Anda di halaman 1dari 36

PERENCANAAN PEMBANGUNAN: APLIKASI KOMPUTER

(ERA OTONOMI DAERAH)


RINGKASAN OLEH:
MUHAMMAD ARDIANDY
187003009

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Layout
01 PENGERTIAN DAN PERAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

02 KEBUTUHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

03 MACAM PERENCANAAN

04 TAHAPAN DAN METODE ANALISIS PERENCANAAN

05 INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH


Section One
PENGERTIAN DAN PERAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengertian Perencanaan
Pada hakekatnya, perencaann merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak-
seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif. Artinya, perubahan yang terjadi pada
sebuah keseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem sosial yang
kemudian akan membawa sistem yang ada menjauhi keseimbangan semula.

Pengertian Pembangunan
Pengertian pembangunan dijelaskan dalam dua pandangan yang berbeda, yaitu:
• Pendangan pembangunan lama atau tradisional, diartikan sebagai berbagai upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di tingkat
nasional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tingkat daerah.
• Pembangunan modern, pembangunan dilihat sebagai upaya pembangunan yg tidak lagi
menitikberatkan pada pencapaian pertumbuhan PDB sebagai tujuan akhir, melainkan
pengurangan tingkat kemiskinan yang terjadi, penanggulangan ketimpangan pendapatan
serta penyediaan lapangan kerja yang mampu menyerap angkatan kerja produktif.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengertian Perencanaan Pembangunan
Menurut Riyadi dan Bratakusumah, Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai:
Suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yg didasarkan pada
data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu
rangkaian kegiatan/aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun non
fisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik”
Sedangkan menurut Conyers & Hills, Perencanaan pembangunan adalah ”suatu proses yg
bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai
alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang
akan datang.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara.
Perkembangan teori pembangunan ekonomi didominasi oleh 4 (empat) aliran pembangunan
ekonomi, yaitu:
1) Teori Tahapan Linear,
2) Model Perubahan Struktural,
3) Revolusi Ketergantungan Internasional, dan
4) Kontrarevolusi Pasar Bebas Neoklasik.
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Adapun permasalahan yg timbul akibat kesalahan upaya pembangunan yang dilakukan adalah:
1) Kemiskinan
Kemiskinan yang tinggi terjadi di sebuah wilayah pedesaan atau sebuah wilayah yg memiliki
tingkat kepadatan yang sangat tinggi.
2) Pemerataan
Tidak meratanya distribusi pendapatan yg diterima oleh penduduk. Ketimpangan ini terjadi
karena rata-rata pendapatan per kapita masyarakat di daerah pedesaan lebih rendah diban-
dingkan dengan rata-rata pendapatan per kapita yang diterima oleh penduduk di kawasan
perkotaan.
3) Pertumbuhan
Prof. Kuznets dengan teorinya, yakni mengenai perkembangan ketimpangan distribusi pen-
dapatan dimana ketimpangan yang dialami oleh negara yg membangun akan tinggi ketika
pembangunan sedang berada dalam tahap awal pembangunan, dan akan terus naik hingga
pada titik tertentu tingkat ketimpangan ini akan turun.
PENTINGNYA PERENCANAAN
Alasan diperlukannya perencanaan dalam proses pembangunan, yakni sebagai berikut:
1) Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan perubahan yang sangat cepat
dalam masyarakat,
2) Perencanaan merupakan tahap yang penting apabila dilihat dari dampak pembangunan yang
akan muncul, dan
3) Proses pembangunan yang dilakukan tentu saja memiliki keterbatasan waktu pelaksanaan,
biaya serta ruang lingkup pelaksanaan.

Perencanaan yang baik akan memberikan berbagai manfaat seperti:


1) Gambaran Proyeksi ke depan, dan
2) Perencanaan pembangunan yang dilakukan menjadi panduan.
ASPEK DAN CIRI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Adapun aspek yang menjadi perhatian dalam perencaan pembangunan adalah:
1) Aspek lingkungan,
2) Aspek kekuatan dan hambatan,
3) Aspek Badan Perencana Pembangunan Pusat/Daerah,
4) Aspek ruang dan waktu.

Ciri perencanaan pembangunan, adalah:


1. Perencanaan yang berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi yang kuat yg akan
tercermin dalam pertumbuhan ekonomi yang positif.
2. Berisi upaya untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
3. Berupaya untuk melakukan perubahan struktur perekonomian.
4. Bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat.
5. Terjadinya pemerataan pembangunan (distributive justice).
Section Two
KEBUTUHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ILMU EKONOMI: KELANGKAAN DAN EFISIENSI
Definisi ilmu ekonomi, adalah:
“Ilmu yg mempelajari bagaimana menggunakan sumber daya yg langka (scarce resources)
untuk memproduksi barang yg berharga dan mendistribusikannya guna memenuhi kebutuh-
an manusia yang tidak terbatas.”

Sebab-sebab ilmu ekonomi dipelajari adalah:


1. Kebutuhan atau keinginan (need) manusia banyak dan beraneka ragam.
2. Alat pemuas kebutuhan.
3. Sumber-sumber alam dalam keadaannya yang asli tidak dapat langsung digunakan untuk me
menuhi keinginan manusia.
Dengan tidak terbatasnya kebutuhan dan terbatasnya sumber daya maka perekonomian akan
berusaha menggunakan sumber daya dengan efisien. Artinya perekonomian akan menggunakan
sumber daya seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga esensi dari
ilmu ekonomi adalah kesadaran akan kelangkaan sumber daya dan kemudian bagaimana meng-
organisasi masyarakat sedemikian hingga memproduksi, mendistribusikan & mengkonsumsinya
secara efesien.
PERMASALAHAN EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
MASALAH EKONOMI

Kemampuan
Keterbatasan
Memproduksi
Sumber Daya
Barang dan Jas Apa yang diproduksi? (What)

Bagaimana memproduksi? (How)

Untuk siapa produksi tersebut? (For


Whom)
Kebutuhan Manusia Barang dan Jasa
tidak terbatas yang Dibutuhkan
PERMASALAHAN EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
SISTEM EKONOMI

Sistem Sistem
Pasar Komando
(market) (command)

Sistem
Campuran
(mixed)
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
Setiap perkonomian memiliki keterbatasan dalam sumber daya seperti tenaga kerja, pengetahuan (teknologi),
mesin dan energi. Dan setiap perekonomian memiliki jumlah dan jenis sumber daya yg berbeda-beda. Didasar-
kan pada keterbatas sumber daya tersebut, masyarakat harus memutuskan barang apa (what), memilih
alternative teknik yang digunakan untuk memproduksi (how) dan pada akhirnya menentukan siapa yang akan
mengkonsumsi barang dan jasa yang telah di- produksi (for whom).

MASUKAN DAN KELUARAN


Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, masyarakat harus memutuskan pilihan tentang masukan (input)
dan keluaran (output) perekonomian.
Masukan adalah semua komoditas dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Perekonomian dengan teknologi tertentu, akan mengkombinasikan masukan (input) untuk memproduksi keluar
an (output).
Keluaran adalah barang atau jasa hasil dari proses produksi yang bisa dikonsumsi atau digunakan untuk
proses produksi lebih lanjut.
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
• Perekonomian memilki sumber daya yang terbatas dan teknologi tertentu sehingga perekonomian tersebut
juga mempunyai keterbatasan dalam memproduksi barang dan jasa.
• Batas kemungkinan produksi dapat mengalami perubahan, yg dapat disebabkan oleh perubahan teknologi
dan perubahan (pertumbuhan) sumber daya.
• Dengan sumber daya yg terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas maka harus memperhatikan
pengalokasian sumber daya yang terbatas tersebut.
• Efisiensi berarti bahwa seluruh sumber daya sudah digunakan seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuh-
an masyarakat. Salah satu aspek penting efisiensi ekonomi adalah efisiensi produktif. Efisiensi ini terjadi
ketika ekonomi tidak dapat menambah produksi suatu ouput tanpa harus menurunkan output yang lain.

Definisi Batas Kemungkinan Produksi


Adalah maksimum output yang dapat dihasilkan oleh perekonomian dengan menggunakan seluruh sumber d
aya dan teknologi yang ada. Jadi batas kemungkinan produksi dibatasi oleh dua hal yaitu ketersediaan sumbe
r daya dan teknologi, guna memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
PEMERINTAH & PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pemerintah merupakan institusi di Negara sedang berkembang yang mampu mengkoordinir usaha pembangun
an. Koordinasi dalam pembangunan memerlukan sebuah rencana pembangunan yang berisi tujuan dan bagai-
mana cara untuk mencapainya. Perencanaan sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik yang dirumusk
an untuk mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Gambar berikut menunjukkan keterbatasan sumber daya manusia dan tujuan pembangunan oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah.

Tujuan jangka pendek


dan jangka panjang:
Sumber Daya Kesejahteraan
Memenuhi kebutuhan
Terbatas Masyarakat
masyarakat yg tidak
terbatas

Perencanaan Pembangunan: Jangka Pendek dan Jangka Panjang


PEMERINTAH & PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERAN PEMERINTAH

1. Pemerintah meningkatkan efisiensi dengan mendorong ke arah persaingan, meng-


internalkan eksternalitas.
2. Pemerintah mendorong pemerataan dengan mengaplikasikan sistem pajak dan
transfer untuk mendistribusikan kembali pendapatan.
3. Pemerintah mendorong stabilitas ekonomi makro dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi serta menurunkan inflansi dengan kebijakan fiskal dan moneter yang di-
terapkan.
Section Three
MACAM PERENCANAAN
MACAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan dapat dikelompokkan berdasarkan:

PERENCANAAN BERDASARKAN JANGKA WAKTU


 Perencanaan Jangka Panjang (perspektif)
Biasanya mempunyai rentang waktu antara 10-25 tahun.
 Perencanaan Jangka Menengah
Berkaitan dengan tujuan yg hendak dicapai dalam jangka menengah, biasanya mempunyai rentang waktu antara 4-6 tahun
 Perencanaan Jangka Pendek (Rencana Operasional Tahunan)
Mempunyai rentang waktu 1 tahun.

PERENCANAAN BERDASARKAN ALOKASI SUMBER DAYA


 Perencanaan Keuangan
Adalah teknik perencanaan berkaitan dengan pengalokasian dana (uang).
 Perencanaan Fisik
Adalah usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan melalui pengalokasian factor-factor produksi dan hasil sehinga me
maksimalkan pendapatan dan pekerjaan.
MACAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan dapat dikelompokkan berdasarkan:

PERENCANAAN BERDASARKAN ARUS INFORMASI


 Perencanaan Sentralistik (top-down planning)
Keseluruhan proses perencanaan suatu Negara berada di bawah badan perencanaan pusat.
 Perencanaan Desentralistik (bottom-up planning)
Mengacu pada proses pelaksanaan dari bawah (bottom-up planning). Rencana pada dasarnya dirumuskan oleh badan
perencanan pusat setelah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan berbagai unit administrasi Negara, dengan memperhati
kan secara cermat rencana daerah/wilayah.

PERENCANAAN BERDASARKAN TINGKAT KELUWESAN


 Perencanaan Indikatif
Bersifat luwes. Pemerintah memberikan rangsangan dan pedoman bagi sektor swasta.
 Perencanaan Inperatif
Semua kegiatan dan sumber daya ekonomi berjalan menurut komando negara.
MACAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan dapat dikelompokkan berdasarkan:

PERENCANAAN BERDASARKAN SISTEM EKONOMI


 Perencanaan dalam Kapitalisme
Tidak difokuskan pada rencana yang terpusat (central plan), maka alat-alat produksi bisa dimiliki secara pribadi.
 Perencanaan dalam Sosialisme
Diarahkan kepada rencana yang terpusat, dalam arti ada pengusaha atau badan perencana terpusat yang merusmuskan
rencana secara keseluruhan.
 Perencanaan dalam Ekonomi Campuran
Tidak bersifat menyeluruh seperti dalam pengertian perencanaan sosialis. Sistem ini membagi perekonomian Negara ke
sektor pemerintah dan swasta.

PERENCANAAN BERDASARKAN SIFAT PERENCANAAN


 Perencanaan dengan Komando (planning by direction)
Menuntut adanya liberalisme. Pada sistem ini pemerintah pusat merencanakan, mengatur dan memerintahkan pelaksana-
an rencana sesuai dengan sasaran dan prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Perencanaan dengan Rangsangan (planning by inducement)
Merupakan sistem perencanaan yang dimokratis.
MACAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan dapat dikelompokkan berdasarkan:

PERENCANAAN BERDASARKAN DIMENSI PENDEKATAN


 Perencanaan Makro
Didefinisikan sebagai perencanaan pembangunan nasional dalam skala makro atau menyeluruh.
 Perencanaan Sektoral
Adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan berdasarkan sektor. Sektor adalah kumpulan dari kegiatan atau
program yang mempunyai persamaan ciri-ciri serta tujuan.
 Perencanaan Regional
Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan pada aspek lokasi di mana kegiatan dilakukan.
 Perencanaan Mikro
Didefinisikan sebagai perencanaan skala rinci dalam perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran rencana-rencana
sektoral maupun regional ke dalam susunan proyek dan kegiatan-kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan dan
penganggaran.
Section Four
TAHAPAN DAN METODE ANALISIS PERENCANAAN
DETERMINAN EFEKTIVITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Di dalam melakukan perencanaan pembangunan, pembuta rencana akan memperhatikan beberapa hal yang
berpotensi sebagai penghambat pelaksanaan rencana tersebut maupun yang berfungsi sebagai pendukung
pelaksanaan kegiatan pembangunan. Beberapa factor yang menjadi perhatian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Lingkungan.
Faktor pertama yang berpengaruh terhadap efektivitas perencanaan pembangunan daerah ini mencakup
beberapa sektor yaitu sosial dan budaya, ekonomi dan kondisi politik.
2. Sumber Daya Perencanaan Pembangunan.
Pembuat rencana harus mampu untuk merumuskan pembangunan di berbagai sektor, terutama sektor
SDA, sektor social ekonomi dan sektor fisik dan infrastruktur.
3. Sistem Perencanaan yang Dianut di Daerah.
Akan didasarkan pada berbagai peraturan pembangunan yang berlaku di daerah tersebut.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Efisiensi besar dalam pengelolaan sebuah lembaga atau sebuah perusahaan.
5. Dana Pembangunan.
Ketersediaan dana yang mencukupi untuk dilaksanakannya pembangunan.
TIPOLOGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Blakley (1994) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tipe pandangan dalam pembangunan ekonomi, yakni
sebagai berikut:

1. Recruitment Planning
Pemerintah daerah berusaha untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya ke daerah.
2. Impact Planning
Digunakan untuk bereaksi atas perpindahan modal yang dilakukan oleh para investor sehingga perusaha
an yang telah ada di daerah tersebut tutup.
3. Contingency Planning
Merupakan model dari sudut pandang pembangunan ekonomi yg didasarkan pada pemenuhan kebutuh-
an lokal.
4. Strategic Planning
Merupakan perencanaan pembangunan yang memiliki jangka waktu yang panjang yang didasarkan pada
kebutuhan daerah tersebut.
TAHAP PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Menurut Blakley (1994), terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pemerintah daerah d
alam melakukan perencanaan pembangunan daerah:

1) Pengumpulan data dan analisa,

2) Pemilihan strategi pembangunan ekonomi daerah,

3) Pemilihan rancangan pembangunan daerah,

4) Pengembangan kegiatan perencanaan,

5) Penentuan kegiatan pembangunan secara detil, dan

6) Persiapan dan pelaksanaan rencana pembangunan.


IDENTIFIKASI DAERAH PERENCANAAN
Dalam melakukan identifikasi ini, Deddy dan Riyadi (2003) mengemukakan empat aspek yang menjadi pokok
perhatian bagi perencana, yaitu:

1) Rapid District Appraisal (RDA)


Merupakan suatu cara bagi perencana untuk memperoleh data dengan melakukan dialog langsung
kepada masyarakat daerah yang berkepentingan, sehingga metode ini mampu menghasilkan informasi
mengenai keadaan nyata daerah.
2) Identifikasi Kebijakan Pembangunan
Dilakukan dengan maksud untuk mengetahui berbagai kebijakan yang sedang diimplementasikan oleh
pemerintah daerah atau yang pernah diimplementasikan dalam proses pembangunan.
3) Pemetaan Wilayah Daerah
Data mengenai kondisi wilayah yg akan digarap merupakan data yang sangat penting untuk dimiliki oleh
seorang perencana pembangunan
4) Identifikasi Sumber Keuangan Daerah
Hal ini menyangkut otonomi daerah yang diterapkan di daerah di mana daerah memiliki kebebasan untuk
mengelola keuangan daeranya sendiri, yakni sumbernya PAD, dana perimbangan, pinjaman, dan sumber
pendapatan lain yang sah.
ASPEK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah memiliki beberapa aspek penting yang harus diperhatikan, yakni
penentuan kebutuhan yang dihadapi oleh daerah serta pengembangan daerah yang akan dituju.
Secara umum, terdapat 2 kategori informasi yg dapat digunakan oleh perencana untuk merumuskan rencana
pengembangan daerah, yakni:

1) Analisa berbasis Sosial Ekonomi Masyarakat


Kategori informasi ini berusaha untuk menganalisa kondisi social ekonomi yang dihadapi daerah. Pada
informasi jenis ini, terdapat lima kategori yang menjadi pusat perhatian dalam membuat rencana pem-
bangunan, yakni demografi area, kondisi pasar tenaga kerja, karakteristik ekonomi, tata letak dan kekaya
an alam, serta pelayanan public.

2) Metode Analisa Kuantitatif


Metode ini digunakan oleh pembuat rencana untuk mengetahui struktur perekeonomian daerah, sektor
perekonomian apa yg berpotensi untuk menjadi sector utama hingga metode yg dapat digunakan untuk
dapat menjelaskan kondisi tenaga kerja. Metode yg dapat digunakan dalam menganalisa perekonomian
daerah adlh shift share analysis, location quotient, analisis hirarki, ukuran pendapatan regional, analisis
basis ekonomi (economic base analysis), dan input output analysis.
ASPEK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

3) Kapasitas Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Agar mampu melakukan penilaian mengenai kapasitas pengembangan masyarakat, seorang perencana
harus memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan lembaga yang terdapat dalam masyarakat
yang diantaranya institusi/lembaga yang berbasis pada masyarakat, struktur ekonomi, lembaga politik,
lemabaga keuangan dan lembaga pendidikan.
Section Five
INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH
KERANGKA DASAR ALUR KEGIATAN EKONOMI
Untuk melihat perputaran perekonomian yang sederhana antara kelompok perusahaan dan kelompok rumah
tangga dalam suatu perekonomian yang tertutup atau di dalam suatu daerah yg tidak melaksanakan transaksi
dengan daerah lain dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Faktor-faktor produksi:
(Tanah, Tenaga, Modal, Kewiraswastaan)

b. Barang dan Jasa (Arus Barang)

Rumah Tangga Dunia Usaha

c. Balas jasa faktor produksi


(Upah, bunga, sewa tanah dan keuntungan)

d. Pengeluaraan konsumsi
(Arus Uang)
KERANGKA DASAR ALUR KEGIATAN EKONOMI
Dengan melihat siklus ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa produksi regional, sebagai berikut:

a) Jika ditinjau dari segi produksi, disebut Produk Regional, merupakan jumlah nilai tambah (value added,
produk neto = output-input antara) yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yg dimiliki oleh penduduk suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

b) Jika ditinjau dari segi pendapatan, disebut Pendapatan Regional (regional income) merupakan jumlah
pendapatan (balas jasa) yang diterima oleh faktor produksi yg dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam
jangka waktu yang tertentu (satu tahun).

c) Atau apabila ditinjau dari segi pengeluaran, disebut Pengeluaran Regional (regional expenditure), merupak
an jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, lembaga swasta nirlaba, pemerintah,
pembentukan modal tetap, perubahan stock dan ekspor neto suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
(satu tahun).
PENGERTIAN PDRB
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu
adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit
usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonmi.

Untuk menghitung PDRB ada 3 (tiga) pendekatan yang dapat digunakan, yakni:

1) Pendekatan Produksi,

2) Pendekatan Pendapatan, dan

3) Pendekatan Pengeluaran.
INDKATOR EKONOMI MAKRO
Dari sisi pembangunan ekonomi makro daerah terdapat tiga indicator yang sering dijadikan tolok ukur ke-
berhasilan, yaitu:

1) Pertumbuhan Ekonomi (economic growth)


Output Daerah (PDRB), Pertumbuhan Ekonomi (PDRB), Model Perekonomian Makro, Kontribusi Sektoral
PDRB, Investasi, dan Ekspor Impor.

2) Penyerapan Tenaga Kerja (employment)


Beberapa indicator terkait dengan tenaga kerja, yakni rasio ketergantungan (dependency ratio), tingkat
partisipasi angkatan kerja (TPAK), tingkat pengangguran terbuka (open unemployment rate) & elastisitas
kesempatan kerja (employment elasticity)

3) Inflansi (Inflation)
Adalah kenaikan harga-harga secara umum & terus menerus. Inflansi sering dihitung dgn menggunakan
indeks harga konsumen (CPI), indeks harga produsen (PPI) atau deflator PDRB.
INDKATOR PEMBANGUNAN
Beberapa indikator pembangunan ekonomi yang biasa dipakai dalam analisis, yaitu:

1) Distribusi Pendapatan
Pemerataan pembangunan biasanya sangat terkait dengan kemiskinan karena semakin rendah tingkat
kemerataan berarti semakin lebar jurang atau gap antara masyarakat kaya & miskin, maka secara logika
kemiskinan semakin meluas. Ada beberapa cara untuk mengukur kesenjangan dan distribusi pendapatan
yaitu gini coefficient, the generalized entropy dan the atkinson measure

2) Tingkat Kemiskinan
Ada banyak metode untuk mengukur kemiskinan. Ukuran-ukuran kemiskinan ini dihitung melalui
(Coundoul, et.al, 2001), yakni head count index, sen poverty index, poverty gap index, squared gap index
dan foster-greer-torbecke index).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai