I. KOMPETENSI DASAR
KD. 3.13. Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa
Dalam reaksi tesebut, 1 mol H2SO4 menghasilkan 2 mol H+. Jadi, 1 mol H2SO4 harus sama
dengan 1 ekuivalen H2SO4. untuk basa , 1 mol NaOH, menghasilkan 1mol OH -. Jadi, 1 mol
NaOH = 1 ekuivalen NaOH. Untuk asam dan basa, jumlah ekui valen per mol sama dengan jumlah
H+ yang terdapat per molekul asam atau banyaknya OH - yang terdapat permolekul basa. Titik
ekuivalen terjadi pada saat asam tepat bereaksi dengan basa, dan sebaliknya. Dengan demiki9an
pada keadaan netral akan berlaku hubungan sebagai berikut :
Jumlah gram ekuivalen (grek) asam = Jumlah gram ekuivalen(grek) basa
Jadi untuk larutan asam, berlaku :
Jumlah grek = jumlah mol x a, (jumlah ion H+ dari asam)
Jadi untuk larutan basa, berlaku :
Jumlah grek = jumlah mol xba, (jumlah ion OH+ dari basa)
Istilah untuk menyatakan konsentrasi larutan yang berkaitan dengan jumlah grek adalah
kenormalan. Kenormalan (N) menyatakan jumlah grek zat terlarut dalam setiap liter larutan.
jumlah⋅grek
N=
Volume ,
Jadi untuk pasa keadaan netral, berlaku :
Jumlah gram ekuivalen (grek) asam(a) = Jumlah gram ekuivalen(grek) basa(b)
Va ¿ Na = Vb ¿ Nb
Hubungan antara kenormalan(N) dengan kemolaran (M) :
Untuk larutan asam berlaku,
jumlah.. grek jumlahmol
N= = ×a=M×a
V V
N=M×a
Untuk larutan basa berlaku,
jumlah . . grek jumlahmol
N= = ×b=M×b
V V
N=M×b
Contoh :
1. Sebanyak 20 mL larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan
indicator phenoftalein. Jika perubahan warna indicator menjadi merah muda
memerlukan 25 mL larutan penetrasi, tentukanlah kemolaran larutan HCl.
Jawab :
Untuk larutan NaOH, Nb = Mb = 0,1 N
Va x Na = Vb x Nb
20 mLx Na = 25mL x 0,1 N
2,5 grek
=0 , 125 N
Na = 20 mL
Jadi kemolaran HCl = Na = 0,125 M
2. Sebanyak 0,5 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam air hingga memiliki volujme 100
mL. kemudian, 25 mL larutan tersebut dititrasi dengan larutan H2SO4 0,1 N dan ternyata
diperlukan 20 mL H2SO4 untuk mencapai titik ekuivalen. Tentukan kadar NaOH
(Mr = 40) dalam cuplikan tersebut.
Jawab :
Jumlah mgrek H2SO4 = volume H2SO4 x kenormalan H2SO4
= 20 mL x 0,1 N = 2 mgrek
Jumlah mgrek NaOH = Jumlah mgrek H2SO4 = 2 mgrek
Jumlah mmol NaOH = Jumlah mgrek NaOH = 2 mmol
Massa NaOH dalam 25 ml larutan = Jumlah mmol NaOH = Mr NaOH
= 2 mmol x 40 mg mmol- =80 mg =0,08 g
100 mL
×0 , 08 g=0 , 32 g
Massa NaOH dalam 100 ml larut = 25 mL
0 ,32 gr
×100 %=64 %
Jadi kadar NaOH dalam cuplikan = 0,5 gr
3. PENENTUAN INDIKATOR dan KURVA TITRASI
Pada indicator asam-basa, larutan yang konsentrsinya yang telah diketahui ditempatkan
dalam buret. Adapun larutan yang akan ditentukan konsentrasinya ditempatkan di dalam labu
Erlenmeyer. Titrasi dimonitor dengan ph meter atai dengan indicator asam-basa yang sesuai. Jika
menggunakan pH meter kita dapat membuat kurva titrasi yang merupakan plot pH larutan
sebagai fungsi dari volume larutan penetrasi. Kurva titrasi akan memudahkan untuk
mengidentifikasi titik ekuivalen. Karakteristik kurva titrasi ini berbe da- beda, beratung pada enis
asan dan basa yang direaksikannya.
Ada 4 jenis kurva titrasi yaitu :
1. Titrasi Asam Kuat Oleh Basa Kuat