SEKTORBASIS
SEKTOR BASIS
G = f (X) X = f (DE)
SEKTOR
NON-BASIS
Transportasi, Perumahan,
KET :
Pendidikan,Kesehatan, dst
G = PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH
X = EKSPOR SERVICE
DE = EXEGONEUS DEMAND
PENGGANDA BASIS
• Rasio basis ( base ratio) adalah perbandingan banyaknya lapangan
kerja non basis yang tersedia untuk setiap satu lapangan kerja basis
• Contoh :
• Dalam satu wilayah terdapat 3.000 lapangan kerja yang terdiri dari 1.000
lapangan kerja basis dan 2.000 lapangan kerja non basis maka rasio basis nya
adalah 1 : 2
• Artinya setiap 1 lapangan kerja basis tersedia 2 lapangan kerja non basis.
• Jika pada periode berikutnya kegiatan basis (eksport) meningkat dan
menambah lapangan kerja baru sebesar 100 unit, maka diharapkan akan
tercipta tambahan lapangan kerja baru sektor non basis sebanyak 200 .
Dengan demikian peningkatan eksport akan mendorong peningkatan
lapangan kerja sebanyak 300 unit.
• Dari contoh ratio basis 1 : 2 tersebut, maka setiap satu perubahan
lapangan kerja di sektor basis akan menambah lapangan kerja total
sebanyak 3 unit, yaitu 1 di sektor basis dan 2 di sektor non basis.
• Rumus Pengganda Basis
Perubahan total lapangan kerja = ( Nilai pengganda basis ) X ( Perubahan pada lapangan kerja basis )
METODE PENENTUAN KEGIATAN BASIS DAN
NON BASIS
Terdapat 2 metode :
1. Metode pengukuran langsung dilakukan melalui survai langsung
ke lapangan terhadap sektor – sektor ekonomi.
Rumus :
LQ = ps/pl
PS/PL
Di mana :
LQ = Location Quotient
ps = Produksi/kesempatan kerja sektor i, pada tingkal lokal.
pl = Produksi/kesempatan kerja total, pada tingkal lokal.
PS = Produksi/kesempatan kerja sektor i, pada tingkal regional.
PL = Produksi/kesempatan kerja total, pada tingkal regional.
KETENTUAN
Jika LQ ≥ 1 sektor basis.
Artinya bahwa sektor tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan
permintaan pasar di dalam wilayah dan juga diekspor ke luar wilayah.
8. Keu, Real Estat & Jasa 0,12 0,13 0,13 0,14 0,15 0,13 Non Basis
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 0,47 0,50 0,52 0,54 0,56 0,52 Non Basis
Hasil perhitungan LQ menghasilkan tiga kriteria yaitu :
LQ > 1 ; artinya komoditas itu menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan. komoditas
memiliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di
wilayah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah.
; artinya komoditas itu tergolong non-basis, tidak memiliki keunggulan komparatif.
LQ = 1
Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak mampu
untuk diekspor.
; artinya komoditas itu termasuk non-basis. Produksi komoditas di suatu wilayah tidak
LQ < 1
dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar.
Hasil Analisis LQ di atas, menunjukkan dua sektor yang merupakan sektor basis yaitu sektor pertanian (1,25)
dan sektor penggalian (6,05). Dengan nilai LQ lebih dari 1, artinya dua sektor tersebut menjadi basis atau
menjadi sumber pertumbuhan, memiliki keunggulan komparatif, dan hasilnya tidak saja dapat memenuhi
kebutuhan di Propinsi Riau tetapi juga dapat di ekspor ke luar wilayah. Sedangkan, tujuh sektor lain, yaitu :
sektor industri pengolahan, listrik dan air bersih, konstruksi, perdagangan,hotel, dan restoran, keuangan, real
estat, dan jasa perusahaan, dan jasa-jasa merupakan sektor non-basis, dimana produksi komoditas di Propinsi
Riau tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar.
SELAMAT BELAJAR