Anda di halaman 1dari 30

URBAN ECONOMICS 7th EDITION

Arthur O’Sullivan

CHAPTER 6

URBAN LAND RENT

Ayu Mujiburrahmi 25413006


Irwan Dharmawan 25413038

1
Outline
• Variasi harga tanah di suatu kota, hubungan antara
kemahalan tanah dengan gedung-gedung tinggi.
• Pembagian urban economy menjadi 3 sektor
(manufaktur, perkantoran dan rumah tangga) 
seberapa besar kemampuan membayar (WTP) setiap
sektor untuk tanah di bagian kota yang berbeda.
• Tanah cenderung dikuasai oleh sektor dengan
penawaran tertinggi

2
PENDAHULUAN
Nilai Pasar (Market Value) :
Jumlah yang dibayarkan untuk menjadi suatu kepemilikan

Sewa Lahan (Land Rent) :


Pembayaran yang dilakukan secara berkala dari pengguna
kepada pemilik.

3
JENIS SEWA LAHAN
WTP (Ha) = Total Revenue – nonland cost

Farm Land • Bergantung pada tingkat kesuburan tanah


WTP
Bid Rent (Ha) 
Lot Size

• Bergantung pada aksesibilitas


Urban Land • WTP maksimum untuk fasilitas produksi yang besar
WTP • Ongkos kirim termasuk dalam non land cost
Bid Rent (Ha) 
Lot Size

• Bergantung pada aksesibilitas


• Informasi dikumpulkan, diproses dan didistribusikan
Office Land • Prinsip lokasi median : Minimalkan jarak perjalanan
WTP • Total jarak perjalanan meningkat pada meningkatnya
Bid Rent (Ha)  rata-rata jarak ke pusat
Size of production site
• Biaya perjalanan pekerja termasuk dalam non-land cost 4
Cara Mendapatkan Simple Bid-Rent
Curve (Lahan Pertanian)
TABLE 6-1 Fertility and Land Rent
Price of Quantity Total Nonland WTP for Bid Rent
Corn Produced Revenue Cost Land for Land
Low Fertility $10 2 $20 $15 $5 $5
High fertility $10 4 $40 $15 $25 $25

• Idenya di sini adalah bahwa semakin tinggi


tingkat kesuburan lahan (atau produktif)
menyebabkan sewa yang lebih tinggi
• Dalam pertanian, produktivitas didasarkan
terutama pada kualitas tanah, tapi tidak
semua tempat memiliki tingkat produktivitas
yang sama pada kekhususan lokasi ini.
• Dalam industri lainnya, produktivitas mungkin
didasarkan pada akses ke transportasi atau
perusahaan lain dalam bisnis yang sama.
5
Prinsip Sisa (Leftover Principle)
• Kompetisi diantara produsen mengarah pada
proses penawaran tanah.
• Produsen menawar lebih untuk lahan yang lebih
berproduksi.
• Kompetisi mendorong kenutungan ekonomi pada
titik terendah (zero profit), semua biaya
ditanggung, bersama upah dari produsen.
• Ini berarti, pemilik tanah mendapatakan apapun
yang “tersisa” setelah semua faktor produksi
dibayarkan.
6
SEKTOR MANUFAKTUR
7
Kurva Penyewaan Sektor Manufaktur
TABLE 6-2 Computing the Manufacturing Bid Rent
Distance Total Nonland Freight WTP for Production Bid Rent
Revenue Production Cost Land Site (per
Cost (hectares) hectare)
0 $250 $130 - $120 2 $60
1 $250 $130 $20 $100 2 $50
2 $250 $130 $40 $80 2 $40
3 $250 $130 $60 $60 2 $30

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 − 𝑛𝑜𝑛𝑙𝑎𝑛𝑑 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑐𝑜𝑠𝑡 − 𝑓𝑟𝑒𝑖𝑔𝑕𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡


𝑅𝑒𝑛𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑕𝑒𝑐𝑡𝑎𝑟𝑒 =
𝐿𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑧𝑒 (𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑙𝑎𝑛𝑑)

• Penyesuaian harga menghasilkan keseimbangan lokasional.


• Penawaran tanah yang bervariasi membuat perushaan berbeda di hamper semua
lokasi.
• Perbedaan biaya pengiriman diimbangi dengan perbedaan sewa tanah.
8
Deriving the Simple Bid-Rent Curve
(Manufacturing)
• Transportasi darat untuk manufaktur, dapat FIGURE 6-1 Freight Cost and Manufacturing Bid-Rent Curve
membentuk kurva penawaran menurun $
bersamaan dengan jarak dari jalan raya 60
utama.
• Pada setiap lokasi, penyewaan menyebabkan
Bid rent per hectare
manufaktur memperoleh keuntungan 40
ekonomi pada titik terendah (zero economic
profit).
• Menurut grafik disamping ini, berapa jarak
maksimum dari jalan raya sebuah
pabrik/manufaktur akan dilokasikan?

2 6
x = jarak dari jalan raya
Ongkos kirim meningkat dengan jarak ke jalan raya, sehingga
penawaran terhadap tanah menurun hingga tidak terdapat
keuntungan ekonomi di setiap lokasi.

9
INFORMATION SECTOR

Keyword: central place, office space

10
Kurva Penawaran Sektor Informasi
FIGURE 6-2 Travel Distances for Information Exchange
• Dalam sektor informasi, akses ke Distance (blocks) Travel Distance

perusahaan lain menjadi penting, 21

dan akses dinyatakan dengan jarak 16


perjalanan. 13

• Perushaan yang berlokasi di di


pusat suatu wilayah lebih kecil dari
perusahaan yang berlokasi pada
sisi/di samping. 3 2 1 0 1
Location : Block from center
2 3

• Perusahaan yang berlokasi jauh A B C D E F G Firm


dari pusat, biaya perjalanannya Setiap perusahaan perkantoran berinteraksi dengan perusahaan
meningkat secara geometris, perkantoran lainnya dalam suatu sentral bisnis / CBD untuk
bertukar informasi. Total jarak untuk pertukaran informasi
bukan linier. minimum pada sentral CBD dan meningkat berdasarkan
penambahan jarak ke pusat.
Travel Travel Total Travel
Firm Location
Distance : West Distance : East Distance
D 0 6=1+2+3 6=1+2+3 12 x 2 = 24
E 1 10 = 1 + 2 + 3 + 4 3=1+2 13 x 2 = 26
F 2 15 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 1 16 x 2 = 32
G 3 21 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 0 21 x 2 = 11
42
Office Bid-Rent Curve with a Fixed Lot
Size
FIGURE 6-3 The Office Bid-Rent Curve without Factor Subtitution
$
1.000 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒓𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆 − 𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝒄𝒐𝒔𝒕 − 𝒐𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒄𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒄𝒐𝒔𝒕 − 𝒕𝒓𝒂𝒗𝒆𝒍 𝒄𝒐𝒔𝒕
𝑹𝒆𝒏𝒕 𝒑𝒆𝒓 𝒉𝒆𝒄𝒕𝒂𝒓𝒆 =
𝑳𝒐𝒕 𝒔𝒊𝒛𝒆 (𝒒𝒖𝒂𝒏𝒕𝒊𝒕𝒚 𝒐𝒇 𝒍𝒂𝒏𝒅)
856 a

Land bid rent


• Ketika bergerak dari pusat, biaya perjalanan
meningkatkan pada suatu laju peningkatan,
d
sehingga sewa menurun dengan laju
400
peningkatan.
200 e • Perbedaan biaya perjalanan dalam pertukaran
informasi sepenuhnya diimabangi dengan
1 4 5 perbedaan sewa tanah, jadi, keuntungan
X = Blocks from center
Kurva penawaran perusahaan perkantoran miring negative karena bergerak
ekonomi terendah pada semua lokasi
menjauhi pusat, biaya perjalanan untuk pertukaran informasi meningkat.
Kurva cekung karena biaya perjalanan meningkat.

Building Other Production


Distance Total Capital Cost WTP for Bid Rent
Height Nonland Travel Cost Site
(blocks) Revenue of Building Land per Hectare
(floors) Cost (hectares)
0 4 $510 $100 $150 $ 10 $250 0.25 $1,000
1 4 $510 $100 $150 $ 46 $214 0.25 $ 856
5 4 $510 $100 $150 $210 $ 50 0.25 $ 200 12
OFFICE BID-RENT CURVES
WITH FACTOR SUBSTITUTION

13
Building Options: The Office Isoquant
TABLE 6-5 Lot Size, Building Heights, and Capital Cost
Tall Medium Short FIGURE 6-4 Isoquant for Office Building
Land (ha) 0.04 0.25 1.0

Building 25 4 1
Height (floors) Isoquant for one hectare of office space
Capital cost 250 100 50
($) 250 t
• Sebuah perusahaan kantor memiliki dasar

Capital ($)
pilihan atas ketinggian bangunannya dengan
suatu pertimbangan Antara biaya dan modal.
• Sebuah perusahaan akan menggunakan lahan
sedikit mungkin karena tanah makin mahal. m
100
Sebagai pengganti modal dimana kesamaan
harga di semua tempat dan dapat berpindah. 50
s

• Sebuah bangunan tinggi membutuhkan modal


lebih, karena memerlukan penguatan ekstra
0.04 0.25 1
sebagai penopang berat yang terkonsentrasi, Land : Lot size (hectares)
bersama dengan peralatan untuk transportasi
Bangunan isoquant menunjukkan perbedaan kombinasi lahan dan modal
vertical (elevator). yang yang menghasilkan ruang kantor yang tetap (1 Ha = 10 .000 m2).
Sebuah bangunan yang tinggi membutuhkan modal lebih untuk
penguatan dan transportasi vertical, sehingga kemiringan kurva isoquant
negatif.
14
Faktor Substitusi:
Pemilihan Ketinggian Sebuah Bangunan
FIGURE 6-5 The Office Bid-Rent Curve with Factor Substitution
$ TABLE 6-7 Office Bid-Rent with Factor Substitution
Distance Building Total Capital Other Travel Total Production Bid Rent
1.600 (blocks) Height Revenue Cost of Nonland Cost Rent Site per
(floor) Building Cost Paid (hectares) Hectare
Bid rent with factor 1 25 $500 $250 $150 $36 $64 0.04 $1,600
subtitution
5 4 $500 $100 $150 $200 $50 0.25 $200

1.000 • Faktor substitusi meningkatkan kemiringan kurva


a
856 penawaran
• Tanah lebih mahal lebih dekat ke pusat, sehingga
akan rasional untuk menempati bangunan tinggi.
Bid rent without
factor subtitution
• Karena faktor substitusi, penawaran sewa menurun
200 e dengan jumlah yang kurang dari kenaikan biaya
perjalanan.
1 5
X = Blocks from center
The bid-rent curve for office firm is concave without factor substitution and
convex with factor substitution. A move from five blocks from center to one
block increases the bid-rent because travel cost decreases (point e versus point
a) and factor substitution saves on building costs (point a versus point j)

15
17
Harga Perumahan
Assumptions:
1.Biaya commuting merupakan suatu biaya yang
mengabaikan waktu untuk menempuhnya.
2. Setiap keluarga memiliki biaya perjalanan
menuju perkantoran.
3. Biaya non-commuting tidak signifikan
4. Pelayanan publik dan pajak di setiap lokasi
sama.
5. Kondisi lingkungan disetiap lokasi sama
18
Linear Housing-Price Curve: No
Consumer Substitution
FIGURE 6-6 The Housing-Price Curve Without Consumer Substitution
kurva harga rumah ekuilibrium
$
• Luas rumah standar = 1000 SF (90 m)
0.80
Price of housing (per square foot)

• Untuk standard perumahan didaerah


0.60
area kerja, biaya komuternya adalah nol (
0.50
x=0)
• Biaya komuternya $50 per bulan.
0.30 • Pada jarak 4 km, rumah disewakan
seharga $600 dan biaya komuternya 4 x
$50 = $200 (total $800)
4 5 10 • Pada jarak 10 mm, rumah disewakan
x: Distance to Employment area seharga $300 dan biaya komuternya $500
The price of housing decreases as the distance to the employment area (total $800)
increase, offsetting commuting costs and ensuring locational equilibrium
for housholds. In the absence of consumer substitution, the housing- • Setiap keluarga bersedia mebayar $0,30
price curve is linier
pada jarak 10 mm

Poin E dan D menunjukkan perhitungan jarak menuju pusat kerja harga


perumahan semakin meningkat sebesar $0,05 19
Harga disesuaikan untuk menghasilkan keseimbangan
lokasional

Perubahan dalam biaya perumahan negatif


sama dengan perubahan biaya komuter

Biaya perumahan meningkat sebesar $250,


semua harga ini harus diimbangi oleh
penurunan biaya komuter sebesar $250

penjualan untuk mendapatkan persamaan


kemiringan kurva pada harga perumahan,
dengan cara membagi disetiap
pendapatan.
subsitusi konsumen dalam menghasilkan
kurva harga perumahan
FIGURE 6-7 Consumer Substitution and the Price of Housing
Kurva pada harga perumahan.
Price without
• Ketika harga suatu rumah (tanah) naik per SF (m), consumer
setiap klien yang akan menggunakannya menjadi substitution

lebih sedikit. Ukuran rumah tidak elastis $

sempurna. 0.80 f

Price of housing (per square foot)


• Jarak yang dekat dengan pusat pekerjaan Price with consumer
substitution
mengkonsumsi lahan rumah per SF lebih sedikit
0.55 e
dan menggantikannya dengan kebutuhan lain
yang lebih rendah biayanya.
• Prinsip sisa masih berlaku, dimana setiap klien 0.30
j
g
sedikit menggunakan SF tanah. 0.21
• Faktor subsitusi, harga perumahan meningkat
lebih cepat saat mendekati pusat pekerjaan
5 10 13
• Pada jarak 10 mm, sewa rumah = $300 (0,3 x x: Distance to employment area
1000 SF ) + biaya komuter $500 (10 x $50) = $800
Consumer substitution generates a convex rather than a linier
• Pada jarak 5 mm, sewa rumah = $550 ($0,8 x housing-price curve. As the price rises, consumers substitute other
goods for housing, so housing consumption (square feet of space)
687.5 SF ) + biaya komuter $250 (5 x $50 ) = $800 decreases, increasing the absolute value of the slope.

21
Kurva Sewa Perumahan
FIGURE 6-8 Residential Land Bid-Rent Curve
$
Penawaran penyewaan tanah dengan
jarak yang berbeda.
Total revenue = P(x) . Q
30 • seberapa banyak produsen
perumahan yang menawarkan tanah
WTP

12
Cost of nonlad inputs (K)
dilokasi yang berbeda.
• penawaran harga sewa menghasilkan
2 11
X = Distance form employment area nol keuntungan perekonomian
$
disetiap lokasi.
18
• Total pendapatan perusahaan
Land bid rent
jumlahnya tetap, dimana per hektar
tanah x harga perumahan.
2 11
X = Distance form employment area
• Kurva harga perumahan kemiringan
negative dan cembung,
Residential Density
• Consumer substitution. Harga perumahan meningkat,
dan rumah tangga memanfaatkan per sf (m2).
• Factor substitution. Developer menetapkan harga
lebih tinggi dengan menggunakan sedikit lahan per unit
rumah.
Housing Land per Sq Land per Density
(sq feet) foot of Household (households
Housing (sq feet) per ha)
Suburb 2,000 2 4,000 8
City center 1,000 0.10 100 320

Menggunakan 2 faktor bersamaan, pusat kota menggunakan 100 SF tanah, kwtika Putting
these two factors together, the city-center uses 100 sq feet of land, sedangkan daerah
pinngiran menggunakan 4,000 SF. Ini menunjukkan, kepadatan penduduknya 40 x pusat
kota.
23
LAND USE PATTERNS

24
Kurva harga sewa untuk bisnis

Area Perkantoran

Jika jarak antara perumahan


keperkantoran aksesnya dekat
maka biaya harga sewanya
akan lebih meningkat.
Kurva harga sewa sektor manufaktur

Harga sewa akan meningkat


jika berada didaerah sekitar
pusat kota dan didaerah
perbatasan antar kota
Kurva harga sewa untuk pekerja

Harga sewa akan meningkat jauh jika


jarak kota bisnis sangat dikit dengan
pengguna tanah dan harga sewa
didaerah perbatasan kota juga akan
meningkat .
Territories of Different Sectors

• Tanah ditempati oleh penawar


tertinggi, dan titik berpotongan kurva
penawaran perusahaan perkantoran
dan pekerja pada x1, menunjukkan
batas antara daerah bisni dengan
tempat tinggal.
• Batasan antara pekerja kantor dan
pekerja pabrik terjadi dmn kurva
penawaran dua pekerja saling
berpotongan pada x2.
• Perusahaan manufaktur mempekerja-
kan pekerjanya pada lokasi antara x3 • Daerah pekerja manufaktur dan non-
dan x5 yang menunjukkan kawasan urban land use (pertanian) antara x5
manifaktur dan x6
Pilihan Konsumen Dan Peraturan Hukum

FIGURE 6A-1 Economic Choice Model


A: Location x = 10 miles B: Location x = 5 miles Rasio harga dimana jika harga pasar
1,750
C Budget line: P = $0.55
Budget line: P = $0.80
turun maka kemampuan konsumen
U1
U0
juga akan menurun.
All outlet goods ($)

All outlet goods ($)


1,500 A

1,350 z

i U2
1,200 1,200 U1

E D
B
1,000 500 1,000
Housing (square feet) Housing (square feet)

At location x = 10 miles, utility is maximized where the


budget line is tangent to an indifference curve (point i),
where MRS equals the price ratio of $0.30
At location x = 5 miles, commuting cost is $250
lower and the price of housing is higer.
Although point I is affordable, it does not
• Jika harga tanah 200 dollar maka
maximize utility. Location equilibrium is
restored at point f, with a price of $0.80 and
the same utility as at x = 10
pengeluaran minimal dipoin m. Dimana
kurva subsitusi dengan penggunaan
FIGURE 6A-2 Factor Substitution and the Price of Land
A: Low rent B: High rent
pembiayaan rumah bersinggungan.
S=1 S=1

250 Isocost: R = $856 • Adanya perubahan pembiayaan dan


Capital ($)

Capital ($)

biaya perjalanan, harga tanah akan


100
m
100
m meningkat dan faktor subsitusi akan
Isocost: R = $200
Isocost:
R = $1,600
menurunkan harga sewa.
0.25 0.04 0.25
Land: Lot size (hectares) Land: Lot size (hectares)
TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai