Materi Kuliah Tamu - Sheet Pile-Arfiadi M
Materi Kuliah Tamu - Sheet Pile-Arfiadi M
4M
Tanah Asli Tanah
Timbunan
Tanah Asli
1,5 M
Elevasi 1 Elevasi 1
Elevasi 2 Elevasi 2
Penggunaan Sheet Pile umumnya untuk pengaman tebing pada :
1. Bantaran sungai (normalisasi atau proteksi)
2. Saluran / Kanal
3. Konstruksi Badan jalan / under pass
4. Reklamasi
5. Basement pada bangunan gedung
6. Dll.
Kanal
Basement
Reklamasi
Jenis-jenis Sheet Pile
1. Berdasarkan Material :
a. Kayu
Kelebihan ;
- Murah
Kekurangan ;
- Sumber terbatas, untuk kayu yang memiliki umur rencana
panjang/lama dan kuat seperti ulin sudah langka,
- belum semua jenis kayu diteliti / diuji kekuatannya,
- Panjang terbatas.
- Tidak untuk menahan tanah yang tinggi (beban lateral besar)
b. Baja
Kelebihan ;
- Kuat (bisa disesuaikan)
- Panjang bisa disesuaikan (bisa disambung)
- Kapasitas alat pancang (vibro hammer) relatif lebih kecil dibanding
sheet pile beton
Kekurangan ;
- Mahal,
- Umur rencana (korosi, khususnya pada tanah dgn Ph asam).
Lanjutan jenis-jenis Sheet Pile …………
Baja Contoh
Lanjutan jenis-jenis Sheet Pile …………
c. Beton
Kelebihan ;
- Lebih murah daripada sheet pile baja
- Panjang variasi sesuai kebutuhan
- Tahan terhadap karat.
Kekurangan ;
- Perlakuan saat pelaksanaan harus lebih hati-hati (dibanding baja),
- Volume dimensi ruang lebih besar (saat mobilisasi dan stocking),
- Berat.
- Penetrasi saat pelaksanaan lebih sulit dibanding sheet pile baja (perlu
dibantu water jet pada kondisi tanah tertentu)
- Kapasitas alat pancang (vibro hammer) lebih besar dibanding sheet pile
baja.
Lanjutan jenis-jenis Sheet Pile …………
Beton
Lanjutan jenis-jenis Sheet Pile …………
Beton
Tipe Corrugated (W) Tipe Flat
II. PERMASALAHAN
&
POINT-POINT PENTING DALAM PERANCANGAN
II.1. UMUM
Gaya-gaya (dominan) yang bekerja pada tanah :
1. AXIAL
2. LATERAL
Lateral
Axial
q = 1,5 T/M2
Sheet Pile
Sheet Pile
CIIIITTTTT
Tanah
Tanah
Timbunan Timbunan
1. Saat Pengereman
Tegangan Tanah yang
Akibat Tegangan Tanah
terjadi akibat Beban Luar
yang terjadi akibat beban
beratnya
Contoh 2.a. Akibat berat tanah Contoh 2.b. Akibat Beban Luar
(+ adanya sudut geser tanah) (+ adanya sudut geser tanah)
KENAPA GAYA LATERAL TERJADI ????
Gaya Lateral terjadi akibat :
1. Gaya horizontal, (misalnya saat pengereman kendaraan, gaya gempa)
2. Gaya Vertikal atau axial yang mengalami perpindahan arah menjadi horizonta atau lateral pada
tanah akibat adanya Perbedaan Tinggi / Elevasi dengan parameter utama yang berpengaruh
Kohesi ( c ) , Sudut Geser ( Ø ) dan Berat volume tanah ( ꙋ ) dan
a. Beban akibat berat tanah sendiri, dan atau
b. Beban akibat gaya dari luar.
Contoh Lateral :
P1 P2
P1 + P2
Ps
v v v v v v
v v v v v v
1. Data hasil Soil Investigation (boring/geolistrik) & Survey Lapangan (topografi & batimetri)
2. Rencana beban-beban yang bekerja
3. Simpanan kekuatan (SF) dari lereng existing
4. Asumsi-asumsi yang digunakan.
5. Faktor-faktor teknis lain yang dapat menyebabkan perlemahan konstruksi yang
direncanakan.
II.2. Point - Point Penting dalam Perancangan Sheet Pile :
1. Data hasil Soil Investigation (boring / geolistrik) & Survey Topografi-Batimetri
a. Mewakili kondisi di lapangan pada seluruh long section dan perbedaan kondisinya pada
setiap segment long section (termasuk kedalaman tanah yang harus diinvestigasi).
b. Proses investigasi tanah harus dapat dipertanggungjawabkan (pengambilan sampel,
mobilisasi dan proses di laboratorium serta metode-metode yang digunakan).
c. Hasil investigasi memenuhi parameter-parameter yang dibutuhkan dalam analisa
perhitungan.
Lanjutan II.2. Point - Point Penting dalam Perancangan Sheet Pile
Contoh :
q = 15 KPa
q = 10 KPa
Contoh :
Sheet Pile
yM
Tanah Asli Tanah
Sumber : Timbunan
Dept Pek Umum, Pedoman Konstruksi Bangunan, Pd.
T-09-2005-B, hal. 25
Kondisi :
- SF kecil,
- Terdapat rumah dan lahan masyarakat apabila jalan digeser
lebih ke arah darat
- Pemasangan geo-matras untuk memproteksi tebing tidak
mungkin karena beda tinggi elevasi yang besar,
Sheet Pile
Sheet Pile
Geotextile HWL
Geotextile Tanah
yM
MWL
Tanah Asli Timbunan
yM
Tanah Asli
Tanah
Timbunan
yM Tanah yM Tanah
Tanah Asli Timbunan Tanah Asli Timbunan
LWL
KONDISI II KONDISI IV
(Muka Air Rata-rata) ??? (Muka Air Rata-rata) ???
Contoh :
3. a. Kondisi kritis untuk sheet pile di bantaran sungai (asumsi) .
Muka Air Surut (HWL) dengan cepat setelah banjir dimana terdapat beda tinggi muka air
antara air sungai dan yang ada di dalam lapisan tanah (air yang tertahan)
q = 15 KPa
q = 10 KPa
Sheet Pile
xM Tanah Asli
Tanah
P resultante = Pr
Tanah Asli Timbunan
+
b L
xM
-
Anchor b
RA
A A -
MA RA
A A
Mmax = - Pr (L-a) = - Pr . b
MA
PERLETAKAN JEPIT DAPAT DIGUNAKAN UMUMNYA PADA TANAH DENGAN
SUDUT GESER BESAR ( Ø ) > 30o
KOHESI ( c ) = 0
LEBIH TEPAT UNTUK JENIS TANAH ASLI PASIR PADAT YANG HOMOGEN
Lanjutan 3. b. Asumsi Perletakan .
q= 1,25 t/m2
g '2
3
4,20 Pa4 = 1,050 t/m
moment c2 = - t/m2
o
f2 = 30,00
Contoh :
H3 = 0,60
14,0 =H Pa6
(a) Gaya berprinsip pd konstruksi beton : Pa5
Y
g 3
3
14.0000 Pa7 = 1,663 t/m
g '3
3
X = 2,58209 = 0,663 t/m
Ptot = Ra = 12,416 ton c3 = 0,150 t/m2
3,23 = a o
1,7214 3,6515 = a 2,2804 =b 1,5 LAP. III f3 = 21,30
(1/3).X (2/3).X C
CCSP W 450 A 1000
B C A
2,5821 = x
D Pp
PP
3,6996 =
RC = (0,000) ton RA = 8,716 ton
( ΣH = O ) - OK
ΣMc = 0
Rc = Ptot - RA - PP = (0,000)
14.0000
7,6533
Pa2 o B C
f1 = 22,50 A
Tie rod
3,6 A P
D
Yr Pa3 LAP. II
g 2
3
= 1,850 t/m
D Ra PP = RB = 3,700 t
g '2
3
4,20 Pa4 = 1,050 t/m RA
2
c2 = - t/m
o Mx max terdapat pada titik D, dengan pergerakan x dari titik B menuju A, maka :
f2 = 30,00
2,5821 = x Mom en Cracking yg direkom endasikan = 25,400 ton.m ( Data PT. Komponindo Betonjaya / KOBE-Concrete )
Pp
5. Faktor-faktor Teknis Lainnya (yang menyebabkan perlemahan konstruksi turap sheet pile)
Perubahan topografi sungai akibat hidrolika sungai.
Contoh :
Konstruksi Turap yang berada di tebing sungai / kanal yang berkelok (meander).
Pada umumnya tebing sisi luar belokan mengalami gerusan, untuk memproteksi tebing sungai
yang mengalami gerusan tersebut dipasang turap sheet pile.
Hal ini dapat menyebabkan konstruksi sheet pile kehilangan tekanan tanah pasif yang
diakibatkan hilangnya (tergerus) tanah di sisi sungai).
Contoh Kasus : hilangnya / berkurangnya tekanan tanah pasif akibat gerusan air yang
menyebabkan keruntuhan :
Contoh Kasus : hilangnya / berkurangnya tekanan tanah pasif akibat gerusan air yang
menyebabkan keruntuhan :
Darat
105.000
P.5
100.000
95.000
90.000
85.000
80.000
75.000
70.000
65.000
60.000
Untuk menahan badan jalan
dipasang gabions
III. Pelaksanaan
Hal-hal yang wajib diperhatikan :
1 2 3 4
Kendala dalam
Persiapan Stock Mobilisasi pemancangan
Pemancangan
yard Material
& Solusi
III.1. Stock Yard :
Stock yard adalah lahan yang digunakan untuk lokasi penumpukan sementara material sheet pile
sebelum dibawa ke lokasi pancang.
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan stock yard adalah :
a. Lahan yang akan digunakan tidak bermasalah & status lahan (sewa/beli dari pemilik yang
sah secara hukum),
b. Mudah dijangkau untuk proses mobilisasi material baik saat pemindahan dari pabrikasi
atau ke tempat lokasi pemancangan.
c. Berada pada lingkungan yang aman
d. Aman secara teknis (memiliki daya dukung tanah yang cukup sesuai beban dari material &
tidak pada lahan kritis terhadap longsor).
Contoh lahan yang bermasalah secara teknis :
Stock yard berada pada lokasi yang mudah longsor
Lokasi
Contoh lahan yang bermasalah secara teknis :
Material berada pada lokasi yang mudah longsor
III.2. Mobilisasi Material :
Hal penting perlu diperhatikan dalam mobilisasi material sheet pile (beton pabrikasi).
a. Pengangkutan / pemindahan dari Pabrik ke stock yard
• Alat transportasi yang digunakan
• Alat pengangkat yang digunakan
• Resiko-resiko
b. Penempatan di stock yard
• Tata cara penumpukan yang benar
c. Pengangkutan dari stock yard ke lokasi pemancangan
• Ketersediaan lahan disekitar lokasi pemancangan (pemancangan dari darat)
• Kapasitas ponton pancang atau ponton pembantu (pemancangan dari sungai)
Kendala yang Umum Terjadi untuk memperoleh hasil pemancangan yang baik :
a. Terdapat celah pada antar sheet pile (beton) yang umumnya disebabkan sheet pile
bergeser saat dipancang.
b. Sheet pile tipe corrugated / W yang tidak dapat dipenetrasi lagi menggunakan vibro
hammer, sementara kedalaman aman terhadap gaya lateral belum terpenuhi.
b. Sheet pile tipe corrugated / W yang tidak dapat dipenetrasi lagi menggunakan vibro
hammer, sementara kedalaman aman terhadap gaya lateral belum terpenuhi.
Solusi :