Anda di halaman 1dari 21

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

PADA BEDAH ANAK


MANAJEMEN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Hampir semua kasus bedah disertai dengan gangguan elektrolit
maupun cairan:
• perdarahan karena trauma
• luka bakar
• kenaikan suhu (infeksi maupun sepsis)

Bayi dan anak mempunyai toleransi yang rendah terhadap


infeksi, perdarahan karena trauma, gangguan elektrolit dan
cairan dibandingkan dengan orang dewasa !
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN BAYI & ANAK-
ANAK RENTAN TERHADAP GANGGUAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT

• Fungsi ginjal terutama pada bulan pertama, masih belum sempurna


• Kecepatan turn over air, elektrolit, asam basa dan makanan per kilogram
berat badan pada bayi adalah 3 kali pada orang dewasa
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH
DEWASA ANAK
• Jumlah cairan tubuh rata-rata 45%- • Jumlah cairan tubuh 70%- 80% dari
77% dari berat badan (tergantung berat badan
jumlah jaringan adipose). • Obesitas dan usia akan menurunkan
• Wanita < laki-laki (karena wanita jumlah cairan total tubuh
lebih banyak jaringan lemak) • Perbandingan cairan ekstraseluler
• Perbandingan cairan ekstraseluler dan intraseluler adalah 2:3
dan intraseluler adalah 1:2 (neonatus = 1:1)

Cairan tubuh total terdiri dari:


• Cairan ekstraseluler : 20% dari berat badan (5% plasma dan
15%cairan interstisial)
• Cairan intraseluler : 40% dari berat badan
• Cairan transeluler : 1%-3% dari berat badan
ISI CAIRAN TUBUH
• Zat bukan ion : dekstrose, ureum, kreatinin
• Zat-zat ion (garam-garam)
- Kation : Na, K, Mg, Ca, dll
- Anion : HCO3, Cl, PO4, dll
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH
Keseimbangan Cairan Tubuh: terdapat mekanisme transport aktif dan
pasif pada membran sel
• Partikel elektrolit bergerak secara aktif & pasif
• Air selalu bergerak secara pasif dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik
dan tekanan osmotik
• Tekanan hidrostatik terbesar ada dalam pembuluh darah
mendorong cairan plasma ke jaringan interstisial

Keseimbangannya diatur oleh:


• Ginjal : mekanisme renin-angiotensin
• Adrenal: mekanisme aldosteron mempengaruhi retensi air
• Hipofise: mekanisme ADH mempengaruhi resorpsi air di tubulus ginjal
• Paru-paru: melalui keseimbangan asam-basa dan mekanisme alkalosis-asidosis
BALANCE CAIRAN
• Balance positif (+) : masukan > keluaran
• Balance negative (-): masukan < pengeluaran
• Komponen utama dari intake: diet
• Komponen output melalui : urine, feses, dan insensible loss (urin
merupakan komponen utama)
• Pengeluaran jumlah yang abnormal melalui rute yang biasa dan
melalui rute yang abnormal (mis.muntah)  Kehilangan yang
abnormal
• Insensible water loss: kehilangan cairan melalui paru-paru dan kulit
• Komponen utama pada periode neonatus : transepitelial water
loss(TEWL)
• Untuk bayi aterm TEWL antara 6-7 gr/kgBB/hari  7% dari
kebutuhan cairan perhari
KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT PADA BAYI DAN ANAK
• Berat badan : 0-10kg : 100cc/kgBB/24jam
• Berat badan : 10-20kg : (1000cc+50 x cc)/24jam
• Berat badan : > 20kg : (1500cc+20 y cc)/24jam
(x= setiap kelebihan diatas 10 kg; y= kelebihan diatas 20 kg)
• Untuk bayi premature : diberikan 150 cc/gBB
• Apabila terdapat kenaikan suhu tubuh (diatas 38oC) maka diberikan tambahan
sebesar 10% x kebutuhan maintenance untuk setiap kenaikan suhu sebesar
1oC
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN
Faktor yang menyebabkan adanya Faktor yang menyebabkan adanya
suatu peningkatan terhadap suatu penurunan terhadap
kebutuhan cairan: kebutuhan cairan:
• Demam ( kebutuhan meningkat • Hipotermi ( kebutuhannya
12% setiap 10 C, jika suhu > 370 C menurun 12% setiap 10 C, jika
) suhu <370 C )
• Hiperventilasi • Kelembaban lingkungan yang
• Suhu lingkungan yang tinggi sangat tinggi

• Aktivitas yang ekstrim / berlebihan • Oliguria atau anuria

• Setiap kehilangan yang abnormal • Hampir tidak ada aktivitas


seperti diare atau poliuria • Retensi cairan misal gagal jantung
KEBUTUHAN ELEKTROLIT
• Natrium : 3-5 mEq/kgBB/hr
• Kalium : 2-5 mEq/kgBB/hr
• Chloride : 4-12 mEq/kgBB/hr
• Kalsium : 0,5-3 mEq/kgBB/hr
• Phosphor : 0,5-1 mEq/kgBB

KEBUTUHAN KALORI
• 0-1 tahun : 90-120 kcal/kgBB/hr
• 1-7 tahun : 75-90 kcal/kgBB/hr
• 7-12 tahun : 60-75 kcal/kgBB/hr
• 12-18 tahun : 30-60 kcal/kgBB/hr
• >18 tahun : 25-30 kcal/kgBB/hr
KEBUTUHAN PROTEIN PADA ANAK:
• 0-1 tahun : 2,0-3,5 gr/kgBB/hr
• 1-7 tahun : 2,0-2,5gr/kgBB/hr
• 7-12 tahun : 2,0 gr/kgBB/hr
• 12-18 tahun : 1,5 gr/kgBB/hr
• >18 tahun : 1,0 gr/kgBB/hr

KEBUTUHAN LEMAK
• Pemberian lemak secara parenteral kurang mendapat prioritas
• Lemak biasanya diberikan setelah pasien mendapat makanan peroral
• Toleransi tubuh terhadap pemberian lemak parenteral : 2,5-3,5 gr/kgBB/hari
POLA GANGGUAN CAIRAN TUBUH
PASIEN BEDAH ANAK
• Keadaan syok dan dehidrasi
• Gangguan respirasi pada trauma thorax dan paru-paru
• Cedera kepala
• Crush syndrome pada patah tulang
• Stress pembedahan dan pengaruh pembiusan
• Drainase traktus gastrointestinal.

Gangguan cairan tubuh dapat dibagi dalam tiga bentuk :


1.Volume
2.Konsentrasi
3.Komposisi
DEFISIT VOLUME
• Dehidrasi dikategorikan sesuai dengan kadar konsentrasi serum dari natrium menjadi:
- isonatremik (130-150 mEq/L)
- hiponatremik (<139 mEq/L)
- hipernatremik (150 mEq/L)
(Dehidrasi isonatremik merupakan yang paling sering terjadi (80%), sedangkan dehidrasi
hipernatremik atau hiponatremik sekitar 5-10% dari kasus)
• Dehidrasi hipotonik terjadi pada:
- Pada anak yang diare yang banyak minum air atau cairan hipotonik atau diberi infus glukosa 5%
- Kadar natrium rendah ( <130 mEq/L)
- Osmolaritas serum < 275 mOsm/L
- Letargi, kadang- kadang kejang
• Dehidrasi hipertonik terjadi pada:
- Biasa terjadi setelah intake cairan hipertonik ( natrium, laktosa ) selama diare  Kehilangan air >>
kehilangan natrium
- Konsentrasi natrium > 150 mmol/ L
- Osmolaritas serum meningkat > 295 mOsm/L
- Haus, irritable
- Bila natrium serum mencapai 165 mmol/L dapat terjadi kejang
DEFISIT CAIRAN

• Penurunan cairan pada ekstraseluler : turgor kulit, mata cekung,


ubun-ubun cekung, mukosa bibir dan kornea kering
• Penurunan cairan intravaskuler: hipotensi, takikardi, vena kolaps,
oligouri, CRT memanjang, syok

Berdasarkan banyaknya defisit cairan:


• Dehidrasi ringan (defisit 4%BB)
• Dehidrasi sedang (defisit 8%BB)
• Dehidrasi berat (defisit 12%BB)
DEFISIT AIR
• Terjadi karena penderita biasanya tidak minum sedangkan
insensible loss terus berlangsung
• Semakin diperparah dengan adanya demam
• Bila kadar Na menjadi 150 mEq/L atau lebih, terjadi keadaan
dehidrasi hipotonik yang dapat menimbulkan gejala-gejala
kelainan SSP
CARA REHIDRASI

- Cara rehidrasi yaitu hitung


cairan dan elektrolit total
(rumatan + penggantian
defisit) untuk 24 jam
pertama
-Berikan separuhnya dalam 8
jam pertama
-Berikan selebihnya dalam
16 jam berikutnya.
KELEBIHAN VOLUME
• Kelebihan volume cairan ekstraselular merupakan suatu kondisi akibat:
- iatrogenic (pemberian cairan intravena seperti NaCl yang menyebabkan
kelebihan air dan NaCl a
- pemberian cairan intravena glukosa yang menyebabkan kelebihan air)
- sekunder akibat insufisiensi renal (gangguan GFR), sirosis, ataupun gagal
jantung kongestif
PERUBAHAN KONSENTRASI
• Perubahan konsentrasi cairan tubuh dapat berupa hipernatremia atau
hiponatremia maupun hiperkalemia atau hipokalemia
• Rumus untuk menghitung defisit elektrolit :
o Defisit natrium (mEq total) = (Na serum yang diinginkan – Na serum
sekarang) x 0,6 x BB (kg)
o Defisit Kalium (mEq total) = (K serum yang diinginkan [mEq/liter] – K serum
yang diukur) x 0,25 x BB (kg)
o Defisit Klorida (mEq total) = (Cl serum yang diinginkan [mEq/liter] – Cl
serum yang diukur) x 0,45 x BB (kg)
PERUBAHAN KOMPOSISI
• Dapat terjadi tersendiri tanpa mempengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler
• Contoh : misalnya kenaikan konsentrasi K dalam darah dari 4 mEq menjadi 8
mEq, tidak akan mempengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler tetapi sudah
cukup mengganggu otot jantung
• Demikian pula halnya dengan gangguan ion kalsium, dimana pada keadaan
hipokalsemia kadar Ca kurang dari 8 mEq, sudah akan timbul kelainan klinik
tetapi belum banyak menimbulkan perubahan osmolaritas
MANAJEMEN TERAPI CAIRAN
PERIOPERATIF
Pada operasi elektif: Pada operasi emergensi:
• Banyak waktu untuk • Disini waktu yang tersedia untuk
mempersiapan pasien sampai mempersiapan pasien sangat terbatas
keadaan optimal pada saat
• Umumnya pasien emergensi bedah anak
operasi.
datang dalam gangguan cairan dan
• Selain itu adalah penting
elektrolit
mengetahui komposisis
cairan tubuh yang akan • Perlu dipertimbangkan penyakitnya
hilang oleh suatu proses sendiri akan bertambah berat dengan
pembedahan penundaan waktu
• Melakukan operasi sebelum perbaikan
keadaan umum juga mempunyai resiko
operasi yang besar
• Sebaiknya kita menentukan status
hidrasi pasien: dehidrasi ringan,
sedang, ataukah berat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai