Kelompok 1
1.AryaAdji Prastya
2.Intania Saraya
3.M.Risman Hadinata
TITRASI ASAM
BASA
3-November-2017
APAKAH TITRASI ITU
PENAMBAHAN LARUTAN BAKU (LARUTAN YANG TELAH
DIKETAHUI DENGAN TEPAT KONSENTRASINYA) KE DALAM
LARUTAN LAIN DENGAN BANTUAN INDIKATOR SAMPAI
TERCAPAI TITIK EKUIVALEN. TITRASI DIHENTIKAN TEPAT PADA
SAAT INDIKATOR MENUNJUKKAN PERUBAHAN WARNA. SAAT
PERUBAHAN WARNA INDIKATOR DISEBUT TITIK AKHIR TITRASI
(JAMES E. BRADY, 1990).
DASAR TEORI
Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai analit dan
biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang
telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai larutan standart
atau titer dan diletakkan di dalam buret. PRINSIP TITRASI
NETRALISASI
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer
ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan.
Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa
dan sebaliknya.
Erlenmeyer
Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuran sedang 250 mL
untuk proses titrasi sebab Erlenmeyer ukuran ini enak dipegang dang
kita lebih leluasa untuk megocok Erlenmeyer.
Pipet
Alat untuk mengambil indicator, ingat 1 pipet volumenya kira-kira 1
mL
Statif
Alat untuk meletakkan burette agar bisa berdiri tegak, sebelum
meletakkan buret ke statis ada baiknya anda melapisi dengan kertas
atau tisu agar pegangan statis tidak langsung kena dinding luar buret,
GAMBAR PERALATAN
Syarat-syarat titrasi:
Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui dengan pasti dan jelas produk-
produk apa yang akan dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan produk apa
yang akan dihasilkan harus jelas dan pasti
Reaksi antara analit dengan titrant harus memiliki kesetimbangan jauh kearah kanan
(artinya kesetimbangannya mengarah kearah pembentukan produk) hal ini untuk
memastikan secara kuantitatif reaksi bisa dihitung, dan memastikan titik akhir titrasi
bisa diamati.
INDIKATOR
Company Logo
RUMUS UMUM TITRASI
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan
mol-ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N)
dengan volume, maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut:
N asam x V asam = N asam x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan
jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga
rumus diatas menjadi:
(n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = Jumlah ion H +(pada asam) atau OH- (pada basa)
CONTOH SOAL
Berikut diberikan sebuah kurva titrasi asam basa hasil percobaan untuk menentukan konsentrasi
larutan NaOH 20 mL.
Jika asam yang digunakan untuk titrasi adalah HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi larutan NaOH
yang dititrasi!
Pembahasan
Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume HCl adalah 40 mL. Data
selengkapnya:
VHCl = Va = 40 mL
MHCl = Ma = 0,1 M
nHCl = na = 1
VNaOH = Vb = 20 mL
MNaOH = Mb = .....?
nNaOH = nb = 1
Konsentrasi NaOH dengan demikian adalah
Company Logo www.themegallery.com
KURVA TITRASI
Perubahan pH pada titrasi asam basa ada bermacam-macam dan dapat di
buat grafik sesuai kekuatan asam basa yang di reaksikan, sebagai berikut:
1. Jika larutan asam di tetesi basa, maka pH larutan naik, sebaliknya jika
larutan basa di tetesi asam maka pH larutan turun.
2. Grafik perubahan pH pada titrasi asam dengan basa (atau sebaliknya) di
sebut kurva titrasi.
3. Macam perhitungan pH dalam titrasi, yaitu sebagai berikut:
a. Pada titik awal, sebelum titrasi di mulai.
b. Daerah antara, titrasi sudah di lakukan akan tetapi sebelum tercapai
titik setara.
c. Titik setara (ekuivalen), pada saat larutan tepat habis bereaksi.
d. Di atas titik ekuivalensi, setelah titik akhir di lewati, penambahan
larutan dari buret masih dilakukan.
Macam-macam kurva titrasi, sebagai berikut:
Asam kuat - Basa lemah
Asam lemah - Basa kuat
Asam Kuat Basa kuat
Titrasi asam kuat dengan basa kuat
Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M, reaksi yang terjadi sebagai
berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) ---->NaCl(aq) + H2O(aq)
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH H2O + NH4+
Company Logo
KURVA TITRASI ASAM KUAT BASA
LEMAH
www.themegallery.com
Company Logo
www.themegallery.com
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
CH3COOH(aq) + OH(aq) H2O(l) + CH3COO(aq)
Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah:
Terdapat peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Ion asetat yang dihasilkan dalam
reaksi penetralan bertindak sebagai ion senama dan menekan pengionan asam asetat.
Sebelum titik ekuivalen tercapai, perubahan pH terjadi secara bertahap. Larutan yang digambarkan
dalam bagian kurva ini mengandung CH3COOH dan CH3COO yang cukup banyak. Larutan ini
disebut larutan penyangga.
pH pada titik di mana asam lemah setengah dinetralkan ialah pH = pKa. Pada setengah penetralan,
[CH3COOH] = [CH3COO].
pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH3COO.
Setelah titik ekuivalen, kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat identik dengan kurva asam kuat
oleh basa kuat. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh konsentrasi OH bebas.
Bagian terjal dari kurva titrasi pada titik ekuivalen dalam selang pH yang sempit (dari sekitar 7
sampai 10).
Pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu
indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10. Indikator yang dipakai adalah
fenolftalein.
Company Logo
www.themegallery.com
Company Logo
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
ADA YANG INGIN
DITANYAKAN ?