Anda di halaman 1dari 30

Bab IV Hasil dan Analisis

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL

4.1 Pendahuluan

Dalam perencanaan pondasi, interpretasi data tanah pada lokasi yang akan

dibangun adalah tahapan awal yang akan menjadi bahan untuk menganalisa beban

yang dapat di tempatkan pada lokasi tersebut. Penempatan pondasi juga harus pada

tumpuan tanah yang keras supaya dapat menahan tiang dan beban yang akan

direncanakan, untuk itu sifat-sifat tanah baik sifat fisik maupun sifat teknik sangat

penting untuk diketahui.

Data tanah pada proyek tersebut di dapatkan denga melakukan pengeboran yang

hasilnya juga dilakukan uji lab, dan dilengkapi dengan datat dari hasil pengetesan

PDA dan loading test. Sehingga dari data interpretasi tanah tersebut dapat

dihitung/didapatkan daya dukung pondasi.

Pada bab ini akan diaplikasikan metode perhitungan daya dukung yang telah

disampaikan pada Bab II yaitu menghitung manual daya dukung pondasi dari data

N-SPT dan data loading test serta membandingkannya dengan data PDA test.

Adaput data yang diperoleh pada proyek ini antara lain :

1. Data hasil pengeboran/ borlog

2. Data hasil PDA test

3. Data loading test

4. Denah proyek

5. Data bored pile yang digunakan pada proyek.

IV-1
Bab IV Hasil dan Analisis

4.2 Data Teknis Bored pile

Ketepatan pengujian penelitian sangat bergantung pada mutu data yang dipakai

dalam pengujian tersebut. Data yang dikumpulkan adalah data lapangan yang akan

dipakai dalam perencanaan ini. Data tersebut berupa data material dan data gedung

yang akan digunakan sebagai objek perencanaan seperti siteplan, denah bangunan,

denah bored hole, denah bored pile, detail bored pile, serta data-data lainnya yang

diperlukan, Data- data yang akan dipakai dalam perencanaan ini adalah sebagai

berikut:

- Jenis pondasi : Bore pile

- Material bored pile : Beton Bertulang

- Spesifikasi Beton : fc’ = 25 MPa

- Beban rencana : 525 Ton

- Faktor Aman :2

- Kedalaman Bore pile : 22 m dari COV

- Diameter Bore pile : 1000 mm

Gambar 4.1 Denah Bored pile Proyek Trans Studio Cibubur

IV-2
Bab IV Hasil dan Analisis

Gambar 4.2 Detail Bored pile area Tower

4.3 Perhitungan daya dukung pondasi Bored pile

Daya dukung pondasi dihitung berdasarkan data lapangan yang terdapat pada

laporan penyelidikan tanah menggunakan data N-SPT, data PDA test, dan data

loading test yang didapat dari proyek tersebut.

Tabel 4.1 Data PDA test area tower


Daya dukung Daya dukung Daya dukung
No Bored pile Lokasi
Rencana (Ton) Ultimit (ton) Realisasi(ton)
1 BP 1879 Tower B 525 1050 1355.2
2 BP 1401 Tower C 525 1050 1193.2
3 BP 1251 Tower C 525 1050 1273.5
4 BP 1632 Tower A 525 1050 1065

IV-3
Bab IV Hasil dan Analisis

Perhitungan berdasarkan data N-SPT dilakukan dengan metode O’neil & Reese

(1989) dan cara AASHTO dengan metode Reese & Wright

4.3.1 Perhitungan Menggunakan Metode O’neil & Reese (1989)

Perhitungan kapasitas daya dukung pondasi bored pile menggunakan metode

O’neil & Reese (1989)


Qu = Qb + Qs – Wp

Dimana :
Qu = Kapasitas dukung ultimit (ton).
Qs = Tahanan ujung ultimit (ton)
Qs = Tahanan gesek ultimit (ton)
Wp = Berat tiang bor (ton)

 Tahanan ujung ultimit

Qb = Ab. fb

fb = 0,60.σr.N60

Dimana :
Qb = Tahanan ujung ultimit (kN).
Ab = Luas penampang bored pile (m2).
fb = Tahan ujung neto per satuan luas (kPA)
N60 = Nilai N-SPT rata-rata antara ujung bawah tiang bor sampai 2 db
di bawahnya.
σr = Tegangan referensi = 100 kPa.

 Tahanan gesek ultimit

Qs = As.β.po

IV-4
Bab IV Hasil dan Analisis

Dimana :
As = Luasan selimut bored pile(m2)
β = 1.5 - 0,245 √z
β = N60/15.(1.5 - 0,245 √z) jika N60 ≤ 15
po’ = tekanan overburden di tengah tengah lapisan tanah (kN/m2)
z = Kedalaman di tengah-tengah lapisan

 Berat tiang bor

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Dimana :
Wp = Berat tiang bor (ton)
L = Panjang tiang bor
γbeton= Berat jenis beton

A. Perhitungan pada titik BH-1A

 Tahanan ujung ultimit

Qb = Ab. fb

fb = 0,60.σr.N60

Luas dasar tiang : Ab = ¼.π.d2 = ¼ . 3,14. 12 = 0,785

fb = 0,60.σr.N60

= 0,60 . 100. 31 = 1860 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785 . 1860 kPa = 1460,1 kN

= 148,89 ton

IV-5
Bab IV Hasil dan Analisis

 Tahanan gesek ultimit

Keliling tiang = π.d = 3.14 m

Tabel 4.2 Perhitungan tahan gesek BH-1A


Kedalaman Po po' rata ∆Qs
N N60 As (M2) z(m) β
Dari Ke (kN/ m ) 2 2
(kN/ m ) As.β.po
0.0 1.0 4 3 3.14 17.94 8.97 0.5 0.30 8.45
1.0 3.0 6 5 6.28 53.82 31.40 1 0.43 83.92
3.0 5.0 8 7 6.28 89.7 60.55 1 0.57 215.79
5.0 7.0 5 4 6.28 125.58 93.06 1 0.35 207.30
7.0 9.0 15 13 6.28 161.46 127.26 1 1.06 850.42
9.0 11.0 12 10 6.28 197.34 162.30 1 0.85 867.65
11.0 13.0 8 7 6.28 233.22 197.76 1 0.57 704.81
13.0 15.0 16 14 6.28 269.1 233.43 1 1.14 1663.88
15.0 17.0 45 38 6.28 304.98 269.21 1 0.52 879.12
17.0 19.0 38 32 6.28 340.86 305.03 1 0.46 882.24
19.0 21.0 50 42 6.28 376.74 340.89 1 0.40 865.57
21.0 23.0 50 42 6.28 412.62 376.75 1 0.35 830.11
23.0 25.0 50 42 6.28 448.5 412.63 1 0.30 776.74
25.0 27.0 50 42 6.28 484.38 448.50 1 0.25 706.24
27.0 29.0 50 42 6.28 520.26 484.38 1 0.20 619.28
29.0 31.0 50 42 6.28 556.14 520.26 1 0.16 516.48
31.0 33.0 50 42 6.28 592.02 556.14 1 0.11 398.40
33.0 34.0 45 38 3.14 609.96 583.05 0.5 0.08 150.05
Tahanan gesek ultimit (kN) 11226.44
Tahanan gesek ultimit
Qs = 11226.44 kN

= 1144,78 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 148,89 ton + 1164.67 ton - 44,02 ton

IV-6
Bab IV Hasil dan Analisis

= 1249,65 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

= 624,52 ton

B. Perhitungan pada titik BH-2A

 Tahanan ujung ultimit

Qb = Ab. fb

fb = 0,60.σr.N60

Luas dasar tiang : Ab = ¼.π.d2 = ¼ . 3,14. 12 = 0,785

fb = 0,60.σr.N60

= 0,60 . 100. 26 = 1560 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785 . 1560 kPa = 1224,6 kN

= 124,87 ton

 Tahanan gesek ultimit

Keliling tiang = π.d = 3.14 m

Tabel 4.3 Perhitungan tahan gesek BH-2A


Kedalaman Po po' rata ∆Qs
N N60 As (M2) z(m) β
Dari Ke (kN/ m2) (kN/ m2) As.β.po
0.0 1.0 11 9 3.14 17.94 8.97 0.5 0.82 23.24
1.0 3.0 4 3 6.28 53.82 31.40 1 0.28 55.95
3.0 5.0 7 6 6.28 89.7 60.55 1 0.50 188.82

IV-7
Bab IV Hasil dan Analisis

5.0 7.0 7 6 6.28 125.58 93.06 1 0.50 290.22


7.0 9.0 11 9 6.28 161.46 127.26 1 0.78 623.64
9.0 11.0 10 8 6.28 197.34 162.30 1 0.71 723.04
11.0 13.0 21 18 6.28 233.22 197.76 1 0.65 808.87
13.0 15.0 14 12 6.28 269.1 233.43 1 0.99 1455.89
15.0 17.0 10 8 6.28 304.98 269.21 1 0.71 1199.30
17.0 19.0 39 33 6.28 340.86 305.03 1 0.46 882.24
19.0 21.0 29 25 6.28 376.74 340.89 1 0.40 865.57
21.0 23.0 47 40 6.28 412.62 376.75 1 0.35 830.11
23.0 25.0 50 42 6.28 448.5 412.63 1 0.30 776.74
25.0 27.0 50 42 6.28 484.38 448.50 1 0.25 706.24
27.0 29.0 50 42 6.28 520.26 484.38 1 0.20 619.28
29.0 31.0 50 42 6.28 556.14 520.26 1 0.16 516.48
31.0 33.0 30 25 6.28 592.02 556.14 1 0.11 398.40
33.0 34.0 32 27 3.14 609.96 583.05 0.5 0.08 150.05
Tahanan gesek ultimit (kN) 11114.06

Tahanan gesek ultimit

Qs = 11114,06 kN

= 1133,32 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 124,87 ton + 1133,32 ton - 44,02 ton

= 1214,18 ton

IV-8
Bab IV Hasil dan Analisis

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

= 607,09 ton

C. Perhitungan pada titik BH-3A

 Tahanan ujung ultimit

Qb = Ab. fb

fb = 0,60.σr.N60

Luas dasar tiang : Ab = ¼.π.d2 = ¼ . 3,14. 12 = 0,785

fb = 0,60.σr.N60

= 0,60 . 100. 26 = 1560 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785 . 1560 kPa = 1224,6 kN

= 124,87 ton

 Tahanan gesek ultimit

Keliling tiang = π.d = 3.14 m

Tabel 4.4 Perhitungan tahan gesek BH-3A


Kedalaman Po po' rata ∆Qs
N N60 As (M2) z(m) β
Dari Ke (kN/ m2) (kN/ m2) As.β.po
0.0 1.0 5 4 3.14 17.94 8.97 0.5 0.37 10.56
1.0 3.0 11 9 6.28 53.82 31.40 1 0.78 153.85
3.0 5.0 4 3 6.28 89.7 60.55 1 0.28 107.89
5.0 7.0 14 12 6.28 125.58 93.06 1 0.99 580.43
7.0 9.0 1 1 6.28 161.46 127.26 1 0.07 56.69
9.0 11.0 12 10 6.28 197.34 162.30 1 0.85 867.65

IV-9
Bab IV Hasil dan Analisis

11.0 13.0 23 20 6.28 233.22 197.76 1 0.65 808.87


13.0 15.0 33 28 6.28 269.1 233.43 1 0.58 855.08
15.0 17.0 34 29 6.28 304.98 269.21 1 0.52 879.12
17.0 19.0 12 10 6.28 340.86 305.03 1 0.85 1630.69
19.0 21.0 50 42 6.28 376.74 340.89 1 0.40 865.57
21.0 23.0 50 42 6.28 412.62 376.75 1 0.35 830.11
23.0 25.0 50 42 6.28 448.5 412.63 1 0.30 776.74
25.0 27.0 50 42 6.28 484.38 448.50 1 0.25 706.24
27.0 29.0 50 42 6.28 520.26 484.38 1 0.20 619.28
29.0 31.0 50 42 6.28 556.14 520.26 1 0.16 516.48
31.0 33.0 50 42 6.28 592.02 556.14 1 0.11 398.40
33.0 34.0 50 42 3.14 609.96 583.05 0.5 0.08 150.05
Tahanan gesek ultimit (kN) 10813.70

Tahanan gesek ultimit

Qs = 10813,70 kN

= 1102,69 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 124,87 ton + 1102,69 ton - 44,02 ton

= 1245,99 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

IV-10
Bab IV Hasil dan Analisis

= 622,99 ton

D. Perhitungan pada titik BH-4A

 Tahanan ujung ultimit

Qb = Ab. fb

fb = 0,60.σr.N60

Luas dasar tiang : Ab = ¼.π.d2 = ¼ . 3,14. 12 = 0,785

fb = 0,60.σr.N60

= 0,60 . 100. 38 = 2280 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785 . 2280 kPa = 1789,8 kN

= 182,50 ton

 Tahanan gesek ultimit

Keliling tiang = π.d = 3.14 m

Tabel 4.5 Perhitungan tahan gesek BH-4A


Kedalaman Po po' rata ∆Qs
N N60 As (M2) z(m) β
Dari Ke 2
(kN/ m ) 2
(kN/ m ) As.β.po
0.0 1.0 4 3 3.14 17.94 8.97 0.5 0.30 8.45
1.0 3.0 7 6 6.28 53.82 31.40 1 0.50 97.90
3.0 5.0 3 3 6.28 89.7 60.55 1 0.21 80.92
5.0 7.0 7 6 6.28 125.58 93.06 1 0.50 290.22
7.0 9.0 5 4 6.28 161.46 127.26 1 0.35 283.47
9.0 11.0 19 16 6.28 197.34 162.30 1 0.73 739.20
11.0 13.0 20 17 6.28 233.22 197.76 1 0.65 808.87
13.0 15.0 50 42 6.28 269.1 233.43 1 0.58 855.08
15.0 17.0 50 42 6.28 304.98 269.21 1 0.52 879.12
17.0 19.0 50 42 6.28 340.86 305.03 1 0.46 882.24
19.0 21.0 50 42 6.28 376.74 340.89 1 0.40 865.57

IV-11
Bab IV Hasil dan Analisis

21.0 23.0 50 42 6.28 412.62 376.75 1 0.35 830.11


23.0 25.0 50 42 6.28 448.5 412.63 1 0.30 776.74
25.0 27.0 50 42 6.28 484.38 448.50 1 0.25 706.24
27.0 29.0 50 42 6.28 520.26 484.38 1 0.20 619.28
29.0 31.0 50 42 6.28 556.14 520.26 1 0.16 516.48
31.0 33.0 50 42 6.28 592.02 556.14 1 0.11 398.40
33.0 34.0 45 38 3.14 609.96 583.05 0.5 0.08 150.05
Tahanan gesek ultimit (kN) 9788.33

Tahanan gesek ultimit

Qs = 9788.33 kN

= 998,14 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 182,80 ton + 998,14 ton - 44,02 ton

= 1136,63 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

= 568,31 ton

IV-12
Bab IV Hasil dan Analisis

4.3.2 Perhitungan Menggunakan AASHTO (1998)

Untuk menentukan tahanan gesek (fs) dan tahanan ujung satuan (fb) dari
tiang bor dalam pasir, AASHTO (1998) merekomendasikan cara-cara yang
diusulkan oleh beberapa peneliti seperti ditunjukkan pada table.

 Tahanan ujung ultimit

(sumber : Analisis dan Perancangan Fondasi-II, 2018)

 Tahanan gesek ultimit

IV-13
Bab IV Hasil dan Analisis

(sumber : Analisis dan Perancangan Fondasi-II, 2018)

A. Perhitungan pada titik BH-1A

 Tahanan ujung ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fb = 2/3. N (tfs)

fb = 2/3 . 32 (tfs) = 21,33 tsf = 2252,80 kPa

Qb = Ab. fb

IV-14
Bab IV Hasil dan Analisis

= 0,785. 2252,80 = 1768,44 kN

= 180,33 ton

 Tahanan gesek ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fs = N/34 (tfs), 1 tfs = 105,6 kPa

Tabel 4.6 Perhitungan tahan gesek BH-1A


Kedalaman N/34
N As Qs(kN)
Dari Ke (Kpa)
0.0 1.0 11 3.14 34.16 107.28
1.0 3.0 4 6.28 12.42 78.02
3.0 5.0 7 6.28 21.74 136.53
5.0 7.0 7 6.28 21.74 136.53
7.0 9.0 11 6.28 34.16 214.55
9.0 11.0 10 6.28 31.06 195.05
11.0 13.0 21 6.28 65.22 409.60
13.0 15.0 14 6.28 43.48 273.07
15.0 17.0 10 6.28 31.06 195.05
17.0 19.0 39 6.28 121.13 760.69
19.0 21.0 29 6.28 90.07 565.64
21.0 23.0 47 6.28 145.98 916.73
23.0 25.0 50 6.28 155.29 975.25
25.0 27.0 50 6.28 155.29 975.25
27.0 29.0 50 6.28 155.29 975.25
29.0 31.0 50 6.28 155.29 975.25
31.0 33.0 30 6.28 93.18 585.15
33.0 34.0 32 3.14 99.39 312.08
Tahanan Gesek Ultimit 8786.98
Tahanan gesek ultimit

Qs = 8786,98 kN

= 896,03 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN


IV-15
Bab IV Hasil dan Analisis

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 180,33 ton + 896,03 ton - 44,02 ton

= 1032,34 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

= 516,17 ton

B. Perhitungan pada titik BH-2A

 Tahanan ujung ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fb = 2/3. N (tfs)

fb = 2/3 . 45 (tfs) = 30 tsf = 3168 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785. 3168 = 2486,88 kN

= 253,49 ton

 Tahanan gesek ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

IV-16
Bab IV Hasil dan Analisis

fs = N/34 (tfs), 1 tfs = 105,6 kPa

Tabel 4.7 Perhitungan tahan gesek BH-2A


Kedalaman N/34
N As Qs(kN)
Dari Ke (Kpa)
0.0 1.0 4 3.14 12.42 39.01
1.0 3.0 6 6.28 18.64 117.03
3.0 5.0 8 6.28 24.85 156.04
5.0 7.0 5 6.28 15.53 97.52
7.0 9.0 15 6.28 46.59 292.57
9.0 11.0 12 6.28 37.27 234.06
11.0 13.0 8 6.28 24.85 156.04
13.0 15.0 16 6.28 49.69 312.08
15.0 17.0 45 6.28 139.76 877.72
17.0 19.0 38 6.28 118.02 741.19
19.0 21.0 50 6.28 155.29 975.25
21.0 23.0 50 6.28 155.29 975.25
23.0 25.0 50 6.28 155.29 975.25
25.0 27.0 50 6.28 155.29 975.25
27.0 29.0 50 6.28 155.29 975.25
29.0 31.0 50 6.28 155.29 975.25
31.0 33.0 50 6.28 155.29 975.25
33.0 34.0 45 3.14 139.76 438.86
Tahan Gesek Ultimit (kN) 10288.86
Tahanan gesek ultimit

Qs = 10288,86 kN

= 1049.18 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 253,49 ton + 1049,18 ton - 44,02 ton

IV-17
Bab IV Hasil dan Analisis

= 1258,65 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

= 629,32 ton

C. Perhitungan pada titik BH-3A

 Tahanan ujung ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fb = 2/3. N (tfs)

fb = 2/3 . 50 (tfs) = 33,33 tsf = 3520 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785. 3520 = 2763,20 kN

= 281,76 ton

 Tahanan gesek ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fs = N/34 (tfs), 1 tfs = 105,6 kPa

Tabel 4.8 Perhitungan tahan gesek BH-3A


Kedalaman N As N/34 Qs(kn)
IV-18
Bab IV Hasil dan Analisis

Dari Ke (Kpa)
0.0 1.0 5 3.14 15.53 48.76
1.0 3.0 11 6.28 34.16 214.55
3.0 5.0 4 6.28 12.42 78.02
5.0 7.0 14 6.28 43.48 273.07
7.0 9.0 1 6.28 3.11 19.50
9.0 11.0 12 6.28 37.27 234.06
11.0 13.0 23 6.28 71.44 448.61
13.0 15.0 33 6.28 102.49 643.66
15.0 17.0 34 6.28 105.60 663.17
17.0 19.0 12 6.28 37.27 234.06
19.0 21.0 50 6.28 155.29 975.25
21.0 23.0 50 6.28 155.29 975.25
23.0 25.0 50 6.28 155.29 975.25
25.0 27.0 50 6.28 155.29 975.25
27.0 29.0 50 6.28 155.29 975.25
29.0 31.0 50 6.28 155.29 975.25
31.0 33.0 50 6.28 155.29 975.25
33.0 34.0 50 3.14 155.29 487.62
Tahanan gesek ultimit 10171.83
Tahanan gesek ultimit

Qs = 10171,82 kN

= 1037,24 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 281,76 ton + 1037,24 ton - 44,02 ton

= 1274,99 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

IV-19
Bab IV Hasil dan Analisis

= 637,49 ton

D. Perhitungan pada titik BH-4A

 Tahanan ujung ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fb = 2/3. N (tfs)

fb = 2/3 . 50 (tfs) = 30 tsf = 3168 kPa

Qb = Ab. fb

= 0,785. 3168 = 2486,88 kN

= 253,59 ton

 Tahanan gesek ultimit

Menggunakan perhitungan Reese & Wright (1977)

fs = N/34 (tfs), 1 tfs = 105,6 kPa

Tabel 4.9 Perhitungan tahan gesek BH-4A


Kedalaman N/34
N As Qs(kn)
Dari Ke (Kpa)
0.0 1.0 4 3.14 12.42 39.01
1.0 3.0 7 6.28 21.74 136.53
3.0 5.0 3 6.28 9.32 58.51
5.0 7.0 7 6.28 21.74 136.53
7.0 9.0 5 6.28 15.53 97.52
9.0 11.0 19 6.28 59.01 370.59
IV-20
Bab IV Hasil dan Analisis

11.0 13.0 20 6.28 62.12 390.10


13.0 15.0 50 6.28 155.29 975.25
15.0 17.0 50 6.28 155.29 975.25
17.0 19.0 50 6.28 155.29 975.25
19.0 21.0 50 6.28 155.29 975.25
21.0 23.0 50 6.28 155.29 975.25
23.0 25.0 50 6.28 155.29 975.25
25.0 27.0 50 6.28 155.29 975.25
27.0 29.0 50 6.28 155.29 975.25
29.0 31.0 50 6.28 155.29 975.25
31.0 33.0 50 6.28 155.29 975.25
33.0 34.0 45 3.14 139.76 438.86
Tahanan gesek ultimit 11420.14
Tahanan gesek ultimit

Qs = 10420,14 kN

= 1164,53 ton

 Berat tiang bor (Wp)

Wp = (1/4. π.d2)L.γbeton

Wp = (1/4. π . 12). 22 . 25 = 431,75 kN

= 44,02 ton

 Kapasitas dukung ultimit (Qu)

Qu = Qb + Qs – Wp

Qu = 253,59 ton + 1164,53 ton - 44,02 ton

= 1374,11 ton

 Kapasitas dukung ijin (Qall)

= 687,05 ton

IV-21
Bab IV Hasil dan Analisis

Tabel 4.10 Resume perhitungan manual

Metode Reese & Onail Meode Reese & Wright


Kode
BH-1A BH-2A BH-3A BH-4A BH-1A BH-2A BH-3A BH-4A
BH
Qb (ton) 148.89 124.87 187.31 187.31 180.33 253.49 281.77 281.77
Qs (ton) 1144.78 1133.32 1102.69 1102.69 896.03 1049.18 1037.24 1037.24
Wp (ton) 44.02 44.02 44.02 44.02 44.02 44.02 44.02 44.02
Qull
1249.65 1214.18 1245.99 1136,63 1032.34 1258.65 1274.99 1374,11
(ton)
Qall(ton) 624,82 607,09 622,99 568.31 516,17 625,32 637,49 687,05

Gambar 4.3 Grafik Daya dukung dari perhitungan data SPT

4.3.3 Menghitung kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data loading

test dengan metode Mazurkiewich (1972)

Data tiang bored pile adalah sebagai berikut :


- Diameter (D) : 100 cm
- Luas tiang bor : 0,785 m2
- Mutu Beton : K-300
- Kedalaman tiang : 22 m
- Beban rencana : 525 Ton
- Metode Pembebanan : Kentledge System
Prosedur penentuan beban ultimit Mazurkiewich adalah sebagai berikut :
 Diplot kurva beban terhadap penurunan
 Menarik garis dari beberapa titik penurunan yang dipilih hingga

memotong kurva, kemudian ditarik garis vertical hingga memotong

sumbu beban.

IV-22
Bab IV Hasil dan Analisis

 Dari perpotongan setiap beban tersebut, dibuat garis 45o terhadap

garis perpotongan berikutnya dan seterusnya.


 Menghubungkan titik yang terbentuk ini hingga menghasilkan garis

lurus.
 Perpotongan garis lurus dengan sumbu beban merupakan beban

ultimitnya.
Adapun data penurunan dari hasil pembebanan pada lokasi tersebut dapat

dilihat pada table 4.11

Tabel 4.11 Data penurunan dari hasil pembebanan


Beban Penurunan rata-rata
% Ton KN-01 KN-02 KN-03
0 0 0 0 0
25 131.25 0.47 1.06 0.47

50 262.5 0.95 2.17 1.04

25 131.25 0.79 1.68 0.79

0 0 0.14 0.07 0.21

50 262.5 1.06 2.27 1.13

75 393.75 1.57 3.44 1.63

100 525 2.17 5.32 2.28

75 393.75 2.06 4.87 2.14

50 262.5 1.7 3.88 1.85

0 0 0.48 0.75 0.42

50 262.5 1.47 2.85 1.56

100 525 2.26 5.36 2.33

125 656.25 3.16 7.78 3.36

150 787.5 3.95 10.92 4.08

125 656.25 3.85 10.75 3.97

100 525 3.34 9.81 3.42

50 262.5 2.41 7.28 2.38

0 0 1.25 3.51 1.32

50 262.5 2.12 5.86 2.18

IV-23
Bab IV Hasil dan Analisis

100 525 3.16 8.17 3.21

150 787.5 4.02 11.57 4.09

175 918.75 4.79 17.74 4.88

200 1050 6.19 28.62 6.23

150 787.5 5.65 26.74 5.72

100 525 4.87 24.1 4.92

50 262.5 3.68 21.15 3.77

0 0 2.27 15.66 2.25

 Perhitungan grafik KN-01 dengan metode Mazurkiewicz

Setelah digambarkan perpotongan garis lurus dengan sumbu beban pada kurva

beban penurunan diperoleh beban maksimum (Qu) = 1249 ton.

 Perhitungan grafik KN-02 dengan metode Mazurkiewicz

IV-24
Bab IV Hasil dan Analisis

Setelah digambarkan perpotongan garis lurus dengan sumbu beban pada kurva

beban penurunan diperoleh beban maksimum (Qu) = 1190 ton.

 Perhitungan grafik KN-03 dengan metode Mazurkiewicz

Setelah digambarkan perpotongan garis lurus dengan sumbu beban pada kurva

beban penurunan diperoleh beban maksimum (Qu) = 1362 ton.

4.3.4 Menghitung kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data loading

test dengan metode Davisson (1973)

IV-25
Bab IV Hasil dan Analisis

Metode Davisson mengususlkan cara yang telah banyak dipakai saat

ini, cara ini mendefenisikan kapasitas ultimit bored pile pada penurunan

tiang sebesar :
0,012 dr + 0,1 d/dr + QD/(AE)
Dimana :
d = diameter/ lebar tiang
dr = lebar referensi = 1 ft = 300mm
Q = bebean yang bekera pada tiang
D = kedalaman tiang
A = luas penampang tiang
E = modulus elastis tiang beton = 15200σr(fc/σr)0,5 kN/m3

 Perhitungan grafik KN-01 dengan metode Davisson

E = 15200σr(fc/σr)0,5 kN/m3 = 15200 x 100 x (25000/100)0,5


= 24,03 x 106 kN/m2
= 24,03 kN/mm2
0,012 dr + 0,1 d/dr + QD/(AE)
= 0,012 (300) + 0,1 (1000)/(300) + Q (22000)/(785000 x 24,03)
= 3,6 + 0,33 + 0,0011 Q
= 3,93 + 0,0011 Q (persamaan garis linear)

Setelah digambarkan garis pada kurva beban penurunan diperoleh beban

maksimum (Qu) = 952,33 ton.

 Perhitungan grafik KN-02 dengan metode Davisson

E = 15200σr(fc/σr)0,5 kN/m3 = 15200 x 100 x (25000/100)0,5


= 24,03 x 106 kN/m2
IV-26
Bab IV Hasil dan Analisis

= 24,03 kN/mm2
0,012 dr + 0,1 d/dr + QD/(AE)
= 0,012 (300) + 0,1 (1000)/(300) + Q (22000)/(785000 x 24,03)
= 3,6 + 0,33 + 0,0011 Q
= 3,93 + 0,0011 Q (persamaan garis linear)

Setelah digambarkan garis pada kurva beban penurunan diperoleh beban

maksimum (Qu) = 666 ton.

 Perhitungan grafik KN-02 dengan metode Davisson

E = 15200σr(fc/σr)0,5 kN/m3 = 15200 x 100 x (25000/100)0,5


= 24,03 x 106 kN/m2
= 24,03 kN/mm2
0,012 dr + 0,1 d/dr + QD/(AE)
= 0,012 (300) + 0,1 (1000)/(300) + Q (22000)/(785000 x 24,03)
= 3,6 + 0,33 + 0,0011 Q
= 3,93 + 0,0011 Q (persamaan garis linear)

IV-27
Bab IV Hasil dan Analisis

Setelah digambarkan garis pada kurva beban penurunan diperoleh beban

maksimum (Qu) = 932,87 ton.


Tabel 4.12 Resume Qull Metode Mazurkiewich & Metode Davisson
Metode
Metode Davisson
Mazurkiewicz
kode
KN-01 KN-02 KN-03 KN-01 KN-02 KN-03
BH
Qull
1249 1190 1362 952,33 666 932,87
(ton)

Gambar 4.4 Grafik Daya dukung dari Interpretasi data Loading test

Tabel 4.13 Resume Qull Dari data SPT, data Loading test, dan PDA test
Daya dukung Rata-
No Metode Titik
Realisasi(ton) rata(ton)
BP 1879 1355.2
BP 1401 1193.2
1 PDA test 1221.72
BP 1251 1273.5
BP 1632 1065
BH-1A 1249.65
BH-2A 1214.18
2 Metode Reese & Onail 1211.61
BH-3A 1245.99
BH-4A 1136.63
3 Metode Reese & Wright BH-1A 1032.34 1235.02
BH-2A 1258.65
BH-3A 1274.99
IV-28
Bab IV Hasil dan Analisis

BH-4A 1374.11
KN-01 1249
4 Metode Mazurkiewichz KN-02 1190 1267.00
KN-03 1362
KN-01 952,33
5 Metode Davisson KN-02 666 850,40
KN-03 932,87

Gambar 4.5 Grafik Resume Qull Dari data SPT, data Loading test, dan PDA test

4.4 Perbandingan daya dukung pondasi Bored pile dari hasil perhitungan

Dari hasil perhitungan daya dukung Ultimit pada pondasi bored pile Proyek Trans

Studio Cibubur, dapa dinyatakan bahwa :

1. Rata-rata daya dukung Ultimit dari N-SPT menggunakan metode O’nail &

Reese adalah 1211,61 Ton, dan dengan metode Rese Wright 1211,61 Ton.

2. Rata- rata daya dukung Ultimit hasil pengujian PDA test (pile driving

analyzer) adalah 1221,27 Ton.

IV-29
Bab IV Hasil dan Analisis

3. Rata- rata daya dukung Ultimit dari interpretasi Loading test menggunakan

metode Marzukiewicz sebesar 1267 ton dan dengan Metode Davisson

sebesar 850,40 ton.

4. Daya dukung yang paling mendekati beban rencana sebesar 1050 ton secara

berturut-turut adalah Metode O'nail & Reese, kemudian daya dukung hasil

PDA test, dilanjutkan dengan Metode Reese & Wright, Metode

Marzukiewicz dan terakhir Metode Davisson.

IV-30

Anda mungkin juga menyukai