Anda di halaman 1dari 25

Enstina Andari Putri

Tantri Silviana

AGGLOMERATION
AND CLUSTERING
Pokok Bahasan

1. Pendahuluan
2. Industrial clustering
3. Ekonomi Aglomerasi
4. Tipologi Klaster
5. People Clustering
6. Keterbatasan Informasi dan Ketidakpastian
7. Kesimpulan
PENDAHULUAN
Chapter ini membahas mengenai :
• Alasan mengapa beberapa aktivitas ekonomi
cenderung mengelompok di suatu tempat
• Alasan mengapa perusahaan – perusahaan
seringkali membentuk cluster /
mengelompok
INDUSTRIAL CLUSTERING

• Industrial Clustering mengacu pada semua jenis dari


aktivitas komersil baik manufaktur, jasa, dll yang
seringkali mengelompok di suatu lokasi

• Hasil dari fenomena ini adalah meningkatnya


jumlah investasi pada lokasi tersebut
INDUSTRIAL CLUSTERING

Harga Biaya
Permintaan Keuntungan
Industrial Lahan/ Hidup
atas lahan Perusahaan
Clustering Sewa Lahan Pekerja
di lokasi tsb berkurang
Naik Naik
INDUSTRIAL CLUSTERING

Lalu bagaimana cluster dapat bertahan?


• Harus ada keuntungan bagi perusahaan untuk
bertempat di lokasi tersebut dibandingkan dengan
daerah lainnya, sehingga meningkatkan efisiensi
produksi dari setiap perusahaan.

• Jika keuntungan ini hilang, maka perusahaan akan


melakukan relokasi, sehingga terjadilah dispersi
industri.
AGLOMERASI EKONOMI

• Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari konsentrasi


spasial akibat skala ekonomi (economies of scale) disebut
dengan aglomerasi ekonomi (agglomeration economies).

• Konsep aglomerasi ekonomi berkaitan dengan eksternalitas


kedekatan geografis, yaitu penurunan biaya produksi
karena kegiatan-kegiatan ekonomi berlokasi pada tempat
yang sama.
SUMBER AGLOMERASI EKONOMI

1. Knowledge Spillover : adanya transfer pengetahuan


yaitu tacit knowledge (informasi sepenggal terkait
produk baru, teknologi maupun trend pasar). Tacit
knowledge dapat meningkatkan daya saing suatu
perusahaan di pasar. Contoh : Klaster Finansial Wall
Street
2. Non traded inputs : Lokasi yang sama menimbulkan
meningkatkan efisiensi pada non trade input. Contoh :
firma hukum di Wall Street , penggunaan jaringan
infrastruktur secara Bersama-sama
SUMBER AGLOMERASI EKONOMI

3. Local skilled labour pool : Ketika suatu daerah menjadi


terkenal akan karakteristik kerja tertentu, maka daerah
tersebut akan menarik pekerja-pekerja professional pada
bidang yang bersangkutan. Keberadaan tenaga kerja terampil
pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
TIPE AGLOMERASI EKONOMI
1. Internal Returns to Scale : terjadi ketika banyak investasi
di suatu tempat yang hanya dimiliki oleh satu perusahaan.
misalnya Boeing di Seattle yang membutuhkan banyak
pekerja dan modal di satu tempat.

2. Economies of Localization (Marshall) : Dalam lokasi yang


sama, terdapat banyak perusahaan, namun masih berada
dalam satu sektor. perusahaan suplai akan mendapatkan
benefit dari pertukaran informasi dengan perusahaan
konsumennya; dan juga sebaliknya. Contohnya adalah
aglomerasi industri otomotif, industri komponen otomotif
akan berlokasi di sekitarnya.

3. Economies of Urbanization : terjadinya urbanisasi akan


mendukung munculnya economies of scale untuk industri-
industri lain, seperti ritel, pendidikan, kesehatan, dan
hiburan.
TIPE EKONOMI AGLOMERASI
1. Internal Returns to Scale : terjadi ketika banyak investasi
di suatu tempat yang hanya dimiliki oleh satu perusahaan.
misalnya Boeing di Seattle yang membutuhkan banyak
pekerja dan modal di satu tempat.

2. Economies of Localization : Dalam lokasi yang sama,


terdapat banyak perusahaan, namun masih berada dalam
satu sektor. perusahaan suplai akan mendapatkan benefit
dari pertukaran informasi dengan perusahaan
konsumennya; dan juga sebaliknya. Contohnya adalah
aglomerasi industri otomotif, industri komponen otomotif
akan berlokasi di sekitarnya.

3. Economies of Urbanization : Agromerasi lintas sektor.


terjadinya urbanisasi akan mendukung
munculnya economies of scale untuk industri-industri lain,
seperti ritel, pendidikan, kesehatan, dan hiburan.
TEORI KLASTER INDUSTRI
1. Model Growth Pole: terdapat perusahaan yang
besar”Growth Pole” dimana keputusan yang diambil
perusahaan tsb mempengaruhi perilaku, maka
perusahaan lain yang terikat melalui hubungan customer-
supplier (Peroux, 1950)

2. Model Inkubator : Jika Semakin banyak sektor


perusahaan yang ada dan semakin bervariasi ukuran
perusahaan yang ada, semakin bagus pula klaster itu
untuk menunjang inkubasi perusahaan-perusahaan kecil.
(Chinitz, 1961,1964)
TEORI CLUSTER INDUSTRI
3. Model Product Cycle : perusahaan cenderung meletakkan
pabrik/kantor tergantung dengan life cycle produk mereka.
Semakin awal life cycle nya maka perusahaan akan cenderung
berlokasi di daerah aglomerasi, sedangkan semakin akhir life
cycle nya maka perusahaan tersebut akan cenderung berlokasi
di daerah perifer (Vernon; 1960,1966).
4. Model Porter : Porter berfokus pada
konsep competitiveness dibandingkan profitability. Competiti
veness mencakup seluruh proses produksi dan distribusi,
tidak hanya apakah menghasilkan untung atau tidak. Dengan
adanya klaster, perusahaan dapat meningkatkan laju
pertukaran informasi serta komunikasi, sehingga akhirnya
dapat meningkatkan inovasi (Porter; 1990,1998)
TEORI CLUSTER INDUSTRI

5. Model New Industrial Areas : Cluster yang disusun atas


banyak industri kecil daripada industri besar akan lebih
inovatif, karena terjadi pertukaran informasi untuk tujuan
kooperatif dan tidak berkompetisi satu dengan yang
lainnya.(Saxenian, 1994)
TIPOLOGI KLASTER
TIPOLOGI
IDEAL
01 02 03 SPASIAL
Pure
Agglomeration
Industrial Complex Social Network INDUSTRIAL
Tipe ideal ini paling
baik diwakili oleh
Jenis klaster ideal ini
lebih dekat
Mengandung CLUSTERS
unsur-unsur
model Marshall, dan mencerminkan model Porter
Economies of pengembalian internal (1990, 1998) dan
Localization dan ke skala argumen
Urbanization Hoover, Hoover dan aspek
model kawasan
industri baru (Gordon dan
tetapi juga model Growth Pole (Scott 1988).
mengandung unsur-
unsur model Porter,
Perroux. McCann,
Chinitz, dan Vernon.
2000)
TIPOLOGI KLASTER

Dua masalah yang


akan muncul
1. Potensi risiko yang
terkait dengan
penempatan di
sebuah cluster

2. Bagaimana
mengidentifikasi
secara empiris fitur
dominan dan logika
cluster.
TIPOLOGI KLASTER

Sharing knowledge yang


Pure
tidak terbatas
Potensi risiko dan Agglomeration
Identifikasi Empiris Sharing knowledge yang
tidak terbatas hasil R&D
Industrial oleh perusahaan skala
Complex besar

Sharing knowledge Bisa


Social dikendalikan oleh
Network norma dan nilai –nilai
jaringan yang dimiliki.

- Taksonomi Klaster- Bagaimana


Inovasi ( Iammarino dan
tipe klaster
McCann, 2006)
terkait
- Taksonomi Pavit (1984) dengan
inovasi.
PEOPLE CLUSTERING

Creative Class Hypothesis (Florida 2002, 2005)

tempat-tempat yang “terbuka” terhadap


keanekaragaman budaya dan perbedaan budaya
merupakan lingkungan yang cocok untuk
mengembangkan gagasan, sistem, produk, atau
layanan baru.

Consumer City Hypothesis (Glaeser dkk 2001)

Masyarakat yang berketerampilan tinggi dan


berpenghasilan tinggi akan semakin bermigrasi ke
kota-kota yang menawarkan fasilitas berkualitas
tinggi, seperti gedung opera, teater, museum, hasil
kuliner, dan sebagainya.
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN

1. Bahwa perusahaan atau individu dapat mengetahui di


Asumsi Awal mana lokasi yang memiliki potensi keuntungan lebih besar.
2. Perusahaan dan individu akan bertindak berdasarkan
informasi ini dan menggunakan perilaku lokasi untuk
memaksimalkan keuntungan.
vs 3. Aglomerasi dan kluster akan muncul secara alami.

informasi yang tersedia untuk perusahaan dan individu


Kenyataan terbatas, dan perusahaan yang berbeda akan sering memiliki
informasi yang berbeda tersedia untuk mereka.

Kritik bounded
rationality
conflicting
goals
relocation
costs

TEORI
PERILAKU
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN
Bounded Rationality
- informasi mengenai
ruang dan lokasi sangat
terbatas.
- heterogenitas yang
melekat dari tanah, real
estat, dan lingkungan
ekonomi lokal.
- kemampuan perusahaan
untuk menjadi 'rasional'
sangat 'terikat' oleh
informasi terbatas yang
tersedia.
Q1 ketika tujuan adalah meminimumkan biaya
- Perusahaan lebih Q2 ketika profit maksimum
memilih memaksimalkan Q3 ketika total pendapatan maksimum
revenue daripada profit.
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN
Conflicting Goals
Perusahaan akan membuat
keputusan lokasi yang
berbeda, sesuai dengan
tujuan. Apakah untuk
memaksimalkan keuntungan
jangka pendek, atau
mendapatkan keuntungan
yang memuaskan dalam
jangka pendek bersama
dengan mencapai beberapa
tujuan lain.

1. memaksimalkan keuntungan dalam jangka pendek berlokasi di


titik P.
2. memaksimalkan penjualan, itu akan berlokasi di S
3. memaksimalkan efisiensi produksi akan ditempatkan pada C.
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN

Biaya Relokasi
Biaya pencarian dan akuisisi lokasi, pembongkaran, pemindahan,
dan rekonstruksi fasilitas yang ada, pembangunan fasilitas baru, dan
perekrutan dan pelatihan tenaga kerja baru yang dipekerjakan.
KETERBATASAN INFORMASI DAN
KETIDAKPASTIAN
Argumen Alchian (1950)
Perilaku perusahaan dalam kondisi ketidakpastian
dapat dipahami dengan membahas hubungan antara
perusahaan dan lingkungannya.

Bahwa semua perusahaan Lingkungan Tidak semua perusahaan memiliki


setara dan tidak memiliki informasi sama mengenai pasar.
keuntungan apapun serta
Adaptif
Terdapat beberapa perusahaan,
informasi apapun mengenai terutama perusahaan besar, yang
pasar. dapat melakukan information
Terjadi kompetisi sempurna gathering yang lebih dibandingkan
disini, secara statistika, kompetitornya, sehingga mereka
peluang tiap perusahaan diuntungkan.
untuk gagal atau sukses adalah Lingkungan
sama. Adopsi
KESIMPULAN
• Aktivitas yang mengelompok secara bersama-sama dalam
wilayah memunculkan klaster.
• Pengelompokan industri mengakibatkan harga real estate dan
tenaga kerja lokal meningkat (mengurangi laba), sehingga
mengurangi daya tarik area tersebut sebagai lokasi perusahaan.
• Ekonomi aglomerasi menyediakan karakteristik fitur fitur
tertentu sebagai penyeimbang dalam peningkatan biaya faktor
lokal.
• Berbagai analisis menjelaskan mengapa klaster mungkin
muncul, namun tidak menjelaskan dengan tepat bagaimana
mereka dapat muncul dalam lingkungan informasi, risiko, dan
ketidakpastian yang tidak terbatas.
• Dalam Ekonomi spasial dapat dimungkinkan terjadi o
konsentrasi geografis dan dispersi geografis, dan keseimbangan
antara kedua fitur ini menghasilkan sistem kota dan hirarki
perkotaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai