I.Tujuan
Menentukan Kemolaran Larutan HCl dengan Larutan NaOH 0.1 M
Volume yang tertera pada tabel diatas ditentukan dari penggunaan larutan NaOH 0,1 M yang
dihitung dari volume akhir setelah titrasi dikurangi volume awal yaitu 0 mL. Dari percobaan
no.1 volume awal dari NaOH adalah 0,8 mL dan digunakan sebanyak 12,8 mL sehingga
diperoleh selisih dari hasil tersebut yaitu sebanyak 12 mL larutan NaOH, Pada percobaan
no.2 volume awal adalah 12,8 mL kemudian digunakan sehingga 22,3 mL dan selisih dari
kedua hasil tersebut adalah 9,5 mL larutan NaOH 0,1 M
Percobaan No 2 :
mol = M × V
= 0,1 M × 9,5 mL
= 0,95 mol
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa titrasi asam
basa merupakan proses penentuan larutan suatu zat dengan cara mereaksikan larutan
tersebut dengan zat yang diketahui konsentrasinya secara tepat. Dari proses titrasi asam
basa yang dtelah dilakukan, diperoleh hasil jumlah mol NaOH yaitu pada percobaan
pertama mendapatkan hasil 1,2 mol dan pada percobaan kedua mendapatkan hasil 0,95
mol. Sedangkan, jumlah molaritas HCL pada percobaan pertama mendapatkan hasil 0,12
M HCL dan pada percobaan kedua mendapatkan hasil 0,095 M HCL. Pada proses titrasi
asam basa biasanya akan terdapat kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh praktikan
ataupun kesalahan dari alatnya sendiri.
Lampiran