KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN (CONTUNUITY OF CARE) OLEH RAHMAWATI WAHYUNI, M.KEB CONTINUITY OF CARE
• Model praktik kebidanan untuk memberikan asuhan yang holistik, membangun
kemitraan yang berkelanjutan untuk memberikan dukungan, dan membina hubungan saling percaya antara bidan dengan klien (astuti, dkk, 2017). • Continuity of care dalam kebidanan merupakan serangkaian kegiatan pelayanan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta keluarga berencana (Homer et all, 2014) • meliputi pelayanan terpadu bagi ibu dan anak dari prakehamilan hingga persalinan, periode postnatal dan neonatus CONTINUITY OF CARE Syarat asuhan berkesinambungan : 1. Kesinambungan manajemen, yaitu pendekatan pengaturan kasus yang konsisten dan jelas, yang responsif dalam memenuhi kebutuhan klien. Manajemen juga melibatkan komunikasi antara pemberi pelayanan dan pasien. Manajer dalam asuhan berkesinambungan adalah bidan. 2. Kesinambungan informasi. pemberian asuhan mempunyai informasi yang cukup tentang keadaan kliennya untuk dapat memberikan asuhan yang tepat. Informasi untuk klien, difokuskan pada ketersediaan waktu untuk memberikan informasi yang relevan (terkait asuhan yang diberikan). Semuanya penting, baik untuk para manajer (bidan) dan pasien. 3. Kesinambungan hubungan. Hubungan berarti “hubungan terapeutic” antara pasien dan tenaga kesehatan, sepanjang waktu. Hubungan personal yang tetap terjaga sepanjang waktu, dapat mempunyai efek yang baik pada pasien dan hasil asuhannya. asuhan berkesinambungan hendaknya dilakukan oleh satu orang bidan yang sama PELAYANAN KEBIDANAN Pelayanan kebidanan primer adalah merupakan layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. Adapun pelayanan kebidanan primer sebagai berikut: 1. Tugas mandiri. 2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibat klien. 3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal. 4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga. 5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. 6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga. 7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana. 8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimaterium dan menopause. 9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga. Pelayanan kolaborasi/kerjasama terdiri dari: 1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga. 2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. 3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga. 4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga. 5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga. 6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga. Pelayanan ketergantungan/rujukan terdiri dari: 1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga. 2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan. 3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga. 4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga. 5. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga.