Anda di halaman 1dari 2

02 Mei 2017

Pemicu KO Karboksilat dan turunannya

Tubuh memerlukan protein untuk Otot-otot kita untuk tumbuh dan


memperbaiki diri. protein adalah blok bangunan dasar dari semua sel dalam
tubuh kita. Fungsi protein ini penting untuk sel-sel otot. Otot rangka kebutuhan
protein lebih dari jaringan lain, perputaran protein juga lebih jelas dan diamati
dalam jaringan otot daripada di jaringan lain di tubuh kita. Protein dapat
digunakan sebagai sumber langsung energi tetapi biasanya ini hanya terjadi jika
asupan karbohidrat terlalu rendah dalam kaitannya dengan jumlah energi yang
dibutuhkan untuk aktivitas tertentu. Protein dipecah dalam metabolisme kita
menjadi molekul yang lebih kecil yang disebut asam amino. Amino Asam adalah
nutrisi penting dan merupakan blok bangunan yang sebenarnya protein. Asam
amino dibagi menjadi dua kategori utama, asam amino esensial, dimana tubuh
tidak dapat memproduksi sendiri, dan non-esensial asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh. Distribusi asam amino berbeda dalam sumber-sumber
yang berbeda dari protein. Protein kualitas terbaik memiliki distribusi luas asam
amino. Dalam banyak protein suplemen ini distribusi asam amino dioptimalkan
untuk pertumbuhan otot. Semua dalam semua asam-asam amino yang sangat
penting dalam nutrisi dan memiliki bagian tengah untuk bermain dalam
teknologi makanan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa asam amino sangat
penting dan memberikan pengetahuan penting yang dapat Anda gunakan untuk
makan sehat. Salah satu hal paling penting untuk tubuh yang sehat adalah
protein, setelah air itu adalah hal yang paling berlimpah bahwa tubuh adalah
terbuat dari. Protein diperlukan untuk pengoperasian enzim, organ dan otot-otot
dalam tubuh. Jika Anda tidak memiliki cukup protein maka kemungkinan bahwa
Anda akan mendapatkan beberapa jenis penyakit meningkat dengan cepat.
Kurangnya asam-asam amino dapat menyebabkan jantung-serangan, stroke dan
tekanan darah tinggi antara lain. Untuk mendapatkan itu semua kini hampir
semua makanan mengandung zat kimia, baik zat kimia organik atau alami
maupun zat kimia anorganik atau buatan. Diantaranya yaitu gula/glukosa, garam
(natrium klorida), cuka (asam asetat), asam bensoat, vestin (monosakarida
glutamat), perasa jeruk (asam sitrat), dan pewarna kuning (safron) dll.
Pentingnya kimia dalam kehidupan tidak dapat lagi dipungkiri. Dalam
penggunaannya, zat-zat kimia selain memberikan banyak keuntungan juga
menimbulkan dampak negatif, baik pada lingkungan maupun terhadap
kesehatan orang yang mengkonsumsinya. Dari keterangan ini kalau kita
hubungkan perbedaan diet protein dengan diet karbohidrat. Seperti kita ketahui
diet tinggi protein dilakukan dengan mengonsumsi protein harian minimal 1, 5 gram
per kilo dari berat badan atau 30-40 persen dari total kalori zat gizi makro yang
dianjurkan. Jika dalam sehari seseorang membutuhkan 1800 kalori maka selama diet
dianjurkan untuk mengonsumsi protein sekitar 45 sampai 218 gram per hari.
Dari hasil penelitian di Skotlandia diketahui bahwa diet tingggi protein yang
dilakukan selama 8-12 minggu mampu menurunkan berat badan sebanyak 6,5 kg
sampai 10 kg. Lemak menurun dari 36, 7 persen menjadi 34 persen. Lingkar pinggang
pun menyusut mulai dari 6 cm hingga 9, 4 cm. Hasilnya akan lebih baik bila diet
tinggi protein dibarengi dengan diet tinggi serat dan aktivitas fisik secara rutin.
Selama menjalankan diet ini seseorang akan memperbanyak konsumsi protein,
terutama hewani serta mengurangi konsumsi karbohidrat. Dengan begitu, tubuh akan
dipaksa membakar timbunan lemak lalu diubah menjadi energi sehingga berat badan
pun dapat menurun dengan cepat. Anda juga akan merasa kenyang kbih lama karena
gula darah stabil sepanajng hari. Namun sayangnya, konsumsi tinggi protein namun
rendah kadar karbohidrat dan serat dapat mengganggu kerja dan fungsi organ tubuh
lainnya. Kerja ginjal akan lebih berat akibat meningkatnya sisa metabolisme protein
sehingga dapat berisiko menyebabkan batu ginjal.Selain itu, Kurangnya serat bisa
menyebabkan usus menimbun banyak lemak, tulang kehilangan kalsium dan tubuh
mengalami dehidrasi karena tingginya kadar protein dalam tubuh. Tak heran bila,
seseorang yang menjalani diet ini memiliki tubuh ideal tapi ginjalnya rusak sehingga
sering melakukan cuci darah. Diet tinggi protein sebenarnya tidak dapat dilakukan
oleh semua orang dengan berbagai usia. Hanya orang dewasa dengan kondisi tubuh
yang sehat dan fungsi ginjal normal saja bisa menerapkan diet ini. Perlu diketahui
bahwa diet tinggi protein bukan berarti mengganti karbohidrat dengan protein. Diet
ini meningkatkan konsumsi protein yang normalnya berkisar 10-20 persen menjadi
30-40 persen. Bila dilakukan dengan benar maka diet ini akan berdampak positif pada
tubuh, seperti normalnya kadar gula dalam darah, lemak darah, hormon insulin, status
zat besi dan vitamin B12.Diet protein yang benar adalah dengan memasukan gizi
lengkap dan seimbang dengan jumlah proporsi yang tepat antara 50 persen
karbohidrat, 20 persen lemak, dan 30-40 persen protein.

Berdasarkan artikel di atas didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah asam karboksilat dan turunannya


2. Pengertian , fungsinya, sumber, jenis dari protein
3. Bagamana mendapatkan karboksilat dan turunannya tersebut?
4. Apakah itu gula, garam, cuka, vestin, asam bensoat, dan asam sitrat?
5. Bagaimana sifat-sifat zat-zat kimia tersebut?
6. Apa kegunaan zat-zat tersebut?
7. Adakah efek negatif terhadap tubuh atas pemakaian zat-zat tersebut?
8. Dan bagaimana efek negatifnya?

Anda mungkin juga menyukai