Anda di halaman 1dari 19

1.

Judul
TITRASI

2. Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, kami yang masih dalam tahapan belajar ini dapat menyelesaikan laporan
kimia tentang titrasi asam-basa.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai penjelasan secara singkat tentang
titrasi asam-basa.Adapuan tujuan kami menulis laporan ini yang utama untuk memenuhi
tugas sekolah dari guru pembimbing kami.Kami menulis laporan ini untuk mengetahui
lebih rinci mengenai titrasi asam-basa.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada yang telah meluruskan praktikum
kami.Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan laporan kami ini untuk ke
depannya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
pembaca khususnya siswa-siswi SMA Negeri 2 Lumajang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Amin.

3. Petunjuk penggunaan modul

4. Tujuan umum pembelajaran

5. Kemampuan prasyarat

6. Pretest
Soal No. 1
Seorang siswa melakukan percobaan titrasi asam basa untuk memperkirakan
konsentrasi larutan HCl.
Siswa tersebut meneteskan larutan NaOH 0,2 M ke dalam larutan HCl.
Data yang diperoleh dari dua kali percobaan adalah sebagai berikut.

Data hasil percobaan:

Perkirakan konsentrasi larutan HCl tersebut berdasarkan data percobaan siswa di atas!

Pembahasan
Untuk data awal, tentukan volume NaOH yang diteteskan, percobaan dilakukan dua kali,
jadi jumlahkan kemudian bagi dua, kalau tiga kali ya dibagi tiga:

Jumlah mol NaOH yang digunakan, kalikan volume dengan molaritasnya

Berikutnya ke Penentuan molaritas dari HCl, diberikan dua cara,


**Cara Pertama>>>>
Tentukan mol HCl nya berdasarkan reaksi asam basa berikut

Menentukan konsentrasi HCl, bagi mol HCl dengan volumnya


***Cara Kedua>>>>>>>>>>>>
Menggunakan rumus yang sering digunakan dalam soal titrasi

dimana
V = volume
M = molaritas
n = valensi

Data yang diperlukan


VHCl = 25 mL
MHCl = ....?
nHCl = 1
VNaOH = 15 mL
MNaOH = 0,2 M
nNaOH = 1

Sehingga molaritas HCl


Soal No. 2
Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah...


A. 0,070 M
B. 0,075 M
C. 0,080 M
D. 0,133 M
E. 0,143 M
(un kim 011)

Pembahasan
Menentukan mol NaOH 0,1 M
mol = 15 x 0,1 = 1,5 mol

Menentukan mol HCl

mol HCl adalah 1,5 mmol

Menentukan konsentrasi HCl

M HCl = mol/volume = 1,5 mmol / 20 mL = 0,075 M


Soal No. 3
Berikut diberikan sebuah kurva titrasi asam basa hasil percobaan untuk menentukan
konsentrasi larutan NaOH 20 mL.

Jika asam yang digunakan untuk titrasi adalah HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi larutan
NaOH yang dititrasi!

Pembahasan
Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume HCl adalah 40 mL.
Data selengkapnya:
VHCl = Va = 40 mL
MHCl = Ma = 0,1 M
nHCl = na = 1
VNaOH = Vb = 20 mL
MNaOH = Mb = .....?
nNaOH = nb = 1

Konsentrasi NaOH dengan demikian adalah


Soal No. 4
Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut!

Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 10 mL maka konsentrasi larutan basa LOH
itu adalah...
A. 0,25 M
B. 0,125 M
C. 0,1 M
D. 0,075 M
E. 0,025 M
(un kimia 2012)

Pembahasan
Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume asam HX adalah 25
mL. Data yang diperlukan:
Asam HX
Va = 25 mL
Ma = 0,1 M
na = 1

Basa LOH
Vb = 10 mL
Mb = .....?
nb = 1
Konsentrasi LOH dengan demikian adalah

Soal No. 5
20 mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata diperlukan
30 mL larutan NaOH, maka kemolaran asam sulfat tersebut adalah....
A. 0,075 M
B. 0,10 M
C. 0,15 M
D. 0,20 M
E. 0,30 M

Pembahasan
Data:
Asam sulfat
volume V1 = 20 mL
valensi n1 = 2

NaOH
volume V2 = 30 mL
normalitas N2 = 0,1 N

Kemolaran asam sulfat M1 = ...?

Hubungan titrasi dengan molaritas dan normalitas larutan


Dengan menggabungkan dua rumus di atas:

Soal No. 6
Sebanyak V mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata
diperlukan 2V mL larutan NaOH, tentukan kemolaran asam sulfat yang dititrasi!

Pembahasan
Data:
Asam sulfat
V1 = V
n=2
M1 =.......

NaOH
V2 = 2V
N2 = 0,1

diperoleh:

Soal No. 7
Perhatikan grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat berikut!
20 mL CH3COOH dititrasi menggunakan larutan NaOH 0,05 M. Konsentrasi larutan
CH3COOH dan pH larutan pada titik C berturut-turut adalah....
A. 0,05 M, pH = 7
B. 0,10 M, pH < 7
C. 0,10 M, pH = 7
D. 0,15 M, pH > 7
E. 0,15 M, pH = 7

Pembahasan
Titrasi asam lemah dengan basa kuat.

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Pada titik setara, titik C, larutan bersifat basa karena hidrolisis parsial dari garam yang
terbentuk (CH3COONa). Sehingga pH > 7.

Konsentrasi larutan CH3COOH:


Dengan rumus titrasi asam basa:

dengan n1 = n2 = 1 diperoleh
Soal No. 8
Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL dari
larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M, diperoleh data:

Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah....(Mr NaOH = 40)


A. 20%
B. 25%
C. 40%
D. 62,5%
E. 75%
UN 2011 P54
Pembahasan
Data:
Volume HCl untuk titrasi:
V = (24 + 25 + 26) : 3 = 25 mL

Volume NaOH titrasi :


V = 20 mL

Konsentrasi NaOH:

Kadar NaOH:
M = 0,125 M
Mr = 40
V = 250 mL = 250 × 10−3 L
massa cuplikan = 2 gram
Soal No. 9
Perhatikan grafik titrasi asam basa berikut!

Pernyataan yang benar terkait gambar di atas adalah....


A. (1) titrasi asam kuat dengan basa kuat, (2) titrasi basa kuat dengan asam kuat
B. (1) titrasi basa kuat dengan asam kuat, (2) titrasi asam lemah dengan basa kuat
C. (1) titrasi asam kuat dengan basa kuat, (2) titrasi basa lemah dengan asam kuat
D. (1) titrasi asam lemah dengan basa kuat, (2) titrasi basa lemah dengan asam kuat
E. (1) titrasi basa kuat dengan asam kuat, (2) asam kuat dengan basa kuat

Pembahasan
Jawab D.
(1) titrasi asam lemah dengan basa kuat, pH titik ekivalen lebih besar dari 7.
(2) titrasi basa lemah dengan asam kuat, pH titik ekivalen lebih kecil dari 7.
7. Tujuan kusus pembelajaran
1. Untuk mengetahui prinsip titrasi asam-basa
2. Untuk mengetahui jenis-jenis titrasi asam basa
3. Untuk mengetahui cara preparasi
4. Untuk mengedetahui metode pembakuan pada titrasi asam basa

8. Isi bahasan

Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suatu
zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat yang diketahui
konsentrasinya secara tepat. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi
netralisasi asam basa.
Titik ekuivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam
dinetralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH. Pada
titik ekuivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari netralisasi asam
basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang memiliki rentang pH
dimana titik ekuivalen berada. Pada umumnya titik ekuivalen tersebut sulit diamati, yang
mudah diamati adalah titik akhir yang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik ekuivalen
tercapai. Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi dicapai yang ditandai
dengan perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titik
ekuivalen . Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan
titrasi.
Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa kuat dalam air terurai
dengan sempurna. Oleh karena itu, ion hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi dapat
langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik ekuivalen
dari titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperatur 25˚C sama dengan pH
air yaitu sama dengan 7.
Jika suatu asam atau basa dititrasi, setia penambahan pereaksi akan
mengakibatkan perubahan pH. Grafik yang diperoleh dengan menyalurkan pH terhadap
volume pereaksi yang ditambahkan disebut kurva titrasi.
Ada empat macam perhitungan jika suatu asam dititrasi dengan suatu basa.
- Titik awal, sebelum penambahan basa.
- Daerah antara (sebelum titik ekuivalen), larutan mengandung garam dan asam
yang berlebih.
- Titik ekuivalen, larutan mengandung garam.
- Setelah titik ekuivalen, larutan mengandung garam dan basa berlebih.
Dalam titrasi, suatu larutan yang harus dinetralkan dimasukkan ke dalam wadah
atau tabung. Larutan lain yaitu basa, dimasukkan ke dalam buret lalu dimasukkan ke
dalam asam, mula-mula cepat, kemudian tetes demi tetes, sampai titik setara dari titrasi
tersebut tercapai. Salah satu usaha untuk mencapai titik setara dalam melalui
perubahan warna dari indikator asam basa. Titik pada saat titrasi dimana indikator
berubah warna dinamakan titik akhir (end point) dari indikator. Yang diperlukan adalah
memadankan titik akhir indikator yang perubahannya terjadi dalam selang pH yang
meliputi pH sesuai dengan titik setara.
Indikator asam basa adalah asam lemah yang tak terionnya (Hln) mempunyai
warna yang berbeda dengan warna anionnya. Jika sedikit indikator dimasukkan dalam
larutan, larutan akan berubah warna menjadi warna (1) atau warna (2) tergantung pada
apakah kesetimbangan bergerak ke arah bentuk asam atau anion. Arah pergeseran
kesetimbangan dalam reaksi berikut tergantung pada [H3O+] atau dengan kata lain pada
pH. Dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
Hln + H2O H3O+ + ln-

Seorang analisis mengambil faedah dari perubahan besar dari pH yang terjadi
dalam titrasi agar dapat menentukan kapan titik ekivalennya akan tercapai. Ada banyak
asam dan basa organik dan basa organik lemah yang bentuk-bentuk tak berdisosiasi
dan ionnya menunjukka wrana yang berbeda warna. Molekul-molekul demikian dapat
digunakan untuk menentukan kapan cukup titran telah ditambahkan dan disebut
indikator visual. Suatu contoh yang sederhana adalah para-nitrofenol, yang merupakan
suatu asam lemah da berdisosiasi.
Bentuk tak terdisosiasi adalah tak berwarna, tetapi anionnya, yang mempunyai
sistem ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua yang berganti-ganti (suatu system
terkonjugasikan), berwarna kuning. Molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai
system terkonjugasikan, menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang lebih
panjang dibandingkan dengan molekul-molekul sebanding tetapi yang tanpa system
terkonjugasikan. Cahaya yang diserap sering ada pada bagian spectrum yang tampak,
dan dengan demikian molekul atau ionnya berwarna.
Indikator terkenal phenoftalein merupakan asam diprotik dan tak berwarna. Ia
mula-mula berdisosiasi menjadi suatu bentuk tak berwarna dan kemudian, dengan
kehilangan hidrogen ke dua, menjadi ion dengan system terkonjugasikan, maka
dihasilakanlah wrana merah. Metal oranye, indikator lain yang secara luas digunakan,
merupakan basa dan berwarna kuning dalam bentuk molekular. Penambahan ion
hidrogen menghasilkan suatu kation yang berwarna merah muda.
Perubahan minimum dalam pH yang diperlukan untuk suatu perubahan warna
disebut “jangkau indicator”. Pada harga pH antara,warna yang ditunjukkan bukan warna
merah atau kuning, tetapi sedikit agak kuning. Pada pH 5,pKa dari HIn, kedua bentuk
berwarna sama konsentrasinya, yaitu HIn separuh tenetralisasikan. Seringkali kita
mendengar terminology seperti suatu indikator yang berubah warna pada pH 5 telah
digunakan ini berarti bahwa pKa indicator sebesar 5 dan jangkauannya sebesar pH 4
sampai 6.
Pada titrasi asam lemah, pemilihan indikator jauh lebih terbatas untuk suatu
asam dengan pKa 5 kira-kira kepunnyaan asma asetat, pH lebih tinggi dari 7 pada titik
ekivalen, dan perubahan dalam pH relatif kecil. Phenoftalein berubah warna pada kira-
kira titik ekivalen dan merupakan indicator yang cocok. Dalam hal asam yang sangat
lemah, misalnya pKa = 9, tidak ada perubahan dalam pH yang besar terjadi sekitar titik
ekivalen. Jadi volume basa yang lebih besar akan diperlukan untuk merubah warna
suatu indikator dan titik ekivalen tidak akan di deteksi dengan ketepatan yang biasa
diharapkan.
Kelarutan garam dari asam lemah tergantung pada pH larutan. Beberapa contoh
yang lebih penting dari garam-garam demikian dalam kimia analitik adalah oksilat
sulfida, hidrogsida, karbonat dan fosfat. Ion hidroksida bereaksi dengan anion garam
untuk membentuk asam lemah, dengan demikian meningkatkan kelarutan garam.

Teori bonsted lowry melukiskan reaksi asam basa dalam peristiwa perpindahan
proton, yaitu perbadingan kekuatan asam basa menentukan kearah mana reaksi asam
basa akan terjadi., yaitu dari kombinasi asam basa yang lebih kuat ke yang lebih lemah.
Teori lewis memnadang reaksi aram basa dari arah pembentukan ikatan kovalen antara
zat penerima pasangn electron (asam) dengan pemberi (donor) electron (basa).
Gunanya yang paling besar adalah dalam keadaan dimana reaksi terjadi tanpa
kehadiran suatu pelarut atau pada saat suatu asam tidak mengandung atom hidrogen.
Ada beberapa macam titrasi bergantung pada reaksinya. Salah satunya adalah
titrasi asam basa. Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat
didalam larutan. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan tersebut dengan larutan
yang sudah diketahui konsentrasinya. Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi
tetes) hingga tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara.
Titik ekivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam
tepat di netralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH.
pH pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari netralisaasi
asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang memiliki
rentang pH dimana titik equivalen berada. Pada umumnya titik equivalen tersebut sulit
untuk diamati, yang mudah dimatai adalah titik akhir yaang dapat terjadi sebelum atau
sesudah titik equivalen tercapai. Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi
tercapai, yang ditandai dengan perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu
berimpit dengan titik equivalen. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat
memperkecil kesalahan titrasi.
Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam lemah dan basa lemah dalam air
akan terurau dengan sempurna. Oleh karena itu ion hidrogen dan ion hidroksida selama
titrasi dapat langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik
equivalen dari titrasi asam air, yaitu sama dengan 7.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat
3. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap
logam
4. Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
5. mengubah lakmus biru menjadi merah
Sifat-sifat Basa :
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari sabun (>7)
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
9. Kegiatan belajar

10. Rangkuman
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa analisis volumetric tebagi atas 4
yaitu :
· titrasi asam-basa
Titrasi asam basa adalah titrasi yang melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan
bereaksi dengan basa dalam jumlah yang ekuivalen. Titran yang dipakai dalam titrasi
asam basa selalu asam kuat atau basa kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui dengan
membuat kurva titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volume titran yang
ditambahkan.
· titrasi pengendapan
titrasi pengendapan merupakan suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan
terbentuknya endapan dari zat-zat yang saling bereaksi (analit dan titran ).
· titrasi reduksi-oksidasi
Titrasi Reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan kadar reduktor atau oksidator
berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksi dimana redoktur akan teroksidasi dan
oksidator akan tereduksi.
· Titrasi kompeksometri
Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks
antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Titrasi kompleksometri juga dikenal
sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun
pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.

11. Test
12. Sumber media yang dapat digunakan
- Buku paket Erlangga
- Media Internet
- Lembar Kerja siswa

13. Tes akhir dan umpan balik


1. Untuk menetralkan konsentrasi larutan HCl, diambil 20 mL larutan tersebut
kemudian dititrasi dengan larutan Ba(OH)2 0,1 M. Data titrasi yang diperoleh sebagai
berikut:
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi HCl sebesar….
A. 0,060 M
B. 0,065 M
C. 0,070 M
D. 0,130 M
E. 0,200 M

2. Sebanyak 100 mL Ca(OH)2 0,02 M memiliki harga pH sebesar….


A. 2 − log 4
B. 2 + log 4
C. 12 − log 4
D. 12 + log 2
E. 12 + log 4

3. Sebanyak 50 mL larutan Ca(NO3)2 10−2 M dicampurkan dengan 50 mL larutan


Na2CO3 10−2 M dengan reaksi:
Ca(NO3)2 (aq) + Na2CO3 (aq) → CaCO3 (s) + 2NaNO3 (aq)

Jika Ksp CaCO3 = 9 × 10−9, massa yang mengendap sebanyak…


(Ar Ca = 40; C = 12; O = 16; Na = 23; N = 14)
A. 100 gram
B. 0,100 gram
C. 0,050 gram
D. 0,025 gram
E. 0,0025 gram

4. Beberapa manfaat makanan dalam tubuh di antaranya:


(1) sebagai bio katalis;
(2) pelarut vitamin-vitamin yang sukar larut dalam air;
(3) pengangkut oksigen; dan
(4) sumber energi utama.

Pernyataan yang merupakan manfaat protein adalah nomor…


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

5. Beberapa kegunaan senyawa karbon sebagai berikut:


(1) pengawet mayat;
(2) penyedap rasa;
(3) bahan dasar plastik;
(4) pemberi aroma; dan
(5) obat bius.
Kegunaan dari formaldehida ditunjukkan pada nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

6. Untuk menetralkan konsentrasi larutan HCl, diambil 20 mL larutan tersebut kemudian


dititrasi dengan larutan Ba(OH)2 0,1 M. Data titrasi yang diperoleh sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut, konsentrasi HCl sebesar….
A. 0,060 M
B. 0,065 M
C. 0,070 M
D. 0,130 M
E. 0,200 M

7. Sebanyak 100 mL Ca(OH)2 0,02 M memiliki harga pH sebesar….


A. 2 − log 4
B. 2 + log 4
C. 12 − log 4
D. 12 + log 2
E. 12 + log 4

8. Sebanyak 50 mL larutan Ca(NO3)2 10−2 M dicampurkan dengan 50 mL larutan Na2CO3 10−2 M


dengan reaksi:
Ca(NO3)2 (aq) + Na2CO3 (aq) → CaCO3 (s) + 2NaNO3 (aq)

Jika Ksp CaCO3 = 9 × 10−9, massa yang mengendap sebanyak…


(Ar Ca = 40; C = 12; O = 16; Na = 23; N = 14)
A. 100 gram
B. 0,100 gram
C. 0,050 gram
D. 0,025 gram
E. 0,0025 gram

9. Beberapa manfaat makanan dalam tubuh di antaranya:


(1) sebagai bio katalis;
(2) pelarut vitamin-vitamin yang sukar larut dalam air;
(3) pengangkut oksigen; dan
(4) sumber energi utama.

Pernyataan yang merupakan manfaat protein adalah nomor…


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

10. Beberapa kegunaan senyawa karbon sebagai berikut:


(1) pengawet mayat;
(2) penyedap rasa;
(3) bahan dasar plastik;
(4) pemberi aroma; dan
(5) obat bius.

Kegunaan dari formaldehida ditunjukkan pada nomor….


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

14. Rancangan pengajaran

15. Daftar pustaka


o https://bisakimia.com/2014/09/05/titrasi-asam-basa-netralisasi/
o http://tanya-tanya.com/belajar-kimia-asam-basa/
o http://kimiastudycenter.com/kimia-xi/38-titrasi-asam-basa
o http://www.e-sbmptn.com/2014/03/soal-un-sma-kimia-dan-pembahasan-no-
16.html

Anda mungkin juga menyukai