Anda di halaman 1dari 17

Research Design Isu Strategis

“Strategi Pengembangan
Model Desa Cerdas” Pusat Kajian Desentralisasi dan
Otonomi Daerah
Latar Perkembangan global yang dimanifestasikan dalam tujuan SDGs yang salah
satunya adalah upaya pengurangan kemiskinan, telah mendorong
Belakang pemerintah Indonesia untuk mengubah strategi pembangunannya, antara lain
dengan arah kebijakan untuk membangun dari pinggiran (Nawacita ke-3).

Arah kebijakan tersebut diimplementasikan dengan meningkatkan


perhatiannya pada pembangunan desa, sehingga berbagai upaya untuk
membangun desa telah dikembangkan berbagai model, salah satunya
melalui konsep Desa Cerdas (Smart Village) yang diadopsi dari konsepsi
Smart City.
Implementasi konsep desa cerdas di Indonesia saat ini masih beragam,
namun ada kecenderungan mengkaitkannya dengan pemanfaatan teknologi
informasi di desa.

Akibat keberagaman konsep tersebut menyebabkan arah dan fokus smart


village menjadi kurang terstandarkan, baik sebagai program maupun
kebijakan.

Arah konsepsi model desa cerdas ini dapat diimplementasikan dengan arah
dan kebijakan yang jelas, maka dipandang perlu untuk mengembangkan
model desa cerdas ini agar dapat dijadikan rujukan dalam upaya
pengembangan dan perluasan implementasinya.
Model Desa Cerdas yang Diterapkan di Indonesia
Lembaga Nama Program Deskripsi Fokus Lokus
 
LIPI Desa Cerdas (Smart Smart people, smart economy, smart Pemberdayaan masyarakat Desa Loram
(Kerjasama dengan Village) living dan smart governance dalam desa Wetan (Kab.
Pemda Kudus) rangka meningkatkan kapasitas dan Kudus)
kapabilitas masyarakat desa melalui
penerapan TIK
 

Pemda Kabupaten Smart Kampung Kampung Cerdas sebagai pusat Pendelegasian pelayanan Desa-desa di
Banyuwangi pengembangan potensi yang dimiliki administratif kepada Kabupaten
  oleh setiap desa, mulai budaya, pemerintah desa berbasis IT Banyuwangi
dan
kesenian, pertanian, ekonomi kreatif, Penguatan pelayanan dasar
pariwisata, pendidikan, hingga (pendidikan dan kesehatan) di
kesehatan bagi warga desa. desa

Pemerintah Desa Pelayanan Desa Penggunaan sistem aplikasi yang Pelayanan Publik Desa Panggung
Panggungharjo Terpadu terintegrasi dengan sistem Harjo
(Kabupaten Bantul) perencanaan, sehingga
memungkinkan penguatan pelayanan
publik di desa
Pemda Kabupaten Smart Desa berbasis Implementasi dari visi-misi Bupati Pelayanan administrasi Desa Punggul, dll.
Badung, Bali SIAK (Sistem dalam mendekatkan pelayanan kependudukan
Informasi kepada masyarakat secara lebih
Administrasi
Kependudukan) mudah, cepat dan tepat dalam rangka
mewujudkan desa berdikari dan
mandiri.
 
Permasalahan Implementasi
Desa Cerdas

Tidak adanya kesamaan


persepsi terkait definisi
Kecenderungan Kurangnya dukungan
dan ruang lingkup
orientasi penggunaan IT instrumen kebijakan
konsep desa cerdas
yang diterapkan

Masih bersifat instan,


belum Tidak ada peta jalan
tersistematisasikan (road map) desa cerdas
keberlanjutannya.
Rumusan Tujuan
Output
Masalah Penelitian
• Bagaimana • Merumuskan • Konsepsi
strategi strategi pengembangan
pengembangan pengembangan model desa
desa cerdas implementasi cerdas;
dalam desa cerdas • Rekomendasi
mewujudkan dalam rangka kebijakan terkait
kemandirian mengakselerasi strategi
desa? terwujudnya pengembangan
kemandirian desa cerdas.
desa.
Ruang Pengembangan aspek desa cerdas:
Lingkup Aspek apa saja yang dikembangkan dalam penerapan konsep
desa cerdas di Indonesia dengan mengkaji dan menelaah model
Kegiatan yang sudah/pernah diimplementasikan.

Pengembangan wilayah (desa) “percontohan”:


Melakukan pemetaan desa yang sudah yang sudah
melaksanakan model desa cerdas dengan dengan fokusnya
masing-masing dan bagaimana strategi perluasannya (strategi
replikasi).

Pengembangan strategi implementasi yang berkelanjutan:


Melakukan pemetaan tentang strategi implementasi yang sudah
dilakukan dalam menerapkan desa cerdas berdasarkan fokusnya
masing-masing dan bagaimana cara membangunnya.
(Pengembangan strategi baru: inisiasi, mitra, intervensi
pemerintah)
Tahapan Kegiatan
Penyusunan Penyusunan
Pengumpulan
TOR dan instrumen
data
Research Design penelitian

Penyusunan Ekspose Draft


Pengolahan dan
Draft Laporan Laporan
Analisis Data
Kegiatan. Kegiatan

Finalisasi Diseminasi Hasil


Laporan Akhir Laporan
Kegiatan Kegiatan
Timeline Kegiatan Isu
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan TOR, RD,
1 dan Instrumen
Penelitian                                                          
Pengumpulan Data
2
Awal                                                              

Finalisasi Proposal
Kegiatan Isu Strategis
3
dan Instrumen
Penelitian
           

4 Pengumpulan Data
Sekunder            
5 Pengolahan Data            
6 Ekspos Temuan Awal            
7 Penyusunan Laporan            
Diskusi Terbatas
8 dengan Pakar (Expert
Panel)            
9 Finalisasi Laporan 1    
10 Expos Hasil Penelitian    
11 Finalisasi Laporan 2                             v v  
12 Diseminasi Laporan                                                             v v
Rencana Joint Research

Kolaborasi dalam penyusunan


Research Design

Kolaborasi dalam
pelaksanaan penelitian

Kolaborasi dalam advokasi


dan replikasi
Tinjauan Konseptual
Desa Cerdas (Smart Village)
• Merujuk pada seperangkat layanan yang diberikan kepada masyarakat dan kelompok usaha
dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Smart village bukan hanya berfokus pada optimalisasi
penggunaan perangkat IT saja, namun juga fokus pada penguatan human investment dan modal
sosial masyarakat disamping pemenuhan investasi fisik (infrastruktur) desa (Viswanadham,
2010).

• Inisiatif berbasis komunitas yang digagas terutama untuk menarik manfaat teknologi informasi
bagi masyarakat pedesaan sebagai upaya mencerahkan dan mengedukasi masyarakat lokal
dengan memobilisasi kekuatan kolektif komunitas untuk mendorong pelaksanaan program
pelayanan publik berkualitas yang diintegrasikan dengan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat desa (LIPI, 2018).
Pemberdayaan (Empowerment)
• Pemberdayaan atau pemerkuasaan (empowerment) berasal dari kata power (kekuasaan atau
keberdayaan). Karena ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan kemampuan untuk
membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat
mereka (Suharto, 2005)
Sustainable Development Goals (SDGs)

Network Governance
Definisi Operasional
Smart
“Desa Cerdas” atau Smart society
Village dalam penelitian ini
adalah desa yang
mengupayakan penciptaan
nilai tambah dalam tata
Desa
kelola desa dengan bertumpu Smart
Gover-
Cerdas Smart
pada empat dimensi:
Smart Society
nance (Smart Economy

Smart Governance Village)


Smart Economy
Smart Environment Smart
Environ
ment
Usulan Pengembangan Desa Cerdas
No Aspek Desa Cerdas LIPI Aspek Tambahan

1 Smart People Smart society


- Interaksi sosial - Kearifan lokal desa
- Edukasi - Partisipasi
- Peningkatan minat baca - Revitalisasi lembaga sosial desa
- Melek informasi - Penguatan kapasitas masyarakatnya
- Norma-norma keswadayaan (relasi antar
individu, relasi antar lembaga).
2 Smart Economy Smart Economy
- Mengurangi gap desa-kota - Market engagement
- Mengurangi urbanisasi - Networking
- Ekonomi berbasis teknologi - Pengembangan kawasan perdesaan
- Optimalisasi potensi dan aset desa

3 Smart governance Smart Governance


- Penguatan pelayanan publik melalui - Penguatan kapasitas kelembagaan desa
e-government - Penguatan kapasitas aparatur desa
- Penguatan kapasitas pelayanan publik
- Penguatan kapasitas jejaring dan kolaborasi
4 Smart Environment Smart Environment
- Pemeliharaan lingkungan yang - Pembangunan desa mempertimbangkan
SABAR (sehat, asli, bersih, asri, rapih) prinsip-prinsip keberlanjutan.
dan berbudaya
Tinjauan Kebijakan

• Jenis Desa
UU No. 6/2014 •

Kewenangan Desa (berdasarkan prinsip rekognisi dan subsidiaritas)
Demokratisasi desa
tentang Desa • Konsolidasi keuangan dan aset desa
• Perencanaan yang terintegrasi

UU No. 23/2014 • Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah


Daerah kabupaten/kota dapat menugaskan sebagian Urusan
tentang Pemerintahan yang menjadi kewenangannya kepada Desa.

Pemerintahan • Nomenklatur dan kelembagaan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota


dan Provinsi) yang melaksanakan pembinaan dan pengawasan
Daerah terhadap desa, yaitu Dinas PMD

PP No. 38/2017
tentang Inovasi
• Pemda dapat melakukan inovasi dalam pembangunan desa dan
kawasan perdesaan dari sisi aktor supradesa
Daerah
Kerangka Pikir Penelitian Arah-Fokus Isu

Mengidentifikasi
Membandingkan aspek yang ada Pengembanga
Pengembangan
Implementasi dalam teori, dan n Model
Model dengan
Pengembangan
Konten/Aspek
yang sudah ada aspek-aspek dengan
Tambahan Aspek
dengan Teori dan yang belum ada Tambahan
Konsep dalam Baru
Aspek Baru
implementasi

Desa apa /di Perluasan


Memetakan desa
Strategi yang sudah mana dan apa Wilayah dengan
Pengembangan Perluasan Wilayah
Replikasi—perlu
Pengembanga menerapkan yang menjadi dengan Replikasi
Wilayah /Desa Smart Village Panduan untuk
n Smart Percontohan fokusnya (Perlu Panduan untuk
Village dengan fokusnya (aspek Menerapkannya
Menerapkannya)
masing-masing
unggulannya)

Memetakan Strategi Bagaimana cara


Apa Saja yang sudah melakukannya? Pengembangan
Pengembangan Pengembangan
Dikembangkan Instrumen yang Strategi
Strategi dengan
dengan
Strategi dalam Menerapkan digunakan? Bagaimana
Tambahan
Penambahan Startegi
Implementasi Smart Village dengan me-maintenance-nya?
(Monitoring dan BaruBaru
Strategi
Aspeknya Masing-
masing Evaluasi)
Metode Penelitian
• Studi Kualitatif
• Pendekatan Deskriptif
Metode • Joint research

• Wawancara Mendalam
Teknik
• Diskusi Terbatas
Pengumpulan • Studi Dokumen/Literatur
Data

• Tahap Reduksi Data


• Tahap Penyajian Data
Teknik
Analisis Data • Tahap Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Lokus Penelitian

Kabupaten Kabupaten Kabupaten


Bantul, Banyuwangi, Badung,
Provinsi DI Provinsi Provinsi Bali
Yogyakarta Jawa Timur

Pemilihan ketiga lokus berdasarkan karakteristik desa cerdas yang terdapat


pada masing-masing lokus:
1. Kabupaten Banyuwangi: inisiasi desa cerdas dari Pemkab.
2. Kabupaten Bantul: inisiasi desa cerdas dari pemerintah desa
3. Kabupaten Badung: inisiasi desa cerdas dari Pemkab.
Instrumen Penelitian
Fokus Sub Fokus Pertanyaan/Pernyataan Data yang Sumber Data
Diperoleh (Key Informan)
Pengembangan Aspek Desa Cerdas yang Apa kelebihan dan kekurangan aspek Kelebihan dan Dinas PMD
konten/aspek Ada Saat Ini (Existing) dan sub aspek desa cerdas (smart kekurangan aspek Bagian Pemerintahan
vilage) yang ada saat ini? desa cerdas yang Kades
  sudah ada Perangkat Desa
Aspek Desa Cerdas yang Aspek apa saja yang seharusnya ada Tambahan aspek baru Dinas PMD
Seharusnya Ada untuk mengukur desa cerdas (smart dalam mengukur desa Bagian Pemerintahan
(Expecting) village)? cerdas beserta Kades
penjelasannya Perangkat Desa
Pengembangan SWOT Desa Cerdas Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan Identifikasi SWOT Dinas PMD
Desa Percontohan tantangan desa yang telah menerapkan Bagian Pemerintahan
Percontohan Desa Cerdas sesuai fokusnya masing- Kades
masing? Perangkat Desa
Masyarakat (perwakilan)

Kemungkinan Replikasi Bagaimana regulasi, SDM, prasarana Regulasi pendukung Dinas PMD
di Desa Lain yang dibutuhkan untuk replikasi desa SDM Bagian Pemerintahan
cedas? Sarpras Kades
Perangkat Desa
Perumusan Kebijakan Bagaimana strategi pengembangan desa Rekomendasi Dinas PMD
Strategi cerdas yang mampu menjawab peluang kebijakan Bagian Pemerintahan
Pengembangan dan tantangan tata kelola desa di masa Kades
Desa Cerdas depan? Instrumen kebijakan apa saja Perangkat Desa
yang dibutuhkan? Pakar
Program Bentuk program/kegiatan seperti apa Program kegiatan Dinas PMD
yang diperlukan untuk pengembangan pengembangan desa Bagian Pemerintahan
desa cerdas? cerdas Kades
Perangkat Desa
Pakar

Anda mungkin juga menyukai