http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Layout
01 PENGERTIAN DAN PERAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
03 MACAM PERENCANAAN
Pengertian Pembangunan
Pengertian pembangunan dijelaskan dalam dua pandangan yang berbeda, yaitu:
• Pendangan pembangunan lama atau tradisional, diartikan sebagai berbagai upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di tingkat
nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tingkat daerah.
• Pembangunan modern, pembangunan dilihat sebagai upaya pembangunan yg tidak lagi
menitikberatkan pada pencapaian pertumbuhan PDB sebagai tujuan akhir, melainkan
pengurangan tingkat kemiskinan yang terjadi, penanggulangan ketimpangan pendapatan
serta penyediaan lapangan kerja yang mampu menyerap angkatan kerja produktif.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengertian Perencanaan Pembangunan
Menurut Riyadi dan Bratakusumah, Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai:
Suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yg didasarkan pada
data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu
rangkaian kegiatan/aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun non
fisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik”
Sedangkan menurut Conyers & Hills, Perencanaan pembangunan adalah ”suatu proses yg
bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai
alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang
akan datang.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara.
Perkembangan teori pembangunan ekonomi didominasi oleh 4 (empat) aliran pembangunan
ekonomi, yaitu:
1) Teori Tahapan Linear,
2) Model Perubahan Struktural,
3) Revolusi Ketergantungan Internasional, dan
4) Kontrarevolusi Pasar Bebas Neoklasik.
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Adapun permasalahan yg timbul akibat kesalahan upaya pembangunan yang dilakukan adalah:
1) Kemiskinan
Kemiskinan yang tinggi terjadi di sebuah wilayah pedesaan atau sebuah wilayah yg memiliki
tingkat kepadatan yang sangat tinggi.
2) Pemerataan
Tidak meratanya distribusi pendapatan yg diterima oleh penduduk. Ketimpangan ini terjadi
karena rata-rata pendapatan per kapita masyarakat di daerah pedesaan lebih rendah diban-
dingkan dengan rata-rata pendapatan per kapita yang diterima oleh penduduk di kawasan
perkotaan.
3) Pertumbuhan
Prof. Kuznets dengan teorinya, yakni mengenai perkembangan ketimpangan distribusi pen-
dapatan dimana ketimpangan yang dialami oleh negara yg membangun akan tinggi ketika
pembangunan sedang berada dalam tahap awal pembangunan, dan akan terus naik hingga
pada titik tertentu tingkat ketimpangan ini akan turun.
PENTINGNYA PERENCANAAN
Alasan diperlukannya perencanaan dalam proses pembangunan, yakni sebagai berikut:
1) Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan perubahan yang sangat cepat
dalam masyarakat,
2) Perencanaan merupakan tahap yang penting apabila dilihat dari dampak pembangunan yang
akan muncul, dan
3) Proses pembangunan yang dilakukan tentu saja memiliki keterbatasan waktu pelaksanaan,
biaya serta ruang lingkup pelaksanaan.
Kemampuan
Keterbatasan
Memproduksi
Sumber Daya
Barang dan Jas Apa yang diproduksi? (What)
Sistem Sistem
Pasar Komando
(market) (command)
Sistem
Campuran
(mixed)
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
Setiap perkonomian memiliki keterbatasan dalam sumber daya seperti tenaga kerja, pengetahuan (teknologi),
mesin dan energi. Dan setiap perekonomian memiliki jumlah dan jenis sumber daya yg berbeda-beda. Didasar-
kan pada keterbatas sumber daya tersebut, masyarakat harus memutuskan barang apa (what), memilih
alternative teknik yang digunakan untuk memproduksi (how) dan pada akhirnya menentukan siapa yang akan
mengkonsumsi barang dan jasa yang telah di- produksi (for whom).
1. Kondisi Lingkungan.
Faktor pertama yang berpengaruh terhadap efektivitas perencanaan pembangunan daerah ini mencakup
beberapa sektor yaitu sosial dan budaya, ekonomi dan kondisi politik.
2. Sumber Daya Perencanaan Pembangunan.
Pembuat rencana harus mampu untuk merumuskan pembangunan di berbagai sektor, terutama sektor
SDA, sektor social ekonomi dan sektor fisik dan infrastruktur.
3. Sistem Perencanaan yang Dianut di Daerah.
Akan didasarkan pada berbagai peraturan pembangunan yang berlaku di daerah tersebut.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Efisiensi besar dalam pengelolaan sebuah lembaga atau sebuah perusahaan.
5. Dana Pembangunan.
Ketersediaan dana yang mencukupi untuk dilaksanakannya pembangunan.
TIPOLOGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Blakley (1994) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tipe pandangan dalam pembangunan ekonomi, yakni
sebagai berikut:
1. Recruitment Planning
Pemerintah daerah berusaha untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya ke daerah.
2. Impact Planning
Digunakan untuk bereaksi atas perpindahan modal yang dilakukan oleh para investor sehingga perusaha
an yang telah ada di daerah tersebut tutup.
3. Contingency Planning
Merupakan model dari sudut pandang pembangunan ekonomi yg didasarkan pada pemenuhan kebutuh-
an lokal.
4. Strategic Planning
Merupakan perencanaan pembangunan yang memiliki jangka waktu yang panjang yang didasarkan pada
kebutuhan daerah tersebut.
TAHAP PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Menurut Blakley (1994), terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pemerintah daerah d
alam melakukan perencanaan pembangunan daerah:
Agar mampu melakukan penilaian mengenai kapasitas pengembangan masyarakat, seorang perencana
harus memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan lembaga yang terdapat dalam masyarakat
yang diantaranya institusi/lembaga yang berbasis pada masyarakat, struktur ekonomi, lembaga politik,
lemabaga keuangan dan lembaga pendidikan.
Section Five
INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH
KERANGKA DASAR ALUR KEGIATAN EKONOMI
Untuk melihat perputaran perekonomian yang sederhana antara kelompok perusahaan dan kelompok rumah
tangga dalam suatu perekonomian yang tertutup atau di dalam suatu daerah yg tidak melaksanakan transaksi
dengan daerah lain dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Faktor-faktor produksi:
(Tanah, Tenaga, Modal, Kewiraswastaan)
d. Pengeluaraan konsumsi
(Arus Uang)
KERANGKA DASAR ALUR KEGIATAN EKONOMI
Dengan melihat siklus ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa produksi regional, sebagai berikut:
a) Jika ditinjau dari segi produksi, disebut Produk Regional, merupakan jumlah nilai tambah (value added,
produk neto = output-input antara) yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yg dimiliki oleh penduduk suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).
b) Jika ditinjau dari segi pendapatan, disebut Pendapatan Regional (regional income) merupakan jumlah
pendapatan (balas jasa) yang diterima oleh faktor produksi yg dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam
jangka waktu yang tertentu (satu tahun).
c) Atau apabila ditinjau dari segi pengeluaran, disebut Pengeluaran Regional (regional expenditure), merupak
an jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, lembaga swasta nirlaba, pemerintah,
pembentukan modal tetap, perubahan stock dan ekspor neto suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
(satu tahun).
PENGERTIAN PDRB
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu
adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit
usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonmi.
Untuk menghitung PDRB ada 3 (tiga) pendekatan yang dapat digunakan, yakni:
1) Pendekatan Produksi,
3) Pendekatan Pengeluaran.
INDKATOR EKONOMI MAKRO
Dari sisi pembangunan ekonomi makro daerah terdapat tiga indicator yang sering dijadikan tolok ukur ke-
berhasilan, yaitu:
3) Inflansi (Inflation)
Adalah kenaikan harga-harga secara umum & terus menerus. Inflansi sering dihitung dgn menggunakan
indeks harga konsumen (CPI), indeks harga produsen (PPI) atau deflator PDRB.
INDKATOR PEMBANGUNAN
Beberapa indikator pembangunan ekonomi yang biasa dipakai dalam analisis, yaitu:
1) Distribusi Pendapatan
Pemerataan pembangunan biasanya sangat terkait dengan kemiskinan karena semakin rendah tingkat
kemerataan berarti semakin lebar jurang atau gap antara masyarakat kaya & miskin, maka secara logika
kemiskinan semakin meluas. Ada beberapa cara untuk mengukur kesenjangan dan distribusi pendapatan
yaitu gini coefficient, the generalized entropy dan the atkinson measure
2) Tingkat Kemiskinan
Ada banyak metode untuk mengukur kemiskinan. Ukuran-ukuran kemiskinan ini dihitung melalui
(Coundoul, et.al, 2001), yakni head count index, sen poverty index, poverty gap index, squared gap index
dan foster-greer-torbecke index).
Thank you