Anda di halaman 1dari 24

TERAPI CAIRAN

Vita Maulina (112170071)

Pembimbing :
dr. Aris Sunaryo, Sp.An., M.Kes
dr.Donny Prasetyo, Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI
SMF ANESTESI
RSUD WALED CIREBON
Pendahuluan
Terapi cairan ialah tindakan untuk
memelihara, mengganti cairan tubuh dalam batas-
batas fisiologis dengan cairan infus kristaloid
(elektrolit) atau koloid (plasma ekspander) secara
intravena.

Halaman 1
Tujuan utama terapi cairan perioperatif adalah
untuk mengganti defisit pra bedah, selama
pembedahan dan pasca bedah diamana
saluran pencernaan belum berfungsi secara
optimal disamping untuk pemenuhan
kebutuhan normal harian.

Halaman 1
KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
Tubuh manusia terdiri dari: zat padat dan zat cair.
zat padat sebanyak 40% dari berat badan
zat cair sebanyak 60% dari berat badan. Terdiri dari:
cairan intrasel 40% dari berat badan
cairan ekstrasel sebnyak 20% berat badan (cairan
intravascular 5% dari berat badan dan cairan interstisial
sebanyak 15% dari berat badan), dan
cairan transseluler sebanyak 1-3% dari berat badan

Halaman 3
Proses Pergerakan Cairan tubuh
Osmosis
Difusi
Pompa Natrium Kalium

Halaman 7-8
Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran
semipermeabel (permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih
rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga kad
Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan
akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi
rendah.
Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan
akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi
rendah.

Halaman 7-8
Dasar-Dasar Terapi Cairan Elektrolit Perioperatif
Faktor-faktor preoperatif:
1. Kondisi yang telah ada
Diabetes mellitus, penyakit hepar, atau insufisiensi renal
dapat diperburuk oleh stres akibat operasi.

Halaman 9
2. Prosedur diagnostic
Arteriogram atau pyelogram intravena yang memerlukan
marker intravena dapat menyebabkan ekskresi cairan
dan elektrolit urin yang tidak normal karena efek
diuresis osmotik.
3. Pemberian obat
Pemberian obat seperti steroid dan diuretik dapat
mempengaruhi eksresi air dan elektrolit.

Halaman 9
4. Restriksi cairan preoperative
Selama periode 6 jam restriksi cairan, pasien dewasa yang
sehat kehilangan cairan sekitar 300-500 mL. Kehilangan
cairan dapat meningkat jika pasien menderita demam atau
adanya kehilangan abnormal cairan.
5. Defisit cairan yang telah ada sebelumnya
Harus dikoreksi sebelum operasi untuk meminimalkan efek
dari anestesi.

Halaman 9
Faktor Perioperatif:
Induksi anestesi.
Dapat menyebabkan terjadinya hipotensi pada
pasien dengan hipovolemia preoperatif karena
hilangnya mekanisme kompensasi seperti
takikardia dan vasokonstriksi.

Halaman 10
Kehilangan darah yang abnormal
Kehilangan abnormal cairan ekstraselular ke
third space
Kehilangan cairan akibat evaporasi dari luka
operasi

Halaman 10
Faktor postoperatif:
Stres akibat operasi dan nyeri pasca operasi
Peningkatan katabolisme jaringan
Penurunan volume sirkulasi yang efektif
Risiko atau adanya ileus postoperative

Halaman 10
Dasar-Dasar Terapi Cairan Elektrolit
Perioperatif
Kebutuhan Normal Cairan Dan Elektrolit
Harian
Defisit Cairan Dan Elektrolit Pra Bedah
Kehilangan Cairan Saat Pembedahan

Halaman 10-11
Penatalaksanaan
1. Pra bedah :
Nilai status cairan dan dikoreksi sebelum
induksi anestesi
Nilai devisit derajat dehidrasi
1. Fase awal
2. Fase moderat
3. Fase lanjut
Halaman 12-13
Pada fase awal pasien yang sadar akan mengeluh
haus, nadi biasanya meningkat sedikit, belum ada
gangguan cairan dan komposisinya secara serius.
Dehidrasi pada fase ini terjadi jika kehilangan kira-
kira 2% BB (1500 ml air).

Halaman 12-13
Fase moderat, ditandai rasa haus. Mukosa kering otot
lemah, nadi cepat dan lemah. Terjadi pada kehilangan
cairan 6% BB.
Fase lanjut/dehidrasi berat, ditandai adanya tanda shock
cardiosirkulasi, terjadi pada kehilangan cairan 7-15 %
BB.

Halaman 13
Cairan preoperatif diberikan dalam bentuk cairan
pemeliharaan:

Dewasa : 2 cc /kgBB/jam
Anak-anak : 4 cc /kgBB pada 10 kg BB I + 2 cc /kgBB
pada 10 kg BB II + 1 cc /kgBB

Halaman 13
2. Selama pembedahan
Penggantian cairan pada operasi :
Ringan : 4 cc/kgBB/jam
Sedang : 6 cc/kgBB/jam
Berat : 8 cc/kgBB/jam

Halaman 14
Sedangkan untuk bayi dan anak : 2/4/6
cc/kgBB/jam
Prinsip pemberian cairan pada pembedahan :
1. Tanda vital stabil, prod urine 0,5-1
cc/kgBB/jam
2. Perdarahan < 10 % EBV ganti dgn kristaloid
10-20% dgn darah/koloid
> 20 % dgn darah

Halaman 14
3. Pasca Bedah
Terapi cairan paska bedah ditujukan untuk :
Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.
Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah (cairan
lambung, febris).
Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama
pembedahan.
Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan.

Halaman 15
Jenis Cairan

(halaman 19)
(halaman 19)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai