Anda di halaman 1dari 32

1

asam karboksilat dan turunannya

asam karboksilat

Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang
berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat
bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.

Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang
mengikat gugus COOH daspat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi
atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus COOH tersebut pada dasarnya sama. Di
samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga
terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil
(asam trikarboksilat). Perbedaan banyaknya gugus COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat
kimia yang mendasar.

A. STRUKTUR DAN IKATAN DALAM ASAM KARBOKSILAT

Atom karbon karbonil dalam gugusan karboksil adalah sp2 hibrida. Setiap atom oksigen mempunyai dua
pasang elektron sunyi. Atom-atom oksigen ini bersifat elektonegatif dibandingkan karbonil-karbonil dan
hidrogen hidroksil. Jadi, gugusan karboksil polar.

Karena polaritas dari ikatan O-H dan karena ion karboksilat (RCO2-) adalah resonansi stabil, asam
karboksilat dapat kehilangan proton menjadi basa kuat atau basa agak kuat.

B. SIFAT-SIFAT FISIK DARI ASAM KARBOKSILAT

Suatu molekul asam karboksilat mengandung gugusan OH dan dengan sendirinya dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan air. Karena adanya ikatan hidrogen, maka asam karboksilat yang mengandung
satu sampai empat atom karbon dapat bercampur dengan air. Asam karboksilat yang mempunyai atom
karbon lebih banyak kebanyakan larut sebagian.

Asam karboksilat juga membentuk ikatan hidrogen dengan molekul asam karboksliat lainya dimana
terjadi dua ikatan hidrogen antara dua gugusan karboksil. Dalam larutan yang yang tidak mempunyai
ikatan hidrogen, sam karboksilat berada sebagai sepasang molekul yang bergabung, disebut dimer.

Rumus

Nama IUPAC

TI (C)
2

Td (C)

H CO2H

Metanoat

101

CH3CO2H

Etanoat

17

118

CH3 CH2 CO2H

Popanoat

-22

141

CH3CH2 CH2CO2H

Butanoat

-5

163
3

CH3(CH2)3CO2H

Pentanoat

-34

187

Data Spektroskopi untuk asam karboksilat

a. Spektra Inframerah

Karena adanya ikatan hydrogen dan bentuk dimer, serapan yang paling menonjol adalah dari O-H yang
sangat lebar dan besar mulai dari 3300 /cm merambat ke daerah HC alifatik . Lebarnya pita OH sering
kali mengaburkan adanya serapan CH aromatik dan alifatik, maupun serapan OH dan NH lainnya .
Serapan karbonil antara 1700 1725 /cm dengan intensitas cukup kuat . Daerah sidik jari ditunjukkan
oleh vibrasi ulur C O sekitar 1250 / cm dan vibrasi tekuk O H sekitar 1400 dan 920 /cm

b. Spektrum NMR

Serapan proton asam dari asam karboksilat berupa singlet jauh dibawah medan . Proton C alfa hanya
sedikit sekali dipengaruhi serapan C O . Tak terdapat pola penguraian yang khas kelompok asam
karboksilat karena protonnya tidak mempunyai tetangga lainnya .

C. NOMENKLATUR DARI ASAM KARBOKSILAT

Nama IUPAC dari asam karboksilat sederhan diambil dari nama asal alkana dengan akhiran ana- diganti
menjadi asam anoat. Karbon karboksilnya adalam karbon 1, seperti karbon karbonil pada aldehid.

Asam karboksilat rumus-berat-rendah biasanya dihungkan oleh nama trivialnya, yang sering berasal dari
sumber asam atau bau. Nama asam formiat berasal dari bahasa latin untuk semut (formica). Pada suatu
waktu asam ini dibuat dari destilasi semut merah. Nama asam aetat berasal dari bahasa latin
asetumVinegar. Cuka adalah larutan 5-6 % asam asetat dalam air. Asam butirat adalah bahan utama
untuk memberi bau pada mentega tengik. Asam valerat diambil dari bahasa latin yang berarti menjadi
kuat. Bukan karena asam kuat melainkan mempunyai bau yang sangat kuat.

Jumlah atom karbon

rumus

Nama
4

asal

H CO2H

Formiat

Semut

CH3CO2H

Asetat

Cuka

CH3 CH2 CO2H

Propinoat

Susu, mentega, dan keju

CH3CH2 CH2CO2H

Butirat

Metega
5

CH3(CH2)3CO2H

valerat

Akar valerian2

CH3(CH2)4CO2H

Kaproat

Kambing

CH3(CH2)5CO2H

Enanthat

Bunga vine

CH3(CH2)6CO2H

Kaprilat

Kambing

9
6

CH3(CH2)7CO2H

Pelargonat

Pelargonium roseum

10

CH3(CH2)8CO2H

kaprat

Kambing

Seperti pada nama aldehid, awalan kata yunani dapat dipakai untuk menunjukan posisi substituent
dalam hubungannya dengan gugusan karbonil. Awalan yunani ini hanya dipakai pada nama trivial; dalam
sistem IUPAC dipakai angka-angka.

Apabila suatu gugusan karboksil terikat pada cincin karbon, bagian siklik dari molekulnya diberi nama
dan akhiran asam karboksilat ditambahkan. Asam benzoate tersubstitusi diberi nama seperti benzena
tersubstitusi, dengan asam benzoate sebagai nama asal. Substitusi yang kedua bisa orto, meta, atau
para terhadap gugusan karboksil. Apabila cincin mengandung lebih dari dua substituen, angka harus
dipakai.

Suatu asam bermartabat dua diberi nama sebagai suatu asam anadinoat dalam sistem IUPAC. Nama
trivial dari asam-asam ini lebih sering digunakan daripada nama IUPAC.

rumus

Nama iupac

Nama trivial

HO2C CO2H

Ethanadioat
7

Oksalat

HO2CCH2CO2H

Propanadioat

Malonat

HO2C(CH2)2CO2H

Butanadioat

Suksinat

HO2C(CH2)3CO2H

Pentanadioat

Glutarat

HO2C(CH2)4CO2H

Heksanadioat

Adipat

HO2C(CH2)5CO2H

heptanadioat

pimalat

D. BEBERAPA ASAM KARBOKSILAT PENTING


8

Asam asetat (CH3CO2H) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang palilng penting di perdagangan,
industi, dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glacial karena senyawa ini menjadi
padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glacial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh
17C, titik leleh 118C) dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan dengan banyak
pelarut organik. Dalam bentuk cair dan uap, asam asetat glaasial sangat korosif terhadap kulit dan
jaringan lain.

Asam asetat glacial komersial dibuat dengan mereaksikan methanol dan karbon monoksida atau oksida
etilen. Bahan asal dari reaksi ini disintesa dari gas alam, minyak bumi, atau batubara.

Asam asetat dipakai dalam sintesa hasil industi, termasuk serat dan platik. Juga dipakai sebagai pelarut
dan seebagai pereaksi untuk sintesa dalam laboratorium.

Cuka, larutan 3-6% asam asetat dalam air, dibuat melalui peragian dari sari buah apel sari buah lain, atau
anggur atau dari pengeceran asam asetat sintesis.

Asam oksalat (HO2C CO2H) zat padat yang korosif dan beracun . terdapat dalam jumlah sedikit dalam
banyak tanaman, seperti oksalis dan bayam. Asam oksalat dipakai sebagai penghilang karat dan sebagai
pereaksi dalam pembuatan zat warna.

(+)-asam tartrat zat padat yang larut dalam air yang ada dalam buah-buahan. Dalam perdagangan,
digunakan sebagai hasil samping dari pembuatan anggur.

Asam tartat dipakai juga untuk mengasamkan minuman, permen, dan makanan lain. Juga dipakai dalam
fotografi keramik, menyamak, dan dalam proses produksi. Kalium hidrogen tartrat dipaki terutama
sebagai pupk pembuat kue.

E. PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT

I. Hidrolisa dari asam karboksilat

Hidrolisa berarti pemecahan suatu molekul oleh air. Suatu senyawa yang menghasilkan asam
karbokslilat apabila dihidrolisa oleh air disebut turunan asam karboksilat.

Gugusan karbonil dari turunan asam karboksilat (kecuali nitril) mempunyai dua ikatan. Satu dari ikatan
ini ialah pada hidroogen, gugusan alkil atau aril. Ikatan lainya ke atom yang elektronegatif: X,O, atau N.

Apabila turunan tersebut dipanaskan dalam larutan asam atau basa, maka atom yang elektronegatif
dapat pecah dari atom karbonilnya. Bila pemecahan dilakukan dalam larutan asam, bagian karbonil dari
turunan asam diubah menjadi suatu asam karboksilat. Bila reaksi dilakukan dalam larutan basa maka
bagian karbonil membentuk ion karbokslilat. Ion karboksilat ini berubah menjadi asam karboksilat
dengan jalan mengasamkan.

II. Oksidasi alkohol primer dan aldehid

Oksidator kuat seperti kromoksida (CrO3) atau kalium permagnat (KMnO4) mengubah alkohol primer
menjadi asam karboksilat dalam suasana asam atau menjadi karboksilat dalam suasana basa. Oksidasi
dari aldehid dengan oksidator kuat atau lemah juga menghasilkan asam karboksilat atau karboksilat.
9

III. Oksidasi alkena

Oksidasi alkena yang mengandung satu atom hidrogen pada satu dari atom karbon yang mempunyai
ikatan rangkap (=CH R) dengan oksidator kuat menghasilkan asam karboksilat.

IV. Oksidasi senyawa alkil aromatik

Asam karboksilat aromatik dapat dibuat melalui oksidasi dari alkil benzena. Cincin aromatik, seperti
benzena atau cincin piridin, tanpa cincin samping alkil tidak mudah dioksidasi.

V. Reaksi Grignard

Karbon negatif dari pereaksi Grignard (RMgX) dapat masuk ke karbon positif. Dari gugusan karbonil.
Karbon dioksida mempunyai gugusan karbonil dan seperti senyawa karbonil lainnya, atom karbonnya
dapat dimasuki oleh pereaksi Grignard. Hasil tambahan adalah magnesium karboksilat, yang mengendap
dari campuran dan tidak akan bereaksi lagi. Campuran diasamkan menghasilkan asam karboksilat.lebih
menyenagkan bila, dipakai es kering (CO2 padat) daripada gas karbondioksida sebagai pereaksi.

F. KEASAMAN DARI ASAM KARBOKSILAT

I. Pengukuarn kekuatan asam

Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion karboksilat dan ion hidronium. Satu
ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat
asamnya. Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; daslam larutan air,
kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.

Kekuatan asam dinyatakan sebagai konstanta asam Ka, konstanta kesetimbangan ionisasi dalam air.

Dimana : [RCO2H] = molaritas dari RCO2H

[RCO2] = molaritas dari RCO2-

[H3O+] atau [H+] = molaritas H3O+ atau H+

Harga Ka yang lebih besar berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2- dan H+ lebih
besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat megatifdari pangkat dalam Ka. Apabila Ka
bertambah, pKa berkurang; oleh sebab itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.

II. Resonansi dan kekuatan asam

Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur
dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.

Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol.
Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai
muatan negatif berada pada satu atom.

III. Efek induksi dan kekuatan asam

Factor lain disamping resonansi stabil dari ion karboksilat mempengaruhi keasaman dari senyawa.
Delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif ion karboksilat menstabilkan anion, relative terhadap
10

asamnya. Penambahan kestabilan dari anion menyebabkan bertambahnya keasaman dari suatu asam.
Misalnya, khlor elektronegatif. Dalam asam khloroasetat, khlor menarik keerapatan elektron dari
elektron dari gugusan karboksil ke dirinya. Penarikan elektron ini menyebabkan delokalisasi lebih jauh
dari muatan negatif, jadi menstabilkan anion dan menambah kekuatan asam dari asamnya. Asam
khloroasetat lebih kuat dari asam asetat.

Makin besar penarikan elektron oleh efek induktif, lebih kuat asamnya. Asam dikloroasetat mengandung
dua atom khlor yang menarik elektron dan merupakan asam yang lebih kuat dari pada asam khlorasetat.
Asam trikhloroasetat mempunyai tiga atom khlor dan lebih kuat lagi daripada asam dikhloroasetat.

IV. Garam dari asam karboksilat

Air salah satu basa telalu lmah untuk menghilangkan proton dalam jumlah besardari kebanyakan asam
karboksilat. Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan asam
karboksilat memmbentuk garam yang disebut karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi asam
basa.

Karboksilat adalah garam berperilaku seperti garam organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan
sering mudah larut dalam air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam pelarut organik. Garam
natrium dari asam karboksilat ranatai hidrokarbon panjang disebut sabun.

Karboksilat diberi nama sama seperti garam anorganik. Nama ion karboksilat diambil dasri nama asam
karboksilat asal.

Asam karboksilat bereaksi dengan natrium bikarbonat (Na+HCO3-) menghasilkan natrium karboksilat
dan asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat tidak stabil dan membentuk gas karbon dioksida dan air.
Alkohol dan kebanyakan fenol tidak membentuk garam bila ditambah NaHCO3 karena mereka kurang
asam dibandingkan asam karbonat

Asam karboksilat juga bereaksi dengan ammonia dan amina menghasilkan ammonium karboksilat.
Reaksi dengan amina penting sekali dalam kimia protein sebab molekul protein kaya akan gugusan
karboksil dan gugusan amino.

Dengan mereaksikan asam karboksilat dengan asam kuat atau sedang kan mengubah garam kembali
menjadi asam karboksilat.

G. REAKSI LAIN DARI ASAM KARBOKSILAT

I. Reduksi

asam karboksilat tidak diredusi oleh hidrogenisasi katalitik. Gugusan tak jenuh lainnya dalam molekul
dapat direduksi tanpa reduksi dari gugusan karboksil. Asam karboksilat segera tereduksi menjadi alkohol
primer, dengan reduktor sangat reaktif lithium aluminium hidrida (Li+AlH4-). Pereaksi ini juga mereduksi
gugusan karbonil lain seperti gugusan keto tetapi biasanya tidak mereduksi ikatan rangkap karbon-
karbon.

II. Esterfikasi
11

Reaksi asam karboksilat dengan alkohol dan sedikit asam kuat sebagai katalisator menghasilkan suatu
ester, reaksinya dinamakan esterfikasi. Dalam reaksi ini, gugusan hidroksil dari asam karboksilat diganti
oleh gugusan alkoksil( -OR) dari alkohol.

Reaksi esterfikasi reversible. Oleh karena itu, campuran reaksi adalh suatu campuran kesetimbangan
dari pereaksi dan hasil reaksi.

gula Alami Vs. Gula Olahan

Glukosa bisa juga disebut dengan istilah gula dan memang glukosa di dalam tubuh kita
datangnya dari segala sumber makanan yang kita nikmati setiap hari, namun masih banyak orang
yang bingung apa bedanya gula alami dan gula olahan. Gula alami selalu dapat diperoleh dari
bahan makanan, seperti sayur dan buah dan ini adalah jenis gula yang paling sehat serta aman
untuk dikonsumsi. Sementara untuk gula olahan, jenis ini merupakan jenis yang ditambahkan ke
dalam minuman atau makanan.

Jenis gula olahan yang paling kerap dijumpai oleh kita adalah sukrosa atau gula pasir, beberapa
orang juga senang menggunakan sirup jagung yang tinggi fruktosa. Gula olahan lebih berisiko
meningkatkan berbagai penyakit pada tubuh sehingga sangat penting untuk menjauhi atau
membatasi makanan dengan kandungan gula olahan. Hal ini berlaku khususnya bagi Anda yang
ingin meningkatkan kesehatan serta menurunkan bobot tubuh.

(Baca juga: gula darah tinggi)

Kebutuhan Glukosa Harian

Hal ini sebenarnya tidak pasti karena ada beberapa orang yang tak dapat mengonsumsi gula dan
malah menghindarinya sama sekali. Ada pula orang-orang yang santai saja dan bisa
mengonsumsi gula dengan tidak harus khawatir bahwa gula mampu mengganggu kesehatannya.
Untuk jumlah maksimum gula olahan yang bisa dan dianjurkan untuk dikonsumsi, AHA atau
American Heart Association menyatakan sebagai berikut:

Anak usia 1-3 tahun membutuhkan maksimal 25 gram atau sama dengan 5 sendok teh
gula.
Anak usia 3-6 tahun membutuhkan maksimal 38 gram atau sama dengan 8 sendok teh
gula.
Orang dewasa membutuhkan maksimal 90 gram yang sama dengan maksimal setengah
cangkir menurut rekomendasi British Nutrition Foundation. Ini sudah termasuk gula
buatan maupun gula alami.

(Baca juga: kadar gula darah di atas 200)


12

Manfaat Glukosa
Meski glukosa kerap dikaitkan dengan penyakit serius semacam diabetes, glukosa sendiri
asalkan dikonsumsi menurut kebutuhan harian yang normal, tidak lebih dan tidak kurang, dapat
bermanfaat bagi tubuh. Di bawah ini adalah sejumlah manfaat yang bisa tubuh kita rasakan:

1. Sebagai Penyedia Tenaga

Selain karbohidrat serta lemak dan protein, glukosa pun menjadi zat penting dalam menyediakan
energi yang besar di mana tubuh akan memanfaatkannya sebagai bahan bakar proses fermentasi,
respirasi anaerobic, dan respirasi aerobic. Itulah mengapa banyak orang mengatakan bahwa
mengonsumsi yang manis-manis akan memberikan tenaga lebih pada tubuh dan ada sekitar
3,755 kkal yang akan digunakan tubuh dengan melakukan respirasi aerobic.

Sponsors Link

2. Sebagai Pendukung Proses Metabolisme

Untuk proses metabolisme pada tubuh supaya lancar dan sempurna, glukosa turut memegang
peranan penting karena memang tubuh menggunakannya agar proses metabolisme berjalan baik.
Aliran glukosa di dalam darah dapat terserap secara langsung ke jaringan dan sel-sel tubuh
sebagai sumber tenaga utama tadi. Ada sebagian glukosa yang tubuh tak gunakan sebagai bahan
sumber tenaga, dan glukosa tersebut alirannya akan melaju ke organ hati yang bakal disimpan
dalam bentuk lemak di bagian otot serta glikogen di dalam tubuh.

(Baca juga: cara meningkatkan metabolisme tubuh)

3. Sebagai Bahan Bakar Otak

Penting untuk diketahui bahwa perkembangan sel-sel darah merah, neuron serta otak hanya
membutuhkan glukosa untuk tenaga dan apabila sewaktu-waktu asupan karbohidrat tak terpenuhi
dengan baik, stok glikogenlah yang akan ditarik oleh tubuh kita untuk mendukung fungsi otak.
Saat glikogen tadi gagal, tubuh pun kemudian akan menghasilkan glukosa dengan memecah
jaringan otot. Untuk mencegah adanya gangguan maupun kerusakan otot, penting untuk kita
memenuhi kebutuhan karbohidrat paling tidak 50-100 gram setiap harinya.

4. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Pada proses fisiologis, seperti halnya pengaturan suhu tubuh, glukosa pun punya peran vital yang
tak bisa diabaikan. Setengah dari energi yang tubuh perlukan akan kemudian dipasok oleh
karbohidrat serta glukosa yang tersimpan di mana kita menyebutnya dengan istilah glikogen.
Inilah salah satu fungsi utama glukosa menurut yang dinyatakan oleh Oklahoma State University
Cooperative Extension Service.

(Baca juga: suhu tubuh normal manusia)


13

5. Sebagai Analit pada Proses Tes Darah

Pada setiap tes darah, glukosa ini rupanya adalah analit. Normalnya, kadar glukosa yang ada
pada amnusia adalah sekitar 70-100 miligram pada setiap 100 ml darah dan ketika seseorang
mendapat asupan karbohidrat lebih banyak serta sumber makanan yang mengandung gula, kadar
glukosa dipastikan akan bertambah. Kadar gula akan kembali normal 2 jam setelah seseorang
makan di mana ini pengecualian untuk para penderita diabetes melitus dipicu oleh kadar glukosa
mereka yang bisa sampai 130 mg lebih pada setiap 100 ml darah.

6. Memperbaiki dan Memulihkan Otot

Glukosa rupanya sangat vital dalam perbaikan dan pemulihan otot terutama setelah otot bekerja
banyak ketika kita berolahraga. Kalau biasanya protein adalah zat yang tampak begitu penting
untuk kinerja otot, glukosa yang berasal dari karbohidrat pun sangat baik karena otot
mendapatkan energi dari glukosa ini. Maka dari itu mengonsumsi karbohidrat serta protein
sangat dianjurkan apalagi bagi yang terbilang rutin melakukan latihan. Setelah latihan, semakin
cepat tubuh memperoleh glukosa di dalam aliran darah, otot pun akan makin cepat dalam proses
perbaikannya sehingga kekuatannya pun bertambah.

(Baca juga: cara meningkatkan massa otot kelelahan otot)

Efek Kekurangan Glukosa


Sebegitu pentingnya peranan glukosa di dalam tubuh, jadi jika sampai asupan glukosa terlalu
rendah pun jelas akan memberikan efek tak baik bagi tubuh. Berikut sejumlah efek yang harus
diwaspadai dan sebaiknya dicegah ketika kita kekurangan kadar gula di dalam darah.

1. Cepat Lelah

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa glukosa adalah penyedia energi bagi tubuh, maka otomatis
tanpa adanya glukosa atau saat tubuh kekurangan glukosa tubuh menjadi mudah lelah. Bahan
bakar yang seharusnya tersedia di dalam tubuh berkurang sehingga kita pun tak akan tahan
apabila harus melakukan aktivitas seperti biasanya. Itulah alasan mengapa glukosa tak boleh
sampai kurang di dalam darah kita.

2. Kelaparan

Kelaparan sudah pasti terjadi pada seseorang yang memiliki gula darah yang rendah dan ini
merupakan efek yang tidak boleh diabaikan. Kelaparan adalah sumber dari cepat lelahnya tubuh
saat beraktivitas karena tenaga yang dikeluarkan akan cepat habis juga. Tak hanya tenaga, nutrisi
pun juga berkurang sehingga akan memicu gangguan lambung, seperti halnya penyakit maag
yang akan memunculkan gejala rasa perih.

(Baca juga: bahaya akibat gula darah rendah)

3. Gampang Lemas
14

Ketika tubuh kelaparan, tak punya tenaga dan cepat merasa lelah, tubuh juga akan gampang
lemas karena tubuh pada dasarnya tak memiliki bahan bakar yang cukup, sedangkan bahan bakar
datangnya dari gula darah. Rendahnya bahan bakar pada tubuh ini akan memicu tak
bertenaganya tubuh sehingga aktivitas sehari-hari pun tidak dapat dilakukan secara maksimal
dan bersemangat.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk dan lemas)

4. Pingsan

Glukosa yang terlalu rendah pun bisa berefek berbahaya dan cukup menyeramkan, contohnya
adalah seseorang yang pingsan. Tidak sadarkan diri pada waktu yang cukup lama harus segera
mendapatkan penanganan yang benar karena ini bakal diperburuk oleh kondisi matahari yang
begitu terik. Pingsan menjadi efek berbahaya apabila tubuh sudah kehilangan atau kekurangan
glukosa sementara kegiatan yang dilakukan pun pada level yang berat sehingga energi pun cepat
habis. Bila sudah terasa lemas dan tak segera memenuhi asupan glukosa maka dapat berakibat
pingsan.

(Baca juga: penyebab pingsan)

5. Kesulitan Fokus dan Konsentrasi

Karena salah satu fungsi glukosa adalah untuk mendukung kinerja otak dan memberinya tenaga,
maka otomatis ketika tubuh tak memiliki cukup glukosa, otak pun tak berfungsi maksimal. Hal
ini akan terlihat dari bagaimana kita sulit dalam berkonsentrasi serta fokus pada suatu hal.
Kekurangan glukosa mampu membuat sirkulasi darah tak lancar juga sehingga asupan darah dan
oksigen yang seharusnya melaju ke otak pun akan menurun. Otak pun akhirnya tak bisa diajak
bekerja sama ketika kita beraktivitas, khususnya melakukan kegiatan yang butuh untuk berpikir
dan konsentrasi; ini kemudian menjadi alasan kegiatan tak dapat berjalan lancar.

(Baca juga: penyebab sering mengantuk)

6. Perubahan Perilaku

Kekurangan gula darah atau glukosa juga berdampak pada emosi maupun perilaku seseorang.
Perubahan emosi dan perilaku dapat terjadi ketika glukosa tak tercukupi di dalam tubuh sehingga
ketika semakin rendahnya glukosa, seseorang dapat secara tiba-tiba menjadi galak atau pemarah
yang dilampiaskan ke orang yang ada di sekitarnya.

7. Muncul Kegugupan dan Keringat Dingin

Saat glukosa tak terpenuhi dengan baik, ini bisa membahayakan tubuh di mana tubuh akan
mengalami kegugupan yang mungkin tidak biasanya dirasakan. Rasa gugup ini akan timbul
secara berlebihan sehingga seseorang akan cukup kesulitan dalam melakukan aktivitasnya secara
normal, baik dan benar. Selain itu, rasa gugup juga bisa disertai dengan adanya keringat dingin di
mana ini dapat menjadi penyebab jantung berdebar-debar sehingga patut untuk diwaspadai.
15

(Baca juga: cepat lelah dan jantung berdebar)

8. Menggigil dan Kejang-kejang

Gula darah yang kurang bahayanya juga bisa menimbulkan efek menggigil pada tubuh sehingga
tubuh akan gemetaran. Hal ini bisa terjadi dan dirasakan oleh siapapun bahkan terkadang dapat
ditambah dengan kejang-kejang apabila kekurangan gula darah sudah sangat parah dan serius.

(Baca juga: penyebab tubuh gemetar dan lemas)

9. Kebingungan

Seseorang dengan kadar glukosa yang tak tinggi bahkan di bawah normal dapat mudah merasa
bingung yang masih ada kaitannya dengan kurangnya konsentrasi serta fokus pada suatu hal.
Karena tak bisa fokus, seseoranga bakal cenderung gampang bingung, entah pada apa yang
sedang ia kerjakan atau pada sebuah topik yang tengah dibicarakan sehingga menjadi tak
nyambung kalau diajak bicara.

(Baca juga: cara meningkatkan fisik dengan cepat)

Efek Kelebihan Glukosa


Kurangnya asupan glukosa menyebabkan banyak efek terjadi pada tubuh, begitu pun ketika
tubuh memperoleh terlalu banyak glukosa dari makanan yang kita nikmati setiap hari. Ada
berbagai efek kesehatan yang akan dialami tubuh kita sewaktu gula yang berlebihan kita
konsumsi, seperti berikut:

1. Diabetes

Sudah sangat jelas bahwa diabetes merupakan efek terburuk dari konsumsi gula yang di luar
batasan atau di luar normal. Diabetes adalah risiko yang dapat terjadi pada seseorang dengan
konsumsi gula yang berlebihan sehingga sistem insulin bakal terganggu. Jika asupannya semakin
tidak dapat dikendalikan, potensi diabetes pun akan meningkat. Jangan pernah anggap enteng
diabetes karena ketika sudah parah dan tubuh mengalami infeksi atau luka maka akan sulit
disembuhkan, bahkan tak jarang juga para penderita dengan luka dan infeksi di bagian kaki yang
kemudian harus mengamputasi kakinya.

(Baca juga: cara memastikan terkena diabetes atau tidak cara mudah mencegah diabetes sejak
dini)

2. Kerusakan Gigi

Ada alasannya mengapa orang tua terkadang ada yang tak membolehkan anaknya makan terlalu
banyak permen dan coklat karena bisa merusak gigi. Ini benar adanya dan bahkan menurut ADA
atau Asosiasi Dental Amerika, minuman serta makanan dengan kandungan gula tinggi bisa cepat
16

memunculkan karang dan bahkan lubang. Kalau sudah demikian, itu tandanya kita mengalami
sakit gigi.

Bakteri selalu ada di dalam mulut kita dan mereka akan begitu senangnya ketika kita
mengonsumsi banyak karbohidrat serta gula karena gula pun adalah makanan mereka. Pada
akhirnya akan ada asam yang dihasilkan oleh bakteri ini yang menjadikan gigi gampang
berlubang. Itulah mengapa konsumsi jenis makanan manis dianjurkan untuk dikurangi oleh ADA
yang dibarengi dengan rajin menggosok gigi demi dapat mencegah sakit gigi dan gigi berlubang.

(Baca juga: penyebab gigi berlubang)

3. Kerusakan Hati

Perlu diperhatikan bahwa rupanya glukosa pun dapat berpengaruh buruk terhadap organ hati atau
liver apabila kadar asupan sangat tinggi dan lebih dari normal. Ditunjukkan oleh sebuah
penelitian bahwa alkohol dan juga gula memberikan efek buruk bagi hati karena keduanya dapat
membawa racun. Organ hati dapat kehilangan fungsinya karena kerusakan yang disebabkan oleh
konsumsi berlebihan akan gula sehingga ini menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.

(Baca juga: bahaya penyakit liver)

4. Obesitas

Gula yang berlebihan pun bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas dan seperti yang kita
tahu, kasus obesitas ini dari tahun ke tahun makin meningkat saja. Hal ini dapat terjadi karena
kebanyakan orang tak begitu peduli akan apa yang mereka makan dan apakah yang mereka
konsumsi dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Glukosa jika sampai berlebihan pun bisa
menaikkan risiko penimbunan lemak yang tak terkontrol.

Lemak biasanya akan menumpuk terutama di bagian pinggang, perut, paha dan lengan sehingga
tak jarang dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Ada yang lebih serius dari sekadar
mengurangi kepercayaan diri terhadap penampilan, yaitu obesitas bisa berujung pada penyakit-
penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, stroke, kolesterol tinggi dan juga hipertensi atau
darah tinggi.

(Baca juga: penyebab obesitas)

5. Kerusakan Jantung

Setelah kerusakan hati, kita pun perlu mewaspadai adanya kerusakan jantung akibat kebanyakan
gula darah. Diungkapkan oleh sebuah penelitian di tahun 2003 melalui Journal of American
Heart Association bahwa gula berlebih mampu memicu gangguan kinerja organ jantung
sehingga fungsinya tak normal lagi. Fungsi jantung adalah sebagai pemompa darah dan karena
terjadi kerusakan, maka otot jantung menjadi berubah. Bila hal ini diabaikan begitu saja, gagal
jantung adalah akibat fatal yang perlu menjadi perhatian.
17

(Baca juga: ciri-ciri penyakit jantung cara mencegah gagal jantung)

6. Kanker

Tingginya kadar gula darah juga dapat membuat seseorang mengidap kanker dan ini menjadi
salah satu efek paling buruk dan mematikan apabila tak segera mengontrol asupannya.
Rendahnya kesempatan untuk bertahan hidup bisa dipicu oleh jumlah tinggi glukosa di dalam
tubuh, dan kanker seperti kanker usus besar serta kanker payudara adalah potensi yang sebaiknya
dicegah.

(Baca juga: bahaya menahan buang air besar bahaya menggunakan bra berkawat)

7. Mudah Lapar

Sifat buruk dari gula bagi tubuh adalah dapat membuat tubuh menjadi kecanduan, hal ini sama
seperti alkohol. Ketika meninggalkan atau mulai membatasi asupan gula yang berlebih, sebagai
efeknya seseorang akan mengalami mudah lapar. Keinginan untuk kembali mengonsumsi gula
banyak pun akan muncul sehingga tak mudah untuk lepas dari gula.

(Baca juga: penyebab cepat lapar)

8. Penuaan Sel Otak

Efek buruk pun juga dapat terjadi pada otak ketika konsumsi gula terlalu berlebihan. Seperti
yang telah dikemukakan oleh sebuah penelitian di tahun 2009, konsumsi gula yang terlalu tinggi
bisa mengakibatkan sel-sel otak mengalami penuaan. Ketika glukosa kurang, fungsi otak terkena
dampaknya, begitu juga saat kelebihan glukosa di mana sel otak dapat menua sehingga kadar
gula perlu dicek dan dikontrol sebaik mungkin.

(Baca juga: bahaya konsumsi gula berlebihan)

Penampilan : kristal monoklinik sphenoidal.


Bau : karamel Karakteristik.
Kelarutan : 1 gm/0.5 ml air
Kepadatan : 1.59

pH : Solusi yang netral untuk lakmus.


titik lebur : Tidak berlaku.
Titik didih : 160 - 186c (320 - 367F)
18

Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Wujud zat : padat 1. Tidak bersifat korosif
2. Berat molekul : 164,16 2. Bentuk rantai terbuka
3. Titik leleh : 147 oC 3. Dapat mengkristal dengan air
4. Densitas : 1,057 gr/mol 4. Mudah larut dalam air
5. Warna : putih 5. Bersifat stabil

Asam cuka

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka[9] adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat pekat (disebut asam
asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7C. Cuka mengandung
39% volume asam asetat, menjadikannya asam asetat adalah komponen utama cuka selain air. Asam
asetat berasa asam dan berbau menyengat. Selain diproduksi untuk cuka konsumsi rumah tangga, asam
asetat juga diproduksi sebagai prekursor untuk polivinil asetat dan selulosa asetat. Meskipun
digolongkan sebagai asam lemah, asam asetat pekat bersifat korosif dan dapat menyerang kulit.

sifat

Keasaman[sunting | sunting sumber]


Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat
dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), melalui peroses ionisasi sebagai berikut:

\text{CH}_3\text{CO}_2\text{H} \longrightarrow \text{CH}_3\text{CO}_2^- + \text{H}^+


Oleh karena itu, asam asetat mempunyai sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik
dengan nilai pKa=4,76.[27] Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO). Basa konjugatnya
adalah asetat (CH3COO). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi
pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2,4; menandakan bahwa sekitar 0,4% molekul asam asetat
terdisosiasi.[n 1] Headline

30 Makanan Penyebab LDL Tinggi untuk Dihindari

20 Bahaya Cuka Makan Bagi Kesehatan Tubuh Ibu Hamil dan Janin
Cuka atau asam asetat adalah bentuk fermentasi dari bahan bahan herbal yang mempunyai efek
keasaman dan aroma yang berbeda beda yang dapat digunakan untuk pengolahan makanan serta
pengobatan alternatif. Tahukah anda bahwa cuka atau yang populer disebut kimia asam organik
digunakan juga pada industri yang bergerak di bidang tekstil yang sering dimanfaatkan untuk
19

campuran produk polimer seperti sellulosa asetat dan beberapa macam serat bahan pakaian atau
kain. Bahaya cuka makan bagi kesehatan wajib anda waspadai karena belakangan ini banyak
penjual makanan memanfaatkannya untuk menambah keasaman makanan dan agar awet. Berikut
bahaya yang akan ditimbulkan jika konsumsi cuka secara berlebihan.

1.Iritasi lambung

Tingkat keasaman yang tinggi dapat merusak dinding lambung yang begitu lunak dan sensitif
terhadap asam cuka karena didalam lambung sendiri sudah ada tingkat keasaman tertentu yang
sebenarnya tidak boleh ada asam lain yang masuk. Dinding lambung yang mengalami panas
akibat asam asetat mengakibatkan rasa perih karena teriritasi.

2.Iritasi Usus

Dinding usus tidak akan kuat jika terus menerus tersiram lansung oleh asam asetat dalam jumlah
banyak, hal ini akan mengakibatkan iritasi pada usus yang akan mengganggu sistem pencernaan
yang dilakukan enzim lipase.

3. Terganggunya sistem pencernaan

Sistem pencernaan akan mengalami hambatan untuk mencerna sehingga proses pembakaran
lemak dalam tubuh ikut terhambat, Enzim yang mengatur kinerja pencernaan akan mengalami
dehidrasi dan penurunan fungsinya.

4. Menyebabkan Pusing

Asam cuka yang berlebihan akan menguap dan terbawa masuk kealiran darah menuju kepala,
Penyumbatan ringan akan terjadi yang mengakibatkan pusing pusing dan kepala terasa nyeri dan
berat.

5. Menyebabkan Otot leher kaku

Efek dari cuka yang terlalu asam akan menyumbat aliran darah dan saraf sekitar leher bagian
belakang yang menyebabkan otot leher kaku dan terasa seperti ditarik, kondisi ini
mengakibatkan leher terasa pegal, nyeri dan akan merasa sakit ketika kepala menoleh kekiri atau
kekanan.

6. Merusak enamel gigi

Tingkat keasaman cuka yang tinggi bersifat erosi, menghancurkan dan mengikis pelindung gigi
bagian luar (enamel gigi ). Pengikisan berupa rusaknya enamel gigi yang jika terus
berkelanjutan akan mengakibatkan gigi cepat keropos dan mudah patah.

sponsored links

7. Asam dalam darah meningkat


20

Pada dasarnya darah memiliki keasama sendiri yang fungsinya untuk menyeimbangkan kondisi
sel darah merah dan putih agar tetap stabil, tetapi jika keasaman tersebut tercemar dengan asam
asetat makan kadar keasamam dalam darah dan meningkat yang mengakibatkan kelainan darah
dan kerusakan fungsi darah

8. Asam lambung naik

Lambung memiliki kemampuan untuk menerima zat asam dari luar tubuh dalam jumlah tertentu,
jika melebihi asam alami yang ada pada lambung maka yang terjadi adalah penumpukan gas
yang melebihi ukuran lambung itu sendiri dan lambung jadi mengembang dan terasa sesak,
yang akhirnya membuat perut nyeri, mual, melilit dan ingin muntah karena mendapat tekanan
dari dalam, itulah proses mengapa asam lambung bisa naik.

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penelitian ilmuwan menunjukan fakta bahwa manusia tersusun atas ion-ion dan molekkul-
molekul kimia. Peran kimia ada pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Kimia telah
memberi sumbangsih dalam bidang pangan, kesehatan, pendidikan, transportasi, industri, dan
lain-lain.

Kimia telah memberi pengaruh yang besar dalam pangan. Zat kimia membuat makanan menjadi
lebih menarik dan enak dikonsumsi. Karena demi menarik konsumen, zat kimia ditambahkan
dalam makanan. Kini hampir semua makanan mengandung zat kimia, baik zat kimia organik
atau alami maupun zat kimia anorganik atau buatan. Diantaranya yaitu gula/glukosa, garam
(natrium klorida), cuka (asam asetat), asam bensoat, vestin (monosakarida glutamat), perasa
jeruk (asam sitrat), dan pewarna kuning (safron). Melihat kenyataan ini maka perlulah untuk
mengenal zat-zat tersebut.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas didapat rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah itu gula, garam, cuka, vestin, asam bensoat, dan asam sitrat?
21

Bagaimana sifat-sifat zat-zat kimia tersebut?

Apa kegunaan zat-zat tersebut?

Adakah efek negatif terhadap tubuh atas pemakaian zat-zat tersebut?

Dan bagaimana efek negatifnya?

3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas disimpulkan bahwa tujuan pembuatan makalah Beberapa
Senyawa Kimia dalam Makanan ialah agar lebih mengenali beberapa senyawa kimia yang biasa
ditambahkan ke dalam makanan seperti gula, garam, vestin, asam bensoat, dan asam sitrat.
Dengan demikian, diharapkan dalam penggunaannya menjadi lebih bijaksana sehingga tidak
menimbulkan efek negatif yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
22

BAB II

PEMBAHASAN

1. Gula

Gula merupakan sejenis pemanis yang telah digunakan oleh manusia sejak 2000 tahun dahulu
untuk mengubah rasa dan sifat makanan dan minuman. Dalam pemakaiannya, orang-orang yang
bukan ahli sains menggunakan kata "gula" untuk menyebut sukrosa atau sakarosa yang
merupakan disakarida berbentuk butiran yang berwarna putih. Gula yang dibuat seperti yang
biasa dipakai dalam rumah tangga berasal dari pokok tebu atau pokok bit gula. Dalam istilah
kimiawi, suatu kata yang berakhir denga "osa" mungkin merupakan gula. Dalam istilah masakan,
gula dikenali sebgai makanan yang memberikan rasa manis.

1. 1. Jenis-jenis Gula

Diketahui gula terbagi menjadi dua, yaitu golongan monosakarida dan golongan disakarida.

1. 1. 1. Monosakarida

Monosakarida merupakan karbohidrat dalam bentuk gula sederhana. Gula ini mempunyai satu
molekul saja. Sebagaimana disakarida, monosakarida berasa manis, larut air, dan kebanyakan
bersifat tidak berwarna dan padat kristalin. Monosakarida menyimpan tenaga yang dapat
digunakan oleh sel-sel biologi.

Rumus kimia umum monosakarida adalah (CH2O)n dengan beberapa pengecualian (misalnya
deoksiribosa atau gula amino). Monosakarida mengandung salah satu dari gugus fungsi keton
atau aldehida. Monosakarida yang mengandung gugus aldehida digolongkan sebagai aldosa,
sedangkan yang mengandung gugus keton disebut ketosa. Cara lazim untuk menampilkan
struktur siklik monosakarida adalah dengan menggunakan proyeksi Haworth.

Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa,
pentosa, heksosa, dan heptosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini
kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.

Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil (kecuali pada kedua ujungnya)
bersifat optik aktif, sehingga menghasilkan beberapa karbohidrat yang berlainan meskipun
struktur dasarnya sama. Sebagai contoh, galaktosa adalah aldoheksosa, namun memiliki sifat
yang berbeda dari glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan. Contoh lainnya: triosa:
gliseraldehida dan dihidroksiaseton; tetrosa: eritrosa; pentosa: liksosa, ribosa, dan deoksiribosa;
heksosa: idosa, glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Glukosa terdapat dalam dekstrosa dan gula darah. Glukosa ialah monomer bagi karbohidrat.
Glukosa disintesis oleh tumbuhan hijau saat proses fotosintesis. Tumbuh-tumbuhan menyimpan
23

glukosa sebagai karbohidrat yang dinamai kanji dalam biji seperti beras, jagung, barli dan
sebagainya. Fruktosa atau levulosa terdapat dalam gula buah. Galaktosa terdapat dalam susu.

1. 2. Kelebihan dan Kekurangan Gula

Rasa gula yang manis menjadikan gula digunakan sebagai bahan pemanis pada baik makanan
maupun minuman. Selain itu gula dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Namun,
konsumsi gula dapat mengakibatkan diabetes melitus.

1. 1. 2. Disakarida

Disakarida merupakan dua molekul yang diikat melalui penggabungan. Sukrosa yang terdapat
dalam gula pasir merupakan gabungan satu molekul glukosa dengan satu molekul fruktosa.
Laktosa yang terdapat dalam gula susu merupakan gabungan molekul glukosa dengan molekul
galaktosa. Maltosa yang terdapat dalam gula malt merupakan gabungan dua molekul glukosa.

2. Garam

Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih,
dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Sodium klorida
(NaCl). Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiselular.

Garam digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Garam sangat diperlukan
tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit,
termasuk tekanan darah tinggi. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering
ditambahi Iodium.

3. Cuka (Asam Asetat)

Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam
asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur.

Penggunaan asam asetat sebagai pereaksi kimia juga sudah dimulai sejak lama. Pada abad ke-3
Sebelum Masehi, Filsuf Yunani kuno Theophrastos menjelaskan bahwa cuka bereaksi dengan
logam-logam membentuk berbagai zat warna, misalnya timbal putih (timbal karbonat), dan
verdigris, yaitu suatu zat hijau campuran dari garam-garam tembaga dan mengandung tembaga
(II) asetat. Bangsa Romawi menghasilkan sapa, sebuah sirup yang amat manis, dengan
mendidihkan anggur yang sudah asam. Sapa mengandung timbal asetat, suatu zat manis yang
disebut juga gula timbal dan gula Saturnus. Akhirnya hal ini berlanjut kepada peracunan dengan
timbal yang dilakukan oleh para pejabat Romawi.

Pada abad ke-8, ilmuwan Persia Jabir ibn Hayyan menghasilkan asam asetat pekat dari cuka
melalui distilasi. Pada masa renaisans, asam asetat glasial dihasilkan dari distilasi kering logam
asetat. Pada abad ke-16 ahli alkimia Jerman Andreas Libavius menjelaskan prosedur tersebut,
dan membandingkan asam asetat glasial yang dihasilkan terhadap cuka. Ternyata asam asetat
24

glasial memiliki banyak perbedaan sifat dengan larutan asam asetat dalam air, sehingga banyak
ahli kimia yang mempercayai bahwa keduanya sebenarnya adalah dua zat yang berbeda. Ahli
kimia Prancis Pierre Adet akhirnya membuktikan bahwa kedua zat ini sebenarnya sama.

Pada 1847 kimiawan Jerman Hermann Kolbe mensintesis asam asetat dari zat anorganik untuk
pertama kalinya. Reaksi kimia yang dilakukan adalah klorinasi karbon disulfida menjadi karbon
tetraklorida, diikuti dengan pirolisis menjadi tetrakloroetilena dan klorinasi dalam air menjadi
asam trikloroasetat, dan akhirnya reduksi melalui elektrolisis menjadi asam asetat.

Sejak 1910 kebanyakan asam asetat dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh dari
distilasi kayu. Cairan ini direaksikan dengan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium asetat
yang kemudian diasamkan dengan asam sulfat menghasilkan asam asetat.

2. 1. Sifat-sifat Asam Asetat

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris
C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan
memiliki titik beku 16.7C.

Keasaman

Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat
dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah
asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO).
Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki
pH sekitar 2.4.

Dimer siklis

Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan hidrogen. Struktur
kristal asam asetat menunjukkan bahwa molekul-molekul asam asetat berpasangan membentuk
dimer yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen.[2] Dimer juga dapat dideteksi pada uap bersuhu
120 C. Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut tak-berikatan-hidrogen, dan
kadang-kadang pada cairan asam asetat murni.[3] Dimer dirusak dengan adanya pelarut
berikatan hidrogen (misalnya air). Entalpi disosiasi dimer tersebut diperkirakan 65.066.0
kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154157 J mol1 K1.[4] Sifat dimerisasi ini juga dimiliki oleh
asam karboksilat sederhana lainnya.

Sebagai Pelarut

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. Asam asetat
memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa
polar seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-
unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan mudah dengan pelarut polar atau
25

nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur
dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia.

Reaksi-reaksi kimia

Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng,
membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga
dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang terkenal
adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hampir semua garam asetat
larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi
pembentukan garam asetat:

Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)

NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan
aluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut
dengan tangki-tangki aluminium.

Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat bila
bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan
menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau
bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan etanol
melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida
asetat melalui substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul
asam asetat. Ester dari asam asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga
pembentukan amida. Pada suhu 440 C, asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida,
atau ketena dan air.

Bau khas

Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. Selain itu, garam-garam dari asam asetat
bereaksi dengan larutan besi(III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila
larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3)
membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya yang
tidak menyenangkan.

2. 2. Kegunaan Asam Asetat

Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia.
Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan untuk memproduksi
monomer vinil asetat (vinyl acetate monomer, VAM). Selain itu asam asetat juga digunakan
dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk
penggunaan dalam cuka relatif kecil.
26

2. 3. Kekurangan Asam Asetat

Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam
asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran
mukosa. Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak.
Sarung tangan latex tidak melindungi dari asam asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini
perlu digunakan sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat pekat juga dapat terbakar di
laboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39 C
(102 F), dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak di udara (ambang ledakan:
5.4%-16%).

Asam asetat adalah senyawa korosif

Konsentrasi
Molaritas Klasifikasi Frase-R
berdasar berat

10%25% 1.674.16 mol/L Iritan (Xi) R36/38

25%90% 4.1614.99 mol/L Korosif (C) R34

>90% >14.99 mol/L Korosif (C) R10, R35

Larutan asam asetat dengan konsentrasi lebih dari 25% harus ditangani di sungkup asap (fume
hood) karena uapnya yang korosif dan berbau. Asam asetat encer, seperti pada cuka, tidak
berbahaya. Namun konsumsi asam asetat yang lebih pekat adalah berbahaya bagi manusia
maupun hewan. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan
yang mematikan pada keasaman darah.

4. Vestin (Monosodium Glutamat)

Monosodium glutamat (MSG), juga dikenali sebagai Vetsin, ialah sejenis garam natrium
berasaskan asid glutamik yang dipergunakan sebagai sejenis bahan tambahan makanan dan
dipasarkan secara umum sebagai "penambah perisa". Nama-namanya yang lain termasuk:
natrium glutamat, penambah perisa 621, kod bahan tambahan makan EU: E621, kod HS:
29224220, IUPAC: asid 2-aminopentanedioik, juga dikenali sebagai asid 2-aminoglutarik.

MSG ditemui dan dipatenkan pada tahun 1909 oleh Perbadanan Ajinomoto di Jepang. Dalam
bentuk tulennya, ia merupakan sejenis serbuk butiran-butiran putih, tetapi apabila dilarut di
dalam air (atau air liur), ia berpisah dengan pantas menjadi ion-ion natrium dan glutamat yang
bebas. Glutamat ialah anion asid glutamik.

4. 1. Penemuan Vestin

Walaupun glumat dan asid-asid amino telah ada di dalam banyak makanan sejak dahulu, namun
rasa yang disebabkan olehnya hanya dikenal pasti secara saintifik pada awal abad ke-20. Pada
27

tahun 1907, Kikunae Ikeda, penyelidik Jepang dari Universiti Imperial Tokyo menemukan
serbuk-serbuk yang ditinggalkan saat perang usai ditambahkan dalam sejumlah besar sup kombu
sebagai asid glutamik. Serbuk-serbuk ini apabila dirasai, menghasilkan rasa tidak terperi yang
dirasakan dalam banyak makanan, terutama pada rumput laut. Profesor Ikeda mengistilahkan
rasa ini sebagai rasa "umami." Beliau kemudian mematenkan suatu laboratorium untuk
menghasilkan asid glutamik berbentuk serbuk secara besar-besaran.

4. 2. Sifat Vestin

Di bawah keadaan-keadaan suhu dan tekanan yang standar (STP), MSG secara umumya
merupakan sejenis senyawa yang stabil, tetapi tidak serasi dengan unsur-unsur pengoksida yang
kuat. Bagaimanapun, membakar MSG menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan
oksida-oksida nitrogen. Terdapat dua jenis isomer enantiomer kiral untuk monosodium glutamat,
tetapi hanya L-glumat yang berbentuk awal dipergunakan sebagai penambah perisa.

4. 3. Kelebihan dan Kekurangan Vestin

Makanan yang ditaburi vesttin atau monosodium glutamat akan berasa lebih enak dan nikmat.
Namun, penggunaan MSG yang terlalu berlebihan mengakibatkan efek negatif bagi kesehatan
yakni Sindrom Restoran Cina. Gejala yang timbul akibat konsumsi MSG berlebih antara lain
sebagai berikut:

Rasa panas pada tengkuk, lengan, dan dada

Rasa kebas pada tengkuk yang menjalar ke lengan dan bahagian belakang

Kesemutan, panas, dan lesu pada muka, pelipis, bagian belakang atas, leher, dan lengan

Tertekan atau ketegangan otot muka

Sakit dada

Sakit kepala

Rasa lesu

Denyutan jantung menjadi lebih cepat

Bronkospasma (kesulitan bernafas)

Mengantuk

Lemas.
28

Monosodium glutamat (MSG) dibuktikan dapat mengakibatkan obesiti di kalangan tikus-tikus


makmal. Penyelidikan-penyelidikan atas hewan itu membuat beberapa penyelidik
mengemukakan teori bahwa MSG memainkan peranan dalam wabah obesiti.

Bagaimanapun, pandangan yang sama tidak terlihat di semua kalangan manusia. Sebuah tinjauan
epidemiologi oleh Rancangan Jantung Honolulu di Hawaii yang terdiri dari 4,938 lelaki
berbangsa Jepang mendapati bahwa konsumsi MSL tidak berkaitan dengan obesiti. Para
penyelidik juga mendapati bahwa konsumsi MSG pada setiap waktu makan tidak berhubungan
dengan kejadian penyakit jantung peserta.

5. Asam Bensoat

Asam benzoat adalah bahan pengawet yang dijumpai sering dipakai dalam pembuatan makanan.
Penggunaan bahan pengawet ini cukup banyak mendominasi produk makanan dan minuman
untuk mempertahankan bahan pangan dari serangan mikroba pembusuk seperti bakteri dan
jamur, dengan cara mencegah atau menghentikan proses pembusukan.

Lalu bagaimana efek bahan pengawet tersebut bagi tubuh kita ? "Asal dipakai sesuai dengan
dosis maksimal yang telah diatur, kita tak perlu khawatir karena tubuh kita memiliki sistem
detoksifikasi benzoat yang sangat efektif. Benzoat akan terbuang hingga 95 persen lewat urin".

Di dalam tubuh, asam benzoat akan bergabung dengan glisin di dalam hati dan membentuk asam
hippurat yang akan dikeluarkan lewat urin. Jika masih ada yang tertinggal, benzoat akan
bergabung dengan asam glukuronat yang termetabolisme lewat urin.

Benzoat sebenarnya bisa ditemukan secara natural pada buah dan rempah. Cengkeh, cinnamon
dan buah berry mengandung benzoat.

6. Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan
genus Citrus (jeruk-jerukan). Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yaman
(kelahiran Iran) yang hidup pada abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para
ilmuwan Eropa membahas sifat asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam
ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung) dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent
dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali dipatenkan pada tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl
Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya dari sari buah lemon. Pembuatan asam sitrat skala
industri dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan produksi jeruk dari Italia.

Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa jamur Penicillium dapat membentuk asam
sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat dengan mikroba secara industri tidaklah
nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917, kimiawan
pangan Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu jamur Aspergillus niger dapat
menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam
sitrat skala industri dengan cara tersebut dua tahun kemudian.
29

Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya,
asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

6. 1. Sifat Fisika dan Kimia

Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton
dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik
digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi
dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion
logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal
tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang mengandung
satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal
dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air
dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan pemanasan
di atas 74 C.

Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas
175C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon dioksida dan air.

6. 2. Kegunaan Asam Sitrat

Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan
(E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk
menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat
sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih
dalam rumah tangga dan obat-obatan.

Kemampuan asam sitrat untuk mengikat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan
deterjen. Dengan mengikat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen
membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.
Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan
pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada
bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.

Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate)
pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat
menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara asam sitrat tidak.

Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga terpisahnya gelembung-
gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari
jeruk.

6. 3. Kelebihan dan Kekurangan Asam Sitrat


30

Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan
makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis
makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari
tubuh.

Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi
kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu
dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
31

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kimia telah memberi pengaruh yang besar dalam bidang pangan, kesehatan, pendidikan,
transportasi, industri, dan lain-lain. Pengaruh-pengaruh tersebut ada yang positif dan ada pula
yang negatif.

Dalama bidang pangan, zat kimia menjadikan makanan menjadi lebih menarik dan enak
dikonsumsi. Zat tersebut baik zat kimia organik atau alami maupun zat kimia anorganik atau
buatan. Diantaranya yaitu gula/glukosa, garam (natrium klorida), cuka (asam asetat), asam
bensoat, vestin (monosakarida glutamat), dan perasa jeruk (asam sitrat).

Gula merupakan sejenis pemanis yang telah digunakan oleh manusia sejak 2000 tahun dahulu
untuk mengubah rasa dan sifat makanan dan minuman. Selain itu gula digunakan untuk bahan
pengawet makanan. Glukosa terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan
disakarida (sukrosa, laktosa, maltosa).

Garam dapur adalah sejenis mineral berbentuk kristal putih, dihasilkan dari air laut yang lazim
dimakan manusia. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Sodium klorida
(NaCl). Garam digunakan sebagai bumbu pada masakan dan bahan pengawet makanan.Garam
sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai
penyakit, termasuk hipertensi.

Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam
asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur. Cuka bersifat
asam, merupakan pelarut protik hidrofilik (polar), korosif terhadap banyak logam, dan memiliki
bau yang khas.

Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Dalam industri
makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Asam asetat digunakan sebagai
pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia misal untuk memproduksi monomer
vinil asetat, anhidrida asetat dan juga ester.

Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam
asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran
mukosa. Asam asetat pekat juga dapat terbakar di laboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi
mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39 C (102 F), dan dapat membentuk campuran yang
mudah meledak di udara (ambang ledakan: 5.4%-16%).

Monosodium glutamat (MSG), juga dikenali sebagai Vetsin, ialah sejenis garam natrium
berasaskan asid glutamik yang dipergunakan sebagai sejenis bahan tambahan makanan dan
dipasarkan secara umum sebagai "penambah perisa". Makanan yang ditaburi vesttin atau
32

monosodium glutamat akan berasa lebih enak dan nikmat. Namun, penggunaan MSG yang
terlalu berlebihan mengakibatkan efek negatif bagi kesehatan yakni Sindrom Restoran Cina dan
obesiti. Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa obesiti tidak berkaitan dengan konsumsi
MSG.

Asam benzoat adalah bahan pengawet yang dijumpai sering dipakai dalam pembuatan makanan.
Penggunaan bahan pengawet ini cukup banyak mendominasi produk makanan dan minuman
untuk mempertahankan bahan pangan dari serangan mikroba pembusuk seperti bakteri dan
jamur, dengan cara mencegah atau menghentikan proses pembusukan. Asal dipakai sesuai
dengan dosis maksimal yang telah diatur, tak perlu khawatir karena tubuh memiliki sistem
detoksifikasi benzoat yang sangat efektif. Benzoat akan terbuang hingga 95 persen lewat urin.

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan
genus Citrus (jeruk-jerukan). Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Penggunaan utama asam
sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman,
digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-
obatan., serta sebagai bahan sabun dan deterjen. Asam sitrat digunakan di dalam industri
bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian
tinggi sebagai ganti asam nitrat.

Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan
makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis
makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari
tubuh.

Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi
kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu
dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.

2. Saran

Pentingnya kimia dalam kehidupan tidak dapat lagi dipungkiri. Dalam penggunaannya, zat-zat
kimia selain memberikan banyak keuntungan juga menimbulkan dampak negatif, baik pada
lingkungan maupun terhadap kesehatan orang yang mengkonsumsinya.

Berdasarkan hal tersebut, perlulah pengawasan lebih ketat dalam pemakaiannya. Jika dilakukan
pemakaian secara bijaksana dan diawasi dengan baik dan benar maka dimungkinkan dapat
mengurangi terjadinya dampak-dampak negatif.

Selain itu perlu dilakukan suatu penelitian unutk mnemukan zat-zat kimia yang bermanfaat bagi
kepentingan manusia pada umumnya dan bagi bidang pangan pada khususnya, yang tentunya
lebih tidak beresiko.

Anda mungkin juga menyukai