Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN STRAWBERRY

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studio 4 Perencanaan Desa


Tahun Akademik 2019/2020

Disusun oleh:
Gilang Roofiif Ansori 10070317023
Witanto Agung Prayogi 10070317024
Yuti Andila Aninditya 10070317056
M. Fadhil Naufal 10070317073

PROGRAM STUDI PERENCAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
BAB I memang lebih cocok diterapkan di kota, serta antara kota dan desa
memiliki karakter yang berbeda, sehingga kemudian muncul konsep
PENDAHULUAN Smart Village yang diterapkan di desa.

Pada dasarnya, konsep Smart Village merupakan sebuah


konsep bagaimana suatu desa dapat menyelesaikan berbagai
1.1. LATAR BELAKANG permasalahannya dengan cerdas. Konsep Smart Village juga harus
didukung oleh beberapa komponen agar penerapannya mampu
Desa merupakan unit terkecil dalam sistem pemerintahan. memberikan dampak positif dan maksimal. Komponen tersebut
Desa memiliki peran yang sangat penting untuk pembangunan antara lain Smart Institution, Smart Infrastructure, Smart Service
nasional. Membangun desa berarti juga memulai untuk Delivery, Smart Technology and Innovation, dan Smart Societis.
pembangunan nasional. Terdapat banyak program-program dari Untuk menjalankan segala komponen tersebut dengan baik,
pemerintah pusat yang bertujuan untuk mendorong percepatan dibutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik antara satu sama
pembangunan kawasan pedesaan. Namun, program-program yang lain. Selain itu, dalam mewujudkan desa dengan konsep Smart
dibuat oleh pemerintah pusat hasilnya masih belum terlihat jelas Village, pemerinta desa ataupun masyarakat desa itu sendiri
dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan membutuhkan bantuan beberapa elemen penting seperti organisasi
masyarakat. Penyebab hal ini salah satunya adalah adanya sosial, petani, buruh, dan perusahaan-perusahaan kecil ataupun
penyebaran sumber daya ekonomi yang tidak merata antara besar.
kawasan pedesaan dan perkotaan.
Membangun desa dengan konsep Smart Village tidak hanya
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas berfokus pada penerapan kecanggihan teknologi di suatu desa,
penduduk miskin berada di daerah pedesaan. Oleh karena itu, tetapi ada hal yang lebih utama, yaitu lebih kepada bagaimana
diperlukan adanya inovasi pembangunan desa untuk lebih konsep ini mampu mengubah kondisi masyarakatnya menuju
memajukan dan mengembangkan potensi desa dengan tujuan keadaan yang lebih baik dan sejahtera, menumbuhkan kesadaran
menyejahterakan masyarakatnya dan sebagai upaya untuk di masyarakat akan pentingnya sebuah inovasi dalam usaha kecil
meningkatan pembangunan nasional, utamnya pembangunan yang berpotensi untuk menciptakan kewirausahaan, dan
ekonomi di tingkat nasional. Salah satu inovasi yang cukup terkenal meningkatkan kualitas pelayanan di desa agar lebih mampu
akhir-akhir ini untuk lebih memajukan desa adalah dengan konsep memberikan kenyamanan dan kepuasan pada masyarakat. Selain
Smart Village. Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep itu, kunci dari suksesnya konsep Smart Village adalah dengan
Smart City yang lebih dulu dikenal di masyarakat. Konsep Smart menambah pengetahuan masyarakat desa melalui pendidikan dan
City yang telah ada tidak bisa diterapkan di desa, karena konsep ini pengembangan keterampilan. Dengan adanya Smart Village ini,
peran pemerintah desa akan lebih dioptimalkan dengan tujuan agar • Mencari potensi yang dapat dikembangkan di Desa
dapat mengelola sumberdaya desanya secara efektif, efisien, dan Lebakmuncang
sustainable. • Menentukan konsep pengembangan desa yang cocok untuk
diterapkan
Alasan memilih lokasi Desa Lebakmuncang Kecamatan
• Menerapkan konsep pengembangan desa dengan baik dan
Ciwidey sebagai wilayah studi ialah karena desa tersebut memiliki
benar.
ciri khas yaitu buah strawberry. Selain itu apabila dilihat dari KCDA
bahwa desa Lebakmuncang ini memiliki luas lahan pertanian
strawberry paling luas diantara desa lainnya yang ada di Kecamatan
Ciwidey serta jumlah produksinya pun paling besar di Kecamatan 1.3. MANFAAT
Ciwidey itu sendiri. Amat sangat disayangkan apabila potensi dari Manfaat dengan adanya penyediaan dan memberikan
strawberry tersebut tidak dikembangkan. Karena dari jumlah aplikasi tersebut bagi masyarakat Desa Lebakmuncang ialah :
produksi strawberry yang besar tersebut dapat meningkatkan
perekonomian para petani strawberry yang ada di Desa • Membantu kegiatan masyarakat dalam bidang pertanian
Lebakmuncang • Membantu menyelesaikan permasalahan pertanian yang
ada di Desa Lebakmuncang terutama pada strawberry
1.2. TUJUAN DAN SASARAN • Mempermudah pendistribusian hasil panen lewat aplikasi
Tujuan dari studio desa ini ialah membantu masyarakat
yang ada di desa Lebakmuncang khususnya para petani untuk
1.4. KELUARAN
mengembangkan potensi dari tanaman strawberry yang dapat
meningkatkan nilai jual dari strawberry tersebut serta Produk yang dihasilkan dengan adanya studio desa ini ialah
meningkatkan perekonomian para petani dan para pengolah hasil sebuah inovasi desa di bidang pertanian berupa aplikasi berbasis
pertanian strawberry dengan memberikan sebuah aplikasi yang smart economy dan smart people.
dapat membantu kegiatan para petani serta para pengolah hasil
pertanian strawberry. Output dari studio ini ialah menyediakan 1.5. RUANG LINGKUP
aplikasi pembantu masyarakat Desa Lebakmuncang berbasis smart
Desa Lebakmuncang merupakan salah satu desa yang
economy yang berkembang dengan smart people. Adapun sasaran
berada di Kecamatan Ciwidey. Desa Lebakmuncang memiliki luas
dalam mencapai tujuan diatas ialah sebagai berikut:
wilayah dengan luasan sebesar 800,26 Ha. Kondisi topografi yaitu
didominasi oleh dataran tinggi, suhu udara di desa ini yaitu dari 18-
20 derajar celcius. Adapun batas-batas wilayah Desa ataupun kuisoner, tetapi menggunakan interview guide dan
Lebakmuncang sebagai berikut: biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di lapangan.
Sebelah Utara : Desa Rawabogo, Nengkelan 3.6.2 Pengumpulan Data
Sebelah Selatan : Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali
Sebelah Barat : Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindang Kerta Kab. Metode pengumpulan data ini bertujuan untuk
Bandung Barat mengumpulkan data yang diperlukan sebagai bahan kajian
Sebelah Timur : Kecamatan Panyocokan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
kegiatan ini ada dua, yaitu data primer dan data sekunder yang
1.6. METODOLOGI dilengkapi dengan ceklis data dan ceklis isian untuk membantu
proses survey primer. Untuk selengkapnya dijelaskan sebagai
3.6.1 Pendekatan berikut:
Pendekatan yang digunakan dalam studi desa ini ialah 1. Metode Pengumpulan Data Primer
menggunakan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan
Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika
observasi lapangan yaitu mengadakan tinjauan langsung ke lokasi
untuk menarik satu atau lebih kesimpulan berdasarkan seperangkat
studi, dengan maksud mendapat gambaran lokasi studi secara
premis yang diberikan. Pada saat sebelum mencari dan
langsung, juga mengetahui tentang objek penelitian. Observasi ini
pengambilan data kita mencari tahu mengenai teori - teori beserta
dilakukaan untuk mengamati keadaan wilayah, letak lahan
data mengenai tanaman strawberry. Karena dengan mengetahui
teori teori sebelum melakukan kegiatan survey akan mempermudah pertanian, kegiatan pertanian strawberry, potensi dan
dalam mencari data yang diinginkan dalam mengajukan pertanyaan permasalahan yang terdapat di wilayah studi. Adapun alat
kepada narasumber. pengumpul data yang akan digunakan dalam kegiatan
pengumpulan data primer, antara lain:
Sedangkan pendekatan induktif Pendekatan induktif • Lembar Observasi
menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
• Lembar Wawancara
berdasarkan pengamatan tersebut. Metode pendekatan induktif
• Ceklist Data
pun perlu digunakan pada saat melakukan survey dikarenakan pada
• Lembar Kuisoner
saat melakukan suatu wawancara dan juga mengajukan
pertanyaan kepada narasumber kita dapat melakukannya secara
mengalir artinya tidak perlu menggunakan lembar wawancara
2. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Metode pengumpulan data secara sekunder dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Survey Instansional, adalah survei yang dilakukan
dengan mengunjungi instansi-instansi pemerintahan
untuk mendapatkan data sekunder dengan cara
penggandaan.
b. Jurnal Materi terkait dengan pengembangan desa
c. Searching Internet mengenai materi dan data yang
dibutuhkan

3.6.3 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penyusunan


laporan ini ialah sebagai berikut:

• Analisis SWOT
• Analisis Pohon Masalah
• Analisis Isu Strategis Desa
• Analisis Variabel
• Analisis Deskriptif

Gambar 1.1
Peta Administrasi Desa lebakmuncang
Diagram Metode Analisis
• Aspek fisik lingkungan
Analisis data • Konsep Pengembangan
• Aspek demografi & sosial Desa (Smart Village)
Budaya • Analisis SWOT • Aplikasi berbasis Smart
• Aspek Perekonomian • Analisis Pohon masalah Economy dan smart People
• Analisis Isu strategis desa
• Analisis Variabel
• Analisis Deskriptif
Pengumpulan
Output
data

Gambar 1.2
Bagan Analisis Data
Sumber: Haasil Kelompok, 2020
BAB II 4. Keselarasan aspirasi pembangunan nasional dan
pembangunan daerah.
PROFIL UMUM WILAYAH 5. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
6. Rencana pembangunan jangka panjang nasional.
7. Rencana tata ruang kawasan strategis nasional.
8. Rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata
2.1 TINJAUAN KEBIJAKAN
ruang wilayah kabupaten/kota.
Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang
untuk mengatur perkembangan penggunaan ruang di masa 2.2.1 kebijakan Pembangunan
mendatang dengan memperhatikan berbagai aspek kehidupan Kebijakan pembangunan yang akan dibahas kali ini yaitu
teknis dan lingkungan. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses kebijakan mengenai Arah Pembangunan Daerah Kabupaten
untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi Bandung Menurut RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang (Permen No 15 dan RPJPD Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025.
Tahun 2010). Pada Undang-Undang Penataan Ruang, perencanaan A. Arah pembangunan Daerah Menurut RPJPD 2016-
rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah 2025.
provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota mencakup RPJPD Kabupaten Badung Tahun 2005-2025 merupakan
ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bagian yang tidak terpisahkan dari visi misi Pembangunan Nasional
bumi. Perencanaan Pembangunan Nasional terbagi atas tiga jenis Tahun 2005-2025 yang diarahkan pada pencapaian tujuan
perencanaan yaitu: Rencana Jangka Panjang, Rencana Lima Nasional.
Tahunan, dan Rencana Tahunan. Untuk mewujudkan visi daerah pembangunan jangka
Undang-Undang No. 26 tahun 2007 pada Pasal 19 Undang- panjang menjadi Kabupaten Bandung yang Repeh, Rapih, Kerta
Undang Penataan Ruang menyatakan bahwa Penyusuanan Raharja Tahun 2025. Prioritas pembangunan berdasarkan RPJP
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional harus memperhatikan: tahap ketiga diarahkan pada kemandirian perekonomian yang
1. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. berdaya saing. Hal ini dituangkan dalam prioritas pembangunan
2. Perkembangan permasalahan regional dan global, serta RPJPD Kabupaten Bandung Tahap III tahun 2016-2021 yaitu
hasil pengkajian implikasi penataan ruang nasional. “Peningkatan kualitas pembangunan yang berwawasan lingkungan
3. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan dan peningkatan perekonomian daerah yang berdaya saing”. Visi
serta stabilitas ekonomi. Pemerintah Kabupaten Bandung adalah “Memantapkan
Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya
Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa melalui
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”. 2. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan kesehatan.
memperrlihatkan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi
ke depan, serta memperhitungkan peluan yang dimiliki, maka mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan juga
ditetapkan misi sebagai berikut: sejalan dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia yang
1. Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan Berkualitas”. Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi
pendidikan fokus yang ingin dicapai melalui misi ini. Drajat kesehatan
Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan masyarakat menjadi satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang secara
sejalan dengan visi Kabupaten Bandung, khususnya dalam upaya langsung berpengaruh terhadap produktivitas penduduk. SDM yang
membangun “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”. Perbaikan kreatif, inovatif dan kontributif terhadap pembangunan Kabupaten
dalam sektor pendidikan menjadi misi pertama yang diusung dalam Bandung tidak akan berpengaruh signifikan terhadap
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung pembangunan Kabupaten Bandung tanpa didukung oleh drajat
Tahun 2016 – 2021. Penetapan sektor pendidikan sebagai prioritas kesehatan penduduk yang tinggi.
pertama didasari oleh pentingnya aspek ini dalam pembangunan Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan
Kabupaten Bandung, masyarakat Kabupaten Bandung sebagai kuantitas fasilitas kesehatan serta upaya peningkatan kualitas
aktor utama dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten pelayanan kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan lebih rinci
Bandung perlu memiliki kapasitas dan daya saing dalam beberapa upaya untuk mendukung pencapaian misi ini antara lain
mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung. meningkatkan kuantitas dan kualitas puskesmasdan rumah sakit,
Dalam rangka membangun sumber daya manusia menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai upaya
Kabupaten Bandung yang berkualitas maka diperlukan upaya upaya pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk
untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, menjaga pola hidup bersih serta meningkatkan jumlah tenaga
yang mana antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas medis secara optimal yang melayani seluruh wilayah Kabupaten
pendidikan, terutama fasilitas sekolah menengah atas yang Bandung.
tersebar secara merata dan mencakup seluruh wilayah,
meningkatkan kualitas pada fasilitas- fasilitas pendidikan melalui
peningkatan efisiensi sekolah, meningkatkan kualitas tenaga
3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang pada upaya adaptasi berupa rekayasa infrastruktur dan fasilitas
terpadu tata ruang wilayah dengan memperhatikan publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.
aspek kebencanaan. 4. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial
terhadap pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur dasar masyarakat sejalan dengan upaya membangun sumber daya
dalam hal ini meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air manusia Kabupaten Bandung yang berkualitas. Dengan
bersih, infrastruktur air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, diharapkan secara
infrastruktur energi. Dalam implementasinya, pembangunan tidak langsung menciptakan stabilitas kemanan wilayah. Beberapa
infrastruktur terkait erat dengan tata ruang. Pengembangan upaya yang akan diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan
infrastruktur dapat menstimulus perkembangan guna lahan suatu sosial masyarakat antara lain dengan peningkatan upaya
wilayah, sehingga perencanaan infrastruktur dan perencanaan tata pemenuhan layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
ruang perlu dilakukan secara seiring untuk menciptakan adanya (PMKS), serta peningkatan partisipasi masayrakat dalam upaya
keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan masalah kesejahteraan sosial.
meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan 5. Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki
keterpaduan tata ruang wilayah antara lain melalui mengoptimalkan keunggulan kompetitif
ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta mewujudkan Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi
perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari perencanaan beberapa sektor, seperti misalnya perdagangan dan jasa,
tata ruang, hingga ke pemanfaatan ruang dan pengendalian pertanian, idustri, pariwisata, koperasi dan UKM serta investasi dan
permanfaatan ruang. modal. Misi menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan
Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan
perlu diakomodir dalam perencanaan pembangunan. Hal tersbut “Perekonomian yang Berdaya Saing”.
didasari oleh kondisi Kabupaten Bandung yang memiliki beberapa Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan diarahkan
potensi bencan. Meninjau historis kebelakang, beberapa bencana untuk mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam rangka
cenderung tidak dapat dihindarkan dan menggangu stabilitas meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan dan jasa
pembangunan. Mitigasi berupa pencegahan terjadinya bencana merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk
tidak akan menghilangkan seluruh resiko bencana. Berdasarkan hal dikembangkan di Kabupaten Bandung. Meskipun demikian pada
tersebut, maka upaya terkait penanganan aspek kebencanaan kondisi eksisting pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal.
selain mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk diarahkan
Sektor perdagangan dan jasa erat kaitannya dengan Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan,
transaksi yang terjadi di suatu wilayah, untuk mendorong transaksi pengembangan lebih diarahkan pada pengoptimalan potensi
maka berbagai upaya seperti misalnya meningkatkan jaminan pertanian dan peternakan serta penguasaan petani dna peternak
ketersediaan kontinuitas pasokan terhadap teknologi pertanian dan peternakan
komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan 6. Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup
harga barang, serta memberikan jaminan mengenai stabilitas harga Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas
barang perlu dilakukan. Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, dan sektor ekonomi yang berdaya saing, untuk menciptakan
regulasi terkait perdagangan berperan penting untuk memberikan pembangunan Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula
arahan serta batasan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hal ditopang oleh pengelolaan lingkungan hidup.
tersebut maka untuk mengoptimalkan sektor perdagangan, perlu Pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung
pula ditunjang dengan keberadaan regulasi terkait usaha diarahkan pada upaya menetralisir dampak lingkungan yang timbul
perdagangan dan jasa yang memadai. akibat kegiatan- kegiatan yang memacu perumbuhan ekonomi.
Untuk sektor industri, pengembangan diarahkan pada Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara dan mengelola
optimalisasi pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan lingkungan hidup antara lain melalui penanggulangan pencemaran
pengelolaan objek wisata eksisting. Upaya- upaya yang dapat lingkungan, baik oleh limbah padat, cair maupun udara.
dilakukan dalam rangka pengembangan sektor pariwisata dalam 7. Meningkatkan Kemandirian Desa
rangka meningkatkan competitive advantage sektor ekonomi Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik
Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama antara Kabupaten Bandung eksisting yang lebih didominasi oleh kawasan
pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui perdesaan. Pembangunan perdesaan tidak semata- mata dilakukan
branding dan promosi pemasaran objek wisata. melalui pembangunan infrastruktur perdesaan, lebih dari itu
Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada pembangunan perdesaan perlu mengedepankan pemberdayaan
mendorong perkembangan industri konvensional menuju industri masyarakat perdesaan sebagai pelaku utama pembangunan desa.
berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Beberapa upaya terkait Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu
antara lain melalui insentif dan insentif bagi industri yang telah menciptakan kemandirian desa yang jika diakumulasikan dalam
melakukan pemanfaatan teknologi tinggi dalam hal produksi dan skala kabupaten akan bersinergi mendukung pembangunan
pengelolaan limbah. Selain dari pada itu, untuk memberikan imbas Kabupaten Bandung.
pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu Misi meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan
dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal. masyarakat ini sejalan dengan upaya pencapaian pokok visi
menciptakan “sumber daya manusia yang berkualitas” serta pembangunan wilayah. Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya
“ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang dapat mencapai visi pembangunan Kabupaten Bandung, maka penetapan
diterapkan untuk meningkatkan kemandirian desa antara lain misi meningkatkan keamanan dan ketetiban wilayah mutlak
dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan, diperlukan. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah antara lain dengan
serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di meminimalisasi terjadinya ancaman terhadap kemanan dan
perdesaan ketertiban masyarakat melalui peningkatan penegakan peraturan
8. Meningkatkan reformasi birokrasi daerah, serta Meningkatkan peran serta masayrakat dalam
Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan
Manusia yang Berkualitas”, “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
“Lingkungan yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas B. Arah Pembangunan Menurut RPJMD Tahun 2016-
aparatur. Dalam hal ini unsur pemerintahan akan berperan sebagai 2021
agen yang menjaga keseimbangan pembangunan. Aparatur yang Visi merupakan kondisi masa depan daerah yang ingin
berkualitas akan menjadi katalisator bagi pembangunan Kabupaten dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang, sekaligus memberikan
Bandung. arah pembangunan atau clarity of direction. Visi juga harus
Birokrasi dan aparatur dengan tugas utama pelayanan menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu
publik menjadi kunci bagi efektivitas dan efisiensi pembangunan. strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta
Berdasarkan hal tersebut maka reformasi birokrasi diharapkan sejalan dengan visi dan arah pembangunan Jangka Panjang
mampu menciptakan optimalisasi bagi penyediaan pelayanan Daerah.
publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan
pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain melalui pemangunan, tantangan yang diadapi serta isu – isu strategis,
meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu dirumuskan visi, misi, tujuan fan sasaran pembangunan jangka
pelayanan administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan menengah daerah. Maka Jangka Menengah (Tahun 2016 – 2021)
berbasis teknologi. Kabupaten Bandung adalah:
9. Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah
Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari
komponen keamanan dan ketertiban wilayah. Stabilitas keamanan
wilayah secara signifikan akan berpengaruh terhadap kelangsungan
Tabel 2.1 Visi:
KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
RPJMD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2021
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Visi:
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius,
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Misi Tujuan Sasaran
4. Meningkatnya minat baca
Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
masyarakat Kabupaten
Misi Tujuan Sasaran
Bandung
Misi Pertama: Meningkatkan 1. Optimalnya ketersediaan
“Meningkatkan ketersediaan fasilitas pendidikan Misi Kedua: Meningkatkan 1. Optimalnya penyediaan
kualitas dan layanan formal baik dari segi layanan kesehatan oleh
“Mengoptimalkan pelayanan
kuantitas maupun dari pemerintah
cakupan layanan pendidikan kuantitas dan kesehatan serta
segi kualitas 2. Meningkatnya drajat
pendidikan” berkualitas dan kualitas meningkatkan
Meningkatnya jumlah kesehatan penduduk
partisipasi pelayanan drajat
penduduk yang 3. Meningkatnya kesadaran
masyarakat bersekolah kesehatan” kesehatan
penduduk untuk
dalam bidang masyarakat menerapkan perilaku
pendidikan 2. Meningkatnya jumlah
hidup bersih
penduduk yang
Misi Ketiga: Meningkatkan 1. Meningkatnya
bersekolah Meningkatnya
“Mewujudkan Ketersediaan aksesbilitas, kapasitas
jumlah guru per mata
pembangunan dan kualitas dan keselamatan
pelajaran yang sesuai
terhadap pelayanan
dengan kualifikasi infrastruktur Infrastruktur
sarana dan prasarana
dasar yang dasar yang
3. Meningkatnya transportasi (%)
terpadu dengan tahan terhadap
kompetensi penduduk
tata ruang bencana serta 2. Meningkatnya
melalui penguasaan
wilayah serta mewujudkan aksesbilitas, kapasitas
budaya lokal, olah raga,
memperhatikan keserasian dan kualitas infrastruktur
dan pendidikan non
pembangunan sumber air
formal
Visi: Visi:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius,
Kultural dan Berwawasan Lingkungan” Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Misi Tujuan Sasaran Misi Tujuan Sasaran
aspek dengan tata 3. Meningkatnya penataan 8. Meningkatnya efektivitas
kebencanaan” ruang wilayah kawasan ibu kota pemanfaatan ruangn
Kabupaten Bandung wilayah

4. Meningkatnya kualitas 9. Optimalnya pengendalian


kawasan permukiman pemanfaatan ruang

5. Optimalnya sistem 10. Meningkatnya resiliensi


telekomunikasi dan wilayah terhadap resiko
informatika yang terpadu bencana
melalui pemanfaatan
teknologi dan komunikasi 11. Meningkatnya upaya
penanganan masyarakat
6. Meningkatnya yang tergenang banjir
ketersediaan
infrastruktur listrik dan Misi Keempat Mengentaskan 1. Berkurangnya jumlah
energi yang merata “Meningkatkan permasalahan penyandang masalah
mencakup seluruh kesejahteraan kesejahteraan kesejahteraan sosial
wilayah (PMKS)
sosial sosial di
masyarakat” Kabupaten
7. Meningkatnya fektivitas
perencanaan tata ruang
Bandung
Misi Kelima: Meningkatkan 1. Tercapainya Kondisi
“Menciptakan daya saing Ketahanan Pangan
Pembangunan perekonomian 2. Meningkatnya daya saing
komoditas pertanian
Visi: Visi:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius,
Kultural dan Berwawasan Lingkungan” Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Misi Tujuan Sasaran Misi Tujuan Sasaran
Ekonomi yang Kabupaten 3. Meningkatnya daya tampung 3. Meningkatkan resiliensi
Memiliki Bandung kesejahteraan petani lingkungan wilayah terhadap resiko
Keunggulan sebagai upaya 4. Meningkatnya transaksi bencana
pada sektor Misi Ketujuh: Meningkatkan 1. Meningkatnya
Kompetitif” optimalisasi
perdagangan dan jasa di “Meningkatkan partisipasi pemberdayaan
kontribusi
Kabupaten Bandung kemandirian masyarakat masyarakat perdesaan
sektor ekonomi
5. Meningkatkan kapasitas, 2. Meningkatnya partisipasi
terhadap Desa” desa dalam
kapabilitas serta masyarakat dalam
pembangunan pembangunan
produktivitas UMKM-IKM pembangunan desa
daerah wilayah
dan kualitas produk
unggulan Misi Kedelapan: Meningkatkan 1. Meningkatnya kualitas
6. Meningkatnya destinasi “Meningkatkan kinerja aparatur kinerja aparatur
wisata reformasi dan pemerintah
7. Meningkatnya 2. Meningkatkan efisiensi
birokrasi” kelembagaan
kemudahan investasi pelayanan administrasi
penyelenggara
Misi Keenam: Menciptakan 1. Meningkatkan publik
pelayanan
“Meningkatkan lingkungan yang pengawasan dan 3. Meningkatkan efisiensi
publik kinerja dan fungsi
Kelestarian serasi dan pengendalian terhadap
pencemaran dan kelembagaan
Lingkungan seimbang
kerusakan lingkungan 4. Meningkatkan
Hidup” dengan
2. Terselenggaranya pemanfaatan potensi
memperhatikan daerah
konservasi sumber daya
daya dukung alam
lingkungan,
Visi:
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
2.2 PROFIL FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Di Kecamatan Ciwidey terdapat 7 desa yaitu Desa
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius,
Panundaan, Desa Ciwidey, Desa Panyocokan, Desa Lebak Muncang,
Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
Desa Rawabogo, Desa Nengkelan, Desa Sukawengi. Kecamatan
Misi Tujuan Sasaran
Ciwidey memiliki 509 Rukun Tetangga (RT), 152 Rukun Warga
5. Meningkatkan efisiensi
(RW), dan 32 Dusun.
pelayanan administrasi
publik
6. Meningkatkan efisiensi Tabel 2.2
pelayanan administrasi Jumlah satuan Lingkungan Setempat
publik Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017
7. Meningkatkan No Desa/Kelurahan RT RW Dusun
pemanfaatan Teknologi 1 Panundaan 78 21 5
Informasi dan 2 Ciwidey 83 30 6
Komunikasi (TIK) 3 Panyocokan 84 23 4
8. Meningkatnya kapasitas 4 Lebak Muncang 94 29 6
dan akuntabilitas 5 Rawabogo 62 14 4
pengelolaan keuangan 6 Nengkelan 52 13 3
dan aset daerah 7 Sukawening 56 22 4
9. Terwujudnya regulasi Jumlah 509 152 32
Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018
penyelengaraan
pemerintahan daerah Di Kecamatan Ciwidey luas lahan secara keseluruhan
Misi Kesembilan: Meningkatkan 1. Meningkatnya kemanan sebesar 3.535,583 Hektar, luas lahan tersebut dibagi dua yaitu luas
“Meningkatkan stabilitas dan ketertiban
lahan pertanian sebesar 2.450,07 Hektar dan luas lahan non
keamanan dan kemanan yang masyarakat
pertanian sebesar 1.085,513. Untuk Desa Lebak Muncang luas
2. Meningkatkan peran
ketertiban kondusif bagi lahan pertaniannya sebesar 646,53 Ha dan luas lahan non pertanian
serta masayrakat dalam
wilayah” pembangunan sebesar 153,73 Ha. Di Kecamatan Ciwidey banyak lahan yang
menjaga keamanan dan
wilayah digunakan sebagai lahan pertanian seperti di Desa Panundaan,
ketertiban masyarakat
Sumber: Hasil Analisis BAPPEDA, 2016
Desa Penyocokan, Desa Lebak Muncang, Desa Rawabogo, Desa Tabel 2.4
Nengkelen, Desa Sukawening. Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis kelamin
Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017
No Desa/kelurahan Penduduk Total
Tabel 2.3 Laki-Laki Perempuan
Luas Lahan Pertanian dan Non Pertanian 1 Panundaan 7.236 6.889 14.125
Menurut Desa Di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017 2 Ciwidey 8.670 8.334 17.004
No Desa/Kelurahan Luas Lahan Luas Lahan Non 3 Panyocokan 6.740 6.315 13.055
Pertanian (Ha) Pertanian (Ha) 4 Lebak Muncang 8.037 7.549 15.586
1 Panundaan 221,71 100,29 5 Rawabogo 4.251 3.958 8.209
2 Ciwidey 78,86 139,23 6 Nengkelan 3.414 3.167 6.581
3 Panyocokan 278,00 111,172 7 Sukawening 5.877 5.424 11.301
4 Lebak Muncang 646,42 153,73 Jumlah 44.225 41.636 85.861
5 Rawabogo 192,05 283,37 Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018
6 Nengkelan 192,05 154,133 Tabel 2.5
7 Sukawening 555,50 144,588 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Jumlah 2.450,07 1.085.513 Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017
Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018 No Desa/Kelurahan Kelompok Umur
0-14 Tahun 15-64 65+
Tahun Tahun
2.3 PROFIL DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN 1 Panundaan 3.441 9.841 843
2 Ciwidey 4.112 11.918 974
2.3.1 Kependudukan
3 Panyocokan 3.168 9.172 715
Kecamatan Ciwidey memiliki 7 desa yang luasnya sebesar 4 Lebak Muncang 3.807 10.780 998
3.535,583 Ha memiliki jumlah penduduk sebesar 85.861, Desa 5 Rawabogo 1.955 5.705 549
Lebak Muncang memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu 15.586 6 Nengkelan 1.560 4.638 383
penduduk dan luasnya sebesar 800,15Ha dan Desa Nengkelan 7 Sukawening 2.984 7.694 623
memiliki jumlah penduduk yang sedikit hanya 6.581 penduduk dan Jumlah 21.027 59.748 5.086
Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018
luasnya sebesar 346,183 Ha.
2.4 PROFIL PEREKONOMIAN dan 428 untuk padi lading. Untuk luas panennya 2.250 Ha untuk
padi sawah dan 110 Ha untuk padi ladang.
2.3.1 Tingkat Kondisi Kesejahteraan
2.3.2 Ketenagakerjaan Di Kecamatan Ciwidey tidak terdapat produksi Kcang
panjang, kacang tanah, asparagus, kelapa, karet, tembakau.
Kecamatan Ciwidey memiliki sumber perekonomian atau
penghasilan utama yang sebagian besar berasal dari buruh tani dan Kacamatan Ciwidey terdapat ubi kayu yang luas panennya
perdagangan, Kecamatan Ciwidey hampir semua desa memiliki 23 Ha dan produksinya 379 Kwintal, Ubi jalar yang luas panennya
penghasilan utama berasal dari buruh tani yang ada di Desa 32 Ha dan Produksinya 431 Kwintal, bawang daun yang luas
Panundaan, Desa Rawabogo, Desa Panyocokan, Desa Lebak panennya 1.266 Ha dan Produksinya 214.409 Kwintal, seledri luas
Muncang, Desa Nangkelan, dan Desa Sukawening sebesar 9.862. panennya 1,355 dan Produksinya 261.640 Kwintal, jeruk siam
Hanya satu desa yang penghasilan utamanya berasal dari jumlah produksinya 571 Kwintal, alpukat jumlah produksinya 6.118
perdagangan yaitu Desa Ciwidey sebesar 624. Kwintal, kopi merupakan perkebunan milik rakyat yang memiliki
luas panennya 223,50 Ha dan jumlah produksinya 5.487,75 Kwintal,
teh merupakan perkebunan milik rakyat yang memiliki luas
Tabel 2.6 panennya 50,08 Ha dan jumlah produksinya 5.100,83 Kwintal,
Jumlah Buruh Tani dan Sumber Penghasilan Utama cengkeh memiliki luas panennya 0,25 Ha dan Jumlah panennya
Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017 sebesar 0,75 Kwintal.
No Desa/Kelurahan Buruh Tani Sumber Penghasilan Utama
1 Panundaan 1.845 Pertanian
2 Ciwidey 624 Perdagangan Besar/eceran
Tabel 2.7
3 Panyocokan 1.224 Pertanian Luas dan Produksi Tanaman Padi, Palawija dan Sayuran
4 Lebak Muncang 2.927 Pertanian Berdasarkan Jenis Komoditas
5 Rawabogo 1.565 Pertanian Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017
6 Nengkelan 1.086 Pertanian No Desa Padi sawah Padi Ladang
7 Sukawening 1.215 Pertanian Luas Produksi Luas Produksi
Jumlah 10.486 Panen (Ton) Panen (Ton)
Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018 (Ha) (Ha)
2.3.3 Produksi & Produk Unggulan 1 Panundaan 7,57 47,19 0 0
2 Ciwidey 173,12 1.079,42 0 0
Kecamatan Ciwidey memiliki luas pertanian paling besar 3 Panyocokan 473,31 2.951,14 0 0
yaitu padi sawah totalnya sebesar 14.029 Ton untuk padi sawah
No Desa Padi sawah Padi Ladang Sekolah Menengah Pertama (SMP), 3 Sekolah Menengah Atas
Luas Produksi Luas Produksi (SMA), 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 15 Raudatul Athfal
Panen (Ton) Panen (Ton) (RA), 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 7 Madrasah Tsnawiyah (MTs), 3
(Ha) (Ha) Madrasah Aliyah (MA), dan 16 pesantren.
4 Lebak 652,89 4.070,85 0 0
Muncang Kecamatan Ciwidey memiliki sarana peribatan dengan
5 Rawabogo 340,22 2.121,31 79,10 307,78 jumlah 165 masjid, 281 surau/langgar/musholah, dan 1 gereja
6 Nengkelan 241,14 1.503,52 30,90 120.22 Kristen. Kecamatan Ciwideay tidak memiliki gereja katholik, pura,
7 Sukawening 361,75 2.255,57 0 0 ataupun vihara/kleteng.
Jumlah 2.250 14.029 110 428
Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018 Kecamatan Ciwidey memiliki 1 hotel dan 24 jumlah
penginapan seperti hostel, motel, wisma atau villa.
Tabel 2.8
Luas dan Produksi Tanaman Stroberi 2.5.2 Jaringan Jalan & Drainase
Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017 Jenis jalan desa di Kecamatan Ciwidey ada 3 yaitu Aspal,
No Desa Luas Panen Produksi beton, macadam, sirtu yang memiliki kerusakan 0,80 Km dalam
(Ha) (Kwintal) kondisi rusak, dan tanah yang memiliki kerusakan 1,60 Km dengan
1 Panundaan 237,05 64.665,11 kondisi rusak dan kondisi jalan tersebut yang berbeda beda seperti
2 Ciwidey 96,01 26.191,29
baik dan rusak.
3 Panyocokan 0 0 Tabel 2.9
4 Lebak Muncang 139,94 38.172,60 Jumlah Kondisi Panjang Jalan Desa (Km)
5 Rawabogo 0 0 Menurut Desa di Kecamatan Ciwidey Tahun 2017
6 Nengkelan 0 0 N Desa Aspal Beton Makadam
7 Sukawening 0 0 o
Baik Rusak Baik Rusak Baik Rusak
437 129.029 1 Panundaan 7,70 0,80 1,20 0,30 0 0
Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018 2 Ciwidey 1,20 0,30 0,20 0 0 0
3 Panyocokan 0,30 0,20 0,40 0,30 0 0
4 Lebak 1,80 5 0,80 0,10 0 0
2.5 PROFIL KONDISI SARANA DAN PRSARANA Muncang
5 Rawabogo 0,20 1 1,90 2 0 0
2.5.1 Kondisi Sarana Umum 6 Nengkelan 1,30 2,40 0,50 0 0 3,60
7 Sukawening 0,70 6,70 1,60 1 0 1,40
Kecamatan Ciwidey memiliki sarana pendidikan dengan
Jumlah 13,20 16,40 6,60 3,70 0 5
jumlah 8 Taman Kanak-kanak (TK), 33 Sekolah Dasar (SD), 4 Sumber: Kecamatan Ciwidey Dalam Angka, 2018
BAB III 1
Kurangnya produk pengolahan hasil pertanian
-4 0,1 -0,4
Strawberry

ANALISIS DAN ISU STRATEGIS 2 Sering terjadinya gagal panen -5 0,1 -0,5

Kurangnya pengetahuan akan penggunaan


3 -5 0,1 -0,5
pestisida yang baik dan benar

3.1 ANALISIS KEWILAYAHAN


Peralihan penggarapan strawberry ke komoditas
Analisis kewilayahan adalah mengkaji secara ilmiah 4
lainnya
-5 0,1 -0,5

semua yang menjadi bagian dari wilayah termasuk sumber 1 -1,9

daya wilayah tersebut. Analisis kewilayahan mencakup rona Sumber: Hasil Analisis,2020

fisik dan non fisik.


Tabel 3.2
3.1.1 Analisis SWOT Tabel SWOT 3
N Bob Tot
Analisis SWOT dilakukan untuk mementukan gaya kebijakan yang Peluang Skor
o ot al
sesuai dan dapat diterapkan di wilayah studi. 0,12 0,37
Strawberry Menjadi ciri khas Kecamatan Ciwidey
1 3 5 5

Kecamatan Ciwidey merupakan pemasok Strawberry 0,12


Tabel 3.1 2 terbesar di Jawa Barat 4 5 0,5
Tabel SWOT 3
Terbukanya pemasaran hasil pertanian strawberry 0,12 0,62
No Kekuatan Skor Bobot Total
3 5 5 5
Jumlah Produksi tahun 2017 mencapai 38.172,60 0,12 0,37
1 3 0,1 0,3
Kuintal 4 Perkembangan teknologi IT 3 5 5
N 1,87
Banyaknya jenis pengolahan industri hasil pertanian
2 4 0,1 0,4 o Ancaman 5
Strawberry
-
Luas lahan pertanian strawberry mencapai 138,94 Pemanfaatan SDM berasal dari luar daerah 0,12 0,62
3 3 0,1 0,3 1 -5 5 5
Ha
0,12
Stabilitas ekonomi nasional menurun
Terdapatnya Home Industri 2 -4 5 -0,5
4 4 0,1 0,4
Iklim dan cuaca yang buruk mengganggu tanaman 0,12
3 Strawberry -4 5 -0,5
No Kelemahan 1,4
N Bob Tot
Peluang Skor
o ot al Tabel 3.3
-
Strategi penguatan kearifan lokal dalam pemanfaatan Tabel SWOT 3
0,12 0,37 Kebijakan Strategi
sumberdaya alam da lingkungan
4 -3 5 5
1 -2 1. Strategi pembangunan infrastruktur berupa
jalan dan telekomunikasi
Sumber: Hasil Analisis,2020
Pengembangan sarana dan prasarana
Analisis SWOT dapat memecah persoalan yang ada dengan 2. Strategi peningkatan konektivitas antar
penunjang. wilayah
mengurainya menjadi bagian-bagian kecil yang akan lebih tampak
sederhana. Pemberian skor SWOT dilakukan dengan pertimbangan 3. Kerjasama antar wilayah dalam membangun
infratsruktur
seberapa penting dan berpengaruh faktor tersebut terdahap
wilayah. Hasil dari pembobotan SWOT untuk garis x (Kekuatan- 1. Strategi peningkatan kualitas SDM
2. Strategi pemantapan kelembagaan
Kelemahan) didapat hasil dengan jumlah sebesar -0,5 dan garis y
masyarakat
(Peluang-Ancaman) dengan hasil jumlah sebesar -0,125 termasuk Pengembangan sdm
dalam kuadran 3. Strategi peningkatan SDM berstandar
Peluang nasional
Kuadran III Kuadran I
(-,+) (+,+) 1. Pengoptimalan hasil produksi pertanian
Ubah Progresif Strawberry
Strategi 2. Strategi peningkatan nilai tambah produk
Kekuatan Kelemahan pertanian dengan nama Brand usaha yang
Kuadran IV Kuadran II
sesuai
(-,-) (+,-)
Strategi Diservikasi Pengembangan Industri Pertanian 3. Pemanfaatan IT untuk pemasaran wilayah
Bertahan Strategi untuk Meningkatkan Nilai Tambah
Ancaman Produk 4. Strategi penentuan market atau taget pasar

5. Strategi pemanfaatan teknologi pengolahan


Dari kuadran IV diatas dapat di wujudkan dengan kebijakan dan
hasil pertanian
strategi bertahan. Strategi bertahan yang dimasksud dalam
pembahasan adalah mempersiapkan segala kemungkinan ancaman 6. Strategi peningkatan kerjasama
dari luar dan membuat strategi penguatan dari dalam (internal).
Strategi penguatan ini lebih di titik beratkan pada kebijakan Sumber: Hasil Analisis, 2020
penembangan SDM dan Pengembangan Pengolahan Pertanian
untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk sebagai upaya untuk
mencapai hasil pertanian strawberry yang optimal
3.1.2 Analisis Pohon Masalah 3.1.3 Analisis Isu Strategi Desa
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan
Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan di Desa
pendekatan/metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab Lebakmuncang, hal tersebut dilakukan karena dampaknya yang
suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa yang akan
membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen datang. Hal-hal yang menjadi Isu Strategis di Kecamatan
sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah Lebakmuncang dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagai
pelayan Masyarakat adalah sebagai berikut:
diprioritaskan, berfungsi sebagai pengambaran di dalam prioritas
1. kondisi birokrasi pemerintahan desa yang sedang
kerja yang akan dilakukan terhambat karena adanya pergantian sebagian kabinet
kerja, sehingga menyebabkan pelayanan publik yang
Peralihan ke kooditas kurang optimal seperti misalnya BUMDES yang terpaksa
pertanian lain vakum sementara padahal rencana atau inovasi
pelaksanaannya sudah ada, hal ini dikarenakan pergantian
kepengurusan baru sehingga memerlukan pelatihan
kembali
2. Terbatasnya sarana transportasi umum dari dan menuju
menuju Desa Lebakmuncang, sehingga hal tersebut akan
menghambat proses mobilitas masyarakat.
Penurunan jumlah Menurunnya 3. bergantinya komoditas tanaman strawberry karena adanya
Pengetahuan petani
rendah Produksi pemasaran hama yang menyerang tanaman beberapa tahun terakhir
menyebabkan kualitas strawberry buruk bahkan
membusuk
4. Petani memiliki keterbatasan pengetahuan tentang
penyelesaian masalah tanaman serta kurangnya inovasi
penanaman yang baik
5. Kurangnya inovasi produk pengolahan strawberry di Desa
Tingkat Menurunnya
pendidikan
Kurangnya Iklim/ Hama Mahalnya Lebakmuncang, padahal dengan produk pengolahan
wadah Cuaca kualitas harga
rendah informasi buah dipasaran
strawberry dapat meningkatkan nilai jual di pasaran
bagi petani 6. Masih minimnya akses informasi mengenai perolehan
modal usaha dengan bunga rendah, pembinaan
Gambar 3.1
manajemen usaha dan peningkatan kualitas serta kuantitas
Bagan Pohon Masalah produksi maupun akses pemasaran yang lebih luas.
Sumber: Hasil Kelompok, 2020
7. Menurunnya minat petani generasi muda, dimana lebih pelayanan kepada masyarakat, pemerintah desa akan dapat
memilih untuk mencari kerja di perkotaan. menyelenggarakan fungsi pemerintahan secara efektif dan
transparan kepada masyarakat. Selain itu, pemanfaatan teknologi
3.2 ANALISIS TEMA SMART ECONOMY informasi secara umum dapat meningkatkan kinerja dan
produktivitas pemerintah desa. Pembangunan desa menjadi bagian
Konsep smart village dipahami oleh para ahli sebagai
integrasi teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintah desa.
perdesaan, sehingga menghasilkan kemanfaatan dan Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun
kesinambungan antara teknologi informasi dengan masyarakat 2014 tentang Desa telah terjadi reposisi kewenangan
perdesaan.
penyelenggaraan pembangunan dari pemerintah daerah ke
3.2.1 Analisis Pemilihan Tema
Dimensi sumber daya, institusi dan teknologi menjadi dimensi yang pemerintah desa. Dalam proses pembangunan desa, pemanfaatan
mendasar bagi terlaksananya smart village, sedangkan layanan teknologi informasi menjadi penting dan menjadi bagian dalam
digital, rantai layanan dan keberlanjutan menjadi dimensi pembeda mendorong keberhasilan pembangunan desa.
yang diungkap oleh para ahli tersebut. Kesamaan pemahaman
Teknologi informasi menjadi alat selain untuk
tersebut didasarkan kepada pemahaman bahwa dalam penerapan
teknologi informasi dibutuhkan adanya kapabilitas dari institusi mempermudah proses penyusunan dan pelaksanaan pembangunan
sebagai pemegang otoritas dan dukungan kapasistas sumber daya. desa, juga menjadi media untuk mempertemukan berbagai
Dalam pengembangan smart village terdapat beberapa tema yang pemangku kepentingan dalam pembangunan desa. Teknologi
dapat di usung pada suatu desa diantaranya smart government ,
informasi mempertemukan berbagai kepentingan untuk bisa
smart environment, smart people, smart economy, smart
infrastructure, dan smart living dirumuskan secara bersama-sama menjadi sebuah kebijakan
a. Smart Government pembangunan desa. Proses pembinaan dan pemberdayaan
Penyelenggaraan pemerintahan merupakan bentuk masyarakat sekalipun dalam tataran konseptual memiliki karakter
penyelenggaraan fungsi pemerintah desa sebagai struktur dan pendekatan yang mandiri. Sementara itu dalam praktiknya
organisasi pemerintah terendah yang mempunyai kewenangan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pembinaan dan
untuk menyelenggarakan pemerintahan secara mandiri termasuk di pemberdayaan masyarakat desa merupakan suatu keharusan di
dalamnya pelayanan publik kepada masyarakat (Sulismadi, mana masyarakat merupakan bagian dari desa yang tidak hanya
Wahyudi, & Muslimin, 2016). Dalam konteks smart village, adanya dijadikan sebagai objek berbagai kebijakan tentang desa, tetapi
pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan peningkatan
juga sebagai subjek yang mampu aktif terlibat dan turut budaya agar lebih bisa dikontekstualisasikan dengan keadaan saat
menentukan kebijakan tentang desa. ini tanpa menghilangkan esensi dari adat dan budaya tersebut. Di
Adanya pemanfaatan teknologi informasi menjadikan proses sisi lain, nilai adat dan budaya dapat dijadikan penangkal nilai-nilai
pembinaan dan pemberdayaan menjadi proses yang tidak lagi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai adat dan budaya yang
dilakukan secara tradisional. Teknologi informasi menjadi media ada di desa. Adanya pemanfaatan teknologi informasi yang tepat
bersama antara pemerintah desa dan masyarakat untuk saling dalam konteks tatanan sosial di desa, maka akan menciptakan
menemukenali masalah, tuntutan, dan keinginan masing-masing. kelestarian struktur sosial yang selama ini ada. Bahkan, nilai adat
Di sisi lain, teknologi informasi dapat dijadikan agenda dan budaya yang terdapat di dalam struktur sosial tersebut dapat
pengembangan dalam pembinaan dan pemberdayaan sebagai dikembangkan, dilestarikan sesuai dengan pemanfaatan teknologi
bagian produktivitas masyarakat untuk menciptakan pemberdayaan informasi yang berkembang.
masyarakat. Konteks pemanfaatan teknologi informasi dalam tatanan
b. Smart Environment alam dapat digunakan dalam identifikasi potensi alam serta
Lingkungan perdesaan dalam konteks smart village tidak pemanfaatan alam yang lestari dan berkelanjutan. Hal ini
hanya diartikan sebagai lingkungan alam yang ada di desa, dimaksudkan agar pemanfaatan teknologi informasi jangan
melainkan keseluruhan elemen yang membentuk satu tatanan merusak tatanan alam yang ada, tetapi harus berperan untuk
sosial dan alam yang mencirikan karakter dari desa. Lingkungan memberikan cara dan pengetahuan kepada masyarakat untuk
perdesaan dalam tatanan sosial terdiri dari adat, budaya dan memanfaatkan alam secara proporsional, seperti pemanfaatan
struktur sosial. Dikaitkan dengan konteks smart village, teknologi informasi bidang pertanian berupa tersedianya informasi
pemanfaatan teknologi informasi dapat diterapkan baik dalam pertanian yang tepat waktu dan relevan bagi petani di desa agar
tataran lingkungan sosial maupun dalam tataran lingkungan alam. para petani dapat menentukan rencana pola tani, pemanfaatan
Dalam tataran sosial, pemanfaatan teknologi informasi teknologi tersebut pada akhirnya selain akan meningkatkan
dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperkuat nilai keterampilan para petani, juga akan meningkatkan produktivitas
adat, budaya dan struktur sosial yang ada, seperti pendataan, pertanian yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan
pendokumentasian serta pemanfaatan nilai adat dan budaya yang petani.
didasarkan kepada teknologi informasi yang ada. Teknologi
informasi juga digunakan untuk mengkreasikan nilai adat dan
c. Smart People kemampuan daya saing (competitives). Kedua hal tersebut berguna untuk
Masyarakat memiliki peran penting dalam konteks smart village. mencapai peningkatan ekonomi yang lebih baik dan cerdas, sebab inovasi
dan kemampuan daya saing merupakan modal utama untuk kemajuan
Masyarakat tidak hanya sebagai tujuan penyelenggaraan pemerintahan
bangsa serta peningkatan pembangunan sumber daya. Arah
dan pembangunan desa, tetapi juga sebagai sebuah kesatuan yang pembangunan sumber daya disuatu wilayah diwujudkan melalui
memiliki kehendak dan tujuan untuk menentukan arah kehidupannya. Atas peningkatan akses, pemerataan, relevansi, dan mutu layanan sosial dasar,
dasar itulah, maka masyarakat perlu memiliki kesadaran dan pemahaman peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja, pengendalian jumlah
dan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatan partisipasi
yang baik mengenai kedudukan dan perannya di desa. Masyarakat harus
masyarakat.
menjadi bagian yang aktif dalam proses pengembangan desa sehingga Mendorong berkembangnya ekonomi melalui industri kreatif pada
akan menjadi pihak yang menerima manfaat. Realitasnya, masyarakat bidang digital, merupakan contoh dari pengembangan Smart Economy.
dihadapkan dengan berbagai keterbatasan dan masalah, baik yang berasal Dengan memanfaatkan teknologi digital, banyak peluang usaha baru yang
muncul dan tak jarang yang menghasilkan solusi efektif untuk suatu
dari internal seperti rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya angka
masalah pedesaan. Pada intinya, bagaimana cara pemerintah dan
kemiskinan, maupun yang berasal dari eksternal. Kondisi tersebut masyarakat dapat bekerja sama untuk meningkatkan perekonomian
berimplikasi kepada rendahnya kesadaran masyarakat akan peran yang wilayah. Akhirnya, akan membuka lapangan kerja baru, percepatan
harus dijalankan dalam struktur desa, sehingga masyarakat dalam banyak pertumbuhan ekonomi, dan keuntungan ekonomi lainnya.
e. Smart Infrastruktur
kasus menjadi pihak yang pasif dan tidak menerima manfaat dari adanya
Sebuah sistem pengelolaan terpadu dan berorientasi untuk menjamin
pengembangan desa. kepentingan publik Infrastruktur merupakan satu dari pilar kehidupan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi harus yang dapat menopang seluruh aspek kehidupan. Infrastruktur yang baik
disikapi oleh masyarakat sebagai sebuah peluang untuk mengoptimalkan akan berdampak pada kegiatan perekonomian, social-budaya, dan
peran serta dan kontribusinya dalam pengembangan desa. Teknologi sebagainya. Dalam konsep smart village infrastruktur berarti segala sarana
informasi hadir sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran prasarana yang yang dapat mengakomodir serta memudahkan kegiatan
masyarakat dan penguatan kapasitas masyarakat yang dituntut di pedesaan utamanya kegiatan pertanian. Dengan ketersediaan
berkontribusi dalam pengembangan desa. Implikasinya, masyarakat harus sarana/prasarana transportasidan infrastruktur yang memadai akan
memiliki sikap terbuka dan mengadopsi teknologi informasi sebagai bagian meningkatkan kualitas hidup masyarakat
dari kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi maupun dalam f. Smart Living
konteks sosial dan pemerintahan desa. Dengan begitu masyarakat tidak Yaitu peningkatan kualitas hidup dan kebudayaan dimana manusia
hanya akan diuntungkan dari adanya teknologi informasi, tetapi juga memiliki kualitas hidup yang terukur. Kualitas hidup tersebut bersifat
dalam konteks yang lebih luas masyarakat akan menerima keuntungan dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri.
dari adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam konteks sosial dan Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak
pemeritahan di desa. langsung merupakan hasil dari pendidikan. Smart living juga berarti
d. Smart Economy dimana keinginan manusia untuk mendapatkan kehidupan layak dan
Implementasi dan penilaian smart village pada bagian (dimensi) nyaman.
smart economy meliputi dua hal, yakni proses inovasi (innovation) dan
Pemilihan Tema adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat atau variabel
Dalam pemilihan tema smart village di Desa Lebakmuncang dependen. Dengan kata lain, variabel bebas adalah variabel yang
kelompok kami memilih untuk mengusung tema Smart Economy, karena mempengaruhi.
mempertimbangkan potensi yang ada yaitu dari sektor pertanian a. Variabel bebas
strawberry dengan tingkat produktivitas untuk komoditas strawberry di - Kepemilikan Lahan
desa Lebakmuncang ialah sebesar 180 Kwt/Ha untuk setiap bulannya, - Bantuan dari Pemerintah
dengan luas lahan pertanian strawberry mencapai 138,94 Ha namun di sisi - Pengolahan lahan pertanian
lain ada masalah yang dihadapi yaitu terkait pemasaran yang masih belum b. Variabel terikat
dapat dilakukan secara luas dan efisien membuat kualitas buah menurun Tabel 3.4
ketika di pasaran, masalah lainnya mengenai rendahnya pengetahuan Variabel Terikat
petani akan penanggulangan masalah tanaman strawberry salah satunya Variabel Variable Status
hama yang membuat sebagian petani akhirnya memutuskan untuk Petani Keahlian petani
Pembibitan Kualitas bibit
mengganti komoditas pertaniannya ke tanaman lain. Di era revolusi Pemupukan Kualitas pupuk
industri 4.0 kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari penggunaan produk Media tanam Kualitas tanah
digital untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan kegiatan manusia, Perawatan kualitas pestisida
Tanaman Strawberry Lama waktu tumbuh
Maka dengan tema konsep Smart Economy diharapkan dapat Sumber: Hasil Analisis, 2020
menghasilkan terobosan baru dengan pemanfaatan teknologi untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Lebakmuncang. Penerapan c. Mind Map
teknologi tersebut berupa aplikasi bernama “Berrynteraksi” mengusung Mind mapping atau pemetaan pikiran adalah sebuah metode
konsep pemasaran hasil pertanian strawberry secara online agar dapat untuk mengelola informasi secara keseluruhan melalui pemetaan peta
dilakukan secara efisien dan mencakup pasar yang lebih luas serta dapat pikiran berbetuk percabangan yang dituangkan langsung kedalam media
mempertahankan kualitas buah strawberry itu sendiri karena waktu dan tulis. Manfaat dari metode pencatatan menggunakan mind mipping yaitu
proses pemasaran yang singkat sehingga dapat mempertahankan nilai jual untuk mempermudah proses pengingatan, mempercepat proses
yang baik di pasaran, aplikasi ini juga mewadahi petani strawberry untuk pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci. Mind mapping dibuat
mencari informasi penanaman dan perawatan yang baik serta tersedia berdasarkan poin-poin penting dari kasus bahasan tentang pertanian dan
fitur untuk saling berdiskusi sesama petani mengenai tanaman maupun pengelolaan strawberry di Desa Lebakmuncang.
inovasi yang ingin di usung pada sektor pertanian starwberry itu sendiri.
Sehingga dengan memanfaatkan teknologi digital, diharapkan mampu Pemupukan Pembibitan
menghasilkan solusi efektif untuk masalah yang ada di Desa
Lebakmuncang seperti percepatan pertumbuhan ekonomi, memunculkan
minat bagi generasi muda untuk tetap tinggal di desa dengan mengolah Petani
potensi yang ada. Perawatan Media Tanam
3.2.2 Analisis Variabel Terikat dan Variabel Bebas
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan, sehingga Tanama
n
variabel merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian
untuk diobservasi atau diukur. Variabel bebas atau variabel independen
Luas Lahan Total Produksi Status Lahan

Gambar 3.2
Bagan Mind Map
Sumber: Hasil Kelompok, 2020
3.2.3 Analisis Business Process
3.2.4 Analisis Model Bisnis
Business Proces adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan
terstruktur yang saling terkait untuk mencapai tujuan. Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah
organisasi/perusahaan membuat, men-deliver dan menangkap
Pembibitan value yang ada. Business Model bersifat strategi yang akan
diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan
Pemupukan sistem. Bussiness model merupakan frame dari sebuah rencana
Pertanian

bisnis dengan memikirkan bagaimana perusahaan/penjual produk


Pengobatan akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dengan
memperhitungkan semua komponen bisnis.
Panen
Key Partner
Selai Costumer Relationship
• Petani Strawberry Value Proporsition
• Penjual Strawberry
Pengolahan

• Harga langsung dari petani


Sirup • Meningkatkan pemasaran hasil (lebih murah)
Strawberry pertanian strawberry
Key Activities
Permen
• Membeli hasil panen
Dodol
Channel Costumer Segments
Key Resources • Aplikasi Berrynteraksi • Konsumen buah strawberry
Distribusi • Jasa pengiriman
• Lahan tani Strawberry • Jasa pembayaran
Pemasaran

Pemasaran

Cost Structure
Konsumen Revenue Streams
• Biaya pembuatan aplikasi
• Ongkos kirim • Penjualan buah strwberry
Gambar 3.3 • Internet
Bagan Bisnis Proses
Sumber: Hasil Kelompok, 2020
Gambar 3.4
Analisis Bisnis Proses
Sumber: Hasil Kelompok, 2020
3.2.5 Analisis Keberlanjutan Disisi lain penjualan online mengurangi kontak fisik dan
interaksi langsung secara sosial sehingga dapat kemungkinan
Perkembangan teknologi informasi merupakan hal yang tidak bisa menyebabkan konflik, penyalahgunaan (penipuan) ataupun miss
dihindari, terlebih pada saat ini penguasaan teknologi informasi
komunikasi antara pembeli dan penjual. Salah satu tantangan
dijadikan sebagai salah satu indikator kemajuansuatu negara
dalam e-commerce adalah kepercayaan/trust dari konsumen.
(Ngafifi, 2014). Perkembangan teknologi informasi dalam konteks
masyarakat terjadi hampir di seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Kepercayaan dan e-commece dapat diartikan secara umum sebagai
Sudah terjadi konvergensi teknologi yang telah mereduksi image (gambar) apa yang dilihat dan ditawarkan ketika telah terjadi
kebiasaan tradisional masyarakat dan digantikan dengan kebiasaan kesepakatan atau transaksi, dimana produk yang ditawarkan sesuai
yang modern berbasis teknologi informasi. Pola komunikasi dengan keinginan dari pelanggan tersebut ketika produk sampai di
berkembang melalui media teknologi seperti telepon seluler dan tangan pelanggan. Salah satu peran penting dalam menjalankan
pola transaksi jual beli berkembang secara online (Wahyudi & bisnis e-commerce adalah adanya transparansi sistem dan teknologi
Sukmasari, 2014; Yusuf, 2016; Zulfah, 2018). yang selalu ter-update real time ketika terjadi proses transaksi
Penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu dengan penjual. Dengan sistem yang transparan dan teknologi
aspek yang penting yang dapat dikembangkan dalam rangka yang update real time, maka dapat lebih memperkuat kepercayaan
menunjang keberhasilan siklus hidup produk dari proses produksi dari pelanggan. Maka secara sosial agar konsep penjualan produk
hingga sampai bagaimana produk tersebut dipasarkan. Sebagai secara online perlu kejujuran dan keterbukaan dalam rangka
contoh untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan maka meraih kepercayaan dari pihak pembeli.
perlu melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.
Layanan jasa berupa e-commerce yang dapat secara cepat Salah satu keuntungan dari e-commerce dibandingkan
dinikmati oleh pelanggan maupun penjual produk sendiri, maka dengan menjual secara konvensional adalah dapat memangkas
segala layanan yang diinginkan oleh para pelanggan dapat segera jalur distribusi menjadi lebih pendek. Dengan terpangkasnya jalur
ditindaklanjuti dengan secepat mungkin. Dengan demikian penjual distribusi pada e-commece, maka perusahaan mampu melakukan
produk tersebut akan mampu memberikan pelayanan yang terbaik efisiensi dan mampu meningkatkan produktivitas. Karena Semakin
dan tercepat bagi para pelanggan dan tentunya akan membuat banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan
proses bisnis yang ada pada perusahaan akan berjalan dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk
stabil sehingga diharapkan dapat berdampak positif bagi pelaku bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga ini bernilai positif
bisnis, dengan meningkatnya pendapatan secara ekonomi darpida bagi lingkungan karena mengurangi kemacetan jalan dan
penjualan konvensional yang memerlukan waktu yang lambat serta mereduksi polusi udara.
tidak dapat memasarkan produk secara luas. Inovasi merupakan
kunci sukses bisnis dalam mebangun suatu nilai tambah.
BAB IV strawberry ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak
murah.
KONSEP DAN RENCANA STRATEGIS Dari penyakit strawberry tersebut ada menemukan satu
solusi yang ampuh untuk penyelesaiannya yaitu tejnik penanaman
4.1 KONSEP SMART ECONOMY strawberry menggantung. Salah satu penginisiasi teknik ini adalah
Pada dasarnya, konsep Smart Village merupakan sebuah keluarga petani stoberi di Queensland, Australia mengujicoba model
konsep bagaimana suatu desa dapat menyelesaikan berbagai kebun stroberi dengan menggunakan wadah polytunnel yang
permasalahannya dengan cerdas. Selain itu, dalam mewujudkan menggantung di atas tanah. Metode ini diharapkan bisa
desa dengan konsep Smart Village, pemerinta desa ataupun mengurangi biaya pekerja serta mengurangi penyakit tanaman dan
masyarakat desa itu sendiri membutuhkan bantuan beberapa penggunaan bahan kimia yang selama ini menjadi permasalahan
elemen penting seperti organisasi sosial, petani, buruh, dan tanaman strawberry di Ciwidey dan petaninya yaitu penyakit dan
perusahaan-perusahaan kecil ataupun besar. penggunaan bahan kimia yang tinggi. Di lahan pertanian Piñata
Membangun desa dengan konsep Smart Village tidak hanya Farms di daerah Wamuran, tampak sembilan wadah polytunnels
berfokus pada penerapan kecanggihan teknologi di suatu desa, yang panjang, dengan ketinggian empat meter dan lebar 8,5 meter.
tetapi ada hal yang lebih utama, yaitu lebih kepada bagaimana Di dalamnya 95 ribu tanaman stroberi tumbuh dalam campuran
konsep ini mampu mengubah kondisi masyarakatnya menuju sekam kelapa yang steril di wadah yang mudah dijangkau dan
keadaan yang lebih baik dan sejahtera, menumbuhkan kesadaran tergantung di atas tanah. Dengan menanamnya di wadah di atas
di masyarakat akan pentingnya sebuah inovasi dalam usaha kecil tanah, akan jauh lebih mudah dipetik sementara biaya panen saat
yang berpotensi untuk menciptakan kewirausahaan, dan ini hampir setengah biaya di lapangan. Jadi teknik ini hanya butuh
meningkatkan kualitas pelayanan di desa agar lebih mampu separuh tenaga kerja, atau bisa mencapai dua kali hasil panen
memberikan kenyamanan dan kepuasan pada masyarakat. Dengan dengan tenaga kerja yang sama. Dengan tumbuh di wadah di atas
adanya Smart Village ini, peran pemerintah desa akan lebih tanah akan mendapat lebih banyak angin sehingga lihat penyakit
dioptimalkan dengan tujuan agar dapat mengelola sumberdaya tanaman pun semakin berkurang. Dan tentunya polytunnels
desanya secara efektif, efisien, dan sustainable. Contohnya di Desa melindungi tanaman dari hujan serta dari embun sehingga sangat
Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung yang membantu dalam hal penyakit tanaman. Gavin Scurr penginisiasi
memiliki suatu kekhassannya yaitu Strawberry, namun ada teknik ini mengatakan sejauh ini polytunnels telah mengurangi
penurunan produksi mulai dari tahun 2017 hingga sekarang. penggunaan bahan kimia sampai 80 persen, karena kondisi yang
Setelah ditelusuri pada saat survey ditemukan permasalahan utama terkendali telah mengurangi jamur secara signifikan.
dari strawberry itu yaitu penyakit cendawan yang petani tidak bisa Selain itu inovasi pengembangan lain pun ada pada aspek
menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu petani ingin ekonomi dimana terdapat permasalahan home – home industri
penyelesaian masalah secara instan yang tidak membutuhkan disana yang kesulitan dalam hal pemasaran produk – produk kreatif
proses yang lama, namun proses dari penyembuhan penyakit mereka walaupun sudah memiliki merk dalam produknya. Oleh
karena itu inovasi yang kami tawarkan pada aplikasi kami adalah
penjualan produk secara online seperti retail – retail online yang 4.2 ULTIMATE GOALS
ada saat ini yaitu tokopedia, bukalapak, shoppe, lazada dll. Sistem Ada beberapa inovasi dari output aplikasi ini yaitu yang
yang akan digunakan pun sama yaitu Pedagang mengoupload utama Smart economy dengan pemasaran dan penjualan langsung
produk lalu konsumen mencari produk yang dibutuhkan setelah dari pedagang atau pengrajin pengolahan Strawberry yang berada
memilih produk konsumen mengisi data diri dan informasi lainnya pada fitur penjualan online yang langsung ke konsumen, ada juga
mengenai pembelian lalu memilih metode cara pembayaran dan terkait Smart People yang dimana penginformasian dan tata cara
langsung membayar apabila sudah memilih metode lalu konsumen perawatan dan penyelesaian masalah terkait penyakit strawberry
tinggal menunggu pesanannya datang ke rumah. pada aplikasi berupa fitur cara perawatan dan fitur forum diskusi
Dua ide tersebut akan dipadukan dalam satu aplikasi petani dengan ada satu administrator yaitu dari pihak pemerintah
dengan berbagai fiturnya dan akses aplikasi tersebut berlaku secara desa yang memiliki tugas khusus dalam pengoperasian aplikasi ini.
umum tidak hanya warga desa Lebak Muncang saja tetapi seluruh Namun dari inovasi - inovasi tersebut ada keterlibatan -
elemen terkait tentang strawberry dari berbagai daerah khususnya keterlibatan atau interaksi secara langsung dan tidak langsung
sekitaran Kabupaten Bandung, akses aplikasi tersebut bisa terhadap pengaruh yang ada di masyarakat Kecamatan Ciwidey
digunakan oleh petani untuk mencari tahu penyelesaian umumnya dan khususnya Desa Lebak Muncang yang akan
permasalahan tanaman Strawberry yang telah diutarakan dengan dijelaskan pada tabel berikut ini:
fitur perawatan tanaman strawberry yang berisi video tata cara
perawatan dan penyelesaian masalah penyakit dan petani dapat Tabel 4.1
melakukan sharing antar petani lainnya dalam fitur forum diskusi Tabel Interaksi dan Pengaruh Inovasi Terhadap
yang didalamnya berisi terkait forum permasalahan – permasalahan Masyarakat
petani. Selain itu untuk pedagang/pengrajin dan kosumen dapat No Inovasi Interaksi Keterangan
mengakses fitur jual beli secara online yang sudah banyak di gemari 1 Pemasaran dan penjualan Langsung Pemenuhan
di kalangan masyarakat Indonesia. langsung kepada terkait
konsumen dari pedagang permasalahan
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari Inovasi kami, yang
atau pengrajin pemasaran
pertama kelebihannya yaitu sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengolahan Strawberry Produk
Kecamatan Ciwidey umumnya dan Khususnya bagi petani melalui aplikasi secara
Strawberry dan pengrajin pengolahan – pengolahan strawberry di Online
Kecamatan Ciwidey, kedua adalah dukungan dari pihak 2 Penginformasian tata Tidak Penginformarsian
pemerintahan baik Kecamatan maupun Desa terhadap aplikasi ini cara perawatan dan langsung melalui
setelah pemaparan pada saat survey. Namun kelemahannya adalah penyelesaian masalah Penguploadan
kami kurang bisa terjun langsung dalam menghadapi permasalahan terkait penyakit Video
petani Strawberry di Ciwidey yaitu permasalahan penyakit Strawberry.
cendawan. 3 Forum diskusi antar Tidak Pengadaan
petani mengenai Langsung Forum Diskusi
No Inovasi Interaksi Keterangan strawberry yang sudah banyak dijadikan objek wisata petik sendiri
permasalahan terkait di sepanjang jalan arteri di Kecamatan Ciwidey.
Tanaman Strawberry Dari hasil analisa melalui data sekunder Kecamatan Ciwidey
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 19, 2020 dalam angka didapatkan 3 Desa penghasil Strawberry yaitu Lebak
Dari hasil analisis diatas dan berupa bentuk tabel maka Muncang, Panundaan, dan Ciwidey. Didapatkan Desa Lebak
inovasi mengenai cara perawatan tanaman strawberry dan Muncang dengan hasil produksi tertinggi dan penggarapan lahan
penyelesaian masalah penyakit dikatakan tidak berinteraksi secara perkebunan strawberry terbesar diantara 2 Desa lainnya.
langsung karena keterbatasan kami mengenai bidang pertanian Dari analisa diatas kami memilih Desa Lebak Muncang
Strawberry membutuhkan proses pendidikan dan pengetahuan sebagai objek kajian studi kami. Pada saat survey primer dilakukan
yang lebih dalam penyelesaian permasalahan tersebut, oleh karena ditemukan hasil hasil yang mencengangkan baik potensi maupun
itu kami hanya mencari dan mengupload video terkait cara permasalahan. Potensinya adalah sudah banyak pengolahan hasil
perawatan dan penyelesaian permasalahan terkait penyakit pertanian strawberry diantaranya dodol, syrup, kerupuk strawberry,
cendawan Strawberry tersebut melalui sitem informasi yang ada jeli, permen bola salju, selai dan sambal. Namun permasalahannya
pada aplikasi tersebut yang dapat membantu petani berjuang adalah penurunan produksi strawberry sejak tahun 2017 sejak
dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Selain itu pada inovasi adanya penyakit cendawan pada strawberry akibat dari pengobatan
fitur diskusi antar petani Strawberry kami pun tidak bisa berinteraksi tanaman secara berlebihan dan pemasaran produksi pengolahan
secara langsung karena keterbatasan ilmu terkait bidang pertanian strawberry yang masih belum diketahui oleh banyak orang.
Strawberry, oleh karena itu kami hanya bisa melakukan pengadaan Dari potensi dan masalah yang didapat strategi dari kami
forum diskusi tersebut. Sementara untuk inovasi pada fitur adalah bagaimana menghimpun semua permasalahan tersebut
penjualan produk kami bisa secara langsung berpengaruh dalam menjadi satu kesatuan yang akan diatasi melalui output dan tujuan
membantu masyarakat karena kami bisa mendesain aplikasi yang kami yaitu berbasis aplikasi. Dari hasil penarikan kesimpulan
sudah banyak diketahui oleh masyarakat mengenai Retail penjualan tersebut kami memiliki strategi untuk membuat aplikasi yang
secara online dan hasilnya pun akan langsung bisa dirasakan berbasis Smart Economy dan Smart People menjadi satu dengan
apabila aplikasi tersebut berjalan lancar sesuai rencana yang kami membuat berbagai fitur dan inovasi yang dapat menyelesaikan
perkirakan. permasalahan permasalahan tersebut untuk membantu masyarakat
umumnya dan khususnya untuk elemen elemen pada pertanian
strawberry.
4.3 STRATEGI DAN TAHAPAN IMPLEMENTASI
Tahapan implementasinya adalah dengan membuat fitur
Dari analisis Swot yang didapat pada Bab ke 3 dan analisis
dan inovasi yang membantu tata cara perawatan tanaman
sektoral, Kecamatan Ciwidey memiliki Landmark strawberry ini
strawberry dan penyelesaian masalah mengenai penyakit
dibuktikan dengan pemasok strawberry terbesar yang ada di Jawa
strawberry yang bisa diakses dan dilakukan oleh petani dan
Barat dan terkenalnya Ciwidey berkat pertanian dan agrowisata
kemudahan dalam penyampaian tata cara tersebut yaitu dengan
video, selain itu dengan pengkonseppan interaksi antar petani maka
dibuat forum diskusi yang memudahkan menghubungkan setiap dan menyadari akan potensi yang dapat dikembangkan dari
petani strawberry yang ada. Untuk permasalahan terkait strawberry yang akan disajikan pada aplikasi ini.
pemasaran implementasinya adalah dengan pembuatan aplikasi
Dalam hal ini rencana umum kami adalah ingin menguatkan
berbasis jual beli secara online yang memudahkan
dan membesarkan kembali strawberry sebagai ciri khas dari
pedagang/pengrajin dalam berdagang dan dapat memperkenalkan
Kecamatan Ciwidey selama ini yang semakin kesini semakin
produknya kepada dunia melalui media internet yang sudah bisa di
memudar karena adanya permasalahan – permasalahan yang ada
akses setiap warga dunia.
pada pertanian strawberry yang menjadikan semakin turunnya
produksi dan kualitas strawberry saat ini sebagai ciri khas dan
4.4 RENCANA UMUM landmark dari Kecamatan Ciwidey.
Program unggulan dari kelompok kami adalah pembuatan
aplikasi berbasis Smart Economy dengan menghadirkan aplikasi jula 4.5 RENCANA TEMATIK
beli online terkait Strawberry mulai dari Strawberry fresh hingga Program Smart Economy yang di dukung Smart People ini
olahan – olahan yang ada pada Strawberry, didukung dengan Smart akan dengan fitur utama jual beli online di sertai tata cara
perawatan dan penyelesaian permasalahan penyakit pada
People dalam content atau fitur yang ada pada aplikasi sebagai
strawberry juga forum diskusi antar petani akan dijalankan yang
keprihatinan kami terhadap permasalahan mengenai penyakit dan aplikasinya akan dijalankan oleh administrator yang bertugas
cara perawatan tanaman Strawberry oleh petani yang kurang akan memverivikasi account setiap actor lainnya dan bertugas
pengetahuan tentang perawatan yang baik yang mengakibatkan memperbarui dan mengupload video tata cara perawatan dan
penyelesaian masalah mengenai penyakit strawberry, selain itu
terjadinya penyakit yang ada pada Strawberry di daerah Ciwidey
adminstator bertugas untuk membuka forum diskusi terkait
yang mengakibatkan semakin menurunnya hasil produksi dan permasalahan yang ada pada strawberry pada waktu – waktu
kualitas pada Strawberry tersebut. tertentu dimana terdapat permasalahan mengenai strawberry dan
Pada output program tersebut yaitu aplikasi yang akan mewajibkan administrator untuk mengetahui isu isu permasalahan
yang ada pada pertanian strawberry akan lebih baiknya jika
dinamakan Berryinteraksi yang terinsipirasi dari interaksi manusia
administrator berkordinasi langsung dengan Badan penyuluhan
sebagai makhluk social dan dipadukan dengan Strawberry. Dari dua pertanian dan peternakan yang ada di Kecamatan Ciwidey. Dari
unsur tadi yaitu manusia dan strawberry kami mengharapkan akan peran dan fungsi tersebut akan lebih baiknya administrator ini
adanya interaksi dari setiap elemen – elemen yang ada pada adalah orang yang hanya ditugaskan untuk pengoperasian aplikasi
ini. Selain itu administrator harus bekerja sama dengan perusahaan
strawberry seperti petani, pedagang, pengrajin, konsumen,
perusahaan jasa pengiriman untuk mempermudah pengiriman
pemerintahan setempat peduli akan keberlangsungan strawberry produk dari pedagang ke konsumen dengan memasukkan jenis
pengiriman ke aplikasi ini.
Dari rencana ini peran administrator sangat berpengaruh prasarana jaringan internet apabila masih ada wilayah pemukiman
pada keberhasilan aplikasi ini dan untuk memenuhi tugas yang belum terjeramah oleh adanya internet.
administrator pemerintah desa harus membentuk tim administrator Namun dengan adanya aplikasi ini diyakini kemudahan
dengan kriteria kriteria yang mendukung keberhasilan aplikasi ini dalam aktivitas – aktivitas terkait pertanian strawberry akan
atau pun bisa dengan memanfaatkan karang taruna yang ada di semakin mudah didapatkan dengan adanya interaksi satu sama lain
desa dan perbaikan tingkat kualitas SDM dari karang taruna antar elemen yang ada di pedesaan untuk terciptanya peningkatan
tersebut. ekonomi khususnya strawberry yang mengalami penurunan
Dari peran administrator ini sudah mendukung aktivitas produksi dan kurangnya akses pemasaran produk sebagai ciri khas
untuk menjadikan Desa Lebak Muncang sebagai Smart Village Kecamatan Ciwidey, juga akan adanya peningkatan kualitas SDM
dengan adanya peningkatan kualitas SDM pemuda yang ada di melaui salah satu konsep Smart Village ini yang berbasiskan
karang taruna. Selain itu fitur – fitur inovasi yang ada di aplikasi aplikasi.
Berrynteraksi ini dapat mendukung Smart Village lewat aktivitas –
aktivitas yang ada karena aplikasi ini memudahkan penggunanya
dengan hanya tinggal memainkan gadget, mulai dari melihat video
ataupun sekedar berbincang bersama petani lainnya hanya tinggal
mengklik saja. Selain itu proses jual beli online pun sudah
mencermikan Smart Economy karena baik pedagang atau pun
konsumen hanya perlu mengklik dan memainkan gadget saja untuk
memasarkan dan membeli produk yang dibutuhkan konsumen.
Dari rencana ini memang perlu dibutuhkan sosialisasi dalam
cara penggunaannya karena akan ada transisi yang dilakukan oleh
setiap elemen masyarakat yang ada di Desa Lebak Muncang untuk
peningkatan kualitas SDM masyarakat desa dan pemenuhan
kemudahan aktivitas dan penyelesaian masalah terkait dengan
pertanian Strawberry. Dan perlunya peningkatan infrastuktur
Job Description
Gilang Roofiif A 10070317023 Bab 4
Witanto Agung P 10070317024 Bab 3
Yuti Andila A 10070317056 Bab 2
M Fadhil Naufal 10070317073 Bab 1

Anda mungkin juga menyukai