Anda di halaman 1dari 26

Human Settlement

Agnesia Putri Kurnianingtyas


Settlement
A place where people live and work
It could be large-small, permanent-temporary
Human Settlement

By the definition, the


human settlement consist
of: content
content
• the contain/ isi, or Man,
alone and in societies; content
• the container/ wadah, or
the physical settlement,
which consists of both
natural and man-made
or artificial elements. Human Settlement
The Element of Human Settlement

Nature

Networks Man

Shell Society
MAN
• Kebutuhan biologis (ruang, udara, dll)
• Kebutuhan emosional (relasi antar
manusia, keindahan, keamanan, dll)
• Sensasi dan persepsi
• Nilai moral
• Individual
• Selalu berubah

SOCIETY
• Berubah mengikuti keinginan manusia
(man)
• Sekelompok rumah/manusia (populasi),
adanya kepadatan tertentu
• Stratifikasi sosial
• Pembangunan ekonomi, Pendidikan,
kesehatan, keamanan, kenyamanan,
hukum dan administrasi
• Nature : Tanah/lahan, Laut, Air,
fauna , flora (sumber daya alam)
• Shell and Network : sebagai man
made space (man made resource =
sumber daya buatan /SDB )
NATURE
• Sumber daya alam
• Tanah
• Laut
• Udara
• Air
• Flora
• Fauna
• Geologi
• Iklim
• Topografi
SHELL NETWORK
• Perlindungan/bangunan • Jejaring/ jaringan
• Sumber daya buatan: harus • Sumber daya buatan: harus
dibangun manusia (man-made) dibangun manusia (man-made)
• Domain ilmu arsitektur dan • Perekat dari semua system
keteknikan urbanisasi
• Perumahan • Selalu berubah sesuai skala kota
• Pelayanan masyarakat (fasilitas yang berkembang 
umum dan fasilitas sosial) mempengaruhi tekstur dan
• Pasar dan pusat perbelanjaan kepadatan kota
• Pusat bisnis • Jaringan jalan, air bersih, telepon
• Industri dan komunikasi, drainase, sanitasi,
• Pusat transportasi persampahan, energi dan
kelistrikan
Location of Human Settlement

• Perumahan dan permukiman selalu berkembang


sepanjang waktu
• Lokasi dan pertumbuhan permukiman sangat
bergantung pada faktor fisik dan manusia
• Mengapa permukiman dibangun pada satu lokasi
tertentu?
• Mengapa lokasi ini dipilih dibandingkan lokasi
lainnya?
Human Settlement Factors
• Body of water (transportation routes,
Physical water for drinking and farming)
• Flat land (easy to build)
Factors
• Fertile soil (for crops)
• Forests (timber and housing)

Human
Factors • people who share
a common
language, religion
or culture
• social network or
supports
• quality of life
• employment
Human Settlement Factors
Type of Human Settlement
RURAL SETTLEMENT

• Berbentuk desa/kampung/dusun
• Populasi kecil
• Biasanya dikelilingi lahan pertanian / lading / hutan
• Dominasi kegiatan primer
• Dominasi bidang pekerjaan penduduk: kehutanan, pertanian,
perikanan, pertambangan, wisata (wisata alam-wisata budaya)
• Ketersediaan pelayanan umum: terbatas, hanya untuk kebutuhan
sehari-hari
• Suasana tenang
• Komunitas kecil, akrab
• Dominasi “community feeling”
URBAN SETTLEMENT

• Berbentuk kota kecil hingga kota besar


• Luasan besar, penduduk padat
• Dominasi kegiatan sekunder dan tersier
• Multifungsi: bisnis, industri pengolahan, pemerintahan, aktivitas
budaya, wisata, dll
• Pelayanan umum: jangkauan luas, jenis beragam hingga ke
pelayanan spesifik/spesialisasi tertentu
• Komunitas/neighborhood: terpisah, pengetahuan antar
komunitas minim
• Permasalahan transportasi, kepadatan, dan polusi
URBAN SETTLEMENT
• Small Town
• Large Town
• City
Type of Urban

• Metropolitan

• Kota administratif
Population
• Kota industri
• Kota transportasi
Function • Kota perdagangan dan
komersial
• Kota tambang
• Kota Pendidikan
• Kota Wisata
• Kota bersejarah
Isolated Dwelling
Hamlet
• Komunitas kecil < 100 orang
• Beberapa rumah
• Pelayanan sedikit
• Tergantung kondisi alam (geologi,
topografi)
• Tidak ada stratifikasi penduduk
Village
• Kumpulan komunitas
masyarakat/ permukiman
• Populasi 100 – 1000 orang
• Umumnya tidak ada banyak
fasilitas, hanya satu atau dua
buah fasilitas primer

• Bangunan
biasanya lebih
bersifat
mengumpul
• Biasanya ada pusat
permukiman
• Mulai ada
stratifikasi
penduduk
Town
• Transisi dari desa ke kota
(city)
• Populasi < 100.000
penduduk
• Kegiatan mulai
didominasi kegiatan
non-pertanian
City
• Batasan administratif
• Populasi > 100.000
penduduk
• Multifungsi (kegiatan
sekunder dan tersier)
• Pelayanan umum
banyak dan lengkap
Metropolitan Area
• Pusat populasi yang besar yang terdiri dari kota besar dan
wilayah-wilayah berdekatan yang terpengaruh dari kota
besar itu
• Populasi > 10.000.000 penduduk
• Pertumbuhan populasi tinggi

Conurbation/ Megalopolitan
• Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota yang
telah menjadi satu wilayah yang saling terkait satu
sama lain dan terus bertumbuh (populasi, kepadatan,
dll)
Tinjuana, San Diego
Chicago
Kota-Kota Metropolis – Megalopolis Indonesia
• Metropolitan Jabodetabekjur, yang meliputi Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang –
Bekasi – Cianjur
• Metropolitan Bandung, yang meliputi Kota Bandung – Kabupaten Bandung – Kota
Cimahi – Kabupaten Sumedang
• Metropolitan Semarang, yang meliputi Kabupaten Kendal – Kabupaten Semarang
(Ungaran) – Kota Semarang – Kabupaten Purwodadi (atau disebut juga dengan
metropolitan “Kedungsepur”)
• Metropolitan Surabaya, yang meliputi Kabupaten Gresik – Bangkalan – Kabupaten
Mojokerto – Kota Surabaya – Kabupaten Sidoarjo – Kota Lamongan (atau disebut
juga dengan metropolitan “Gerbangkertosusila”)
• Metropolitan Medan, yang meliputi Kota Medan – Kabupaten Binjai – Kabupaten
Deliserdang (atau disebut juga dengan metropolitan “Mebidang”)
• Metropolitan Denpasar, yang meliputi Denpasar – Badung – Gianyar – Tabanan (atau
disebut juga dengan metropolitan “Sarbagita”)
• Metropolitan Makassar, yang meliputi Kota Makassar – Kabupaten Maros –
Kabupaten Gowa – Kabupaten Takalar (atau disebut juga dengan metropolitan
“Mamminasata”)
• Metropolitan Palembang
• Metropolitan BBM, yang meliputi Kota Banjarmasin – Kota Banjar Baru – Kota
Martapura
Referensi

• Knox, Paul. L. 1994. Urbanization: an introduction


to urban geography. Prentice Hall PTR.
• Doxiadis, Constantinos, A. 1968. Ekistics, An
Introduction to the Science of Human Settlement.
New york. Oxford University
• Hadi Sabari Yunus, 2001,Struktur Tata Ruang Kota,
Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai