Indikator:
1. Membuat larutan standar
2. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan metode titrasi.
3. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
4. Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi.
Terlebih dahulu tentukan molaritas yang ingin dibuat, lalu tentukan volume labu
ukur yang akan digunakan dalam pembuatan larutan. Dengan mengetahui
molaritas yang diinginkan, volume larutan yang akan dibuat dan massa molekul
relatif zat, maka kita dapat menentukan berapa gram zat yang diperlukan untuk
dilarutkan.
2. Pengenceran Larutan
Bila larutan terlalu pekat, baik larutan
standar maupun larutan yang dianalisis
dapat diencerkan dengan menambah
sejumlah pelarut. Tentunya dengan
dilakukannya pengenceran molaritas
larutan akan berubah. Perubahan
molaritas larutan mengikuti persamaan
sebagai berikut:
M1 . V1 = M2 . V2
M1 = Molaritas mula-mula
M2 = Molaritas setelah pengenceran
V1 = Volume larutan awal yang akan
diencerkan
Gambar Peralatan Titrasi V2 = Volume akhir setelah ditambah
Pelarut (setelah diencerkan)
Jawab:
[H2C2O4] = x
,
= x
= 0,1 M
Volume H2C2O4 yang diperlukan = 6 mL,
mol H2C2O4 = M x V
= 0,1 M x 6 mL
= 0,6 mmol
Reaksi: H2C2O4 (aq) + 2NaOH(aq) Na2C2O4(aq) + 2H2O(l)
0,6 mmol 1,2 mmol 0,6 mmol 1,2 mmol
Mol NaOH = 1,2 mmol
Volum NaOH = 10 mL
[NaOH] =
,
=
= 0,12 M
Indikator :
1. Menentukan pH larutan saat penambahan volume tertentu larutan standar
pada proses titrasi asam-basa.
2. Menganalisis grafik hasil titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan
basa lemah, asam lemah dan basa kuat untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis.
Bila suatu asam dititrasi dengan basa tetes demi tetes, maka pH asam akan naik
seiring dengan penambahan jumlah basa tersebut. Demikian juga sebaliknya, bila
suatu basa dititrasi dengan asam tetes demi tetes, pH basa tersebut akan turun
seiring dengan penambahan jumlah asam tersebut. Apabila perubahan jumlah
larutan standar yang ditambahkan dihubungkan dengan perubahan pH-nya, akan
diperoleh grafik dengan pola tertentu yang disebut kurva titrasi.
Untuk dapat memahami perubahan pH larutan dalam titrasi, Anda harus sudah
memahami cara menantukan konsentrasi H+ atau OH- dari berbagai jenis larutan:
Asam kuat: [H+] = n. Masam
Basa kuat: [OH-] = n. Mbasa
Asam lemah: [H+] = .
Hidrolisis garam bersifat basa: [OH-] = !*%#$% &'()
12
10
8
pH
0
0 20 40 60 80 100 120
12
10
8
pH
0
0 20 40 60 80 100 120
10
8
pH
0
0 20 40 60 80 100 120
Catatan :
Untuk memudahkan perhitungan, gunakan bantuan program exel. Bila Anda
belum menguasainya dapat berdiskusi dengan guru TIK Anda.
Bredy, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur (Alih bahasa oleh Maun,
S. Anas K., dan Sally). Jakarta: Binarupa Aksara.
Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah, Bakti
Mulyani. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI. BSE. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Crys Fajar Partana dan Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia 2. BSE. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Purba, M. 2004. Kimia SMA Kelas XI. Jilid 2B. Jakarta: Erlangga.
Vogel. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif makro dan Semimikro. Bagian II.
Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Soal Ujian Nasional tahun 1985 – 2016. BSNP Departemen Pendidikan Nasional.