Tantri Silviana
AGGLOMERATION
AND CLUSTERING
Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Industrial clustering
3. Ekonomi Aglomerasi
4. Tipologi Klaster
5. People Clustering
6. Keterbatasan Informasi dan Ketidakpastian
7. Kesimpulan
PENDAHULUAN
Chapter ini membahas mengenai :
• Alasan mengapa beberapa aktivitas ekonomi
cenderung mengelompok di suatu tempat
• Alasan mengapa perusahaan – perusahaan
seringkali membentuk cluster /
mengelompok
INDUSTRIAL CLUSTERING
Harga Biaya
Permintaan Keuntungan
Industrial Lahan/ Hidup
atas lahan Perusahaan
Clustering Sewa Lahan Pekerja
di lokasi tsb berkurang
Naik Naik
INDUSTRIAL CLUSTERING
2. Bagaimana
mengidentifikasi
secara empiris fitur
dominan dan logika
cluster.
TIPOLOGI KLASTER
Kritik bounded
rationality
conflicting
goals
relocation
costs
TEORI
PERILAKU
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN
Bounded Rationality
- informasi mengenai
ruang dan lokasi sangat
terbatas.
- heterogenitas yang
melekat dari tanah, real
estat, dan lingkungan
ekonomi lokal.
- kemampuan perusahaan
untuk menjadi 'rasional'
sangat 'terikat' oleh
informasi terbatas yang
tersedia.
Q1 ketika tujuan adalah meminimumkan biaya
- Perusahaan lebih Q2 ketika profit maksimum
memilih memaksimalkan Q3 ketika total pendapatan maksimum
revenue daripada profit.
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN
Conflicting Goals
Perusahaan akan membuat
keputusan lokasi yang
berbeda, sesuai dengan
tujuan. Apakah untuk
memaksimalkan keuntungan
jangka pendek, atau
mendapatkan keuntungan
yang memuaskan dalam
jangka pendek bersama
dengan mencapai beberapa
tujuan lain.
Biaya Relokasi
Biaya pencarian dan akuisisi lokasi, pembongkaran, pemindahan,
dan rekonstruksi fasilitas yang ada, pembangunan fasilitas baru, dan
perekrutan dan pelatihan tenaga kerja baru yang dipekerjakan.
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN
Argumen Alchian (1950)
Perilaku perusahaan dalam kondisi ketidakpastian
dapat dipahami dengan membahas hubungan antara
perusahaan dan lingkungannya.