Arthur O’Sullivan
CHAPTER 6
1
Outline
• Variasi harga tanah di suatu kota, hubungan antara
kemahalan tanah dengan gedung-gedung tinggi.
• Pembagian urban economy menjadi 3 sektor
(manufaktur, perkantoran dan rumah tangga)
seberapa besar kemampuan membayar (WTP) setiap
sektor untuk tanah di bagian kota yang berbeda.
• Tanah cenderung dikuasai oleh sektor dengan
penawaran tertinggi
2
PENDAHULUAN
Nilai Pasar (Market Value) :
Jumlah yang dibayarkan untuk menjadi suatu kepemilikan
3
JENIS SEWA LAHAN
WTP (Ha) = Total Revenue – nonland cost
2 6
x = jarak dari jalan raya
Ongkos kirim meningkat dengan jarak ke jalan raya, sehingga
penawaran terhadap tanah menurun hingga tidak terdapat
keuntungan ekonomi di setiap lokasi.
9
INFORMATION SECTOR
10
Kurva Penawaran Sektor Informasi
FIGURE 6-2 Travel Distances for Information Exchange
• Dalam sektor informasi, akses ke Distance (blocks) Travel Distance
13
Building Options: The Office Isoquant
TABLE 6-5 Lot Size, Building Heights, and Capital Cost
Tall Medium Short FIGURE 6-4 Isoquant for Office Building
Land (ha) 0.04 0.25 1.0
Building 25 4 1
Height (floors) Isoquant for one hectare of office space
Capital cost 250 100 50
($) 250 t
• Sebuah perusahaan kantor memiliki dasar
Capital ($)
pilihan atas ketinggian bangunannya dengan
suatu pertimbangan Antara biaya dan modal.
• Sebuah perusahaan akan menggunakan lahan
sedikit mungkin karena tanah makin mahal. m
100
Sebagai pengganti modal dimana kesamaan
harga di semua tempat dan dapat berpindah. 50
s
15
17
Harga Perumahan
Assumptions:
1.Biaya commuting merupakan suatu biaya yang
mengabaikan waktu untuk menempuhnya.
2. Setiap keluarga memiliki biaya perjalanan
menuju perkantoran.
3. Biaya non-commuting tidak signifikan
4. Pelayanan publik dan pajak di setiap lokasi
sama.
5. Kondisi lingkungan disetiap lokasi sama
18
Linear Housing-Price Curve: No
Consumer Substitution
FIGURE 6-6 The Housing-Price Curve Without Consumer Substitution
kurva harga rumah ekuilibrium
$
• Luas rumah standar = 1000 SF (90 m)
0.80
Price of housing (per square foot)
sempurna. 0.80 f
21
Kurva Sewa Perumahan
FIGURE 6-8 Residential Land Bid-Rent Curve
$
Penawaran penyewaan tanah dengan
jarak yang berbeda.
Total revenue = P(x) . Q
30 • seberapa banyak produsen
perumahan yang menawarkan tanah
WTP
12
Cost of nonlad inputs (K)
dilokasi yang berbeda.
• penawaran harga sewa menghasilkan
2 11
X = Distance form employment area nol keuntungan perekonomian
$
disetiap lokasi.
18
• Total pendapatan perusahaan
Land bid rent
jumlahnya tetap, dimana per hektar
tanah x harga perumahan.
2 11
X = Distance form employment area
• Kurva harga perumahan kemiringan
negative dan cembung,
Residential Density
• Consumer substitution. Harga perumahan meningkat,
dan rumah tangga memanfaatkan per sf (m2).
• Factor substitution. Developer menetapkan harga
lebih tinggi dengan menggunakan sedikit lahan per unit
rumah.
Housing Land per Sq Land per Density
(sq feet) foot of Household (households
Housing (sq feet) per ha)
Suburb 2,000 2 4,000 8
City center 1,000 0.10 100 320
Menggunakan 2 faktor bersamaan, pusat kota menggunakan 100 SF tanah, kwtika Putting
these two factors together, the city-center uses 100 sq feet of land, sedangkan daerah
pinngiran menggunakan 4,000 SF. Ini menunjukkan, kepadatan penduduknya 40 x pusat
kota.
23
LAND USE PATTERNS
24
Kurva harga sewa untuk bisnis
Area Perkantoran
1,350 z
i U2
1,200 1,200 U1
E D
B
1,000 500 1,000
Housing (square feet) Housing (square feet)
Capital ($)
31