Anda di halaman 1dari 2

Vinny Nur Ayudia 16100159

MASALAH KONTEMPORER DALAM PERENCANAAN DAN PERENCANAAN YANG EFEKTIF DALAM


LINGKUNGAN YANG DINAMIS

Dalam setiap perencanaan terdapat dua masalah kontemporer, yaitu kritik terhadap perencanaan dan
cara manajer membuat rencana yang efektif dalam lingkungan yang dinamis.

A. MASALAH KONTEMPORER DALAM PERENCANAAN

Perencanaan organisasi formal sangat popular pada tahun 1960-an, bahkan bagi perusahaan besar
masih popular sampai sekarang. Perencanaan formal menjadi masuk akal bagi organisasi dan individu
untuk menentukan sejumlah arah tertentu. Tetapi para pengkritik mempertanyakan asumsi dasar yang
digunakan dalam perencanaan, dengan argumen2 utama seperti berikut :

1.Perencanaan dapat menciptakan kekakuan.

Usaha2 perencanaan formal dapat mengunci organisasi ke sasaran2 tertentu yang harus dicapai dalam
jadwal tertentu, disamping itu kondisi lingkungan diasumsikan tidak berubah selama periode yang
dicakup oleh sasaran tadi.

2.Rencana tidak dapat disusun dalam lingkungan yang dinamis.

Kebanyakan organisasi dewasa ini dihadapkan pada lingkungan yang dinamis, bila asumsi dasar
pembuatan rencana (bahwa lingkungan itu tidak berubah)--- keliru bagaimana rencana dapat dibuat?
Mengelola dalam kondisi lingkungan yangdinamis perlu fleksibilitas.

3. Rencana formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreativitas.

Organisasi2 yang sukses lazimnya merupakan hasil visi inovatif seseorang. Visi ini cenderung menjadi
formal waktu visi tsb berkembang dari waktu ke waktu. Usaha-usaha perencanaan formal umumnya
mencakup investigasi yang menyeluruh terhadap kemampuan dan peluang organisasi tersebut serta
analisis mekanistik yang menurunkan visi tersebut menjadi rutinitas yang terprogram.

4.Rencana memusatkan perhatian para manjer pada persaingan sekarang, bukan kelangsungan hidup
masa mendatang.

Perencanaan formal mempunyai kecenderungan berfokus pada bagaimana cara terbaik memanfaatkan
peluang2 bisnis yang telah ada dalam industri. Perencanaan itu sering tidak memungkinkan para
manajer untuk mempertimbangkan penciptaan atau penemuan kembali industri, sebagai akibatnya
rencana formal dapat menimbulkan kesalahan besar yang mahal dan biaya pengejaran ketika pesaing
lain memimpin.

5.Perencanaan formal memperkuat sukses yang dapat menjurus ke kegagalan.


Sebenarnya sukses dapat melahirkan kegagalan dalam lingkungan yang tidak pasti. Sulit untuk merubah
atau membuang rencana2 yang sukses sebelumnya, meninggalkan rasa nyaman karena tidak mengalami
kecemasan akibat ketidak pastian. Akan tetapi rencana yang sukses dapat memberikan rasa nyaman
yang palsu,yang menimbulkan keyakinan lebih besar terhadap rencana formal daripada yang
sepantasnya. Banyak manajer tidak mau menghadapi ketidak tahuan sampai mereka terpaksa untuk
berbuat sesuatu karena adanya perubahan lingkungan. Pada saat ini mungkin si manajer telah
terlambat.

B. PERENCANAAN YG EFEKTIF DLM LINGKUNGAN YG DINAMIS.

Lingkungan eksternal yang cenderung terus berubah, merupakan tantangan bagi para manajer dalam
kaitannya dengan upaya membuat perencanaan secara efektif. Seperti kitaketahui bahwa lingkungan
eksternal yang terus berubah berarti munculnya ketidak pastian ,menjadi salah satu faktor kontingensi
utama yang mempengaruhi jenis rencanayang dibuat para manajer. Dalam lingkungan yang tidak pasti,
para manajer ingin membuat rencana yang khusus tapi fleksibel. Agar bermanfaat , rencana
memerlukan beberapa kekhususan, tapi jangan menjadi kaku. Rencana merupakan “road map” ,
walaupun tujuannya senantiasa terus berubah akibat kondisi pasar yang dinamis, para manajer harus
bersedia mengubah arah bila kondisi lingkungan menjadi alasan yang baik untuk mengubah arah. Para
manajer harus tetap waspada terhadap perubahan lingkungan yang dapat berdampak pada efektivitas
implementasi rencana dan membuat perubahan yang diperlukan.

Perencanaan yang efektif dalam lingkungan yang dinamis berarti meratakan hirarki organisasional
sebagai tanggung jawab untuk menentapkan tujuan dan mengembangkan rencana sekaligus didorong
pada tingkat organisasional yang rendah, karena tinggal sedikit waktu tersisa untuk menyerap tujuan
dan rencana yang mengalir dari atas. Manajer harus melatih karyawan mereka dalam menetapkan
tujuan dan rencana, lalu memberi kepercayaan bahwa mereka akan dapat melakukan hal yang sama.

Anda mungkin juga menyukai