Anda di halaman 1dari 52

MK Teori dan Model

Perencanaan
Wilayah
MODEL DAN PRODUK PERENCANAAN WILAYAH

Kons. Prodi Perencanaan Pengembangan Wilayah


Sekolah Pascasarajana Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda – Semester I T.A. 2018

13/10/2018
Outline
Model perencanaan wilayah
Konsep dasar model perencanaan
Masalah dan tantangan model wilayah metropolitan
Dimensi dan tantangan model wilayah metrpolitan

Produk perencanaan wilayah

13/10/2018
sistem dan model
sistem
◦ sekumpulan (group) komponen yang saling berinteraksi dengan maksud tertentu – a
group of interacting components with a purpose
◦ kelompok: lebih dari satu item
◦ interaksi: hubungan antara satu dengan lainnya
◦ maksud: akhir yang diharapkan/dituju atau motif

model
◦ replika dari sistem nyata atau obyek – a replica of a real system or object

13/10/2018
kerangka planning support system
queries pengambil
results
keputusan
(pengguna)
answers

commands

model model
data input result analisis
pemodelan
retrieval data

ekstraksi commands
data

basis data
data untuk analisis

data

DANA ADISUKMA, S.T., M.SC. 4


Contoh: kerangka perencanaan
Rumuskan Tentukan Susun
Kenali Identifikasi
hasil akhir konsep/model plan for
kondisi kinerja
harapan intervensi planning
Kerangka analisis
Data
Data awal Tentukan Teori, Cara survei
Desk study patokan best practice

Reformulasi
Susun dan Kompilasi Survei
Hasil akhir,
tentukan Review Observasi
Konsep,
skenario Analisis Diskusi
Model

Rumuskan Rumuskan
Susun
strategi
Program
kebijakan dan strategi Tindakan
pengelolaan kelembagaan

13/10/2018
Model tahapan perencanaan

ANALISIS
13/10/2018
DANA ADISUKMA, S.T., M.SC. 7
tujuan analisis
penggambaran masalah (problem description)
◦ analisis deskriptif: mengenali permasalahan sebagaimana adanya
(apa …..)
pemahaman masalah (problem understanding)
◦ analisis hubungan: keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lain
(mengapa …)
antisipasi masalah (problem anticipation)
◦ analisis antisipatif: kemungkinan yang terjadi di masa depan
pemilihan alternatif (feasible solutions)
◦ analisis evaluatif: menentukan satu di antara berbagai alternatif

13/10/2018
metode dan teknik #1
analisis deskriptif
◦ statistik deskriptif: distribusi, rerata, median
◦ ukuran distribusi dan kesentralan: variansi, skewness,
skalogram
◦ penyekalaan, pembobotan, dan penskoran
◦ klasifikasi dan hirarki
analisis korelatif
◦ hubungan sederhana dengan faktor tunggal (univariate):
tabulasi silang, korelasi, regresi sedrerhana
◦ hubungan kompleks dengan faktor banyak (linier maupun
bolak-balik): analisis faktor, diskriminan, persamaan simultan

13/10/2018
metode dan teknik #2
analisis prediktif
◦ model peramalan; antisipasi berdasarkan trend: time series, musiman,
dekomposisi
◦ model perencanaan; memprediksi kondisi yang terjadi di masa depan:
simulasi, skenario

analisis evaluatif
◦ pengoptimasian
◦ pengambilan keputusan

13/10/2018
pendekatan dalam analisis
kuantitatif: kualitatif:
◦ rasionalistik ◦ kontekstual
◦ obyektif ◦ subyektif
◦ efisien ◦ membumi, fleksibel
◦ terukur, kaku

kombinasi
kuantitatif-kualitatif

13/10/2018
implikasi bagi analisis
tidak ada proses baku dalam perencanaan
◦ tergantung tujuan
◦ apa filosofi yang mendasarinya
lalu, bagaimana dengan analisis
◦ relatif sama, tidak berubah: old wine in a new bottle
◦ bersifat netral, tools; hanya sebagai alat  pisau bisa bermata ganda
bagaimana memilih metode analisis?
◦ tergantung preferensi: kuantitatif vs kualitatif
◦ keberadaan data dan alat bantu

13/10/2018
STRATEGIC PLANNING
STRATEGIC PLANNING DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU RENCANA
DENGAN MENGGUNAKAN CARA YANG SISTEMATIS UNTUK MENGELOLA
PERUBAHAN DAN MENCIPTAKAN ALTERNATIF TERBAIK DI MASA MENDATANG
DENGAN MEMANDANG KEKUATAN DAN KELEMAHAN, PELUANG DAN
ANCAMAN. RENCANA STRATEGIS BERFOKUS PADA ALOKASI SUMBERDAYA YANG
MINIM UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH YANG KRITIS.
STRATEGIC PLANNING IS THE PARTICIPATIVE PROCESS OF DEVELOPMENT OF A
MEDIUM TERM PLAN TO MEET THE STRATEGIC OBJECTIVES SET BY KEY
STAKEHOLDERS IN A CITY. IT NORMALLY COMBINES PHYSICAL, FINANCIAL AND
INSTITUTIONAL ASPECTS.

13/10/2018
KARAKTERISTIK UMUM DALAM STRATEGIC PLANNING (1)
FOKUS PADA ISSUE TERTENTU YANG DIPRIORITASKAN
(SPESIFIK), NAMUN TIDAK MENINGGALKAN PEMBAHASAN
MAKRO
SECARA EKSPLISIT MEMPERTIMBANGKAN KETERSEDIAAN
SUMBERDAYA
MENILAI KEKUATAN DAN KELEMAHAN
MEMPERTIMBANGKAN PERISTIWA/KEJADIAN PENTING DAN
PERUBAHAN YANG TERJADI DI LUAR ORGANISASI ATAU BATAS
KEKUASAAN.
BERORIENTASI PADA TINDAKAN (ACTION) DENGAN
MENGUTAMAKAN PENEKANAN PADA HASIL PRAKTEK

13/10/2018
Continued
PERENCANAAN STRATEGIS, MERUPAKAN PENDEKATAN YANG LEBIH EFEKTIF
UNTUK MERENCANAKAN DIBAWAH KONDISI YANG DIHADAPI PEMERINTAH
LOKAL YANG MELIPUTI :
◦ REALISTIS TERHADAP APA YANG BISA DICAPAI PADA WAKTU SINGKAT
◦ MENGIDENTIFIKASIKAN ISU KUNCI, MASALAH DAN INVESTASI INFRASTRUKTUR
◦ MERUMUSKAN TUJUAN DAN SASARAN YANG JELAS SEHINGGA PROGRES DAPAT
DIUKUR
◦ IMPLEMENTASI JELAS DAN EKSPLISIT

13/10/2018
LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH UNTUK SUATU
RENCANA STRATEGIS

1. MENGAMATI, MENELITI, DAN


MENINJAU (SCANNING) SCANNING
LINGKUNGAN.
2. MEMILIH PERMASALAHAN MONEV KEY ISSUES
UTAMA (KEY ISSUES).
3. MENYUSUN PERNYATAAN MISI
ATAU TUJUAN UMUM.
4. MENGANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL DAN INTERNAL. RENCANA
MISI
IMPLEMENTASI
5. MEMBANGUN TUJUAN,
SASARAN, DAN STRATEGI.
6. MEMBANGUN RENCANA
IMPLEMENTASI. STRATEGI SWOT

7. MEMONITOR, MEMPERBARUI,
DAN MENGAMATI

13/10/2018
SWOT
SUATU KEADAAN ATAU KONDISI YANG ADA/
S strength DIMILIKI, YANG DIANGGAP/ MERUPAKAN HAL
YANG SUDAH BAIK

INTERNAL ENVIRONMENT
W weakness SUATU KEADAAN ATAU KONDISI YANG DIANGGAP
MEMILIKI KELEMAH ATAU MASALAH

SUATU KEADAAN ATAU KONDISI YANG ADA ATAU

O Opportunity
YANG AKAN TERJADI DI DALAM/ SEKITAR DAERAH YANG
DIANGGAP BERPELUANG UNTUK
DIGUNAKAN BAGI PENGEMBANGAN POTENSI

EXTERNAL ENVIRONMENT
SUATU KEADAAN/ KONDISI YANG ADA ATAU YG

T Threat AKAN TERJADI DI DALAM/ SEKITAR DAERAH YG


DIANGGAP DAPAT MENGHAMBAT/ MENGANCAM
PENGEMBANGAN POTENSI

13/10/2018
MATRIKS SWOT
 SO : MEMANFAATKAN KEKUATAN (S) Internal
InternalAudit
Audit
SECARA MAKSIMAL UNTUK MERAIH
SSttrreennggtthhss Weaknesses
PELUANG(O). Weaknesses

 ST : MEMANFAATKANKEKUATAN (S)
SECARA MAKSIMAL UNTUK

Opportunities
Opportunities
MENGANTISIPASI ATAU MENGHADAPI
SO WO

Environment
ANCAMAN (T) DAN BERUSAHA MAKSIMAL

ExternalEnvironment
MENJADIKAN ANCAMAN SEBAGAI
PELUANG.

External
 WO : MEMINIMALKAN KELEMAHAN (W)

TThhrreeaattss
UNTUK MERAIH PELUANG (O).
ST WT
 WT : MEMINIMALKAN KELEMAHAN (W)
UNTUK MENGHINDARI SECARA LEBIH
BAIK DARI ANCAMAN (T).

13/10/2018
KRITIK
TEORI PERENCANAAN INI DAPAT DIMASUKKAN SEBAGAI SUATU
PERKEMBANGAN DALAM PERENCANAAN, DIMANA DAPAT DILIHAT DARI
TAHAPAN ANALISISNYA SECARA GARIS BESAR HAMPIR SAMA DENGAN
ANALISIS TRADISIONAL (TERDAHULU) YANG MENITIKBERATKAN PADA
PRIORITAS TERTENTU, NAMUN DALAM ANALISIS INI DISERTA DENGAN
ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI PENGKAJIAN SWOT-NYA.
SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN TEORI INI MERUPAKAN
PERKEMBANGAN DARI TEORI TERDAHULU DENGAN MENGADAPTASI
KAJIAN LAIN SEBAGAI TAMBAHANNYA.
ADAPUN KRITIK MENGENAI TEORI INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
◦ HASIL DARI TEORI INI LEBIH SEBAGAI KUMPULAN KONSEP, SEHINGGA
DALAM PENERAPANNYA SANGAT PERLU BERHATI-HATI KARENA
BIASANYA SESUATU YANG SIFATNYA KONSEP MERUPAKAN SESUATU
YANG SANGAT MENDASAR DAN SETIAP PIHAK DAPAT MENILAINYA
DARI SISI-SISI YANG BERBEDA

13/10/2018
CONTOH PENERAPAN STRATEGIC PLANNING

 CONTOH 1: MISI KOTA SALISBURY, AUSTRALIA (SUMBER: CITY OF


SALISBURY, 1989):
"UNTUK MERENCANAKAN, MENYEDIAKAN DAN MENGKOORDINASIKAN
LAYANAN DENGANCARA YANG ADIL UNTUK MEMENUHI ASPIRASI
MASYARAKAT PADA UMUMNYA MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA
SECARA OPTIMAL DALAM BATAS-BATAS WEWENANG DEWAN KOTA.“
 CONTOH 2: TUJUAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN FISIK, KOTA
SALISBURY, AUSTRALIA : DALAM CONTOH KOTA SALISBURY (DI
AUSTRALIA), PROGRAM DAN LAYANAN UTAMA KOTA INI MELIPUTI:
 LAYANAN KESEHATAN DAN KEMANUSIAAN MASYARAKAT,
 PENDIDIKAN DAN REKREASI,
 LINGKUNGAN FISIK,
 PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN, DAN
 PENGELOLAAN SUMBERDAYA.
 CONTOH PENERAPAN DI INDONESIA : RPJP, RPJM, RENSTRA SKPD

13/10/2018
masalah dan tantangan
metropolitan
positif negatif
◦ pendorong ekonomi ◦ transportasi dan lalu lintas
◦ integrasi ekonomi global ◦ infrastruktur
◦ modernisasi – difusi teknologi ◦ kesenjangan sosial
◦ centre of excellences ◦ lingkungan
◦ citra ◦ kriminalitas

tantangan dan isu:


bagaimana menangani semua dalam struktur dan konteks yang ada
13/10/2018
dimensi isu dan tantangan
metropolitan
kapasitas (capacity)
◦ urban services and service delivery
sumberdaya finansial (financial resources)
◦ generating local revenues
keanekaragaram (diversity)
◦ inequality and fragmentation – social conflicts
keamanan (security)
◦ crime and violence, law and order
kewenangan (authority)
◦ distribution of power, decentralization, participation

13/10/2018
jakarta – metropolitan region

13/10/2018
bandung – metropolitan region

13/10/2018
medan – metropolitan region

13/10/2018
semarang – metropolitan region

13/10/2018
kategori model pengelolaan
fragmented
◦ terdiri dari pemerintah lokal yang otonom
centralised
◦ pemusatan pada pemerintah pusat
campuran
◦ jalan tengah fragmented-centralised
komprehensif
◦ satu unit koordinator didukung oleh pemerintahan lokal
otonom dengan fungsi yang jelas

13/10/2018
model kelembagaan
negara maju negara berkembang
◦ one-tiered ◦ tiered
◦ two-tiered ◦ unified
◦ voluntary cooperation ◦ loosely collaborative
◦ special-purposed districts

tidak ada sistem yang lebih baik,


isu utama adalah: mana yang lebih efektif

13/10/2018
model yang efektif bagi
Indonesia?
apakah badan koordinasi atau, ada model lain?
◦ jabodetabek ◦ bisa in dalam struktur formal yang
◦ kedungsepur ada?
◦ bandung raya
◦ gerbang kertosusilo ◦ perlu perubahan dalam regulasi
yang khusus mengatur
metropolitan?

paling efektif?

13/10/2018
PENINJAUAN KEMBALI konsep, strategi dan
proses perencanaan wilayah
 Kini sudah saatnya ada usaha yang luas di berbagai
kalangan dan negara untuk meninjau kembali konsep,
strategi dan proses perencanaan wilayah.

 Perencanaan wilayah, tidak lagi dapat dilihat sebagai subyek


yang tunggal, tetapi harus dilihat secara komprehensif
atau berdimensi banyak.

 GNP atau Gross National Product atau Produk Nasional


Bruto tidak lagi menjadi tujuan dan alat pengukur
keberhasilan pembangunan.

13/10/2018
Pertimbangan meninjau kembali perencanaan
wilayah berdasarkan pengalaman banyak negara :
 Ketimpangan pemerataan. Ini terjadi ketika peningkatan jumlah
produksi barang dan jasa hanya memberikan manfaat bagi sekelompok
kecil masyarakat, sedngkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat
banyak hanya sedikit sekali.
Penataan kelembagaan (regulasi) dapat menimbulkan ketimpangan
pendapatan, kesempatan kerja, pertumbuhan, perubahan struktural,
dan sebagainya. Ini jelas terlihat ketika dilakukan pengukuran tingkat
kesejahteraan atau tingkat hidup masyarakat.
 Pemborosan. Ini timbul karena kekeliruan arah produksi dan konsumsi.
Pemborosan produksi terjadi karena produksi tidak untuk
kemanfaatan penduduk yang memang membutuhkan dan dengan harga
yang dapat diterima. Ini timbul akibat kekeliruan penentuan apa yang
diproduksi, yaitu yang berorientasi pada kebutuhan pasar atau yang
direncanakan secara sentral atau terpusat.
Pemborosan konsumsi terjadi karena konsumsi tidak sesuai dengan
kebutuhan penduduk. Misalnya: perubahan menu tradisional,
pengobatan dan pendidikan dan lain-lain, bahkan sampai pada
"demonstration effect".

13/10/2018
Pertimbangan…….
 Efek Sampingan (negatif) dari pertumbuhan ekonomi. Kelaziman pertumbuhan ekonomi
yang dicapai melalui industrialisasi dan eksploitasi sumberdaya alam potensial dalam waktu
singkat sebagai sumber modal untuk investasi, menyebabkan kerusakan lingkungan.
Industrialisasi menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama di kota-kota, perubahan
nilai-nilai dan norma, kerusakan ikatan keluarga, kenakalan remaja, rasa tidak aman dan
lain-lain, sebagai akibat perubahan irama hidup.
 Pengabaian terhadap beberapa komponen kesejahteraan. Beberapa komponen
kesejahteraan tidak dapat ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi dan harus diciptakan
dengan cara lain. Umpamanya, waktu senggang dan kesenangan merupakan komponen
penting.
Banyak gerakan buruh, terutama di negara-negara industri, memperjuangkan waktu kerja
pendek yang hanya dapat dicapai melalui perubahan kelembagaan dan tidak melalui
pertumbuhan ekonomi. Begitu juga aspek keamanan dan ketenteraman hidup.
 Kekeliruan perencanaan WILAYAH. Cara berpikir rutin para perencana dan sistem yang ada,
menyebabkan mereka hanya menaruh perhatian pada elemen-elemen ekonomi, sehingga
tujuan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat terlupakan, BAHKAN diabaikan.
Berbagai ketimpangan yang terjadi, seringkali tidak dicantumkan dalam perencanaan,
terutama cara-cara untuk mengatasinya.

13/10/2018
Tujuan bottom up planning
Perencanaan dari bawah pada prinsipnya bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada semua daerah/ wilayah/ sektor untuk
berperanserta didalam proses perencanaan dan pembangunan.

13/10/2018
Sasaran bottom up planning
Memberikan kesempatan kepada semua elemen untuk terlibat didalam
perencanaan.
Mencapai tujuan bersama (yang luas)yang lebih adil, sesuai dengan
peran dan potensi masing-masing elemen atau stakeholders.
Menyeimbangkan kemampuan antar daerah.
Menterpadukan kemampuan antar daerah, untuk kepentingan antar
daerah itu sendiri.
Memperkuat kekuatan setiap elemen atau stakeholders yang terlibat
didalam perencanaan.

13/10/2018
Karakteristik Bottom Up
Planning

13/10/2018
• Complex.
• Senior. • Besar.
• Umum. • Kebijakan.
• Major. • Arahan.

Ide.
Lanjutan ...
Gagasan.
Konsep.
Informasi. Simple.
Perintah. Technical Staff.
Arahan. Detail.
Minor.
Kecil.
Teknis.
13/10/2018
Mengurangi Kesenjangan
Antara Bottom-up dan Top Town

Meningkatkan kapasitas dan


keberdayaan masyarakat
dalam bernegoisasi.

13/10/2018
Karakteristik – 1
Penggunaan konsep perencanaan dari bawah biasanya diterapkan pada
skala daerah/ wilayah yang kecil, khususnya pada perencanaan/
pengembangan kawasan dengan fungsi tertentu.
Menekankan pada seluruh kawasan dan sektor sebagai daerah/
wilayah/ sektor yang potensial sebagai perangsang pertumbuhan.
Mengembangkan penggalian semua kapital/modal pada suatu daerah/
wilayah/ sektor.
Menggunakan teknologi dan pendekatan merodologi yang padat karya
dan sederhana yang dikuasai banyak orang.
Memanfaatkan potensi ekonomi dari dalam.

13/10/2018
Karakteristik – 2
Menggunakan paradigma pembangunan dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
◦ Bertumpu semua potensi masyarakat.
◦ Masyarakat mengatur rencananya sendiri, berdasarkan kesepakatan
bersama.
◦ Pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator.
◦ Menggunakan pola-pola pembangunan yang bervariasi atau berbeda-beda
disetiap daerah.

13/10/2018
TIGA STRATEGI PERENCANAAN WILAYAH [Griffin]:
(1) Strategi Teknokratis, (2) Strategi Reformis, dan (3) Strategi Radikal

(1) Strategi Teknokratis:


Tujuan utama strategi ini adalah peningkatan produksi pertanian melalui ekstensifikasi
(pembukaan dan pemanfaatan tanah/perluasan areal pertanian) dan intensifikasi
(peningkatan teknologi melalui paket pemerintah). Sistem ekonomi yang berlaku, biasanya
disesuaikan dengan "ideologi liberal-kapitalis“. Konsentrasi pendapatan dan kesejahteraan
adalah jalan untuk mencapai tujuan.

(2) Strategi Reformis:


menekankan atau memberikan prioritas pada distribusi pendapatan kelompok atau lapisan
masyarakat tertentu - terutama petani kecil. Usaha dilakukan untuk mencapai keadilan yang
lebih luas, dan sejalan dengan usaha mengadakan perubahan-perubahan kelembagaan
agraria. Pemerataan pendapatan terjadi dari kelompok atas ke kelompok menengah karena
makin terbukanya kesempatan kerja bagi mereka.
(3) Strategi Radikal:
Tujuan utama dari strategi ini adalah (i) secara cepat mengadakan perubahan sosial dan
distribusi kembali kekuatan politik, (ii) pemerataan kesejahteraan dan pendapatan, dan (iii)
peningkatan produksi. keadilan dapat dicapai hanya melalui pengalihan pemilikan tanah dan
menciptakan sistem kolektif, komunal atau tanah negara. Kelembagaan ini tampaknya
berguna bagi petani kecil dan buruh tani.

13/10/2018
TIGA STRATEGI ….

Bentuk
Manfaat Negara-negara
Strategi Tujuan pemilikan Ideologi
Utama bagi: Contoh
yang dominan

Usahatani besar
swasta,
Philipina, Brazillia,
Peningkatan Elit pemilik perkebunan
Teknokratis produksi tanah perusahaan
Kapitalis Pantai Gading
dan Lain-lain
pertanian besar,
danlain-lain

Pemerataan
pendapatan dan Petani Usahatani
Mexico, Mesir,
Reformis kesejahteraan; menengah keluarga, Nasionalis
dan Lain-lain
peningkatan danpetani maju koperasi
produksi

Perubahan sosial,
distribusi kembali Usaha tani Cina, Cuba,
Petani kecil dan
Radikal kekuatan politik,
buruh tani
kolektif, komunal Sosialis Algeria, dan lain-
kesejahteraan dan negara lain
dan produksi

13/10/2018
KEBERHASILAN STRATEGI PERENCANAAN
WILAYAH
Strategi perencanaan wilayah harus ditunjang oleh
tigal hal:

 Kebijakan, seperti: sistem pemilikan tanah, kebijaksanaan harga


dan tataniaga, struktur upah, dan kebijaksanaan teknologi;

 Sistem administrasi, seperti: tingkat atau derajad sentralisasi


dan desentralisasi dalam sistem dan struktur pemerintahan;

 Kelembagaan menyeluruh, termasuk distribusi tanggung jawab


dalam struktur kelembagaan pemerintah dan semi pemerintah, lembaga-
lembaga komersil swasta dan tradisionil dan badan-badan lainnya.

Interaksi di antara TIGA FAKTOR di atas merupakan hal yang kompleks


dan harus dilihat secara comprehenship.
13/10/2018
Strategi Kebutuhan Dasar Manusia dan
Perencanaan Lokal

Di dalam menanggapi isu strategi perencanaan wilayah,


khususnya wilayah pedesaan dan pertanian, banyak pakar
memandang perlu untuk memberi tekanan pada dua strategi:

(a) Strategi Kebutuhan Dasar Manusia (SKDM),


(b) Strategi Perencanaan Lokal (SPL).

13/10/2018
(a) Strategi Kebutuhan Dasar Manusia (SKDM)
◦ Strategi KDM merupakan jawaban langsung terhadap kemiskinan
penduduk yang berjumlah lebih kurang 30 persen dari jumlah penduduk;
◦ Strategi ini lebih memberikan tekanan pada aspek-aspek kemanusiaan
dan moral;
◦ Pelaksanaan konsep KDM memerlukan perubahan-perubahan struktural,
termasuk distribusi kembali dari aset, pendapatan dan kekuatan politik,
sehingga diperlukan dukungan dan kemauan politik untuk pelaksanaan
strategi KDM;
◦ Konsep KDM, tidak hanya terbatas pada kebutuhan materi, seperti
fasilitas pelayanan pendidikan, kesehatan, air minum, perumahan, dan
sebagainya, tetapi juga mencakup hak-hak azasi manusia;
◦ Pelaksanaan pelayanan KDM dimaksudkan untuk menimbulkan inisiatif
lokal, peningkatan peranserta, desentralisasi administrasi, terutama
alokasi kembali sumberdaya yang ada untuk mengatasi masalah
kemiskinan di perdesaan;
◦ Pendekatan strategi KDM cenderung merupakan strategi pembangunan
"dari bawah", yang secara umum akan merupakan landasan dan
mempengaruhi berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat;

13/10/2018
(b) Strategi Perencanaan Lokal (SPL)
Bagi daerah yang langka sumberdaya dan daerah yang mengalami
kemunduran, diperlukan strategi Perencanaan Lokal (PL). Beberapa prinsip
yang diperhatikan :
◦ Strategi PL terpadu bagi daerah miskin, penekanan pada perencanaan dari
bawah, inisiatif lokal, peranserta masyarakat dan usaha mandiri. Konflik-konflik
diselesaikan di tingkat lokal dan atas inisiatif lokal;
◦ Diperlukan suatu luasan tertentu atau "blok bangunan" dari segi luas dan
jumlah penduduk, homogenitas, nodalitas dan orientasi wilayah;
◦ Luas wilayah minimal diperlukan untuk koordinasi kegiatan-kegiatan sektoral
dan harus cukup luas untuk suatu pertumbuhan yang direncanakan. Tekanan
adalah pada keterpaduan fungsional dan keterpaduan tata ruang;
◦ Strategi PL harus segera diikuti tindakan pelaksanaan langsung dan segera
dengan bantuan sarana fisik maupun non-fisik;
◦ Prinsip PL dapat ditempuh berdasarkan prinsip pendekatan: Formulasi Masalah
- Prioritas - Program - Proyek;

13/10/2018
Permasalahan Hukum dan Kelembagaan Penataan
Ruang Wilayah

13/10/2018
Permasalahan Hukum dan Kelembagaan Penataan
Ruang Wilayah

13/10/2018
EKSPLORASI VS EKSPLOITASI SDA

13/10/2018
PERENCANAAN REGIONAL VS SEKTORAL

VS

13/10/2018
SISTEM PENATAAN RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG PEMANFATAN RUANG PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
RTRWN / • Pola Pengerlolaan
- Tata guna tanah
PULAU • Perencanaan Struktur dan pola - Tata guna air
• pengawasan penertiban pe-
manfaatan ruang
pemanfaatan ruang nasional - Tata guna udara
- Tata guna SDAlainnya - Pelaporan
• Tata Guna Tanah
20 TAHUN • Tata Guna Air • Pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan - Pemantauan
- Evaluasi
• Pengaturan pemanfaatan ruang kaw lindung & kaw
• Tata Guna Udara budidaya. • Penerap`an fungsi
• Tata Guna SDA lainnya • Perwujudan sistem jaringan transportasi, SWS, pusat- • Insentif & disinsentif
pusat kegiatan(nasional, Wilayah & lokal) • Perijinan

• Arahan Pengel. kaw lindung & budidaya


RTRW • Arahan pengelolaan kaw perdesaan, kaw
perbatasan dan kaw tertentu
•Pengawasan penertiban
PROVINSI • Arahan pengembangan kaw permu-kiman,
kehutanan, pertanian, pertam-bangan,
• Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan
keseimbangan perkembangan antar wilayah
pemanfaatan ruang
perindustrian, pariwisata dll - Pelaporan - Evaluasi
• Arahan pengembangan Sistem pusat provinsi dan keserasian antar sektor - Pemantauan
20 TAHUN permukiman perdesaan & perkotaan • Lokasi Investasi •Penerapan fungsi
• Arahan pengembangan sistem Nasio-
nal transportasi, telekomunikasi, energi, • Insentif & disintensif
pengairan & pengelolaan lingkungan • Perijinan lokasi

• Pengel. kaw lindung & kaw. budidaya • Pengawasan penertiban


RTRW • Pengel. kaw perdesaan, kaw. Perbata- • Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan peman-faatan ruang
san & kaw tertentu keseimbangan perkembangan unsur - Pelaporan - Evaluasi
KAB/KOTA • Sistem kegiatan pembangunan & sistem
wilayah kab/kota,keserasian antar swektor
- Pemantauan
permukiman perdesaan & perkotaan • Penerapan fungsi
• Sistem prasarana transportasi, • Penetapan lokasi investasi • Insentif & disinsentif
20 TAHUN telekomu-nikasi,energi, pengairan dan • Perijinan lokasi pembangunan
prasarana pengendalian lingkungan
• Penatagunaan tanah, air, udara & SDA
RDTR/ lainnya
• Rencana Tata Guna Lahan & Bangunan,
FS/DED Pembangunan Infrastruktur
RTBL FS, DED

PENUNJANG JAKSTRA PROGRAM, NSPM, SISTEM/MODEL, BANTEK/BINTEK, SOSIALISASI/DISEMINASI/PROMOSI


13/10/2018
Peraturan terkait Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang di Indonesia
oPermen ATR/BPN No. 1 Tahun 2018
oRTRW Provinsi/Kab/Kota
oPermen ATR/BPN No. 16 Tahun 2018
oRencana Detail Tata Ruang
oPermen ATR/BPN No. 37 Tahun 2016
oRencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi dan
Kabupaten

13/10/2018
TERIMA KASIH
13/10/2018

Anda mungkin juga menyukai