemudian alat dihidupkan. Perangkat tumbukan, sementara tidak
bersentuhan dengan benda uji, dipegang dengan menggunakan satu tangan dan charging
tube ditekan dengan menggunakan tangan lain sampai terhubung. Charging tube
diperbolehkan secara perlahan–lahan kembali ke posisi awal. Impact body dalam keadaan
terisi atau terkunci. Setelah menempatkan perangkat tumbukan pada permukaan uji, tekan
impact body secara perlahan pada tombol pelepas. Nilai kekerasan leeb dibaca pada
indikator alat.
3.3.2 Arah Tumbukan
Perangkat tumbukan dikalibrasi terhadap arah tumbukan vertikal (tegak lurus
permukaan yang horizontal). Untuk arah tumbukan lain seperti 45° dari bidang horizontal
atau dari bawah, nilai kekerasan diukur dengan penyesuaian. Untuk alat leeb yang
digunakan pada pengujian ini otomatis mempertimbangkan arah pengujian.
3.3.3 Jarak Titik Tumbukan
Jarak antara dua titik tumbukan tidak kurang dari dua kali diameter tepi ke tepi.
Jarak antara titik tumbukan dengan ujung benda uji tidak kurang dari tiga kali diameter
tepi ke tepi. Tidak boleh ada titik yang ditumbuk lebih dari sekali.
3.3.4 Pembacaan Hasil
Nilai kekerasan pada perangkat leeb dibaca secara langsung pada layar elektronik
dari indikator alat. Nilai yang ditunjukkan secara otomatis akan diganti dengan hasil uji
tumbukan berikutnya.

9
3.3.5 Jumlah Tumbukan
Pengujian dilakukan dengan luas kira-kira 1 inci2 (289 mm2) dengan jumlah
sepuluh tumbukan. Jika bahan yang diuji dianggap tidak homogen (misalnya besi cor)
pengujian harus dilakukan dengan sepuluh kali tumbukan.

3.4 Lokasi Pengujian


Uji kekerasan leeb ini dilakukan pada The Batu Belig Hotel dan SPA yang
berlokasi di Jl. Batu Belig No.88A, Seminyak, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

10
LEEB HARDNESS TERTER REPORT

BAB IV
HASIL PENGUJIAN

11
Name Material Total Scale Date
F01 Steel 10 HLD 03/08/20

Measurements
1 292
2 298
3 320
4 314
5 318
6 328
7 332
8 339
9 347
10 384

Bar graph [measurement order]

450

400 384
339 347
350 328 332
320 314 318
292 298
300

250
200

150
100
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Statistic
Mean value x = 327,2
Measurements N = 10
Standard deviation s = 26,2
Min min = 292
Max max = 384
Range R = 92
Student's t-factors f = 1,06
Uncertainty u = 8,8

Real hardness value = 318,4 - 336,0 HLD


Name Material Total Scale Date
F02 Steel 10 HLD 03/08/20

Measurements
1 334
2 297
3 290
4 396
5 360
6 362
7 379
8 316
9 327
10 330

Bar graph [measurement order]

450
396
400 379
360 362
350 334 327 330
316
297 290
300

250
200

150
100
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Statistic
Mean value x = 339,1
Measurements N = 10
Standard deviation s = 34,6
Min min = 290
Max max = 396
Range R = 106
Student's t-factors f = 1,06
Uncertainty u = 11,6

Real hardness value = 327,5 - 350,7 HLD


Name Material Total Scale Date
F03 Steel 10 HLD 03/08/20

Measurements
1 318
2 309
3 305
4 307
5 354
6 334
7 293
8 304
9 312
10 363

Bar graph [measurement order]

400
354 363
350 334
318 309 312
305 307 304
293
300

250

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Statistic
Mean value x = 319,9
Measurements N = 10
Standard deviation s = 23,0
Min min = 293
Max max = 363
Range R = 70
Student's t-factors f = 1,06
Uncertainty u = 7,7

Real hardness value = 312,2 - 327,6 HLD


Name Material Total Scale Date
F04 Steel 10 HLD 03/08/20

Measurements
1 298
2 344
3 336
4 351
5 324
6 323
7 332
8 292
9 336
10 308

Bar graph [measurement order]

400
344 351
350 336 332 336
324 323
298 308
292
300

250

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Statistic
Mean value x = 324,4
Measurements N = 10
Standard deviation s = 19,5
Min min = 292
Max max = 351
Range R = 59
Student's t-factors f = 1,06
Uncertainty u = 6,5

Real hardness value = 317,9 - 330,9 HLD


LEEB HARDNESS TERTER REPORT

BAB V
KESIMPULAN

13
BAB V
KESIMPULAN

Pengujian kekerasan leeb yang telah dilaksanakan pada The Batu Belig Hotel dan
SPA yang berlokasi di Jl. Batu Belig No.88A, Seminyak, Kec. Kuta Utara, Kabupaten
Badung, Bali menghasilkan real hardness value seperti yang ditunjukkan pada Bab 4.
Sebagai landasan di dalam memeriksa keandalan bangunan berdasarkan kondisi
eksisting, maka nilai minimum dari hasil pengujian kekerasan leeb dikonversikan
menjadi perkiraan mutu baja rata-rata seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Konversi hasil pengujian
Brinell Hardness
Leeb Hardness,
Number, 10-mm Tensile Strength
Name Type D Impact
Steel Ball 3000kgf (MPa)
Device (HLD)
(HBS)
F01 318,4 89 285
F02 327,5 93 295
F03 312,2 86 278
F04 317,9 89 285

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat disimpulkan hasil pengujian kekerasan leeb dengan
jenis material baja, konversi angka pantul tipe D, jumlah pantulan 10, dari arah tumbukan
otomatis, didapatkan perkiraan mutu baja rata-rata terendah sebesar 278 MPa dan
perkiraan mutu baja rata-rata terbesar sebesar 285 MPa. Hasil ini selanjutnya
digunakan di dalam memeriksa keandalan bangunan berdasarkan kondisi eksisting.

14
DAFTAR PUSTAKA

ASTM E140-12b. (2013). Standard Hardness Conversion Tables for Metals Relationship
Among Brinell Hardness, Vickers Hardness, Rockwell Hardness, Superficial
Hardness, Knoop Hardness, Scleroscope Hardness, and Leeb Hardness. United
States: ASTM International.
ISO 16859-1. (2015). Metallic Materials - Leeb hardness test, Part 1: Test Method.
United States: ISO.
ISO 16859-2. (2015). Metallic Materials - Leeb hardness test, Part 2: Verification and
Calibration of the testing Devices. United States: ISO.
SNI 8461. (2017). Metode Uji Kekerasan Leeb untuk Besi dan Baja. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional.

15
LAMPIRAN FOTO

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai