KELOMPOK 2 :
1. Dania Elisyia
2. Hilma Vita
3. Novanda Berlian
4. Zeta Minelia
PENGERTIAN POLA KERUANGAN KOTA
Pengertian secara Geografis : Peta
adalah suatu bentang budaya yang
Pengertian kota secara Umum : kota
ditimbulkan oleh unsur-unsur alami
merupakan hasil penggabungan
dan non-alami dengan gejala
Secara Geografis & karakteristik dan struktur khas yang
pemusatan penduduk tinggi, corak
Umum dapat membedakannya dengan
kehidupan yang heterogen. Sifat
desa.
penduduknya individualistis dan
matearilistis
Kota menurut Bintarto, kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang
tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi heterogen serta coraknya lebih matrealistis dibandingkan
dengan daerah dibelakangnya.
Kota menurut Max Weber, suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya dipasar lokal.
Menurut Para Ahli
Kota menurut Grunfeld, permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi dari pada kepadatan
penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem penggunaan yang beraneka ragam, serta
ditutupi gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.
Kota menurut Ilhami, suatu wilayah administratif memiliki batas-batas dengan didalamnya terdapat komponen-
komponen yang meliputi penduduk dengan ukuran tertentu, sistem ekonomi, sistem sosial, sarana dan infrastuktur
yang keseluruhannya menjadi satu kesatuan kelengkapan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA
KERUANGAN KOTA
Penduduk, Kebijaksanaan
Faktor Sosial Pemerintah & Faktor
Kebijaksanaan pemerintah
KLASIFIKASI KOTA
Tahap Eopolis : Tahap perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah kehidupan
kota.
Tahap Polis : Suatu kota yang sebagian kegiatan penduduknya masih bersifat agraris.
Menurut Tingkat
Tahap Metropolis : Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri.
Perkembanganya
Tahap Megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis.
Tahap Tryanopolis : Kota yang ditandai dengan kekacauan dan tingkat kriminalitas yang
tinggi.
Adanya keanekaragaman
penduduk
Tersedianya sarana
perekonomian (pasar, Penduduk bersifat
individualisme
supermarket)
Hubungan sosial bersifat
Tempat parkir yang geselsechaft / patembayan
memadai
Adanya pemisahan keruangan
yang dapat membentuk
Ciri Fisik Tersedianya tempat Ciri Sosial kompleks-kompleks tertentu
rekreasi dan olahraga
Norma agama tidak ketat
Banyak gedung-gedung
Pandangan hidup masyarakat
tinggi kota lebih rasional