Anda di halaman 1dari 29

TITRASI ASAM - BASA

Kelompok 3 :
Fitri Ariyanti
Necia Anggela Muspita
Tika Rahma Yunita
Nopriyanti
Melisa Tirta Vani
Delpina Gusti
Apa Itu Titrasi ?
suatu proses atau prosedur penentu kadar
larutan standar (yang telah diketahui
konsentrasinya) diteteskan melalui buret
kelarutan lain yang dapat bereaksi
dengannya (belum diketahui
konsentrasinya) hingga tercapai titik
ekuivalen atau titik akhir

*artinya, zat yang ditambahkan tepat


bereaksi dengan zat yang ditambahi.
zat yang akan ditentukan kadarnya disebut
sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di
dalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah
diketahui konsentrasinya disebut sebagai “tit`er”
dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. baik titer
maupun titrant biasanya berupa larutan (almatsier,
2003).
Titrasi Asam Basa
 Titrasi asam-basa sering disebut juga
dengan titrasi netralisasi. Pada prinsipnya,
reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi
yaitu :
Titrasi asam basa adalah penetapan kadar
suatu zat (asam atau basa) berdasarkan atas
reaksi Asam-Basa).

Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri

jika larutan bakunya basa disebut


alkalimetri.
Titik akhir titrasi didasarkan pada perubahan pH
pada Titik Ekivalen (TE). Daerah dimana terjadi
perubahan pH bergantung pada sifat dan
konsentrasi zat penitrasi / zat yang dititrasi.

Pada titrasi asam basa perlu diperhatikan:


Faktor-faktor yg menentukan kesempurnaan
reaksi asam basa
Pemilihan indikator yang digunakan
Indikator Asam - Basa

>> Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa


lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna
molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya

>> Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang


larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat.

>> Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan


ukuran dari pH
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa

1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret
yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau
erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat
dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah
wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai
larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik
akhir titrasi. Hentikan titrasi !

set alat titrasi


Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
 1. Memakai pH meter untuk
memonitor perubahan pH selama
titrasi dilakukan, kemudian
membuat plot antara pH dengan
volume titrant untuk memperoleh
kurva titrasi. Titik tengah dari
kurva titrasi tersebut adalah “titik
ekuivalent”.
 2. Memakai indikator asam basa.
 Pada umumnya cara kedua dipilih
disebabkan kemudahan pengamatan,
tidak diperlukan alat tambahan, dan
sangat praktis. Indikator yang dipakai
dalam titrasi asam basa adalah
indikator yang perbahan warnanya
dipengaruhi oleh pH. Penambahan
indikator diusahakan sesedikit
mungkin dan umumnya adalah dua
hingga tiga tetes. Untuk memperoleh
ketepatan hasil titrasi maka titik akhir
titrasi dipilih sedekat mungkin dengan
titik equivalent, hal ini dapat dilakukan
Rumus Umum Titrasi
 Pada saat titik ekuivalen maka mol-
ekuivalent asam akan sama dengan mol-
ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis
sebagai berikut:
Mol ekuivalen asam = Mol ekuivalen basa
 Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian
antara Normalitas dengan volume maka
rumus diatas dapat kita tulis sebagai:
 NxV asam = NxV basa
 Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara
molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam
atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus
diatas menjadi:
 nxMxV asam = nxVxM basa
 keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada
basa)
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa

 Asam kuat - Basa kuat


 Asam kuat - Basa lemah
 Asam lemah - Basa kuat
 Asam kuat - Garam dari asam lemah
 Basa kuat - Garam dari basa lemah
Tirtasi Asam Kuat - Basa Kuat
 Titran yang dipakai dalam jenis titrasi
asam basa ini adalah asam kuat dan basa
kuat. Titik akhir titrasi mudah diketahui
dengan membuat kurva titrasi yaitu plot
antara pH larutan sebagai fungsi dari
volume titran yang ditambahkan.
 Ph = 7
Sebagai contoh
Asam kuat : HCl
Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O
Kurva titrasi antara 50 mL HCl 0,1 M dengan 50 mL
NaOH 0,1 M dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini:

(Kurva Titrasi 0,1 M HCl dengan 0,1 M NaOH)


Titrasi Asam Kuat – Basa Lemah

 Titrasi asam kuat- basa lemah adalah


analog dengan titrasi asam lemah dengan
basa kuat, akan tetapi kurva yang
terbentuk adalah cerminan dari kurva
titrasi asam lemah vs basa kuat.

pH < 7
 contoh :
 Asam kuat : HCl
 Basa lemah : NH4OH

 Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O

 Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
Kurva titrasi antara 0,1 M NH4OH 25 mL dengan 0,1 HCl 25 mL,
dapat ditunjuk kan dengan gambar sebagai berikut

(Kurva titrasi 0,1 M NH4OH dengan 0,1 M HCl)


*Pada awal titrasi dalam Erlenmeyer hanya terdapat NH4OH, karena
NH4OH adalah basa lemah maka tidak semua akan terionisasi untuk
mencari pH nya
Titrasi Basa Kuat - Asam Lemah
 Asam lemah yang dicontohkan disini adalah asam
asetat CH3COOH dan dititrasi dengan basa kuat
NaOH.
contoh :
 Asam lemah : CH3COOH
 Basa kuat : NaOH

 Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O

 Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O

Ph > 7
Dan kurva titrasi
antara 0,1 M
CH3COOH 50 mL
dengan 0,1 M NaOH
50 mL dapat
digambarkan sebagai
berikut :

(Kurva titrasi 0,1 M CH3COOH dengan 0,1 M NaOH)

Pada saat sebelum titrasi dalam Erlenmeyer hanya terdapat


asam asetat. CH3COOH adalah asam lemah sehingga dalam
laruta tidak terdisosiasi sempurna, dan untuk mencari
konsentrasi H+ nya kita menggunaka rumus pH asam lemah. 0,1
M CH3COOH dengan volume 50 mL memiliki pH sekitar
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah

contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2

Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl

Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2
Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah

contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4

Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH

Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai