RT/RW : 001/001
Desa/Kelurahan : Jetaksari
Kecamatan : Sayung
Kabupaten/Kota : Demak
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Lampiran.............................................................................................v
1. Kondisi Geografis
Sumber Daya Alam Kelurahan Jetaksari terdapat tanah sawah seluas ± 15.900 Ha dan
terdapat tanah-tanah yang dimanfaat untuk kebun yang ditanami seperti padi, jagung,
pisang, ketela, dan lain sebagainya. Karena letak wilayah Kelurahan Jetaksari berada di
tengah pedesaan , banyak yang memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam dan untuk
dibuat usaha .
3. Keadaan Perekonomian
Seperti yang digambarkan di potensi Sumber Daya Alam bahwa penduduk Kelurahan
Jetaksari ada yang berprofesi sebagai petani dan usaha rumahan seperti produksi dari
bahan alumunium dll. Karena letak wilayah Kelurahan Jetaksari berada di jalur utama
yang menghubungkan Kalisari dengan wilayah Wringinjajar ada yang membuka usaha
dipinggir jalan seperti counterhanphone, menjual makanan setiap paginya untuk sarapan
karena banyaknya lalu lalang orang yang berangkat kerja. Disekitaran Kelurahan
Jetaksari terdapat banyak warung dan toko yang tentunya masyarakat Kelurahan Rejosari
membuat interior dari kayu bengkirai dan sejenisnya.Terdapat juga UMKM seperti
mengolah dan menjual makanan cilok, mie ayam, dan banyak warung-warung sembako.
Selain itu juga terdapat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik, karyawan UMKM, dan
pegawai negeri sipil.
Dengan beragam mata pencaharian masyarakat di Kelurahan Jetaksari, terbukti bahwa
masyarakat sangat melihat peluang yang ada dengen begitu perekonomian di Kelurahan
Jetaksari cukup maju.
A. Potensi kebutuhan
Desa Jetaksari merupakan salah satu desa di Kabupaten Demak, Provinsi jawa
tengah. Desa jetaksari tepatnya berada di Kecamatan sayung desa ini memiliki
luas wilayah 45,600 H, dengan jumlah penduduk sekitar 3.307 jiwa, dengan
penduduk laki-laki berjumlah 2.365 jiwa dan perempuan berjumlah 2.529
jiwa serta jumlah Kepala Keluarga sekitar 1.617 Kepala Keluarga.
Mata pencaharian masyarakat di Desa jetaksari sebagian besar adalah sebagai
petani dan penjual sayur di pasar. Wilayah Desa jetaksari perbatasan semarang
dengan demak sehingga desa ini memiliki potensi yang sangat bagus untuk
pertanian. Tidak sedikit pula masyarakat yang menekuni pekerjaan di bidang
perdagangan maupun mengembangkan usaha di bidang produksi barang dan jasa
sebagai mata pencahariannya sehari-hari. Usaha yang ditekuni masyarakat guna
sebagai sumber penghidupan keluarganya diantaranya ialah usaha: Produksi Tahu,
bengkel, Penjahit, Produksi tempe , dan produksi beras/pabrik penggilingan padi.
B. Rumusan masalah
PELAKSANANAAN KEGIATAN
1, NAMA KEGIATAN
2. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan ini membantu pelaku usaha Penggilingan beras di desa jetaksari untuk
keluar dari masalah sulitnya mendapat pelanggan dan turunnya omset yang drastis. Oleh
karena itu, dalam rangka kegiatan KKN Back to Village iv di Desa jetaksari, program
mengisiasi (mengajak) pelaku usaha penggilingan beras untuk memanfaatkan teknologi dan
inovasi kreatif berbasiskan digital marketing. dengan mengembangkan dan melakukan
pemasaran melalui media sosial atau marketplace dll.
Untuk pelaku umkm penggiling beras. Bisa memasarkan produk beras tidak hanya lewat
secara langsung melainkan kedepanya bisa memasarkan produk beras melalui digital
marketing.
4.Lokasi Kegiatan
5.Khalayak Sasaran
Sasaran sosialisari kepada pelaku umkm kedepanya diharapkan bisa digunakan sebaik-
baiknya dan bisa mengarah usaha yang lebih baik.
Kegiatan pada minggu ke-1 (minggu pertama) adalah melakukan perkenalan dengan
sasaran, mendiskusikan permasalahan dengan sasaran di masa pandemi Covid-19,
mendiskusikan dengan sasaran terkait dengan program mengatasi permasalahan yang
dihadapi sasaran tersebut, mendiskusikan dengan sasaran terkait dengan program kerja KKN
guna mengatasi permasalahan yang dihadapi sasaran tersebut.
Berdasarkan data yang didapat menyatakan bahwa usaha Penggilingan beras di
Desa jetaksari mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelanggan dan penurunan omset
drastis karena usaha penggilingan padi masih pasif dalam melaksanakan usaha
bisnisnya, yakni kurangnya pengembangan dan strategi pemasaran dari usaha serta
minimnya pemahaman dan pemanfaatan teknologi seperti media sosial. Pemahaman
mengenai dunia digital marketing menjadi salah satu penyebab usaha Penggilingan
padi ini cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi Covid-19. Untuk
mempermudah dalam membantu dan melaksanakan program kerja, maka disusunlah
materi yang akan dijadikan sarana pelatihan kepada sasaran.
Pada minggu ke-2 (minggu ke dua) melakukan kegiatan penyuluhan logo atau
merk beras. Materi penyuluhan ini berisi penjelasan mengenai suatu gambaran berbisnis
adanya logo atau merk produk agar dikenal masyarakat luas. Pada kegiatan pemaparan
materi pelatihan sasaran mendapat materi tentang media sosial.
Gambar 2
Pemaparan materi pelatihan mengenai suatu gambaran bisnis adanya logo atau merk
produk agar dikenal masyarakat luas.
Alat tambahan :
Laptop
Handphone
Saran
Dalam upaya untuk mengembangkan secara berkelanjutan penggunaan model bisnis
usaha penggilingan padi inovasi kreatif berbasiskan digital marketing, maka:
(a) pelaku usaha penggilingan padi di di Desa jetaksari, Kecamatan sayung,
Kabupaten Demak, harus terus menerus mempelajari dan menggunakan
media sosial dan marketplace guna menciptakan pelaku UKM (Usaha Kecil
Menengah) yang cakap akan teknologi untuk mengoptimalisasi bisnis di
dunia digital marketing tersebut,
(b) pelaku penggilingan padi di di Desa jetaksari, Kecamatan sayung,
Kabupaten Demak harus giat memanfaatkan fitur-fitur yang tertera pada
marketplace WhatsApp Business maupun platform lainnya serta melakukan
pengenalan/promosi usaha dan pelayanan pada media sosial lainnya seperti
Facebook agar hasil pengenalan/promosi lebih optimal dalam menjangkau
pelanggan
BAB IV
Masalah atau kendala yang harus di hadapi selama pelaksanaan program pelatihan
digital marketing umkm penggiling beras di desa jetaksari kecamatan sayung kabupaten
demak adalah waktu dan cuaca. Karena pada saat pelaksanaan program kegiatan cuaca tidak
mendukung hampir dibilang hujan teus menerus. Sehingga acara tersebut di persingkat dan
terlalu cepat jadi kegiatan itu kurang maksimal.
BAB V
Kesimpulan
Dengan adanya program pelatihan usaha mikro kecil menengah penggiling beras.
Pelaku umkm dapat lebih mengerti mengenai bagaimana cara-cara memasarkan
produk melalui digital marketing dengan baik. Selain itu, pengetahuan yang di
peroleh juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan usaha. Sehingga
umkm penggiling beras tidak perlu khawatir untuk mencari pelanggan.
Saran
Saran saya pelaku umkm harus terus menerus mempelajari dan menggunakan media
sosial dan marketplace guna menciptakan pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah)
yang cakap akan teknologi untuk mengoptimalisasi bisnis di dunia digital marketing
tersebut,
LAMPIRAN
LAPORAN PERIZINAN KKN
PROGRAM KERJA
HASIL KEGIATAN