Kelompok 5 :
1. Novinda Kharisma (25)
2. Nur Khamidah (26)
3. Reziani Novendra (27)
4. Safira Noer (28)
5. Sealomita Rizka (29)
6. Sinta Fajarita (30)
XI MIPA 3
(Guru Pembimbing: Bapak Iskandar, S.Pd.)
Penulis
Laporan Praktikum Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
II. Tujuan
Untuk mengetahui titrasi asam kuat oleh basa kuat
5. Corong kecil
V. Langkah-Langkah
Eksperimen 1 : titrasi asam kuat oleh basa kuat
1. Isi erlenmeyer dengan 20 ml HCl gunakan pipet volumetrik.
2. Tambahkan sebanyak 5 tetes indikator pp ke dalam erlenmeyer.
3. Siapkan buret, statif, dan klem.
4. Isi buret dengan larutan NaOH 0,2 M tepat 50 ml dengan bantuan corong.
5. Buka kran secara perlahan sehingga NaOH mengalir tepat ke dalam erlenmeyer.
6. Selama penambahan NaOH, goyangkan erlenmeyer agar NaOH merata pada
seluruh larutan.
7. Amati perubahan warna larutan yang terjadi, catat hasilnya.
VII. Pembahasan
Keterangan :
M1 = Molaritas NaOH
V1 = Volume NaOH
M2 = Molaritas HCl
V2 = Volume HCl
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
0,0 . 0,2 = 20 . M2 5,0 . 0,2 = 20 . M2 10,0 . 0,2 = 20 . M2
0 = 20 M2 1 = 20 M2 2 = 20 . M2
M2 =0 M2 = 0.05 M M2 = 0,1 M
Percobaan 4 Percobaan 5
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
15,0 . 0,2 = 20 M2 30,0 . 0,2 = 20 . M2
3 = 20 M2 6 = 20. M2
M2 = 0,15 M M2 = 0,3 M
Rata-rata : % M = M2 . total M
V1 . M1 = V2 . M2 = 0.12 . 100%
12,0 . 0,2 = 20 . M2 = 12 %
2,4 = 20 . M2
M2 = 0,12 M
Keterangan :
M1 = Molaritas NaOH
V1 = Volume NaOH
M2 = Molaritas CH3COOH
V2 = Volume CH3COOH
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
0,0 . 0,2 = 25 . M2 5,0 . 0,2 = 25 . M2 6,0 . 0,2 = 25 . M2
0 = 25 M2 1 = 25 M2 1,2 = 25 . M2
M2 =0 M2 = 0,04 M M2 = 0,048 M
Percobaan 4 Percobaan 5
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
10,0 . 0,2 = 25 M2 30,0 . 0,1 = 25 . M2
2 = 25 M2 6 = 25. M2
M2 = 0,08 M M2 = 0,24 M
Rata-rata : % M = M2 . total M
V1 . M1 = V2 . M2 = 0.0816 . 100%
10,2 . 0,2 = 25 . M2 = 8,16 %
2,04 = 25 . M2
M2 = 0,0816 M
VIII. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan pada eksperimen 1 dan 2?
Eksperimen 1 = asam kuat dan basa kuat
Eksperimen 2 = asam lemah dan basa kuat
Pada eksperimen pertama yaitu larutan NaOH dan HCl awal titrasi, pH larutan
sangat rendah dan penambahan larutan NaOH 0,2 M menyebabkan pH naik
perlahan hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen tercapai setelah
penambahan 40ml larutan NaOH 0,2 M dengan pH ekuivalen = 7 dibandingkan
eksperimen ke 2 yaitu larutan NaOH dan CH3COOH titik ekuivalen tercapai pada
pH>7
IX. Kesimpulan
1. Titrasi asam kuat oleh basa kuat pH ekuivalennya = 7 sedangkan titrasi asam
lemah oleh basa kuat pH ekuivalennya >7
2. Indikator fenolftalein(PP) mempengaruhi perubahan pH pada kedua larutan