Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN 7

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I

REAKSI-REAKSI HIDROKARBON DAN ALKIL HALIDA


A. Tujuan
Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Membedakan senyawa-senyawa golongan hidrokarbon alifatik jenuh, tidak jenuh dan
hidrokarbon aromatik.
2. Memahami reaksi-reaksi yang dapat berlangsung pada alkil halida
B. Dasar Teori
Alkana, alkena alkuna dan hidrokarbon aromatik adalah nama-nama golongan
senyawa hidrokarbon yang gugus fungsinya berbeda-beda. Dalam alkana, semua ikatan
antara atom-atom karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh), dalam alkena gugus fungsinya
berupa ikatan rangkap karbon-karbon (−𝐶 = 𝐶−), dan dalam alkuna terdapat gugus fungsi
ikatan ganda tiga karbon-karbon (−∁≡ ∁−). Dalam hidrokarbon aromatik gugus fungsinya
adalah inti (cincin) aromatik, karena perbedaan gugus fungsi di antara keempat golongan
hidrokarbon tersebut, maka masing-masing golongan tersebut mempunyai perbedaan sifat
terhadap pereaksi tertentu.
Terdapat beberapa reaksi penting untuk alkil halida. Uji Beilstein dapat digunakan
untuk mendeteksi unsur halogen dalam senyawa organik. Dalam uji tersebut, zat organik
bersama dengan tembaga(II) oksida dibakar dalam nyala api, sehigga dihasilkan tembaga (II)
halida yang volatil. Produk tersebut memberikan warna hijau atau hijau kebiruan dalam
nyala. Beberapa senyawa yang tidak mengandung halogen, misalnya turunan piridin dan
quinolin, purin, amida asam dan senyawa siano, bila dibakar bersama dengan tembaga(II)
oksida dalam nyala akan menghasilkan warna hijau yang disebabkan oleh terbentuknya
tembaga(I) sianida yang bersifat volatil. Uji ini negatif terhadap fluorida. Berdasarkan fakta-
fakta tersebut, maka uji tersebut bukan merupakan uji khas untuk alkil halida.
Atom halogen dalam alkil halida mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar
daripada atom karbon yang mengikatnya, sehingga halogen lebih negatif dan atom karbon
yang mengikatnya lebih positif karena keadaan ini, halogen dalam alkil halida mudah diganti
oleh nukleofil.
Amina adalah golongan senyawa organik yang bersifat basa. Golongan amina
mempunyai gugus fungsi –NH2 / -NHR / -NR2. Golongan amina yang mempunyai berat
molekul rendah dapat diidentifikasi dengan uji tembaga(II) sulfat. Hasil uji ini positif apabila
terbentuk warna biru atau hijau kebiru-biruan.
C. Alat dan Bahan
 Alat :
- Tabung reaksi
- Gelas arloji
- Erlenmeyer
- Pipet tetes
- Kawat tembaga
- Lampu spiritus
 Bahan :
- Resorsinol
- KMnO4 basa
- Larutan brom dalam air
- Toluena
- AgNO3 alkoholis
- Metil amina
- Dimetil amina
- Trimetil amina
- NaOH 30%
- Kloroform
- Alkana
- Alkena
- Senyawa halogen organik
- Anilin
- CuSO4 10%
- HCl pekat
D. Prosedur percobaan dan Hasil Pengamatan
A. Reaksi-reaksi pada hidrokarbon
1. Reaksi dengan air brom
Prosesdur percobaan Hasil Pengamatan
Alkana,alkena dan senyawa
aromatik
- Diambil 3 tabung reaksi
- Diisi tabung pertama dengan
senyawa alkane
- Diisi tabung kedua dengan senyawa
alkena
- Diisi tabung ketiga dengan senyawa
aromatik
- Ditambah 1-2 tetes air brom pada
senyawa alkena yang terdapat pada Air brom dalam CCl4 berubah warna
tabung kedua, diamati terbentuknya menjadi tidak berwarna
2 lapisan cairan, kemudian dikocok
dengan kuat tabung tersebut.
- Ditambah 1-2 tetes air brom pada
senyawa alkana yang terdapat pada
tabung pertama, diamati Air brom dalam CCl4 tetap berwarna kuning
terbentuknya 2 lapisan cairan,
kemudian dikocok dengan kuat
tabung tersebut.
- Ditambah 1-2 tetes air brom pada
senyawa aromatik yang terdapat Air brom dalam CCl4 tetap berwarna kuning
pada tabung ketiga, diamati
terbentuknya 2 lapisan cairan,
kemudian dikocok dengan kuat
tabung tersebut.
Hasil
2. Reaksi dengan Larutan KMnO4 basa
Prosedur percobaan Hasil pengamatan

Alkana,alkena dan senyawa


aromatik
- Diambil 3 tabung reaksi
- Diisi tabung pertama dengan
senyawa alkana
- Diisi tabung kedua dengan senyawa
alkena
- Diisi tabung ketiga dengan senyawa
aromatik
- Ditambah 1-2 tetes 𝐾𝑀𝑛𝑂4 basa
pada senyawa alkena yang terdapat Terbenuk 2 lapisan cairan
pada tabung kedua, diamati Bagian atas : tak berwarna
terbentuknya 2 lapisan cairan, Bagian bawah : coklat kekuningan (warna
kemudian dikocok dengan kuat KMnO4 berubah)
tabung tersebut.
- Ditambah 1-2 tetes 𝐾𝑀𝑛𝑂4 basa
pada senyawa alkana yang terdapat Terbentuk 2 lapisan cairan
pada tabung pertama, diamati Bagian atas : tak berwarna
terbentuknya 2 lapisan cairan, Bagian bawah : merah muda (warna KMnO4
kemudian dikocok dengan kuat tetap)
tabung tersebut.
- Ditambah 1-2 tetes 𝐾𝑀𝑛𝑂4 basa
pada senyawa aromatik yang Terbentuk 2 lapisan cairan
terdapat pada tabung ketiga, diamati Bagian atas : tak berwarna
terbentuknya 2 lapisan cairan, Bagian bawah : merah muda (warna KMnO4
kemudian dikocok dengan kuat tetap)
tabung tersebut.

Hasil
A. Reaksi-reaksi pada Alkil Halida
1. Reaksi dengan perak nitrat alkoholis
Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan
Alkil halida
- Dimasukkan 1mL alkil halida Klorobutana + AgNO3 alkoholis:
kedalam tabung reaksi larutan putih keruh
- Ditambah 1mL larutan Setelah dipanaskan terbentuk 2
AgNO3 alkoholis, kemudian lapisan
dikocok. Dipanaskan dalam Bagian atas : larutan tak berwarna
penangas air bila tidak segera Bagian bawah : endapan putih
bereaksi
- Diamati warna endapan yang Bromobutana + AgNO3 alkoholis:
diperoleh larutan putih keruh
Setelah dipanaskan terbentuk 2
Hasil
lapisan
Bagian atas : larutan tak berwarna
Bagian bawah : endapan putih
kekuningan

Iodobutana + AgNO3 alkoholis :


larutan kuning
Setelah dipanaskan terbentuk 2
lapisan
Bagian atas : larutan kuning
Bagian bawah : endapan kuning pucat

2. Reaksi warna pada kloroform

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan


Kloroform
- Dilarutkan sedikit kristal Kristal resorsinol larut dalam 30%
resorsinol dalam 1 mL NaOH alkoholis
larutan 30% NaOH alkoholis Larutan berwarna hijau
dalam tabung reaksi
- Ditambah 1mL kloroform Larutan menjadi berwarna hijau pekat
kedalam tabung reaksi
tersebut, kemudian Larutan berubah warna menjadi merah
dipanaskan perlahan dalam keunguan
penangas air. Dicatat hasil
Hasil yang diperoleh
B. Reaksi-reaksi golongan Amina
1. Uji tembaga sulfat
Prosedur percobaan Hasil pengamatan
CuSO4
- Dimasukkan 3 tetes larutan Larutan berwarna biru kehijauan
CuSO4 10% ke dalam tabung Terbentuk endapan berwarna biru
reaksi kehijauan
- Ditambah 1 tetes suatu amina
- Dicatat hasil pengamatan
Hasil

2. Reaksi pada gugus fenil


Prosedur percobaan Hasil pengamatan
Anilina
- Dimasukkan 2 tetes anilina
dalam sebuah tabung reaksi
- Ditambah HCl pekat tetes
demi tetes sampai larut
- Ditambah air brom Larutan berwarna coklat
- Diamati apa yang terjadi Timbul gas putih
Terdapat cincin di tengah larutan
Hasil

E. Analisis data dan pembahasan

1. Pada percobaan reaksi senyawa alkana, alkena dan aromatik dengan air brom
dalam CCl4, langkah-langkah yang dilakukan yaitu menambahkan air brom
kedalam senyawa alkana,alkena dan aromatik. Hasil dari reaksi senyawa alkana
dengan air brom menunjukan reaksi negatif karena pada alkana tidak terdapat
ikatan karbon rangkap (∁= ∁) sehingga reaksi adisi tidak terjadi. Berdasarkan
hasil percobaan senyawa aromatik tidak dapat bereaksi dengan air brom kecuali
dikatalis oleh asam. Sedangkan reaksi antara senyawa alkena dengan air brom
menunjukan reaksi positif karena pada alkena terdapat ikatan karbon rangkap (∁=
∁) sehingga reaksi adisi terjadi.
2. Reaksi senyawa alkena dengan KMnO4 berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan menghasilkan bahwa warna KMnO4 berubah yang menandakan
terjadinya reaksi. Sedangkan pada senyawa alkana dan aromatik warna KMnO4
tidak terjadi perubahan warna karena senyawa yang tidak memiliki ikatan rangkap
tidak dapat mengalami oksidasi.
3. Pada percobaan reaksi antara alkil halida dengan perak nitrat memberikan hasil
bahwa pada bromobutana, klorobutana dan iodobutana positif adanya alkil halida.
Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah reaksi substitusi dimana ion NO3-
digantikan oleh atom Br,Cl dan I yang terikat pada bromobutana, klorobutana dan
iodobutana membentuk endapan putih AgCl, endapan putih kekuningan AgBr dan
endapan kuning AgI. Reaksi ini dapat terjadi karena atom Cl,Br dan I lebih
elektronegatif dibandingkan dengan ion NO3-.
4. Pada percobaan reaksi warna pada kloroform, langkah-langkah yang dilakukan
yaitu melarutkan sedikit resorsinol dalam 1mL larutan 30% NaOH alkoholis yang
menghasilkan larutan berwarna hijau. Selanjutnya ditambah dengan kloroform
dan dipanaskan perlahan dalam penangas air, dari percobaan tersebut dihasilkan
warna dari larutan yang semakin pekat dari larutan sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya gugus fenol dalam senyawa ini.
5. Pada percobaan identifikasi amina dilakukan dengan uji tembaga(II) sulfat,
langkah-langkah yang dilakukan yaitu dimasukkan 3 tetes CuSO4 10% kedalam
tabung reaksi kemudian ditambah 1 tetes amina. Hasil dari percobaan tersebut
menunjukan bahwa hasil uji tersebut positif karena dihasilkan larutan berwarna
biru kehijauan.
6. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada saat anilin dimasukkan
kedalam tabung reaksi kemudian ditambah HCl tetes demi tetes muncul asap
putih yang merupakan gas H2. Ketika campuran tersebut ditambah dengan air
brom dihasilkan warna larutan berwarna coklat dan terdapat cincin ditengah
larutan yang menandakan adanya anilin.
F. Kesimpulan
1. Senyawa alkana dan aromatic tidak dapat bereaksi dengan air brom dalam CCl4 dan
KMnO4 sedangkan pada alkena menunjukan reaksi positif.
2. Senyawa Klorobutana,bromobutana dan iodobutana positif adanya alkil halida
3. Golongan amina dapat diidentifikasi dengan uji CuSO4. Hasil uji positif apabila
terbentuk warna biru
4. adanya anilina dapat diidentifikasi dengan ditambahnya anilin dengan HCl pekat.
Hasil uji positif ketika dihasilkan larutan berwarna coklat dan adanya cincin di
tengah larutan.
Daftar Pustaka
Tim Kimia organik.2017.Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Malang: Kimia UM

https://www.academia.edu/30108794/260110140148_Lily_Cyntia_Fauzi_B2.pdf
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai