Sektor Publik
Richard A. Musgrave
Peggy B. Musgrave
Daftar Isi
A. Pendahuluan 2 C. Fungsi Distribusi 12
• Definisi Sektor Publik 2 • Bagaimana Pendapatan Harus
• Kebutuhan akan Sektor Publik 3 Terdistribusi 12
• Fungsi Utama Sektor Publik 5 • Instrumen Fiskal Kebijakan
B. Fungsi Alokasi 6 Distribusi. 14
1
A. PENDAHULUAN
• Definisi Sektor Publik
2
A. PENDAHULUAN
• Kebutuhan Sektor Publik
3
A. PENDAHULUAN
• Kebutuhan Sektor Publik
4
A. PENDAHULUAN
• Fungsi Sektor Publik
1. Fungsi Alokasi
Tidak semua barang dapat disediakan oleh sektor swasta
barang publik/barang sosial
2. Fungsi Distribusi
Pengaturan distribusi untuk pemerataan pendapatan dan
kesejahteraan
3. Fungsi Stabilisasi
Perekonomian yang sepenuhnya diserahkan pada swasta
akan peka terhadap “goncangan” inflasi mengganggu
stabilitas ekonomi
5
B. FUNGSI ALOKASI
• Barang Sosial dan Kegagalan pasar
6
B. FUNGSI ALOKASI
• Barang Sosial dan Kegagalan pasar
• Social goods
Penggunaan oleh seseorang tidak akan mengurangi hak
penggunaan untuk orang lain (non-rivalry)
Konsumen yang tidak membayar tetap bisa
menggunakannya (non-excludable)
• Private goods
Penggunaan oleh seseorang akan mengurangi
kesempatan penggunaan oleh orang lain (rivalry)
Konsumen tidak akan mendapatkan barang jika tidak
membayar (excludable)
Sistem pasar cocok untuk menyediakan barang ini.
7
B. FUNGSI ALOKASI
• Barang Sosial dan Kegagalan pasar
Social goods
Jalan raya
Penerangan jalan umum
Udara yang bersih
Jika tidak ada pihak swasta yang ingin masuk ke penyediaan ini maka
pemerintah harus turun tangan menyediakan
8
B. FUNGSI ALOKASI
• Penyedian Publik untuk Barang Sosial
9
B. FUNGSI ALOKASI
• Barang Sosial Nasional dan Lokal
10
B. FUNGSI ALOKASI
• Penyediaan Publik terhadap Produksi Publik
Penyedian Publik
• Dibiayai oleh anggaran pemerintah
• Pengguna tidak terkena biaya langsung.
Produksi Publik
• Produksi publik bisa menghasilkan social goods maupun private
goods.
• Contoh, barang yang diproduksi oleh public enterprise atau
perusahaan milik publik (BUMN seperti Krakatau Steel dan Pupuk
Sriwijaya)
11
C. FUNGSI DISTRIBUSI
• Bagaimana Pendapatan Harus Terdistribusi
12
C. FUNGSI DISTRIBUSI
• Bagaimana Pendapatan Harus Terdistribusi
14
D. FUNGSI STABILISASI
15
D. FUNGSI STABILISASI
• Kebutuhan Kebijakan Stabilisasi
Instrumen Fiskal
Sistem fiskal mempengaruhi demand terhadap barang publik dan
privat.
A. Leverage Effects of a Given Budget
Jika belanja pemerintah bertambah, demand meningkat.
Sebaliknya kenaikan pajak mengurangi demand.
Itu adalah efek anggaran terhadap demand.
B. Changes in Budget Policy
Pemerintah bisa mengurangi tingkat pajak atau menambah
belanjanya untuk memperluas demand.
Tergantung dari jenis belanja atau pengaturan pajaknya,
konsumsi atau investasi di sektor privat akan terpengaruh.
17
D. FUNGSI STABILISASI
• Instrumen Kebijakan Stabilisasi
Instrumen Fiskal
C. Built-In Responses
Perubahan kondisi perekonomian belanja pemerintah dan
penerimaan pajak juga berubah.
Belanja pemerintah dipengaruhi oleh berbagai program-program yang
ada.
Penerimaan pajak tergantung pada income masyarakat.
Sistem fiskal harus memiliki fleksibilitas dalam merespons perubahan ini.
D. Selective Policies
Mengacu pada perubahan penerimaan dan pengeluaran (belanja),
pembuat kebijakan fiskal akan memvariasikan strukturnya.
Di sisi belanja, program penerimaan kerja/pegawai akan mengurangi
pengangguran, PDB (produk domestik bruto) akan berkontribusi pada
pertumbuhan, dan subsidi akan mempengaruhi investasi swasta.
Di sisi pajak, pemberian insentif bisa dimasukkan ke dalam struktur pajak,
sehingga menarik investasi swasta.
18
D. FUNGSI STABILISASI
• Instrumen Kebijakan Stabilisasi
Instrumen Moneter
• Mekanisme pasar berfungsi baik alokasi private goods berjalan
sendiri dengan baik.
• Mekanisme pasar tak bisa mengatur suplai uangnya sendiri.
“Uang tak bisa mengontrol dirinya sendiri.” (Walter Bagehot)
• Mekanisme pasar tak bisa mengatur persebaran uang, dan akan
mengarah pada fluktuasi ekonomi.
• Suplai uang dikontrol oleh sistem perbankan pusat
• Peredaran jumlah uang diatur agar sesuai dengan kebutuhan
perekonomian stabilitas jangka panjang maupun jangka
pendek.
• Kebijakan moneter merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kebijakan stabilisasi.
• Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter akan saling mendukung
satu sama lain.
19
E. KOORDINASI FUNGSI ANGGARAN
Contoh :
Pengaturan dalam menyediakan dana untuk membeli suatu
barang dan menentukan harga yang sesuai dengan pembeli
sesudah dikenai pajak.
20
E. KOORDINASI FUNGSI ANGGARAN
Contoh :
21
E. KOORDINASI FUNGSI ANGGARAN
Potensi Konflik
22
F. RANGKUMAN
24