Dari Anamnesis :
1. Keluhan umum : Lemah, letih, lesu, bengkak di tubuh (terutama ekstrimitas)
2. Sistem kulit : kering, rapuh, gatal, pucat
3. Kepala/Leher : Tampak anemis (pucat), “Foetor Uremi” (bau nafas seperti ureum),
4. Kardiovaskuler : Orthopnea (Tidur harus diganjal bantal), Dyspnea d’effort (sesak saat beraktivitas)
5. Sist.Respirasi : Sesak nafas.
6. Sist.GI Tract : Mual, muntah, nafsu makan hilang
7. Sist.Ginjal : Produksi urin sedikit atau bahkan kencing tidak keluar
8. Neurologi : Gangguan ingatan dan konsentrasi, sulit tidur, nyeri kepala, kejang, kram otot
9. Riwayat Penyakit/ kebiasaan : Diabetes Mellitus, Hipertensi, Batu saluran kemih, Keganasan (Ca
prostat, Ca cervix), kebiasaan minum jamu pegel linu, obat2 anti-
nyeri (Analgesik), penyakit autoimun (misal : SLE)
(140 – Umur) X BB 60
---------------------------- X 0, 85 -------------------
72 X Serum Kreatinin (Jika pasien wanita) Serum Kreatinin
Bila eGFR telah diketahui
V ≤ 15 atau Menjalani
Gagal ginjal
hemodialisis
TATALAKSANA GAGAL GINJAL
3.Pengelolaan Hipertensi
Menggunakan anti-hipertensi golongan Ace-Inhibitor (ACEI), Calcium Channel Blocker
(CCB), Angiotensin Receptor Blocker (ARB), Loop Diuretic (Furosemide)
Ingat ! → jangan memberikan Golongan diuretik hemat kalium (Spironolakton) →
bahaya hiperkalemi.
5.Kontrol Dislipidemia
Target LDL < 100, disarankan menggunakan golongan statin
6.Kontrol Hiperfosfatemia
Pemberian CaCO3 tablet 3 x 1 / hari (sekaligus mengendalikan hipokalsemi)
8.Koreksi Anemia
Idealnya menggunakan injeksi hormone eritropoietin (EPO) → Kendala : mahal, efek
baru tampak setelah 2-4 minggu.
Transfusi PRC (Efek langsung tampak, relative murah, risiko tertular penyakit , misal :
hepatitis, HIV dsb)
9.Koreksi Hiperkalemia
Injeksi D40 + Insulin 2 unit (4 unit jika menderita DM), jarak pemberian 1 jam,
disesuaikan dengan kadar kalium
o Kadar kalium 5,5 – 6 : 1 x pemberian
o Kadar kalium 6 – 6,5 : 2 x pemberian
o Kadar kalium 6,5 – 7 : 3 x pemberian
o Kadar kalium > 7 : 4 x pemberian
Injeksi Ca gluconas, IV bolus perlahan (± 15 menit) , jarak pemberian ½ jam, disesuaikan
dengan kadar kalium
o Kadar kalium 5,5 – 6 : 1 x pemberian
o Kadar kalium 6 – 6,5 : 2 x pemberian
o Kadar kalium 6,5 – 7 : 3 x pemberian
o Kadar kalium > 7 : 4 x pemberian
Langkah diatas merupakan langkah yang harus segera dilakukan ketika terjadi
hiperkalemi.
Bila kadar kalium telah mencapai normal (< 5,5) → untuk menjaga agar kalium tetap
normal, diberikan Ca polystyrene sulfonate (Kalitake®), suatu “Kalium Exchange Resin”. Cara
pemberian :
o Dosis Kalitake® 5 gram
o Dalam 30 cc air
o Diberikan 3 x 1 sachet / hari
o Diminum 30 menit sebelum makan
o Tiap 3 hari kalium diperiksa ulang
11.Hemodialis
12.Lain-lain
Hiperusrisemia → Allopurinol 0 -0 – 100 mg
Keluhan Gastritis → Gol. PPI, H2-Blocker, Anti-emetik
Pruritus (Gatal2) → Inj.Diphenhydramine (Duradryl®) 1-2 cc i.m, bisa s/d 3 x /hari
Kejang → Inj.Diazepam 5-10 mg (½ - 1 ampul) i.v. atau
Inj.Phenobarbital 30 – 50 mg i.v.
Notes
Indikasi Hemodialisis :
Asidosis yang tidak membaik dengan terapi konservatif
Indikasi Absolut
Hiperkalemi yang tidak membaik dengan terapi konservatif Harus segera dilakukan
Uremic Syndrome (BUN > 100, Serum Kreatinin > 10, Ensefalopati Uremikum) hemodialisi cito
Overload Syndrome (edema paru yang mengancam jiwa)
Renal Shutdown
Penderita Pre-operasi ataupun Post-operasi Indikasi Relatif
Infeksi yang mengancam jiwa Banyak faktor yang
Renal Osteodistrophy (ROD) yang progresif perlu dipertimbangkan