Disusun Oleh :
1. Citra Vioni 2107065
2. Yul Yanti : 2107094
3. Shelvy ramahdani p 2107088
4. Shanty Kurnia islami 2107087
5. Elisabet Ramayanti 2107106
6. Lara Utari :2107102
7. Dewi gusni : 2107067
8. Sandia tariska 2107086
9. Meliyanti 2107078
10. Nurhayati 2107080
11.tania Fransiska 2107091
12.dwi karisma 2107070
13.eka gratia maria mailani 2107071
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah dan keagungan cinta dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Adaptasi Fisiologi Neonatusdengan lancar,
singkat, dan Insya Allah dapat bermanfaat bagi si pembaca dan kalangan umum.
Makalah ini disusun agar pembaca lebih mendalami tentang Adaptasi
Fisiologi pada Neonatus. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sekiranya dapat penulis gunakan sebagai masukan untuk perbaikan makalah ini.
Dan semoga semua usaha yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kehidupan kita
sehar-hari.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Adaptasi Fisiologis Neonatus.................................................................4
2.2 Adaptasi Pada Sistem Kardiovaskuler Neonatus...................................5
2.3 Adaptasi Pada Sistempernafasan Neonatus...........................................6
2.5 Adaptasi Pada Sistem Pencernaan Neonatus.........................................7
2.6 Adaptasi Pada Sistem Urogenital Neonatus...........................................9
2.7 Adaptasi Pada Sistem Integumen Neonatus...........................................10
2.8 Adaptasi Pada Sistem Muskuloskletal Neonatus...................................11
2.9 Adaptasi Pada Sistem Endokrin Neonatus.............................................12
2.10 Adaptasi Pada Sistem Syaraf Neonatus...............................................13
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya dalam kehidupan kita sehari-hari, perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada tubuh kita baik bayi baru lahir, neonatus, balita,
anak-anak, remaja bahkan dewasa sudah bisa kita rasakan dan lihat dalam
wujud bentuk, ukuran, rasa dan lain-lain.
Perubahan fisiologi yang terjadi pada neonatus sangatlah penting
bahkan menjadi titik pusat perhatian bagi keluarga dan tenaga kesehatan
untuk dapat bisa memantau setiap tumbuh kembang pada neonatus. Karena
dari titik inilah awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan yang kita
alami hingga menjadi dewasa.
Neonatus harus menjalani proses adaptasi fisiologi dari awalnya berada
dalam lingkungan rahim dan sekarang akan menjalani kehidupan diluar
rahim. Adaptasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor mekanik, kimiawi, dan
termik yang menimbulkan perubahan pada tubuh neonatus. Penatalaksanaan
mengenai kondisi kesehatan neonatus resiko tinggi yang mana memerlukan
pelayanan, rujukan atau tindakan lanjut.
Maka dari itu, sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat memahami dan
mengetahui tentang adaptasi fisiologis yang terjadi pada neonatus. Hal ini
sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1.3.1. Untuk mengetahui maksud dari adaptasi fisiologi neonatus
1.3.2. Untuk mengetahui dan memahami tentang perubahan yang terjadi
pada neonatus
1.3.3. Untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan agar dapat
mengaplikasikannya dalam tindakan yang nyata
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah
1.4.1. Untuk penulis
Penulis dapat menerangkan materi yang berhubungan dengan
adaptasi fisisologi pada neonatus dan perubahan yang terjadi pada
bayi baru lahir serta dapat diharapkan menjadi acuan untuk
mempelajari asuhan neonatus.
1.4.2. Untuk pembaca
Pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang adaptasi
fisiologi neonatus. pembaca juga dapat mempelajari perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuh neonatus. Jadi pembaca akan tahu
proses tumbuh kembang pada neonatus adalah sangat penting.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Adaptasi fisiologi neonatus
Periode neonatal adalah periode 28 hari pertama setelah bayi dilahirkan,
selama periode ini bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstra
uteri. Bayi harus berupaya agar fungsi-fungsi tubuhnya menjadi efektif
sebagai individu yang unik. Respirasi, pencernaan dan kebutuhan untuk
regulasi harus bisa dilakukan sendiri.
Neonatus adalah dapat dikatakan dengan singkat masa usia dari sejak
lahir kedunia sampai dengan 4 minggu. Anak mengalami tumbuh dan
berkembang tidak hanya di mulai dari masa neonatus, namun sejak dalam
kandungan. Selain itu, neonatus adalah individu yang sedang bertumbuh.
Adaptasi neonatus adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari
kehidupan di dalam uterus. Fisiologi neonatus merupakan ilmu yang
mempelajari fungsi dan proses vital neonatus. Kemampuan adaptasi
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar
uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostasis. Bila
terdapat gangguan adaptasi, maka bayi akan sakit.
Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan ibu) yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (Oksigen dan nutrisi) ke lingkungan eksterna
(diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan
bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat dilahirkan, bayi bru lahir segera menghirup nafas dan menangis dengan
kuat- paru-paru mengembang-tekanan paru-paru mengecil-darah mengalir
ke paru-paru-botali tidak berfungsi lagi.
Foramen ovale akan menutup, ini terjadi karena adanya pemotongan tali
pusat dan pengikatan tali pusat dengan proses sebagai berikut :
1. Sirkulasi plasenta terhenti, aliran darah ke atrium kanan menurun-
tekanan jantung menurun- tekanan rendah diaorta hilang-tekanan
jantung kiri meningkat.
2. Resistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat-
tekanan ventrikel kiri meningkat.
- Bruishing
- Sngat pucat
- Ikterus atau sianosis
Neonatus yang prematur mempunyai rambut halus seperti bulu roma,
disebut lanugo, yang menutupi kulit, tetapi ini akan menghilang pada bayi
aterm. Suatu bahan seperti pelumas, verniks kaseosa, dapat menutupi kulit.
Bahan ini diduga berfungsi untuk melindungi kulit selama kehidupan dalam
uterus.
2.7. Adaptasi sistem muskuloskletal
Tulang-tulang pada neonatus masih lunak, karena tulang tersebut
sebagian besar terdiri dari kartilago, yang hanya mengandung sedikit
kalsium. Skeletonnya fleksibel dan persendiannya elastis untuk menjamin
keamanan dalam melewati jalan lahir. Kepala neonatus yang cukup bulan
berukuran ¼ dari panjang tubuhnya. Wajah neonatus relatif lebih kecil bila
dibandingkan dengan tengkoraknya yang lebih beasr dan lebih berat.
Ukuran dan bentuk dari kranium mengalami distorsi akibat dari molase
(pembentukan kepala janin akibat tumpang tindih tulang-tulang kepala).
Tungkai sedikit lebih pendek dari pada lengan. Punggung bayi normal datar
dan tegak. Ada 2 kurvatura pada tulang belakang yaitu toraks dan sakrum.
Ketika bayi sudah bisa mengendalikan kepalanya, kurvatura lain terbentuk
didaerah servikal. Kurva tulang belakang berkembang selanjutnya
bersamaan dengan neonatus mulai duduk dan berdiri.
Tungkai neonatus kecil, pendek, dan gemuk. Pada neonatus, lutut saling
berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan, sehingga tungkai bawah
terlihat agak melengkung. Tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki.
Tangan neonatus terlihat montok dan relatif pendek, terdapat kuku jari kaki
dan tangan. Lengan neonatus akan membuka sempurna saat relaksasi, tetapi
akan menutup secara refleks bila telapak tangan disentuh (reflek
menggenggam).
Sistem skeletal pada neonatus mengandung lebih banyak kartilago dari
pada tulang, walaupun proses osifikasi lebih cepat selama tahun pertama.
Misalnya hidung pada saat lahir kartilago yang menonjol seringkali
mendatar karena proses persalinan. Enam tulang tengkorak kepala relatif
lunak dan belum bergabung. Sinus belum terbentuk sempurna. Pada sistem
muskuler hampir terbentuk lengkap pada saat lahir.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapatasi bayi baru lahir (BBL) adalah penyesuaian diri individu
(BBL) dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis.
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh bayi yang setelah dilahirkan.
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bayi maka satu per satu organ
pada bayi baru lahir akan menjadi matang. Perubahan tersebut mampu
membentuk sistem pada tubuh bayi dimana ada sistem kardiovaskuler, sistem
pernafasan, sistem pencernaan, sistem urogenital, sistem muskuloskletal,
sistem endoktrin dan sistem saraf yang belum matang ketika bayi baru
dilahirkan.
Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari
kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung
sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah
pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam
kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
3.2. Saran
Berdasarkan makalah diatas bahwa saran yang dapat disampaikan,
diharapkan pembaca dapat memahami dan menerapkan dengan baik dan
benar untuk dapat menegakkan diagnosa pada bayi baru lahir dan untuk dapat
mengaplikasikan dalam tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://bidandhila.blogspot.com/2009/01/perubahan-fisiologi-adaptasi-fisik-
pada.html
Maryunani, Anik. 2008. Asuhan Bayi Baru Lahir (Asuhan Neonatal). Jakarta:
Trans Info Media
http://tiarapratiwi87.blogspot.co.id/2014/01/asuhan-bayi-baru-lahir.html